Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 177163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Psichylectira Mangifera
"Pusat perbelanjaan merupakan ruang tertutup publik berkepemilikan privat yang memiliki beragam program dan rupa ruang. Tidak hanya itu, keberagaman ini juga dapat dilihat dari segi penggunanya. Dengan terdapatnya keberagaman tersebut, menemukan ruang yang berada di dalam pusat perbelanjaan bukan hal yang mudah. Saat dihadapkan pada situasi yang menuntut kecepatan dalam menemukan ruang, proses ini dapat menjadi menyita waktu. Dalam hal demikian, ingatan akan posisi ruang terhadap pusat perbelanjaan dan juga kognisi spasial yang didapat dari pengalaman masa lampau menjadi penting. Keterkaitan antara ingatan dan kognisi spasial dalam proses menemukan ruang dalam ruang akan dianalisis secara kualitatif dari hasil simulasi. Analisis tersebut dilakukan mengacu kepada teori mengenai ingatan, kognisi spasial, dan juga merujuk pada teori menemukan ruang yang kemudian diolah sesuai dengan lingkup pembahasan. Berdasarkan analisis terhadap simulasi, dalam proses penemuan kembali, peran ingatan dan kognisi spasial didukung oleh beberapa faktor yang terdapat pada lingkungan. Faktor tersebut berupa tipe bangunan, tampilan toko, kualitas distrik, hubungan dengan ruang luar, dan keberadaan pengguna lain.

Shopping center is an indoor public space occupied by private sector that has a diverse spatial programme and form. This diversity can also be viewed in terms of users. With the presence of such diversity, finding space within the shopping center is not easy. When user faced by a situation that demands speed in finding space, this process can be wasting time. In such case, the memory of the certain location towards shopping center space and spatial cognition derived from past experience is important. The link between memory and spatial cognition in the process of finding space within space will be qualitatively analized by doing wayfinding simulation. The analysis is carried out referring to the theory of memory, spatial cognition, as well as the theory of finding space, which will be processed according to the scope of study. Based on the analysis of the simulation, in the process of refinding space within shopping center, the role of memory and spatial cognition is supported by several factors on the environment. These factors are the type of building, store display, the quality of district, the spatial relation between inside and out, and the presence of others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42649
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2014
153.752 SPA
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Rania Boer
"Tulisan ini menginvestigasi efek kognitif dari penggunaan peta orientasi skematik untuk meningkatkan wayfinding eksploratif di ruang yang tidak dikenal. Diperlukan alat navigasi yang tidak hanya memandu pengguna tetapi juga mendorong perkembangan peta kognitif yang penting untuk keterampilan navigasi jangka panjang. Penulis berpendapat bahwa peta orientasi skematik lebih unggul daripada alat navigasi modern berbasis turn-by-turn dalam membentuk peta kognitif dan meningkatkan orientasi spasial. Peta ini tidak hanya meningkatkan efisiensi navigasi tetapi juga memperkaya pengalaman eksplorasi dengan mendorong keterlibatan aktif dengan lingkungan. Studi ini didasarkan pada konsep teoritis seperti peta skematis, penjelajahan eksploratif, dan strategi orientasi. Peta skematis menyederhanakan lingkungan, membantu dalam pembentukan peta kognitif dan orientasi spasial (Freksa, 1999; Schwering et al., 2019). Penjelajahan eksploratif melibatkan navigasi yang didorong oleh rasa ingin tahu, yang didukung oleh peta skematis yang menyoroti fitur-fitur kunci (Allen, 1999). Peta kognitif, representasi mental dari lingkungan spasial, membimbing navigasi dan dipengaruhi oleh landmark visual, semantik, dan struktural yang berbeda (Downs & Stea, 1977; Raubal & Winter, 2002; Tolman, 1948). Studi ini menggunakan analisis tematik dan identifikasi pola untuk memahami perilaku navigasi dan pembentukan peta kognitif. Temuan utama menunjukkan bahwa peta skematik secara signifikan meningkatkan navigasi dengan menyederhanakan informasi spasial yang kompleks dan menekankan landmark utama, mendukung pembentukan peta kognitif, dan meningkatkan orientasi spasial. Peta ini juga mendorong keterlibatan yang lebih mendalam dengan lingkungan dengan menghilangkan beberapa detail, mendorong pengguna untuk lebih aktif mengeksplorasi.

