Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Philia Silado
"Industrialisasi di Jepang membawa tantangan baru terhadap perekonomian jepang yaitu krisis bahan baku karena kualitas sumber daya alam mineral Jepang yang minim. Di samping itu, krisis ekonomi yang terjadi akibat Gempa Bumi Kant5 1923, jatuhnya perdagangan internasional Jepang pasca perang Dunia I, dan Depresi Ekonomi 1929 memperburuk perekonomian Jepang. Dengan analisis data menggunakan pendekatan histori, tulisan ini menguraikan upaya Jepang untuk masuk ke Manchurk dan aktivitas ekonomi Jepang di Manchuria untuk memahami bahwa machuria adalah arternatif yang sesuai untuk masalah JepangĀ· South Machuriaa Railway yang dibentuk Jepang di Machuriaa menjadii solusi untuk meningkatkan kondisi ekonomi jepang yang terpuruk.

Industrialization brought out japan into a new challenge which is raw materials crisis as the pool quantity of minetal resources in Japan. Coming to aggravate Japan's economy were the economy crisis for the Great Kanto Earthquake 1923, the decline of Japan' international trade post-World War I, and the Great Depression 1929. By using historical approach on analyzing data, this thesis describes japan's efforts to enter Manchuria and her economy activities there in order to figure out that Manchuria as the alternative to Japan's problems was appropriate. South Machuria Railway that was formed in Manchuria by Japan was the solution towards the increase of Japan's economic health."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42855
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian dilaksanakan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang
penyelamatan diri dan perilaku mahasiswa Universitas Indonesia saat terjadi gempa.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain korelasi.
Penelitian melibatkan 393 mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan 52% responden memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang tindakan
penyelamatan diri dan 49,62% responden melakukan perilaku adaptif saat terjadi
gempa. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat
pengetahuan tentang penyelamatan diri dan perilaku saat terjadi gempa (p value=
0,141 , a= 0,05). Hasil penelitian menyarankan perlu diadakan simulasi penyelamatan
diri terkait gempa di lingkungan Universitas Indonesia agar pengetahuan mahasiswa
dapat diaplikasikan dengan baik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5906
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Alharis
"Di Indonesia khususnya di Sumatera, gempa bumi telah membawa dampak kerusakan yang sulit untuk diprediksi, tidak hanya pada manusia tetapi juga pada lingkungan dan makhluk hidup lainya. Karena kondisi ini lah selama beberapa dekade para ahli mengembangkan disiplin ilmu tentang gempa dan mitigasi setelah terjadinya gempa. Salah satu aplikasi yang telah dikembangkan adalah Sistem Proteksi Pasif dengan menggunakan sistem seismic isolation. Pada studi ini akan dijelaskan tentang pengaruh seismic isolation terhadap prilaku lateral pondasi. Studi ini mengacu pada gedung di Sumatera Barat yang menggunakan Sistem proteksi Pasif dengan Lead Rubber Bearing sebagai isolatornya. Dengan Sistem Proteksi Pasif ini diharapkan momen, lendutan, geser dan putaran sudut di sepanjang tiang pondasi dapat dikurangi, sehingga menghindari terjadinya kegagalan pondasi dan struktur tetap dalam keadaan stabil setelah terjadinya gempa.
In Indonesia, especially in West Sumatera earthquake phenome has bought unpredictable damage, not only for the people but also for environment and all living thing. Because of this situation, over the past few decades, earthquake engineering has developed as a branch of engineering concerned with the estimation of earthquake consequences and the mitigation of these consequences. One of them is passive protective system that using Seismic Isolation system. In this study would be explained the influence of seismic isolation to foundation behavior of structure. Its study refers to building in west sumatera. In this case, Lead Rubber Bearing is one of passive protective system that used. With this passive protective system, the moment, deflection, shear and rotation along of foundation will be over come and there is no failure on foundation, so the structure of building stay on stable condition after earthquake attack."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42828
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Kedung Soejaya
"Bencana alam dapat saja terjadi disekitar Kita pada waktu yang tidak dapat kita tentukan. Contohnya adalah bencana gempa bumi dan tsunami yang baru saja terjadi di Nanggroe Aceh Darussalam 26 Desember 2004 silam. Bencana tersebut sangatlah ganas dan menghancurkan, lebih dari 100.000 jiwa telah direnggut. Akan tetapi setelah kejadian tersebut, masyarakat harus terus melanjutkan kehidupannya. Walaupun sudah tidak ada tempat tinggal maupun wadah mata pencaharian yang tersisa, seluruh masyarakat harus terus berjuang dan berusaha agar kehidupan mereka dapat menjadi Iebih baik lagi.
