Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147789 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lopulalan, Stevanie Hermine
"Penyakit Tuberkulosis (TB) memerlukan penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) minimal 6 bulan. Kepatuhan pasien dalam menggunakan OAT merupakan kunci keberhasilan terapi penyakit ini. Penelitian ini bertujuan membandingkan efek pemberian intervensi pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan penggunaan OAT pada pasien TB di Puskesmas Kecamatan Cimanggis Kota Depok.
Pasien yang bersedia menjadi responden penelitian dibagi menjadi dua kelompok perlakuan. Kelompok satu terdiri dari 34 pasien yang menerima intervensi pendidikan kesehatan berupa leaflet. Kelompok dua terdiri dari 32 pasien yang menerima intervensi berupa kombinasi leaflet dan ceramah. Tingkat kepatuhan responden diukur menggunakan kuesioner Morisky scale sebelum dan sesudah pemberian intervensi.
Berdasarkan analisis hasil uji Wilcoxon, kelompok perlakuan satu tidak menunjukkan perubahan kepatuhan yang bermakna secara statistik (p=0,089) namun terlihat adanya arah peningkatan status kepatuhan (p=0,044). Sedangkan kelompok perlakuan dua menunjukkan arah peningkatan kepatuhan (p=0,002) penggunaan OAT yang bermakna (p=0,004). Kedua kelompok bersifat setara secara statistik jika tidak memperhitungkan keberagaman jenis kelamin dan pekerjaan responden.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan pemberian intervensi kombinasi leaflet dan ceramah meningkatkan kepatuhan secara bermakna dan lebih baik dibandingkan intervensi leaflet terhadap kepatuhan penggunaan OAT pada pasien TB di Puskesmas Kecamatan Cimanggis Kota Depok. Berdasarkan analisis bivariat, karakteristik responden tidak mempengaruhi peningkatan kepatuhan kecuali tingkat pendidikan responden pada kelompok satu.

Tuberculosis (TB) requires the use of Anti Tuberculosis Drugs (ATD) for at least 6 months. Patients adherence to ATD treatment is the key to ensure this treatment success. This study aimed to compare the provision effect of health education interventions on adherence to ATD used in TB patients at sub-district health center of Cimanggis in Depok.
Patients who were would to be the respondent, were divided into two treatment groups. The first group consisted of 34 patients who received health education interventions in the form of leaflets. The second group consisted of 32 patients who received health education interventions in the combination form of leaflets and lectures. The respondent compliance status was measured by Morisky's guided interview questionnaires scale method before and after the intervention.
Based on the Wilcoxon test analysis, the first group's treatment showed no significantly increases on adherence to ATD used (p = 0.089). However, compliance changes seen increased (0.044). While the second group showed significantly (p = 0.004) increases on adherence to ATD used (p = 0.002). Both group is statistically equal if not take into account the diversity of respondent's gender and employment.
Thus, it can be concluded that the combination form of leaflets and lectures gives a better effect than the form of leaflets on increased adherence to ATD used in TB patients at Sub-district Public Health Center of Cimanggis in Depok. Based on the bivariate analysis, there is no association between the adherence increases and respondent's characteristic except for education background of the first group's respondent.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42801
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Hardiani Noorhizmah
"Tuberkulosis (TB) merupakan masalah kegawatdaruratan global, World Health Organization melaporkan terdapat 8,6 juta kasus baru dan 1,3 juta kematian ditahun 2012. Saat ini, Indonesia merupakan negara peringkat kelima dengan beban TB terbesar. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan klien TB dengan tingkat kepatuhan minum Obat Anti Tuberkulosis (OAT). Desain deskriptif korelasional dengan pendekatan penelitian cross sectional didapatkan 43 klien TB yang berobat di Puskesmas Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki pengetahuan tinggi (65.1%) dan responden yang patuh minum OAT (67.4%). Hasil uji chi square menunjukkan hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan minum OAT (p=0,033 α=0,05). Promosi kesehatan terkait TB masih perlu ditingkatkan dalam pelayanan keperawatan komunitas.

