Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197248 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yan Sulistyo Arbi
"Daerah Cipayung, Depok Jawa Barat merupakan tempat pembuangan akkir (TPA) sampah dari masyarakat Depok. Limbah sampah organik dalam bentuk air lindi berpotensi menjadi sumber pencemar air sumur penduduk di sekitar lokasi TPA. Air lindi dilokasi bersifat basa (pH=8,39) sedagkan sir sumur bersih bersifat asam (ph =4,2). Konduktivitas listrik air lindi jauh lebih besar (25mS0 dibandingkan air sumur bersih (0,3 mS). Telah dilakukan servey resistivity dan IP untuk memetakan daerah terindikasi tercemar di darerah sebelah Timur dan Selatan TPA. Survey menggunakan konfigurasi dipole-dipole dan pengukuran time domain dengan jarak elektroda arus maupun tegangan 15 m. Alat SuperSting R8 IP multi channel resistivity meter telah digunakan dalam akuisisi data pada tiga lintasan yang berbeda dengan 56 elektroda untuk tiap lintasan denagn panjang total kabel 825m. terindikasi daerah tercemar berada pada lintasa 1 dan 2, sedangkan pada lintasan 3 tidak terindikasi adanya pencemaran. Indikasi pencemaran air lindi beada pada kedalaman 30 meter hingga sejauh 110 meter dan pada kedalaman 20-30 meter sejauh 85 meter pada masing-masing lintasan dari pagar batas TPA. Terdapat akuifer yang bersih pada lintasan 3 sebagai alternatif pengganti air bersih bagi masyarakat sekitar TPA. Daerah lapisan akuifer tertekan diperkirakan berada pada kedalaman 110 meter berada pada posisi sekitar 213 meter dari batas selatan TPA."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S43178
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Wieke Harmandar
"ABSTRAK
Landfill adalah metode yang digunakan Kota Depok dalam menangani sampahnya di Tempat Pembuangan Akhir. Metode ini menghasilkan air lindi yang memerlukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Lahan basah buatan merupakan salah satu metode pengolahan air limbah secara biologis yang terbukti dapat menurunkan kadar pencemar organik dengan efisiensi tinggi, biaya terjangkau, dan perawatan yang mudah. Penelitian lahan basah buatan selama 12 hari dengan sistem Free Water Surface (FWS) continuous menggunakan tanaman Limnocharis flava ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengurangan COD dan ammonium, pembebanan optimal, serta waktu optimal pengolahan yang dibutuhkan. Dilakukan pula pembandingan dengan sistem lahan basah buatan tanpa tanaman (sistem kontrol). Dengan debit 24 L/hari didapatkan hasil bahwa lahan basah buatan ini dapat mengurangi parameter COD hingga 59,4%. Dimana pengurangan COD pada lahan basah buatan lebih baik dibandingkan dengan kontrol. Dengan menggunakan persentase efektivitas didapatkan pembebanan optimal COD adalah sebesar 168,35 mg/L serta waktu pengolahan selama 12 hari. Untuk parameter ammonium, dengan pembebanan yang ada, yaitu 27,5-219 mg/L maka lahan basah buatan dengan skala kecil ini tidak dapat bekerja efektif. Sehingga pembebanan dan waktu optimal tidak dapat ditetapkan.

ABSTRACT
Landfill is a method that use by Depok City to control its solid waste in end process. This method generate leachate water which need to treat before discharge into environment. Constructed wetlands is one of the method to treat waste water, biologically, that has high efficiency to reduce organic pollutant, low cost, and less maintenance. This study with Free Water Surface (FWS) and continuous systems, for 12 days, using Limnocharis flava, has objectives for investigate COD and ammonium removal, optimum loading, and optimum retention time. This study also compare with constructed wetlands without plant (control system) Discharge 24L/day, this study demonstrated removing COD up to 59,4%, which COD removal in constructed wetlands show higher removal than control system. Using presentation of effectiveness, resulting the optimum loading for COD is 168,35 mg/L in 12 days. For ammonium, with loading 27,5-219 mg/L, this pilot scale wetlands demonstrate ineffective removal. Optimal loading and retention time based on ammonium are not able to fix. This study conlude constructed wetlands are able to applicate in wastewater treatment of TPA Cipayung to enhance the leachate quality."