Pada penulisan ilmiah kali ini, saya sebagai mahasiswa arsitektur mencoba untuk memaparkan metode panataan pemukiman yang sebaiknya dijalankan pasca-bencana. Metode ini juga termasuk tentang kondisi psikososial korban. Walau tidak ada hubungannya secara Iangsung dengan bidang arsitektur, namun hai ini sangat panting didalam merancang metode panataan pemukiman yang baik. Selain itu juga terdapat beberapa syarat permukiman yang harus dipenuhi, syarat tersebut meliputi mitigasi dan hunian pasca-bencana."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48608
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Mario Rannu
"Keamanan dan rasa aman tinggal di dalam hunian bantuan pasca gempa dan tsunami adalah faktor yang sangat penting. Hunian bantuan yang tahan gempa dan lebih tahan terhadap tsunami dibutuhkan, agar manusia dapat tinggal dengan aman di dalamnya. Rasa aman diperlukan agar manusia dapat dengan nyaman tinggal di dalam hunian bantuan tersebut. Masalahnya adalah belum ada evaluasi di Aceh, yang pertama terhadap keamanan tinggal di dalam hunian bantuan dari gempa dan tsunami, dan yang kedua terhadap pembentukkan rasa aman manusia yang tinggal di dalam hunian bantuan selama proses pembangunan. Untuk menjawab masalah secara umum, dilakukan kajian teori tentang prinsip desain tahan gempa dan tsunami, serta kajian teori tentang pembentukkan rasa aman pada manusia. Lebih jauh, dilakukan studi kasus pada hunian bantuan pasca gempa dan tsunami di Kampung Lam Teh, untuk mendapatkan jawaban dari masalah yang ada. Keselamatan pengguna merupakan faktor utama yang harus dipikirkan dalam desain tahan gempa dan tsunami. Desain hunian serta penataan permukiman yang baik akan menciptakan keamanan tinggal di dalam hunian bantuan. Apa yang ada dalam diri manusia menentukan cepat atau lambatnya proses pemulihan psikososial (juga rasa aman) pasca gempa dan tsunami di Aceh. Dari luar, metode partisipatif masyarakat dan dukungan masyarakat sekitar secara jelas membantu proses pemulihan psikososial korban. Rasa aman sifatnya relatif, berbeda-beda pada tiap individu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48567
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sulardi
"Dalam tesis ini dibahas respon dinamis system kontrol pasif yang terdiri dari system isolasi dan tangki air sebagai redaman pada struktur gedung tahan gempa.
Model dibuat dengan tiga derajat kebebasan (three-degree-of freedom) yang terdiri dari system isolasi, struktur gedung, dan air dalam tangki. Pergerakan air dan struktur gedung berinteraksi dengan menggunakan model yang diberikan oleh Housner (1963).
Struktur gedung dimodelkan sebagai portal yang masing-masing nodal mempunyai tiga derajat kebebasan (3DOF), air yang bergerak apabila terjadi gempa secara alami akan mempunyai pergerakan yang berlawanan dengan arah datangnya gempa, dan system isolasi keduanya merupakan system kontrol pasif.
Analisa yang dilakukan pada struktur gedung dengan tangki air dalam keadaan penuh, kosong dan dicoba berapakah isi air dalam tangki yang optimum untuk mendapatkan respon dinamis yang paling efektif.
Hasil anlisa dengan menggunakan system kontrol ini terhadap momen guling, gaya geser, dan simpangan maksimum apabila dibandingkan dengan struktur gedung dasar terjepit dan tanpa tangki air ternyata sangat efektif."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14959
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Sorta Marthalena
"Peristiwa tsunami 26 Desember 2004 memang sangat memilukan, tidak hanya bagi korban, tetapi juga mereka yang menyaksikannya secara tidak langsung. Namun di sisi lain, peristiwa ini juga dapat menjadi bahan pembelajaran dan refleksi yang baik untuk dipelajari bersama. Salah satunya adalah mengenai aksesibilitas. Sebagai wilayah yang paling banyak memakan korban jiwa, NAD mengalami peningkatan dalam jumlah penyandang cacat sehingga mereka perlu diberikan bantuan yang dapat menunjang kehidupannya di masa yang akan datang. Salah satu caranya adalah dengan membenkan lingkungan fisik atau binaan yang sesuai. Kondisi tersebut tercapainya pnnsip aksesibilitas diterapkan di dalamnya. Aksesibilitas bukan berarti memberikan fasilitas, tetapi menghilangkan semua hambatan agar sebuah lingkungan fisik ataupun bangunan dapat dipakai oleh sstiap orang, tanpa membedakan kekurangan dan kelebihan vany ada pada dirinya. Pihak yang membantu NAD. terutama Non-Government Organization (NGO). memiliki desain masing-masing dalam menerapkan aksesibilitas. Prinsipnva, mereka ?membuat desain tersebut berdasarkan regulasi yang berlaku di Indonesia dan building code Propinsi Nonggroe Aceh Darussalam. Hal tersebut bertujuan supaya tidak lerjadi pelanggaran norma-norma ataupun ketentuan yang berlaku di negara ini. Padahal, aksesibilitas dapat diterapkan melalui pendekatan kebutuhan dan keadaan diri pengguna bangunan. Cara terakhir ini tentu saja suiit diterapkan di NAD karena akan memunculkan ketidakadilan antar korban yang selamat dan memakan waktu lebih lama lagi. Pada akhirnya, setiap desain yang ada di NAD saat ini, terutama rumah tinggal, memiliki kemiripan satu dengan yang lain, meskipun berusal dari NGO yang berbeda. Namun demikian, prinsip aksesibilitas yang ada pada setiap desain tersebut letap dapat menjadi bahan pembelaiaran yang berguna untuk diterapkan di masa yang akan datang. terutama di daerah-daerah vang rawan bencan alam di Indonesia.

