Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 168864 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ni Ketut Ayu Mirayanti
"Pola asuh pemenuhan nutrisi yang kurang efektif menyebabkan kurang gizi balita. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan pola asuh pemenuhan nutrisi dalam keluarga dengan status gizi balita. Desain cross sectional digunakan pada 142 responden. Tidak ada hubungan yang bermakna teridentifikasi antara pola asuh pemenuhan nutrisi dalam keluarga (riwayat nutrisi saat hamil, pemberian ASI eksklusif, persiapan dan penyimpanan makanan, penerapan PHBS rumah tangga, cara komunikasi keluarga dengan balita, peran keluarga dalam pemenuhan nutrisi, nilai dan keyakinan keluarga terhadap pola nutrisi dan kemampuan keluarga untuk memilih makanan sehat) dengan status gizi balita. Namun, upaya pemberdayaan keluarga menjadi hal penting dalam penatalaksanaan kurang gizi balita.

Ineffective nutrition parenting in family may caused under-five year children malnourished. The study aimed to determine the correlation of parenting nutrition with nutritional status. A cross-sectional design applied to 142 samples. There were no significant associations identified between nutrition parenting (nutritional history during pregnancy, breastfeeding, food preparation and storage, households clean and healthy behavior, family communication, family roles of nutrition, family values and beliefs on nutrition patterns and the ability of families to choose healthy foods) with under-five year children nutritional status. However, family empowerment is an important way to manage nutritional problems."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
T31000
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiska Bittikaka
"Pos Balita Sehat (PBS) merupakan model pengelolaan asuhan keperawatan pada aggregate balita kurang gizi berupa integrasikan model-model: manajemen keperawatan, community as partner, family center nursing, health promotion, integrated child development services, women, infant, children program, program Pos Gizi dan Posyandu.
PBS bertujuan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam penatalaksanaan kesehatan balita dengan menerapkan strategi intervensi pemberdayaan dan promosi kesehatan melalui pengelolaan pelayanan kesehatan, asuhan keperawatan, komunitas dan keluarga.
Hasil menunjukkan peningkatan kemampuan keluarga dan kader dalam penatalaksanaan gizi balita, ISPA, diare, dan status gizi balita dengan kenaikan BB rerata 3 kg. PBS disarankan sebagai upaya mengatasi gizi kurang pada balita.

Children Under Five Health Post (CUFHP) is model of management nursing care of children under five with under-nutrition by integrated models of nursing management, community as partner, family center nursing, health promotion model, integrated child development services, women, infant, children, service station and Positive Deviance program.
It aims to increase the community ability in managing children under five’s health. Empowerment and health promotion applied as strategy with health management, community, and family nursing process approaches.
The result showed elevation of family and health kader ability in managing health of children under five nutrition, Acute Respiratory Infection, diarrhea, and nutrition status.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
A. Saifah
"Perilaku makan kurang sehat dan rendahnya aktivitas fisik merupakan penyebab umum gizi lebih pada anak usia sekolah (AUS). Model peer, guru, keluarga, perilaku makan sehat, dan aktivitas fisik (PERKASA) merupakan model inovasi keperawatan dalam penanggulangan gizi lebih pada AUS. Integrasi model PRECEEDE PROCEED, Comprehensive School Health dan Family Center Nursing menjadi pedoman pengelolaan pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan komunitas pada agregat dan keluarga dengan gizi lebih pada AUS. Integrasi ketiga model tersebut juga mendasari penerapan model PERKASA. Hasil implementasi menunjukkan peran peer edukator paling bermakna dalam menurunkan status gizi lebih (ρ<α). Model ini disarankan diterapkan pada tatanan sekolah di Indonesia.

Unhealthy eating behaviors and lack of physical activity are causes of over nutrition in school-age children. Model of peer, teacher, family, healthy eating behaviors and physical activity (PERKASA) is a nursing innovative to manage over nutrition in school-age children. The PRECEEDE PROCEED Model, Comprehensive School Health and Family Center Nursing were integrated to guide the management of nursing services, community nursing care and families with over nutrition in school-age children. It was also applied on PERKASA model. The results showed that role of peer educators significantly decrease over nutritional status. It is suggested to apply PERKASA model at schools.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ressa Andriyani Utami
"Stunting merupakan suatu kondisi tubuh yang pendek dan sangat pendek dengan nilai defisit -2 standar devians di bawah median. Faktor pengetahuan keluarga terkait pola asuh nutrisi berpengaruh terhadap sikap dan perilaku keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dan pola asuh nutrisi dengan kejadian stunting pada balita. Desain penelitian ini adalah deskriptif observasional dengan pendekatan cross-sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 192 orang yang diambil melalui tehnik cluster sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara karakteristik keuarga, dan pola asuh nutrisi dengan kejadian stunting pada balita. Faktor-faktor dominan yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah berat badan lahir balita, riwayat panjang badan lahir balita, pendidikan kepala keluarga, pendidikan ibu, pendapatan keluarga, tipe keluarga, sikap dan perilaku. Pendapatan keluarga menjadi faktor paling dominan. Dalam hal ini pemberdayaan keluarga menjadi upaya yang sangat penting dalam pola pemberian nutrisi.