2010
S50609
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Ferina
"ABSTRAK
Efluen dari pengolahan air lindi TPA Cipayung saat ini mengandung Cr(VI) 0,055-0,490 mg/l dan TSS 76-484 mg/l sedangkan baku mutu untuk Cr(VI) adalah 0,1 mg/l dan TSS adalah 200 mg/l. Lahan basah buatan merupakan alternative pengolahan air lindi yang efektif, murah dan mudah untuk diaplikasikan. Penelitian dilaksanakan dengan membuat lahan basah buatan tipe aliran bawah tanah (subsurface constructed wetland) dengan volume 37.500 cm3 menggunakan akar wangi (Vetiveria zizanioides) secara batch. Air lindi yang digunakan adalah air lindi yang ditambahkan K2Cr2O7 untuk menambahkan kadar logam Cr(VI) hingga 0,51 mg/l. Digunakan variasi waktu tinggal 1 hingga 5 hari. Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa presentase penyisihan logam krom heksavalen dan TSS meningkat seiring dengan bertambahnya waktu tinggal. Konsentrasi logam Cr(VI) pada efluen lahan basah buatan memenuhi baku mutu pada waktu tinggal 3 hari, yaitu 0,042 mg/l dengan besar penyisihan 91,8%. Kandungan logam Cr(VI) pada Vetiveria zizanioides di akhir penelitian pada daun bagian atas sebesar 150,6 mg/kg; daun bagian bawah sebesar 101,3 mg/kg dan yang terbesar ada pada bagian akar, yaitu 170,2 mg/kg.

ABSTRACT
The existing TPA Cipayung leachate treatment?s effluent still contains exceeded Cr(VI) 0,055-0,490 mg/l and TSS 76-484 mg/l, while regulation restricts the maximum content of Cr(VI) and TSS to be no more than 0,1 mg/l and 200 mg/l. Constructed wetland is an alternative technology for leachate treatment which is effective, low cost, and easy to be applied. This research used subsurface constructed wetland with the volume of 37.500 cm3 and using Vetiver grass (Vetiveria zizanioides) with batch system. Experiment methods was by enriching the leachate with Cr(VI) by K2Cr2O7 until 0,51 mg/l. Detention time was 1 until 5 days. The result showed that precetage of content reduction for Cr(VI) and TSS increased in line with the increasing of detention time. After 3 days of detention time, the concentration of Cr(VI) in effluent has become 0,042 mg/l or equal with 91,8% reduction rate and fulfilled the standard. In the end of research, the top and bottom Vetiveria zizanioides leaves contained 150,6 mg/kg and 101,3 mg/kg of Cr(VI), while the highest content was in the root, 170,2 mg/kg."
[;Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2015
S59813
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihite, Arta Oktoryna
"Lahan basah buatan dengan menggunakan tanaman Cyperus papyrus dapat mengolah kandungan non logam, khsuusnya kandungan organik dan nitrogen dengan baik. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan sistem aliran horizontal bawah permukaan skala pilot plant selama 81 hari dengan lindi sebagai limbah yang diolah berasal dari kolam IPAL TPA Cipayung. Debit diatur sekitar 7,1 L/hari dengan waktu tinggal hidrolik selama 7 hari. Efisiensi penyisihan maksimum BOD adalah 66,77%, COD 67,38%, Amonia 95,42%, dan Nitrat 76%. Ada 219 batang baru tanaman papirus yang tumbuh sepanjang pproses penelitian berlangsung, yang tersebar dalam 6 rumpun tanaman yang ada pada unit lahan basah buatan.

