Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129808 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1977
S10552
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfikri Suleman
"Pemilu (pemilihan umum) merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan politik negara-negara modern dewasa ini. Mulai diperkenalkan pertama kali di negara-negara demokrasi Barat, pemilu dewasa ini juga merupakan bagian yang penting dari perjalanan kehidupan politik di negara-negara berkembang. Untuk Indonesia sendiri, sejak masa pemerintahan Orde Baru yang sudah berusia seperempat abad ini, telah diadakan empat kali pemilu. Dalam pemilu 1987 yang lalu, yang merupakan pemilu ke-4, Golkar bukan saja berhasil mempertahankan keunggulannya dari PPP dan PDI, tetapi juga berhasil menambah persentase perolehan suaranya, yaitu dari 64,3% dalam pemilu 1982 menjadi 74,5% dalam pemilu 1987. PPP sebagai saingan terdekat Golkar justru mengalami penurunan dalam perolehan suaranya, yaitu dari 27,8% (pemilu 1982) menjadi 15,25% (pemilu 1987). Tidak itu saja, Golkar juga berhasil menggusur PPP dari daerah-daerah pemilihan yang sebelumnya merupakan basis partai Islam ini.
Penelitian ini mencoba mengungkapkan hal-hal di sekitar kemenangan Golkar untuk pertama kalinya terhadap PPP di Desa Moto Panjang, Kecamatan Kato VII, Kabupaten Sawahlunto/ Sijunjung, Propinsi Sumatera Barat. Pertanyaan pokok yang diajukan adalah: apakah ada pengaruh faktor-faktor tertentu terhadap kemenangan Golkar tersebut? Yang dimaksud dengan faktor-faktor tertentu adalah popularitas kontestan, keluarga, isyu/kampanye, pimpinan formal dan pimpinan informal. Untuk menjawab pertanyaan.ini, diadakan penelitian lapangan dalam bentuk pengumpulan data melalui pengisian daftar pertanyaan terhadap 103 responden yang dipilih secara sistematis, yang menggunakan hak pilih mereka dalam pemilu 1987 di Desa Kato Panjang. Di samping itu, pengumpulan data juga dilakukan melalui wawancara tak terstruktur dengan tokoh-tokoh masyarakat mau pun dengan anggota-anggota masyarakat biasa, serta melalui studi kepustakaan. Data yang terkumpul dianalisis melalui penyajian tabel-tabel frekuensi dan tabel silang. Analisis bersifat kualitatif.
Temuan penelitian ini menunjukkan, bahwa tidaklah mudah untuk mengetahui aspirasi politik anggota-anggota masyarakat, khususnya masyarakat desa. Apalagi untuk jenis penelitian yang mengandung keterbatasan-keterbatasan tertentu seperti pemilu ini, anggota-anggota masyarakat tidak sepenuhnya bersedia memberikan keterangan-keterangan yang dapat diandalkan. Kedua, sepanjang yang dapat diungkapkan oleh hasil penelitian ini, keberhasilan Golkar mengalahkan PPP untuk pertama kalinya di Desa Koto Panjang disebabkan karena keberhasilan pimpinan formal melakukan pendekatanpendekatan yang bersifat persuasif yang disertai dengan bantuan keuangan yang bermanfaat bagi pembangunan desa. Pendekatan-pendekatan persuasif ini, yang disertai, dengan bantuan keuangan, telah mampu meningkatkan popularitas Golkar di mata masyarakat pemilih di Koto Panjang. Pada waktu yang sama popularitas PPP amat merosot di mata masyarakat, yang salah satu penyebabnya adalah karena terjadinya konflik kepentingan yang berkepanjangan dalam tubuh DPP PPP.