The tsunami tragedy in December 26, 2004 was very devastating, not only for tlie victims, butt also the people who watched it. In the other side, this tragedy also can be good lesson and reflection for all of us. One thing, can be sure is about the accessibility. As the most effected area caused by the tsunami, NAD cauht in the increasing of disabled people therefore they need help to support their live in the near future. One way to do that is by giving them suffice physical environment. That condition can be achieved by enforcing the accessibility inside it. Accessibility is not about giving facility, by erasing the barrier so that the physical environment can be used by all of the people, without making differentiatee between their strength and weakness. The helpers in NAD, especially Non-Government Organization (NGO), have their own design to enforce the accessibility. Principally, they make the design based on the regulations that prevail in Indonesia and buildig code of Nanggroe Aceh Darussalam Province. This matter happen head for to avoid violation against the norms or regulation in this country. Whereas, accessibility can be approach through needs and conditions of the users in the building. It's obvious that this last method is difficult to implement because it can bring out injustice among the victims and take more time. At the end, right now a lot of designs in NAD, especially houses, have a similarity, although it was made by different NGO. However, the principle of accessibility in these design still can be a useful substance of lesson to implement in the near future, especially in the area that potentially dangerous to nature disaster in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S48630
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Dzulfikar
"Struktur flat plate pada wilayah gempa tinggi di Indonesia masih jarang digunakan karena lemah terhadap geser pada sambungan kolom-slab. Dengan demikian dalam melakukan perencanaan struktur flat plate pada wilayah gempa tinggi harus dikombinasikan dengan sistem struktur penahan beban lateral yaitu kombinansi dinding geser struktural khusus dan perimeter frame SRPMK. Struktur flat plate hanya didesain sebagai struktur penahan beban gravitasi. Hubugan kolom-slab harus memiliki kapasitas untuk mampu mengikuti deformasi yang telah diperbesar oleh faktor defleksi Cd akibat beban gempa. Proporsi dimensi kolom akan menentukan besarnya gaya lateral yang diterima oleh kolom tersebut. Semakin kecil dimensi kolom maka semakin kecil gaya lateral yang diterima oleh kolom tersebut. Pada wilayah gempa menengah struktur flat plate dapat digunakan sebagai bagian dari sistem penahan beban lateral. Dalam perencanaan ini struktur flat plate dimodelkan sebagai equivalent slab-beam yang merupakan bagian sistem rangka pemikul momen menengah. Sistem penahan beban lateral pada perencanaan pada wilayah gempa menengah merupakan kombinasi dari dinding geser struktural khusus, perimeter frame SRPMM dan slab-column frame SRMM . Dari hasil analisa didapatkan bahwa jika perencanaan mengikuti kaidah perencanaan tersebut maka flat plate dapat digunakan pada wilayah gempa tinggi dan menengah dan struktur masih bersifat daktail.