Stunting is a condition where the bodyof a person is short and very short with a value of -2 standard devians deficit below the median. Factors related to family knowledge of nutrition parenting influence the attitudes and behavior of families. The purpose of this study was to determine the relationships between family characteristics and parenting nutrients stunting incident. The research was design as descriptive observational with cross sectional approach. A total sample of 192 people was involved through the cluster sampling technique.
The results showed that there is a relationship between family characteristics, and parenting nutrients with the incidence of stunting in children under five. The dominant factors associated with the incidence of stunting are birth weight, the long history of birth height, education of the head of the family, maternal education, family income, the type of family, attitude and behavior. Family income was the most dominant factor. This research is expected to provide an overview and input for the family, the community and the relevant agencies to solve the problem of stunting in children under five. In this case, the family empowerment becomes very important in nutrition parenting.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
T46021
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Adhi Nugroho
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi dan menelusuri perilaku unik positif pada balita dengan pendekatan positive deviance di Kelurahan Pasir Putih Kecamatan Sawangan Kota Depok. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif dengan metode penelitian cross sectional dan menggunakan data primer yang diambil pada bulan Mei 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan 18,4% balita di Kelurahan Pasir Putih tergolong status gizi kurang dan 2,9% status gizi buruk. Ada hubungan yang signifikan antara perilaku kebersihan dengan status gizi balita (BB/U). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah anggota keluarga, kecukupan energi, kecukupan protein, frekuensi makan, frekuensi minum susu formula, variasi lauk, perlakuan ibu ketika anak berceloteh, perilaku pemeliharaan kesehatan dengan status gizi balita (BB/U).
Penelitian ini menemukan perilaku unik positif berupa melarang mengonsumsi makanan ringan kemasan non biskuit, memberikan makanan cemilan sehat, mempraktikkan frekuensi makan tiga kali sehari, rutin memeriksakan balita ke posyandu setiap bulan, memberikan vitamin jika anak sakit, membuat variasi makanan dengan memasukkan irisan sayur ke dalam telur dadar. Penulis menyarankan masyarakat, khususnya keluarga balita dengan status gizi kurang mencontoh perilaku unik positif tersebut sehingga dapat mengikuti keberhasilan menjaga kesehatan dan status gizi balita.

This research is aimed to find out factors that associated to nutritional status and identification unique positive of children under five years old at Pasir Putih village Sawangan district Depok 2011. This research is quantitative and qualitative research with cross sectional method and use primary data which collected in Mei 2011. The results of this research shows that 18,4% of children under five years old at Pasir Putih district is underweight and 2,9% severely underweight. There is significant relationship beetwen hygiene behaviour with nutritional status of children. There is no significant relationship between family size, energy adequacy, protein adequacy, frequency of meals, frequency of drinking milk, variations of dishes, mother`s treat when the child chattering, health behavior with nutritional status of children (BB / U).
This research found a positive unique behavior such as, prohibiting eating non biscuit packaging snacks, providing a healthy snack food, practice the frequency of eating three meals a day, routinely checked every month to posyandu, giving vitamins if child is sick, making a variety of foods by inserting a slice vegetables into scrambled eggs. The author suggests people follow that behaviours so that people especially with children undernutrition could follow the success in maintaining health and nutritional status."
Depok: Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Kemala Dewi
"Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi baik adalah makanan yang dikonsumsi. Apabila makanan yang dikonsumsi seimbang, maka status gizi balita pun akan baik. Untuk itu, peran ibu sangat diperlukan dalam memenuhi kebutuhan makanan pada balita. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi balita adalah persepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi ibu balita tentang status gizi balita. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan total sampling. Jumlah responden sebanyak 94 orang di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 57,4% ibu memiliki persepsi yang baik dan sebesar 42,6% ibu memiliki persepsi yang kurang tentang status gizi anaknya. Rekomendasi untuk ibu balita adalah lebih meningkatkan kunjungan ke posyandu agar mendapatkan informasi terkait status gizi balita sehingga akan mengubah persepsi ibu dan diharapkan dapat menurunkan persentase balita yang mengalami gizi lebih, gizi kurang, dan gizi buruk.