This thesis investigates the cognitive effects of using schematized orientation maps to enhance exploratory wayfinding in unfamiliar spaces. The urgency lies in the need for navigation aids that not only guide users but also foster the development of cognitive maps, which are crucial for long-term navigation skills. The thesis posits that schematized orientation maps are superior to modern turn-by-turn navigation aids in fostering cognitive map formation and enhancing spatial orientation. It argues that these maps not only improve navigational efficiency but also enrich the exploratory experience by encouraging active engagement with the environment. The study is grounded in theoretical concepts such as schematic maps, exploratory wayfinding, and orientation strategies. Schematic maps simplify environments, aiding in cognitive mapping and spatial orientation (Freksa, 1999; Schwering et al., 2019). Exploratory wayfinding involves curiosity-driven navigation, supported by schematic maps that highlight key features (Allen, 1999). Cognitive maps, mental representations of spatial environments, guide navigation and are influenced by distinct visual, semantic, and structural landmarks (Downs & Stea, 1977; Raubal & Winter, 2002; Tolman, 1948). The study employs thematic analysis and pattern identification to understand navigational behaviors and cognitive map formation. Key findings indicate that schematized maps significantly enhance navigation by simplifying complex spatial information and emphasizing key landmarks, supporting cognitive map formation, and improving spatial orientation. These maps also foster deeper engagement with the environment by omitting certain details, prompting users to explore more actively. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Ayuningtyas Kiswardhani
"Skripsi ini membahas mengenai peranan persepsi ruang yang diterima oleh manusia dalam menonton sebuah film horor. Membahas rasa takut dan suspense yang hadir lewat set desain dan hubungannya dengan narasi yang dibawa oleh film horor, penulisan akan berfokus pada kehadiran persepsi ruang yang tertanam secara sadar atau tertanam pada alam bawah sadar manusia. Menggunakan tiga film horor sebagai studi kasus; Suspiria (1977), The Shining (1980), dan Hereditary (2018). Analisis dilakukan dengan melihat keterhubungan antara pembangunan cerita dan narasi dengan key scene pada film tersebut dan menarik kesimpulan lewat kesamaan karakteristik ketiga film untuk menemukan elemen mendasar yang dapat membangun rasa takut lewat latar.

This thesis discusses the role of space perception that can be perceived by humans during the horror movie watching activity. Explain the feelings of fear and suspense through a movie’s set design and the connections between horror movie narration, the thesis will be focusing on the presence of space perception in a state of conscious or subconscious. Using three horror movies as a study case; Suspiria (1977), The Shining (1980), and Hereditary (2018). Analyzing through the relations of building the story of narration on a key scene of the movie and conclude the thesis from the similar characteristics of the three movies to find basic elements that can build a fear through the background sets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia , 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hilmi Fitriatulamal
"Penulisan ini membahas mengenai pengaruh cakupan pandang terhadap pembacaan ruang dan bagaimana pembacaan ini dapat mengidentifikasi occlusive area. Dengan menggunakan metode isovist dan studi kasus ruang virtual untuk mengetahui bagaimana cakupan pandang membaca ruang.  Pembacaan ruang dengan metode isovist dapat mendeskripsikan sifat spasial ruang serta mengidentifikasi bagian mana dari ruang yang terlihat dan tidak terlihat oleh cakupan manusia pada suatu titik di lokasi tertentu. Area yang tidak terlihat karena diluar cakupan pandang, atau disebut juga dengan occlusive area dapat menimbulkan masalah. Sehingga area ini perlu lebih diperhatikan. Hasil analisis ini akan memberikan gambaran area yang terlihat dan batas batas occlusive area pada suatu ruang sehingga dapat mengetahui dan mewaspadai area tersebut saat melakukan eksplorasi.