Tuberculosis (TB) is a global emergency problem. World Health Organization reported there were 8.6 million new cases and 1.3 million deaths in 2012. Currently, Indonesia is the fifth largest TB burden country. This study was conducted to determine the relationship of the level of knowledge of the TB clients with the level of Anti Tuberculosis Drugs (ATD) consumption adherence. Descriptive correlational design with cross-sectional research approach obtained 43 TB clients who had treatment in the public health center of Makasar District, East Jakarta. The results showed of the respondents had high knowledge (65.1%) and respondents adhere to drink ATD (65.7%). The results of the chi square test showed a significant association between the level of knowledge and the level of ATD consumption adherence (p = 0.033 α = 0.05). TB-related health promotion needs to be improved in the nursing community service.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S55659
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatiya Nur Afida
"Penyakit tuberkulosis merupakan salah satu infeksi penyebab kematian tertinggi di dunia. Pada tahun 2022, Tuberkulosis anak di Indonesia ini mengalami peningkatan hingga 58% dari tahun sebelumnya. Tuberkulosis pada anak merupakan masalah kesehatan yang sangat penting karena bayi dan anak di bawah 2 tahun memiliki risiko morbiditas dan mortalitas tertinggi karena lebih sering mengembangkan penyakit tuberkulosis yang mengancam jiwa. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu mengetahui gambaran pengobatan dan memberikan edukasi melalui leaflet mengenai tuberkulosis pada anak. Metode yang dilakukan yaitu menganalisis data kunjungan pengobatan pasien Tuberkulosis anak di Puskesmas Kecamatan Cengkareng dan kemudian mengklasifikasikan berdasarkan statusnya. Berdasarkan hasil analisa data kunjungan pengobatan pasien TB-SO anak dari Maret 2022 hingga Mei 2023 dengan total 37 pasien, didapatkan jumlah pasien sembuh 35,14%; pasien rujuk 2,70%; pasien lost to follow up 2,70%; dan pasien yang masih aktif pengobatan 59,46%.

Tuberculosis is one of the highest causes of death in the world. In 2022, pediatric tuberculosis in Indonesia increased by 58% from the previous year. Tuberculosis in children is a very important health problem because infants and children under 2 years have the highest risk of morbidity and mortality because they more often develop life-threatening tuberculosis. The aim of this special assignment is to understand the description of treatment and provide education through leaflets regarding tuberculosis in children. The method used was analyzing data on treatment visits for pediatric tuberculosis patients at the Cengkareng District Health Center and then classifying them based on their status. Based on the results of data analysis of treatment visits for pediatric tuberculosis patients from March 2022 to May 2023 with a total of 37 patients, it was found that the number of patients recovered was 35.14%; referred patients 2.70%; patients lost to follow up 2.70%; and patients who were still on active treatment were 59.46%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Stevani Dian Rofista
"ABSTRAK
Kepatuhan yang rendah dalam menjalani terapi masih menjadi permasalahan dalam bidang kesehatan. Salah satu keadaan yang seringkali tidak disertai
kepatuhan yang tinggi dalam terapinya adalah hiperkolesterolemia. Penelitian ini merupakan penelitian praeksperimental dengan metode one group pretest and
posttest. Penelitian dilakukan untuk menganalisis pengaruh leaflet sebagai media
pendidikan kesehatan terhadap kepatuhan pasien dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepatuhan pasien. Penelitian dilakukan dengan mengukur
kepatuhan pasien dalam pengobatan dan pola makan, serta mengukur aktivitas fisik pasien sebagai komponen penting dalam penatalaksanaan keadaan
hiperkolesterolemia. Sampel adalah pasien hiperkolesterolemia di dua puskesmas
kecamatan Kota Depok yang berusia ≥40 tahun, yaitu Pancoran Mas dan
Sukmajaya. Sampel diambil dengan teknik consecutive sampling. Kepatuhan dalam pengobatan diukur dengan menggunakan kuesioner Morisky, sedangkan kepatuhan dalam pola makan dan aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner
yang dibuat sendiri. Total sampel yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 39 orang. Hasil analisis yang diperoleh antara lain p-value = 0,000 untuk kepatuhan pola makan, p-value = 0,000 untuk aktivitas fisik dan p-value = 0,001 untuk
kepatuhan minum obat. Berdasarkan hasil yang diperoleh, leaflet sebagai media pendidikan kesehatan memberikan pengaruh yang bermakna terhadap kepatuhan pasien hiperkolesterolemia. Pada analisis bivariat, diperoleh p-value = 0,031,
sehingga dapat disimpulkan bahwa umur dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam pengobatan.