One of factors that influence the growth and development of toddlers is food consumed. When the food intake is balanced, the nutritional status of toddlers will be better. Therefore, mother’s role is indispensable in meeting the food needs of toddlers. One of factors that affect the nutritional status of toddlers is perception. This research aims to describe the nutritional status of the mother’s perception of toddlers. The research design used descriptive with total sampling technique. The number of respondents is taken on as many as 94 people in the Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Cimanggis, Depok.
The results showed 57,4% of mother’s had a good perception and 42,6% mother’s had a poor perception about nutritional status of her toddler. Recommendation for mothers is to improve health center visits in order to obtain information about nutritional status of toddlers that will change the perception of the mother and is expected to reduce the percentage of infants who experienced more nutrition, malnutrition, and poor nutrition.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S52653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herlina
"Pola asuh keluarga merupakan suatu cara orangtua dalam mengasuh anak untuk mampu melakukan perawatan diri secara mandiri dengan berbagai tipe pola asuh yang digunakan keluarga yaitu, pola asuh Demokratis, permisif, dan otoriter. Anak yang mampu mandiri dalam melakukan perawatan diri dapat meningkatkan derejat kesehatan pada anak usia sekolah dengan anak mampu melakukan dan memenuhi kebutuhan udara, air, nutrisi, eleminasi, pencegahan bahaya, privasi, interaksi sosial, aktivitas dan istirahat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pola asuh keluarga dengan kemandirian perawatan diri anak usia sekolah. Metode yang digunakan adalah desain cross sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 107 orang yang diambil menggunakan teknik cluster proporsional sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin anak perempuan, dan pola asuh demokratis dan permisif yang menjadi faktor dominan dalam memandirikan anak dalam melakukan perawatan diri. Pola asuh yang digunakan keluarga dalam mendidik anak merupakan salah ssatu faktor keberhasilan orangtua dalam mendidik dan membesarkan anak, agar menjadikan anak yang berkualitas dikemudian hari dan mampu memberikan implikasi bagi pelaksanaan pelayanan kesehatan bagi anak sekolah dalam membuat suatu program untuk anak usia sekolah.

The relationship of family parenting with children self-care autonomy at Cisalak Pasar-Cimanggis District in family parenting is a method which how parent educate their children to be able to self-care independently i.e. Democratic parenting, permissive parenting and authoritative parenting. Children who are able to self-care indepently, automatically they could intensify their health e.g. they are able to do and fill the necessity of air, water, nutrition, elimination, danger prevention, privacy, social interaction, activity and refreshment. The research purpose is to discover the relationsip of family parenting with children self-care autonomy to the school-age children. The research methode uses cross sectional method. The total of research sample is 107 persons, which use cluster proportional sampling technic. The dominant research result is a female children are able to self-care independently through democratic and permissive parenting method. The parenting method are the succeed factor on how to parent educate the autonomy children, bringing up in order to they have certain quality in the next future and they could be an implication for family parenting technical program for school-age children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2103
T32623
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herni Rejeki
"Kelompok pendukung merupakan salah satu bentuk intervensi pengendalian TB. Community as Partner Model, Health Belief Model, dan Family Nursing Center Model diintegrasikan menjadi kerangka kerja penyelesaian masalah pengelolaan pelayanan keperawatan, asuhan keperawatan komunitas pada aggregate dan keluarga TB melalui implementasi proyek inovasi kelompok pendukung.
Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan kelompok pendukung, keluarga TB, dan meningkatnya CDR TB dari 20% menjadi 85,7%. Kelompok pendukung membantu keluarga dan klien TB dalam peningkatan akses perawatan TB dan meningkatkan angka temuan TB. Kelompok pendukung TB disarankan dibentuk sebagai upaya pengendalian TB berbasis masyarakat.