Tapi yang juga penting adalah kenyataan, bahwa kekuatan pengaruh faktor pimpinan formal ini tidak bersifat langsung terhadap masyarakat, melainkan bekerja melalui faktor pimpinan informal. Yang dimaksud adalah, bahwa sebenarnya pimpinan informal inilah - ninik-mamak dan pemuka-pemuka agama - yang mengalami perubahan prilaku memilih, yang kemudian diikuti oleh sebagian besar anggota masyarakat. Pimpinan formal atau pemerintahan tetap belum memiliki "akses" langsung terhadap anggota-anggota masyarakat. Agaknya hasil penelitian ini menegaskan, bahwa sementara pimpinan formal merupakan faktor yang semakin penting dalam mempengaruhi prilaku politik anggota-anggota masyarakat, khususnya masyarakat desa, pimpinan informal tetap merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia A. Rachman
Jakarta: Pusat Studi Agama dan Peradaban, 2007
324.2 AUL c (1);324.2 AUL c (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Romawaty
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
S5827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1981
S6099
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S5629
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Dyawati Azlina
"Partai politik pada dasarnya adalah salah satu subsistem demokrasi yang terdapat di dalam masyarakat, karena partai politik itu merupakan wadah yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk menyalurkan aspirasi politik mereka terhadap pemerintah yang berkuasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir, yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang lama. Ada pun fungsi dari partai politik adalah bagi pemerintah partai politik bertindak sebagai alat pendengar, sedangkan bagi masyarakat sebagai alat pengeras suara. Dalam dunia politik, kampanye dan pemilu adalah bagian dari bentuk partisipasi politik, namun bukanlah indikator dari sebuah demokrasi. Partai politik adalah sarana yang tepat untuk dapat melakukana partisipasi politik tersebut, namun tidak semua partai politik dapat melakukan aspirasi politik.
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sebuah partai baru dalam pemilu 2004 yang di deklarasikan pada tanggal 20 April 2003 di Jakarta. PKS merupakan penggabungan dari Partai Keadilan (PK) yang pada pemilu 1999 "tersandung" aturan electoral threshold. PKS kemudian mendaftarkan diri ke Departemen Kehakiman dan HAM dan setelah melewati sejumlah seleksi dan verifikasi KPU akhirnya PKS lolos menjadi salah satu partai politik peserta Pemilu dengan nomor unit 16 dari 24 partai yang lobos verifikasi. Dalam pemilu 2004, PKS tampil sebagai pemenang disusul Partai Demokrat untuk wilayah DKI Jakarta, PKS berhasil meraih 8.325.020 suara atau 7,34 % melebihi perolehan suara yang diraih PAN dan PBB. Kemenangan PKS di Jakarta pada pemilu 2004 ini sangat menarik untuk dikaji mengingat PKS adalah kelanjutan dari PK yang dalam pemilu 1999 belum mendapatkan suara yang signifikan. Perbedaan suara yang membuat PKS menang. Inilah yang menjadi pertanyaan bagaimana strategi pemenangan Pemilu yang dibuat oleh PKS pada Pemilu 2004. Rumusan masalah dalam penelitian ini dibagi tiga, yang pertama yaitu bagaimana strategi kampanye yang dterapkan oleh DPW PKS DKI Jakarta, kedua peranan pemimpin partai dalam pemenangan pemilu 2004, dan yang ketiga adalah faktor-faktor pendukung lainnya yang menyebabkan PKS menang dalam pemilu 2004 di Jakarta. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah pada strategi kampanye DPW PKS DKI Jakarta dalam pemilu legislatif 2004.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis strategi kampanye DPW PKS DKI Jakarta dan mengevaluasi kampanye DPW PKS DKI Jakarta. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menggunakan teori komunikasi politik yang di dalamnya tercakup mengenai kampanye politik, manajemen kampanye, strategi kampanye dengan penggunaan konsep political marketing & marketing public relation. Pendekatan metodologi dalam penelitian ini termasuk kategori kualitatif dan sebagai metode penelitiannya adalah studi kasus (case study), sedangkan sifat dari penelitian ini adalah evaluatif. Pengambilan data menggunakan dua Cara yaitu pengambilan data primer (interview) dan data sekunder(studi dokumen & literatur). Setelah dilakukan penelitian hasil penelitian menunjukkan, strategi yang membuat PKS unggul di Jakarta terdiri dalam lima tahap diantaranya : strategi diawali dengan melakukan penelitian terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan perumusan strategi (tahap pra kampanye), kemudian strategi dilanjutkan dengan melakukan kegiatan direct selling, bazaar, pawai (tahap kampanye), strategi selanjutnya adalah pelatihan saksi intelektual (tahap minggu tenang), terakhir strategi yang diterapkan oleh DPW PKS Jakarta adalah melakukan pengawasan pada saat pemungutan suara melalui saksi - saksi mereka yang ditempatkan di seluruh TPS serta turut melakukan penghitungan suara internal dengan sistem guickcount (tahap pemungutan & penghitungan suara)."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T22610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Alief Sudewo
"Penelitian ini dilatarbelakangi oteh Partai Golkar yang berhasil meraih suara terbanyak dalam pemilihan umum (Pemilu) Legislatif Tahun 2004. Penelitian ini menarik diteliti karena partai ini memasuki awal era reformasi mengalami resistensi masyarakat yang berakumulasi tuntutan pembubaran Partai Golkar, namun demikian masih dipercaya oleh publik dengan indikator meraih peringkat pertama pada pemilu legislatif tahun 2004.