Abstract
Low therapy adherence was still being a problem in the health sector. One situation that often is not accompanied by a high therapy adherence is hypercholesterolemia. This research is one method pre-experimental with pretest
and posttest group design. The study was conducted to analyze the influence of the leaflet as the health education media on therapy adherence in hypercholesterolemic patients and factors of patient that may affect adherence
therapy. The study was conducted to measure patient adherence in medication and diet, as well as measuring the patient's physical activity as an important component in the management of hypercholesterolemia. Samples were hypercholesterolemic patients at two subdistrict public health centers in Depok
city, namely Pancoran Mas and Sukmajaya. Samples were taken with a
consecutive sampling technique. Adherence to treatment was measured using the Morisky questionnaire, whereas adherence to diet and physical activity were measured using self-made questionnaire. Total samples obtained in this study is 39 people. Analytical results obtained include p-value = 0.000 for diet adherence,
p-value = 0.000 for physical activity and p-value = 0.001 for medication
adherence. Based on the results obtained, as a medium for health education leaflet as the health education media gives a significant influence on patient adherence hypercholesterolemia. In the bivariate analysis, obtained p-value = 0.031, so that it can be concluded that age may affect patient compliance in treatment."
Universitas Indonesia, 2012
S43557
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia Chika Hanindita
"Jaminan kesehatan Daerah yang selanjutnya disingkat Jamkesda adalah program bantuan sosial pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin yang tidak tercakup dalam jaminan kesehatan lainnya. Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu pelayanan yang ditanggung Jamkesda. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pola pemanfaatan dan hubungan faktor-faktor seperti usia, gender, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan perilaku kesehatan gigi dan mulut dengan pemanfaatan Jamkesda dalam bidang kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas Kecamatan Cimanggis Kota Depok periode Januari 2012 sampai dengan November 2012. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan rancangan studi potong lintang. Populasi penelitian adalah masyarakat peserta Jamkesda Depok yang pernah melakukan kunjungan ke Puskesmas Cimanggis pada Januari 2012 sampai dengan November 2012. Jumlah responden sebanyak 51 yang diambil secara acak. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dianalisis dengan chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 37,3% responden memanfaatkan Jamkesda dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Secara statistik, faktor usia, pendidikan, dan perilaku berhubungan signifikan dengan pemanfaatan Jamkesda dalam bidang kesehatan gigi dan mulut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S44193
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bey Johan Arifin
"Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) adalah program jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin yang diselenggarakan pemerintah. Pelayanan kesehatan gigi salah satu pelayanan yang biayanya ditanggung program Jamkesmas. Penelitian ini bertujuan mengetahui pemanfaatan fasilitas Jamkesmas serta hubungannya dengan faktor gender, usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan perilaku. Penelitian ini berupa penelitian kuantitatif menggunakan rancangan studi Cross sectional. Populasi penelitian adalah masyarakat peserta Jamkesmas yang memanfaatkan pelayanan di Puskesmas Cimanggis periode bulan Januari sampai November tahun 2012. Responden berjumlah 48 orang yang dipilih acak. Data diperoleh menggunakan kuesioner serta pemeriksaan status localis, data diolah dengan analisis chi-square. Hasil menunjukkan 25% responden memanfaatkan Jamkesmas dalam bidang kesehatan gigi dan mulut. Secara statistik perilaku kesehatan berhubungan signifikan dengan pemanfaatan Jamkesmas dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.

Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) is a social program of health care for poor people organized by the central government. Oral health services is one of the services whose costs are covered by Jamkesmas program. The purpose of this study was to determine the relationship of the factors of gender, age, education level, employment status, and oral health behaviors with utilization of Jamkesmas facility in oral health at the health center Cimanggis Depok period from January 2012 until november 2012. This research is a quantitative study using cross sectional study design. The population in this study is the Jamkesmas program participants who have made visits to the health center Cimanggis in the period January 2012 to november 2012. The number of respondents in this study amounted to 48 people are selected trought random sampling. Data obtained using a questionnaire and a visual inspection localis status, then the data is processed by the chi-square analysis. The results showed 25% of respondents utilize health card in the field of oral health. Statistically, dental and oral health behaviour had significant influenced on the utilization of Jamkesmas for dental and oral health care."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2012
S44202
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahri Gunawan
"Pendahuluan Penyaktit Tuberculosis (TBC) merupakan penyakit menular yang membutuhkan waktu pengobatan sampai 6 bulan. Dukungan PMO keluarga berperan penting dalam meningkatkan pengetahuan, tindakan pencegahan dan kepatuhan pasien. Salah satu metode yang telah terbukti memberikan efek positif adalah Intervensi edukasi kesehatan terstruktur. Tujuan Mengidentifikasi pengaruh intervensi edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan PMO keluarga dan kepatuhan minum Obat anti Tuberkulosis (OAT) di Kabupaten Muaro Jambi. Metode Penelitian quasy eksperimen dengan pretest and posttest with control goup. Sampel 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 pada kelompok kontrol. Analisa data menggunakan uji independent t-tes.dan Mann Whitney Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap dukungan PMO keluarga setelah diberikan intervensi dengan nilai p=0.001 .Terdapat pengaruh edukasi kesehatan terstruktur terhadap kepatuhan minum OAT setelah diberikan intervensi dengan nilai p=0.003. Kesimpulan : edukasi kesehatan terstruktur bertujuan untuk memberikan informasi kepada PMO keluarga akan meningkatkan pendidikan kesehatan, pada akhirnya akan mempengaruhi tindakan yang sehat dalam dukungan keluarga dan meningkatkan kepatuhan minum OAT pada pasien TBC.