Support group is a form of TB control interventions. Some nursing models are integrated to provide the framework in resolving problems of managing nursing services, community nursing care on an aggregate and families with TB through implementation of innovation nursing project like support group. These models are the Community as Partner Model, Health Belief Model, and the Family Nursing Center Model.
The results showed an increase in knowledge, attitudes, and skills support groups, family TB, and CDR of TB increased from 20% to 85,7%. The support group helps families and clients in improving access to TB treatment increases and TB findings. It is suggested that support group was formed as a community-based TB control efforts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Elvia Amelia
"Permasalahan gizi masih menjadi persoalan serius bagi berbagai negara berkembang salah satunya adalah Indonesia. Masalah gizi anak perlu diatasi karena dapat menimbulkan permasalahan bagi pertumbuhan anak hingga berdampak pada kualitas sumber daya manusia unggul bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi status gizi anak dapat berasal dari karakteristik individu anak itu sendiri maupun dari pihak eksternal seperti ibu yang memiliki peran utama dalam pemenuhan gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan praktik pemberian makan anak dengan status gizi balita usia 2-5 tahun di Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Desain penelitian ini adalah cross sectional yang melibatkan 100 ibu dan balita di Kelurahan Tugu. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu, kuesioner FPSQ-28 untuk mengetahui praktik pemberian makan, dan tabel z-score standar antropometri PMK No.2 Tahun 2020 untuk mengukur status gizi anak. Uji statistik bivariat yang dilakukan adalah Mann-Whitney dan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dan status gizi balita (p=0,034) dan tidak ada hubungan yang signifikan antara praktik pemberian makan ibu dan status gizi balita (p=0.877 ; r=0,16). Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa penting untuk meningkatkan pengetahuan ibu sebagai bekal dalam pemberian makan sehingga status gizi anak baik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan variabel lain yang mempengaruhi status gizi balita sehingga muncul inovasi baru untuk mengatasi Malnutrisi anak.

Nutritional problems are still a serious problem for many developing countries, for example Indonesia. The problem of child nutrition needs to be addressed because it can cause problems for children's growth and thus have an impact on the quality of superior human resources for the Indonesian nation in the future. Several factors that can affect the nutritional status of children can come from the individual characteristics of the child itself or from external parties such as mothers who have a major role in fulfilling child nutrition. The purpose of this study was to determine the relationship between mother's knowledge and child feeding practices with the nutritional status of toddlers aged 2-5 years in Tugu Village, Cimanggis District, Depok City. The design of this study was cross-sectional involving 100 mothers and toddlers in the Tugu Village. The instruments used were a knowledge questionnaire to measure the mother's level of knowledge, the FPSQ-28 questionnaire to determine feeding practices, and the anthropometric standard z-score table PMK No.2 of 2020 to measure children's nutritional status. The bivariate statistical tests performed were the Mann-Whitney and the Spearman's rho correlation test. The results of this study showed that there was a significant relationship between mother's knowledge and toddler's nutritional status (p=0.034) and there was no significant relationship between mother's feeding practices and toddler's nutritional status (p=0,877: r=0,16). Based on the results of this study it is important to increase the mother's knowledge as a provision in feeding so that the child's nutritional status is good. Future research is expected to find other variabels that affect the nutritional status of toddlers so that new innovations emerge to overcome child malnutrition."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Herliana
"Karya Ilmiah Akhir ini bertujuan untuk menggambarkan penanaman nilai nutiri melalui bermain pada agregat anak prasekolah. Model yang dipakai menggunakan integrasi teori manajemen, comprehensive school health model, family centered nursing, dan school health promotion model. Kegiatan yang dilakukan mengintegrasikan permainan-permainan sebagai bentuk intervensi keperawatan. Meningkatkan pengetahuan 21 anak usia TK B mengenai nilai nutrisi menjadi sangat baik. Hasil menunjukkan bahwa bermain merubah sikap anak terhadap makanan sehat menjadi sangat baik. merubahan perilaku makan menjadi baik. meningkatkan rata-rata BB anak 0,5 kg per 1 bulan pada Maret, April dan Mei 2012 walaupun sebagian besar anak masih dalam status gizi kurang (sangat kurus dan kurus), meningkatkan kemandirian keluarga menjadi tingkat III dan IV dalam mengatasi 4 - 5 masalah keperawatan di keluarga dan meningkatkan peran guru dalam mengelola dan melaksanakan program pelayanan kesehatan di sekolah. Saran dari penulis agar pemerintah menjadikan bermain menjadi program dalam kegiatan pendidikan kesehatan pada anak prasekolah baik itu di tatanan komunitas maupun di tatanan sekolah.

Final Thesis aims to describe the investment the nutritional value through the play of preschoolers. The model was used the integration of management theory, models of comprehensive school health, family centered nursing, and school health promotion model. Activities undertaken to integrate the games as a form of nursing intervention. Increase knowledge 21 kindergarten age children about the nutritional value to be very good. The results show that games change the attitudes of children toward healthy food to be very good, be good change eating behavior, increase the average weight of 0.5 kg per 1 child-month in March, April and May 2012, although most children are still in a state of malnutrition (very thin and thin), increase the independence of the family into the III and in addressing the 4-5 problem nursing in the family and the teacher's role in managing and implementing health programs in schools. Advice from the author that the government should make a games in health education activities in preschool children both in community and in the order of the school.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>