Flat plate structure for high seismic risk region in Indonesia is not commonly used because it has high risk on shear failure on the slab column connection. Therefore the building design in high seismic risk region should be combined with lateral resisting system, a dual system combining shearwall and perimeter frame SMRF . Flat plate structure is only designed as gravity resisting system. Slab column connection should have capacity to follow the bigger deformation by deflection factor Cd caused by lateral force. The proportion of the interior column dimension would determine the amount of lateral force received. The smaller the column dimension, the smaller the lateral force accepted by the column itself. In an region with medium seismic risk, flat plate structure can be used as component to resist lateral force. In this kind of design, flat plate is modeled as equivalent slab beam which also a part of slab column moment frames. Lateral resisting system component in the medium seismic risk region is a combination of shear wall and slab column moment frames IMRF . From this design, the writer found that if the design follow the guidelines plan, the flat plate can be used both in high seismic risk region and medium seismic risk region and structure is still ductile.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66427
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Dwi Larasati
"Peristiwa gempa bumi yang cukup sering terjadi di Indonesia seketika dapat merusak bahkan meruntuhkan seluruh komponen bangunan. Maka selayaknya bangunan yang dibangun di Indonesia memiliki sistem struktur penahan gempa dimana salah satu sistem struktur penahan gempa yang paling sering digunakan ialah Special Moment Resisting Frame dikarenakan daktilitasnya yang lebih tinggi. Mekanisme keruntuhan SMRF diawali dengan proses pelelehan yang ditandai dengan munculnya sendi plastis. Pengaruh target sendi plastis pada kolom dasar dengan mekanisme leleh lentur terhadap perilaku struktur secara keseluruhan terlihat dari analisis pushover dimana daktilitas struktur akan menurun. Selain itu, digunakan dua profil yang berbeda untuk membandingkan penggunaan profil CFST dan baja WF dimana profil WF memiliki kekuatan, kekakuan, dan daktilitas yang lebih tinggi. Penggunaan sambungan semi-rigid untuk suatu struktur memiliki pengaruh dimana kekuatan dan kekakuannya menurun sedangkan daktilitasnya akan meningkat. Penelitian ini menggunakan dua program yaitu ETABS untuk perancangan bangunan serta DRAIN-2DX untuk analisis kinerja struktur.

The earthquake phenomenon that usually occur in Indonesia can ruin or even destroy building components immediately. Therefore, buildings that constructed in Indonesia should have an earthquake resistance system, one of them is Special Moment Resisting Frame. This system has widely used in many buildings because it has high ductility and ability to dissipating energy. Collapse mechanism of SMRF building starts with yielding that marked by the existence of plastic hinge. The effect of plastic hinge that occur in column bases with flexural yielding mechanism on behavior of the overall structure can be seen from pushover analysis results which the ductility of structure will be reduced. Furthermore, the use of different profile Wide Flange and Concrete Filled Steel Tubes in the same building can affect the performance of that building, which the building with WF profile has higher strength, stiffness, and ductility. The type of connection that used is also affect performance of the buildings. Strength and stiffness will reduce while the ductility will increase. This research use two programs which is ETABS for designing the building and DRAIN 2DX for performance building analysis."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indradjati Rachmatullah
"Indonesia merupakan kawasan rawan gempa, struktur bangunan yang dibutuhkan harus memiliki kekuatan dan daktalitas yang memadai sesuai dengan aturan yang berlaku. Struktur bangunan dengan konfigurasi D-EBF merupakan salah satu solusi untuk struktur tahan gempa. Penggunaan material dan sambungan yang digunakan sangat mempengaruhi perilaku bangunan. Untuk mengetahui perilaku bangunan bisa menggunakan banyak metode dan salah satunya adalah pushover analysis.
Penelitian dilakukan dengan 2 buah aplikasi komputer yaitu ETABS sebagai pengecekan bangunan sesuai SNI dan Drain-2DX untuk melakukan analisis. Variasi material menggunakan baja WF dan komposit CFST membuktikan bahwa bangunan baja WF dengan luasan baja 2 kali lipat dari CFST lebih daktail tetapi tidak lebih kuat dan kaku dibandingkan CFST. Dengan rigiditas sambungan yang tinggi maka bangunan akan semakin kuat dan kaku tetapi daktalitas dari bangunan akan berkurang. Kekuatan dan kekakuan berbanding terbalik terhadap daktalitas. Pengaruh rigiditas sambungan untuk material baja WF dan CFST adalah sama.

Indonesia earthquake prone areas, building structures that are needed must have adequate strength and ductility in accordance with the applicable rules. Building structures with the configuration of D EBF is one solution for earthquake resistant structures. The use of materials and the connection that was used greatly influences the behaviour of the building. To know the behavior of the building could use a lot of mehtod and one of them was pushover analysis.
Research done with two fruity computer applications i.e ETABS as building appropriate checking rules and DRAIN 2DX to do anlysis. Variation of materials use WF steel and Composite CFST proves that steel buildings extents with WF steel two times of CFST more ductile but not stronger and stiffer than CFST. With the rigidity connection that high then the building will be more strong and stiff but ductility of the building wil be reduced. Strength and rigidity is inversely proportional against ductility. The influence of rigidity connection for materials WF Steel and CFST is the same.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>