Introduction Tuberculosis (TB) is an infectious disease that requires treatment for up to 6 months. Family PMO support plays an important role in increasing knowledge, preventive measures and patient compliance. One method that has been proven to have a positive effect is a structured health education intervention. Objectives To identify the effect of structured health education interventions on family PMO support and adherence to taking anti-tuberculosis drugs (OAT) in Muaro Jambi District. Quasy experimental research method with pretest and posttest with group control. A sample of 38 respondents in the intervention group and 38 in the control group. Data analysis using independent t-test. The results showed that there was an effect of structured health education on family PMO support after being given an intervention with a value of p=0.001. There was an effect of structured health education on adherence to taking OAT after being given an intervention with a value of p=0.003. Conclusion: structured health education aims to provide information to PMO families will improve health education, will ultimately affect healthy actions in family support and increase adherence to taking OAT in TB patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
La Syam Abidin
"Keterlibatan keluarga penting dalam melindungi remaja dari penggunaan zat alkohol, ganja, dan tembakau pada remaja melalui penyangga efek buruk dari masalah internal dan eksternal. Keluarga dapat berperan dalam bentuk promosi kesehatan dan penurunan risiko bahaya kesehatan. Untuk mengurangi atau menghilangkan masalah kesehatan dan mencapai kesejahteraan diantara anggota keluarga, maka keluarga sebagai unit berfungsi untuk melakukan tugas kesehatan keluarga.
Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan antara persepsi remaja tentang tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok pada remaja di kelurahan Curug, kecamatan Cimanggis, kota Depok. Sampel adalah remaja usia 10-19 tahun N = 310 . Menggunakan teknik Stratified Random Sampling melalui survei cross-sectional. Model regresi logistik ganda multivariat digunakan untuk menguji hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga dengan perilaku merokok remaja dengan mengendalikan faktor confounding.
Terdapat hubungan antara persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan dengan perilaku merokok remaja dan sebagai faktor yang dominan setelah dikontrol variabel usia, jenis kelamin, uang saku dan teman sebaya. Persepsi remaja tentang pelaksanaan tugas kesehatan keluarga secara keseluruhan sebagai faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku merokok remaja. Studi selanjutnya perlu mengeksplorasi pemahaman keluarga tentang tugas keluarga dalam bidang kesehatan secara kualitatif.

Family involvement is important in protecting adolescents from the use of substances alcohol, marijuana, and tobacco in adolescents through the buffering effects of internal and external problems. Families can play a role in promoting health and reducing health hazards. To reduce or eliminate health problems and achieve welfare among family members, the family as a unit serves to perform family health tasks.
The aim of this research is to know the correlation between adolescent perception about family health task with smoking behavior in adolescent in Curug urban village, Cimanggis sub district, Depok city. The sample is a teenager aged 10 19 years N 310 . Using Stratified Random Sampling technique through cross sectional survey. Multiple multivariate logistic regression models were used to examine the relationship between adolescent perceptions about the implementation of family health tasks with adolescent smoking behavior by controlling confounding factors.
There is a relationship between adolescent perception about the implementation of family health task as a whole with the behavior of adolescent smoking and as the dominant factor after controlled variable of age, gender, pocket money and peers. Adolescent perception about the implementation of family health task as a whole is the most dominant factor related to teenage smoking behavior. Further studies need to explore family understanding of family duties in the field of health qualitatively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
T50628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Hayati
"Depresi merupakan salah satu masalah psikososial yang sering di temui pada lansia. Namun, depresi bukan hal normal yang terjadi pada lansia. salah satu penyebab depresi pada lansia adalah pensiun. Pensiun menyebabkan penurunan pendapatan, perubahan peran serta berkurangnya waktu produktif lansia yang berdampak pada kondisi psikologis lansia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana gambaran depresi pada lansia setelah memasuki masa pensiun. Penelitian dilakukan dengan purposive sampling menggunakan metode cross sectional dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner Geriatric Depression Scale (GDS) 30 pertanyaan. Hasil penelitian terhadap 96 lansia pensiun di Kecamatan Cimanggis, Kota Depok diperoleh 74% responden mengalami depresi sedang, dan 16,7% responden mengalami depresi berat. Tingginya kejadian depresi pada lansia dikomunitas terutama pada lansan pensiun maka perlu dilakukan peningkatan pelayanan keperawatan psikososial terhadap lansia dikomunitas sehingga kejadian depresi dapat menurun.