Constructed wetland using Cyperus papyrus able to treat non metalllic compounds well, especially organic compound and nitrogen. This research was carried experimentally using pilot plant of horizontal subsureface flow in 81 days with leachate as wastewater took from wastewater treatment Cipayung Landfill. The flowrate is 7,1 L/day with hydraulic retentuon time 7 days. The highest efficiency removal for BOD is 66,77%, COD 67,38%, Amonia 95,42% and Nitrat 76%. There are 219 shoots papirus that grow up while the research were running, that spread in 6 clumps papirusin constructed wetland unit."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62432
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widiastuti
"Keberadaan TPA sebagai tempat pemrosesan akhir sampah menjadi suatu kebutuhan bagi pengelolaan persampahan di Kota Depok, salah satunya adalah dengan keberadaan TPA Cipayung yang menerapkan sistem controlled landfill. Salah satu masalah yang timbul dari aktivitas TPA adalah kemungkiman terjadinya pencemaran air tanah dangkal akibat rembesan air lindi yang tidak sepenuhnya tersalurkan dengan baik ke kolam stabilitasi lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air lindi dan pengaruhnya terhadap kualitas air tanah dangkal pemukiman warga di sekitar TPA. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan parameter yang diuji berupa suhu, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Merkuri Hg , Kadmium Cd , dan fecal coliform. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas air dari 17 titik sampling yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan menarik 3 garis lurus yang berpusat pada kolam stabilitasi air lindi, variasi jarak setiap 100 meter pada radius jangkauan adalah 600 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas air lindi masih berada di atas baku mutu pada parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, yaitu sebesar 4178.0 mg/L, 70556.0 mg/L dan 373.3 mg/L untuk titik influen, dan 3142.0 mg/L, 9055.2 mg/L, dan 350 mg/L untuk titik efluen. Selain dipengaruhi oleh jarak,kadar pencemaran di masing-masing titik uji juga disebabkan oleh perbedaan ketinggian muka air tanah antar radius jarak. Indeks Pencemaran pada air tanah dangkal warga tergolong cemar ringan dan cemar sedang.

The presence of TPA as a place of landfill becomes a necessity for waste management in Depok City, one of them is TPA Cipayung which applied controlled landfill in their system. One of the problems that arise from landfill activity is shallow ground water quality due to leachate water that is not well absorbed into leachate stabilization pond and be leaked. This study aims to determine the characteristics of leachate and their effect on shallow groundwater quality of residents around the landfill. The method is by using a quantitative approach with parameters tested for temperature, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Mercury Hg , Cadmium Cd , And fecal coliform. In this study, water quality measurements of 17 sampling points were taken using purposive sampling technique, by drawing 3 straight lines with leachate stability rsquo s pond as benchmark, the distance variation every 100 meters at a radius of 600 meters. The results showed that leachate quality was still above the standard of BOD, COD, and Total Nitrogen parameters 4178.0 mg L, 70556.0 mg L and 373.3 mg L for influent point, and 3142.0 mg L, 9055.2 mg L, and 350 mg L for the effluent point. In addition of effect by distance, the pollution levels at each test point are also caused by height differences in water surface between every distance in sampling radius. Pollution Index in shallow groundwater of shallow groundwater is as lightly contaminated and moderately contaminated."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clara Nugrahsia
"Air lindi yang dihasilkan di TPA Cipayung Depok mengandung zat – zat yang harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan air. Tujuan utama penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variasi parameter operasional proses UV/H-2O2 dalam penyisihan warna lindi dan efektifitas proses UV/H2O2 sebagai pengolahan lanjutan dalam sistem pengolahan air lindi. Advanced Oxidation Process (AOP) menggunakan UV/H2O2 adalah salah satu dari beberapa senyawa yang dapat digunakan pada proses ini. Dalam proses ini, radikal hidroksil (•OH) dibentuk melalui fotolisis hidrogen peroksida dan sinar UV berperan sebagai katalis pada proses oksidasi. Desain eksperimen full factorial 2k digunakan untuk menganalisis pengaruh parameter operasional proses yaitu dosis H2O2, rasio P/V dan pH. Hasil menunjukan bahwa semua faktor memiliki dampak terhadap penyisihan warna pada air lindi. Faktor yang memiliki dampak paling signifikan adalah dosis H2O2 diikuti dengan pH, dan terakhir rasio P/V. Dengan menggunakan uji statistik, didapatkan bahwa kondisi terbaik untuk menyisihkan warna yaitu saat pH 4, konsentrasi H2O2 7500 mg/L, dan rasio P/V 12 W/L. rata-rata penyisihan warna dalam kondisi tersebut yaitu sebesar 78,7%. Interaksi antar faktor yang memiliki dampak signifikan secara berurutan yaitu dosis H2O2 dengan rasio P/V dan dosis H2O2 dengan pH, sedangkan interaksi rasio P/V dengan pH tidak signifikan mempengaruhi penyisihan warna. Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan didapatkan penyisihan polutan organik sebagai berikut, penyisihan warna sebesar 79,3%; penyisihan COD sebesar 97,3%; penyisihan N-Total sebesar 12,5%; dan penyisihan total koliform sebesar 100%.