Dari Iatar belakang tersebut diatas, pertanyaan penelitian yang diajukan adalah. Pertama, yaitu mencermati sejauh mana peran dan eksistensi Partai Golkar di era reformasi kedua, bagaimana strategi Partai Golkar dalam pemilu legisiatif tahun 2004 ditinjau dari teori tentang partai politik oteh Ramlan Surbakti. Demokrasi oleh Robert A. Dahl, Anthony H. Birch,. pelembagaan partai politik oleh Samuel P. Huntington.
Untuk menjawab pertanyaan penelitian, penulis menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data primer menggunakan wawancara mendalam terhadap informan sebanyak empat orang dan data - data sekunder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi Partai Golkar dalam menghadapi Pemilu Legislatif tahun 2004 adalah pertama, melakukan pembenahan internal organisasi: yang meliputi perubahan struktur Partai Golkar dan konsolidasi organisasi. Kedua, penggatangan calon Iegislatif DPR-Rl dilakukan dengan mekanisme dari bawah (bottom-up) dan didukung oleh sistem skoring pembobotan yang dinilai dart DPD tingkat I (provinsi) maupun tingkat ll (kabupaten) serta didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Dan yang terakhir adalah menciptakan inovasi politik (konvensi) Partai Golkar.
Implikasi teoritik dari penelitian ini adatah berjalannya fungsi - fungsi partai politik di tubuh Partai Golkar seperti artikulasi kepentingan, agregasi kepentingan, komunikasi politik dan sosialisasi yang merupakan suatu cara memperkenalkan nilai - nilai potitik dan demokrasi. Pelembagaan partai politik seperti yang dikemukakan oleh Samuel P. Hungtington berlaku dalam penelitian ini, dimana kemampuan sebuah partai politik untuk menyesuaikan diri terhadap sebuah dinamika dan Iingkungannya dapat diukur dari segi umur sebuah organisasi, yang artinya semakin tua sebuah organisasi politik akan semakin banyak puta kemungkinan untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya pada setiap jangka waktu tertentu berikutnya.

This research is set up by the success of Golkar Party which gets the first rank in the legislative election in 2004. It is interesting to be explored because the party goes in the reformation era while people oppose the party and demand its disposal. However, the party is still trusted by the voters as the first rank party in the election.
From that background, the research questions are tirst, identify the role and existence of the party in the era; second, examine the strategies of the party in the election based on theories of political party from Ramlan Surbakti; theory of democracy from Robert A. Dahl and Anthony H. Birch; and theory of institutionalisation of political party from Samuel P. Huntington.
To answer those questions, the writer applies qualitative approach and the technique of primary data collection is in-depth interview with four informants.
The result of the research shows that the strategies of Golkar Party in facing the election are first, improve the internal organisation such as structural changes and consolidation of the organisation; second, select candidates of legislative member for DPR through bottom up mechanism and supported by scoring system from DPD I in province level and DPD It in regency or city level and its high quality human resource. The last strategy is creating political innovation (convention) of the party.
Theoreticai implication of the research is that the functions of the party are running well such as interest articulation and aggregation, political communication and socialization as an alternative to introduce values of politics of democracy. Institutionalization of political party as generated by Huntington is applied in the research, that an ability of a political party to adapt its environment changes and dynamics can be measured from aspect of age of an organisation. The aspect indicates that older political organisation will have better opportunity to sustain its life in the future.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21913
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Cahyono
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1992
297.636 HER p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Krisnawan
Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 1997
079.598 YOH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>