Depression is one of the psychosocial issues which often found in older adults. However, depression is not normal happened. One of the causes to depression is retirement. It causes a decrease in income, change in role as well as reduction in productivity of older adults that will have an impact on their psychological condition. The aim of this research is to describes the depression in older adults during retirement. The research was conducted on purposive sampling using cross sectional method by interviewing the participants with Geriatric Depression Scale (GDS) 30-item questionnaire. The results show that, of the total 96 retired older adults in Cimanggis, Depok, 74% experienced mild depression and 16.7% experienced severe depression. A high depression in older adults in communities, particularly those who retired, thus need to enhance the service of psychosocial nursing so that the depression level will be lower."
Depok: [Universitas Indonesia, ], 2014
S57546
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Phihaniar Insaniputri
"ABSTRAK
Kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 dalam meminum antidiabetes oral masih
sangat rendah. Hal ini dapat meningkatkan risiko komplikasi pasien. Untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dapat diberikan pendidikan kesehatan berupa
ceramah dan pemberian materi ceramah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengevaluasi adanya pengaruh ceramah dan pemberian materi ceramah terhadap
tingkat kepatuhan pasien dan hubungan antara faktor sosiodemografi serta
penggunaan antidiabetes oral terhadap kepatuhan. Penelitian ini dilakukan secara
pra eksperimental dengan rancangan pretest-posttest two group. Seluruh pasien
diabetes melitus di puskesmas Beji adalah sampel penelitian yang dibagi dalam
dua kelompok. Kelompok pertama (30 orang) diberi ceramah dan materi ceramah,
kelompok kedua (30 orang) hanya diberi materi ceramah saja. Ceramah tentang
kepatuhan diberikan oleh Apoteker. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kepatuhan pasien setelah diberi ceramah dan materi ceramah meningkat pada
kedua kelompok. Hasil uji Wilcoxon Signed Rank menunjukkan bahwa ceramah
dan materi ceramah meningkatkan kepatuhan pasien dalam meminum obat. Hasil
uji kai kuadrat menunjukkan bahwa faktor sosiodemografi dan penggunaan obat
tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap kepatuhan. Hasil uji Mann Whitney
U menunjukkan bahwa pemberian ceramah (1,23±0,92) lebih baik dibandingkan
pemberian materi ceramah(1,07±1,04) terhadap peningkatan kepatuhan.
Kesimpulan yang diperoleh adalah ceramah dapat meningkatkan kepatuhan pasien
lebih baik dari materi ceramah.

ABSTRACT
Patient with diabetes type 2 compliance in taking oral antidiabetes still very low.
This can increase the risk of patients complications. To be able to increase
compliance level of the patiences, health education in form of lecture and lecture
material is ways to go. The purpose of this study was to evaluate the influence of
lecture and lecture material to increased patient compliance and the relationship
between sociodemographic factors and the use of oral antidiabetic towards patient
compliance. The research was done with pre-experimental pretest-posttest design
of two groups. All patients with diabetes mellitus in Beji health public center was
sample of research that divided into two groups. The first group (30 people) were
given lecture and lecture material, the second group (30 people) were given a
lecture course material. Lecture on compliance given by a pharmacist. The results
show that patient compliance after being given lecture and lecture material
increased in both groups. Wilcoxon Signed Rank test results show that the lecture
and lecture material increased patient compliance in taking medication. Kai
squared test results show that sociodemographic factors and drug use had no
significant effect on adherence. . Mann Whitney U test results show that giving a
lecture (1.23 ± 0.92) is better than giving a lecture materials (1.07 ± 1.04) to
increased patients compliance. The conclusion is lecture can improve patients
compliance better than lecture material.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42064
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>