The leachate produced in Cipayung Depok Landfill contains substances that must be processed before being discharged into water bodies. The main objective of this study was to analyze the effect of variations in operational parameters of the UV/H2O2 process in the removal of leachate color and the effectiveness of the UV/H2O2 process as an advanced treatment in the leachate treatment system. The Advanced Oxidation Process (AOP) using UV/ H2O2 is one of several compounds that can be used in this process. In this process, the hydroxyl radical (•OH) is formed by photolysis of hydrogen peroxide and UV light acts as a catalyst in the oxidation process. The full factorial 2k experimental design is used to analyze the effect of process operational parameters, the dose of H2O2, P/V ratio and pH. Result showed that all factors had an impact on color removal in leachate. The factor with the most significant impact was the dose of H2O2, pH, and the P/V ratio respectively. By using statistic test, it was found that the best conditions for color removal were pH 4, H2O2 concentration 7500 mg/L, and P/V ratio 12 W/L. The average color removal under these conditions is 78,7%. The interaction between factors that had a significant impact is the dose of H2O2 with a P/V ratio and the dose of H2O2 with pH, respectively. Meanwhile the interaction of the P/V ratio with pH did not significantly affect color removal. Based on the experiments that had been carried out, it is found that the removal of organic pollutants is as follows, the color removal is 79.3%; COD removal of 97.3%; removal for N-Total of 12.5%; and coliform total removal is 100%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wanda Luthfiah
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsi pengelolaan air lindi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Cipayung Kota Depok Tahun 2019. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan metode penelitian kualitatif. Penelitian ini menerapkan teori pendekatan sistem dimana terdiri dari unsur-unsur input, proses, dan output . Pada unsur input pengelolaan air lindi mencakup enam hal yaitu man, money, method, machine, dan sarana penunjang. Unsur proses mencakup produksi dan pengolahan air lindi. sedangkan
untuk unsur output mencakup kualitas air lindi yang dihasilkan. Data yang digunakan pada penelitian ini
yaitu data primer dengan cara pengujian kualitas air lindi dan wawancara terhadap informan penelitian.
Hasil penelitian yang didapatkan bahwa pengelolaan air lindi di TPA Cipayung sudah cukup sesuai dengan teori yang diterapkan pada penelitian ini hanya saja beberapa bagian dari unsur yang ada masih belum terpenuhi baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

This study aims to describe the management of leachate at Cipayung Landfill (TPA) Depok City in 2019. This type of research is descriptive with qualitative research methods. This research applies a system approach theory which consists of elements of input, process, and output. The input elements of leachate management include six things, namely man, money, method, machine, and supporting facilities. Process elements include production and processing of leachate. while for the output element includes the quality of leachate produced. The data used in this study are primary data by testing the quality of leachate and interviewing research informants. The results showed that the management of leachate in Cipayung landfill was quite in accordance with the theory applied in this study except that only a few parts of the existing elements were still not fulfilled both in terms of quality and quantity.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frisilia Dewi
"ABSTRAK
Pencemaran air diduga terjadi di Situ Rawa Kalong, Kelurahan Curug, Cimanggis, Depok. pH dan konduktivitas listrik merupakan salah satu parameter yang menentukan tingkat pencemaran air. Pada daerah penelitian memiliki pH 3.4-7.9 dan konduktivitas listrik 80 μS-1990 μS. Konfigurasi resistivity dan IP yang digunakan adalah konfigurasi Dipole-Dipole karena mampu memetakan perubahan resistivity dan chargeability secara lateral sehingga cocok untuk mendeteksi persebaran air limbah di bawah permukaan. Survei awal adalah membuat peta topografi, peta persebaran pH, peta konduktivitas listrik dan peta water table yang digunakan untuk menentukan lintasan geolistrik dan data pendukung untuk interpretasi. Terdapat tiga lintasan dengan jarak spasi 10 m. Data diolah menggunakan software RES2DInv. Arah aliran air tanah dan pencemaran adalah Baratdaya-Timurlaut dan terakumulasi di daerah cekungan. Berdasarkan irisan pH, konduktivitas listrik, resistivity, dan chargeability, daerah pencemaran pada lintasan 1 terletak di sebelah Barat kedalaman < 70 m dan di tengah lintasan kedalaman 65-80 m yang keduanya memiliki resistivity ≤ 6.38 Ωm dan chargeability sebesar 100-120 msec, lintasan 2 terjadi pencemaran di tengah lintasan kedalaman < 50 m dengan resistivity < 11.6 Ωm dan chargeability > 140 msec, lintasan 3 terjadi pencemaran di tengah lintasan kedalaman 60-75 m yang memiliki resistivity sebesar 6.38 Ωm dan chargeability sebesar 40-80 msec.

ABSTRACT
Water contamination is suspected in Situ Rawa Kalong, village of Curug, cimanggis. pH and electrical conductivity is one of the parameters that determine the level of water contamination. In the study area has a pH of from 3.4-7.9 and electrical conductivity of from 80 μS -1990 μS.The configuration of the resistivity and Induced Polarization (IP) that is used is the configuration of Dipole-Dipole because it is able map changes of resistivity and chargeability laterally so it is suitable for detecting the spread of wastewater below the surface. Initial survei is to create a topographical map, a map of the distribution of pH, electrical conductivity maps and map water table is used to determine the line of geoelectric and as supporting data for the interpretation. There are three line have a spacing of 10 m. The data is processed using software RES2DINV. Water flow below the ground surface is from the southwest to the northeast and accumulated in the basin. Based slices pH, electrical conductivity, resistivity and chargeability, contamination area line 1 is located to the west of line with depth < 70 m and a depth of 65-80 m at electrode to the center of line with ≤ 6.38 Ωm with resistivity and chargeability 100-120 msec, contamination area line 2 is located to the center of line with depth < 50 m with resistivity < 11.6 Ωm and chargeability > 140 msec, contamination area line 1 is located to the center of line with depth with 6.38 Ωm resistivity and chargeability 40 -80 msec.
"
2016
S64060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mario Yehuda
"Dengan bertambahnya jumlah populasi manusia, maka jumlah sampah juga akan bertambah secara signifikan. Salah satu hasil dari akumulasi sampah dalah formasi dari air lindi di dalam landfiil sampah. Air lindi ini akan menyebabkan masalah lingkungan yang serius jika dibiarkan tidak terolah, karena konsentrasi COD dan TKN tersebut melebihi standar baku mutu lingkungan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 tentang baku mutu air limbah.. Salah satu cara yang paling efektif adalah menggunakan Sequencing Batch Reactor (SBR). Sequencing Batch Reactor akan mengolah air lindi dengan media lumpur aktif dan teori aerasi dan anoksik dimana dalam penelitian ini, air lindi akan diolah dengan SBR menggunakan waktu kontak 24, 48, dan 72 jam serta menggunakan Powdered Activated Carbon (PAC) untuk meningkatkan efisiensi penyisihan dari polutan pada air lindi tua. Waktu kontak 24 jam menghasiilkan efisiensi penyisihan COD dan TKN sebesar (29,68 - 43,75)% & (83,33 - 88,59)%, untuk waktu kontak 48 jam adalah (51,94 - 65,63)% & (90,28 - 92,95)%, dan untuk waktu kontak 72 jam adalah (58,75 - 74,69)% dan (93,04 - 95,51)%. Dengan hasil tersebut, yang dapat memenuhi baku mutu Permen LH No. 5 tahun 2014 adalah penggunaan SBR dengan waktu kontak 72 jam.

With the increase of human population, the number of waste produced will also increase significantly. One of the result of accumulation of waste is the formation of landfill leachate. This leachate will cause serious environmental problems if left unattended, because the concentration of COD and TKN surpasses the standard of waste discharge as mentioned in the Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 5 Tahun 2014 about the standard of waste discharge. One of the most effective way to treat this waste is by using the Sequencing Batch Reactor (SBR). The SBR will treat the leachate with activated sludge by using the theory of nitrification and denitrification. Whereas in this study the leachate will be treated with the Hydraulic Retention Time (HRT) of 24, 48, and 72 hours and also using Powdered Activated Carbon (PAC) to increase the effectivity of pollutant removal in older leachate. The HRT of 24 hours produced the removal efficiency COD and TKN of (29,68 - 43,75)% & (83,33 - 88,59)%, and for HRT of 48 hours (51,94 - 65,63)% & (90,28 - 92,95)%, and for HRT of 72 hours (58,75 - 74,69)% and (93,04 - 95,51)%. The HRT to satisfy PermenLH No.5 Tahun 2014 is 72 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65239
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Adnanta Setyawan
"

 Riset ini berawal dari isu-isu mengenai pencemaran dan bahaya lingkungan yang berada di sekitar TPA Cipayung, dan bereferensikan dari bermacam sumber yaitu berita online dan penelitian terdahulu, banyaknya pencemaran serta bahaya lingkungan yang terjadi di TPA Cipayung, Kota Depok. Permasalahan yang timbul dari isu-isu tersebut adalah terjadinya over load di sebelah timur tumpukan sampah TPA Cipayung pada tahun 2018 akibat dari tidak muatnya kapasitas volume sampah yang ditampung. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.  Jenis data yang digunakan dalam riset ini adalah data rasio. Seluruh data kuantitatif yang berbentuk peta dan tabular dalam penelitian ini adalah volume sampah, kandungan karbon, dan kandungan nitrogen yang berasal dari pengolahan data. Metode pengambilan sampel citra UAV yang digunakan dalam riset ini adalah grid mission yang selanjutnya diolah menjadi data volume. Metode pengambilan sampel kandungan kimia berupa karbon dan nitrogen yang digunakan dalam riset ini adalah cluster random sampling dengan mengambil sampel yang berkonsentrasi pada tumpukan sampah di TPA Cipayung yang kemudian dianalisis secara statistik untuk dilihat keterkaitannya dengan volume sampah. Hasil riset ini menunjukkan bahwa pola spasial volume  tumpukan sampah memiliki pola yang mirip dengan kandungan karbon di TPA Cipayung . Faktor kimia yang paling berkolerasi dengan kuantifikasi volume sampah pada riset ini  adalah kandungan karbon. Kemiripan pola antara volume sampah dengan kandungan karbon didukung dengan uji statistik yang menunjukkan angka korelasi pearson product moment sebesar 0,946. Pola spasial presentase kandungan karbon yang memiliki kemiripan terhadap pola spasial volume sampah berada di hampir seluruh arah dari tumpukan sampah tersebut tepatnya di sebelah barat, timur, utara, dan selatan.


This research begins with issues concerning pollution and environmental hazards around the Cipayung Landfill, and is referenced from various sources, namely online news and previous research, the amount of pollution and environmental hazards that occur in the Cipayung Landfill, Depok City. The problem that arises from these issues is the overload in the east of the Cipayung landfill pile in 2018 due to the incompatible volume capacity of the collected waste. The data used in this study is quantitative data. The type of data used in this research is ratio data. All quantitative data in the form of maps and tabular in this study are the volume of waste, carbon content, and nitrogen content derived from data processing. The UAV image sampling method used in this research is the grid mission which is then processed into volume data. The chemical content sampling method in the form of carbon and nitrogen used in this research is cluster random sampling by taking a sample that concentrates on the pile of garbage in the Cipayung landfill which is then analyzed statistically to see its relationship with the volume of waste. The results of this research indicate that the spatial pattern of waste heap volume has a pattern similar to the carbon content in Cipayung Landfill. The most correlated chemical factor with the quantification of the volume of waste in this research is the carbon content. The similarity of patterns between the volume of waste with carbon content is supported by statistical tests that show Pearson product moment correlation figures of 0.946. The spatial pattern of the percentage of carbon content that is similar to the spatial pattern of waste volume in most directions of the waste is related to the west, east, north, and south.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>