This thesis discusses the scope of view on space reading and how this reading can identify the occlusive area. By using the isovist method and virtual space case studies to find out how the scope of reading space is. Space reading with the isovist method can describe the spatial properties of space and identify which parts of space are visible and invisible to human coverage at a point in a certain location. Areas that are not visible because they are outside the scope of view also called occlusive areas can cause problems. So this area needs more attention. The results of this analysis will provide an overview of the visible area and the boundaries of the occlusive area in a space so that it can know and be aware of the area when exploring."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dahlia Rafita Sari
"Tugas akhir ini membahas mengenai pergerakan dan permukaan sebagai konsekuensi dari gerak. Gerakan-gerakan dari berbagai aktivitas dapat menjadi ruang baru untuk aktivitas lainnya yang memungkinkan dan memenuhi syarat dari gerakan yang ingin dicapai. Permukaan sendiri mempengaruhi dan dipengaruhi oleh intervensi gerakan yang terjadi, dalam hal ini adalah pergerakan. Permukaan memungkinkan seseorang untuk dapat melakukan gerakan tertentu. Dengan mengetahui ritme dari suatu gerakan, suatu ruang menjadi bisa dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi tidak hanya satu ritme saja.

This project studies about movement and surface as consequences of movement. Movements from some activities potentially become a new space for other activities that have same requirements as the goal of the movement. The surface itself influences and is influenced by movements. Surface becomes an alternative way to do certain movement. By knowing the rhythm of movement, the space can be designed by some activities with the same rhythms."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Urrohmah
"Skripsi ini membahas proses produksi ruang yang terjadi di jalan layang Pasar Rebo. Beberapa pertanyaan terkait yakni karakter jalan layang Pasar Rebo terkait dengan Jalan Raya Bogor, proses produksi penggunaan ruang di jalan layang terkait dengan temporalitas, dan aktivitas relaksasi memproduksi ruang publik. Untuk dapat memahami dan mengungkap proses produksi ruang akibat aktivitas relaksasi pada jalan layang digunakan teori-teori produksi ruang dari Henri Lefebvre dan teori praktek meruang dari Michel de Certeau. Metode kualitatif digunakan pada pengamatan dan wawancara terhadap pengguna ruang pada Jalan Layang Pasar Rebo.
Hasil penelitian menunjukkan jalan layang pada tahapan conceived space sebagai sirkulasi kendaraan menjadi lokasi yang menarik dalam tahapan perceived space sebagai ruang publik dan tempat berjualan. Konflik ini menjadikannya sebagai dualisme fungsi dalam tahapan lived space sehingga institusi terkait merasa perlu untuk membenahi fenomena ini dengan menggunakan strategy tetapi pengunjung atau pedagang dapat membaca situasi dengan menggunakan tactic.
Proses produksi ruang akibat aktivitas relaksasi berawal dari meminggirkan motor ke bahu jalan, memarkirkannya, membuka helm, mengendurkan otot, memutar badan menghadap timur atau barat, membeli jajanan, dan menikmati pemandangan sekitar. Aktor yang berperan saling terkait dengan aksi yang dilakukan sehingga memproduksi ruang baru pada jalan layang. Masing-masing mempunyai pemicu tersendiri yang lebih dominan baik dari alam, dimensi ruang, waktu, mata pencaharian, dan tugas penertiban sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.

This final paper discusses the space production process that happens in Pasar Rebo overpass. Several questions arise from this phenomenon, such as the character of Pasar Rebo overpass associated with the context of Bogor highway, space utilization production process associated with temporality, and relaxation activities producing public space. To understand and reveal the space production process due to relaxation activities in overpass, production of space theories by Henri Lefebvre and spatial practice theory by Michel de Certeau are used through literature study. Qualitative methods used in the observations and interviews users of space in Pasar Rebo overpass.
The results shows Pasar Rebo overpass in the phase of conceived space as a vehicle circulation becomes an attractive location in phase of perceived space as public space and a selling place. These conflicts make it as a duality of functions in phase of lived space so relevant institutions feel the need to correct this phenomenon by using the strategy but the visitor or cadger can read the situation by using the tactic.
The process of production of the space due to the relaxation activity originated from the motor pulled onto the shoulder, parked, opened the helmet, relax muscles, rotating body facing east or west, buy snacks, and enjoy the scenery around. The actor who plays intertwined with the actions taken to produce a new space on the overpass. Each has its own trigger a more dominant both from nature, the dimension of space, time, livelihoods, and enforcement duties in accordance with the objectives to be achieved.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43075
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Murhardiningtyas
"Skripsi ini bertujuan untuk memahami bagaimana seseorang dengan kehilangan penglihatan dalam hal ini ialah penyandang tunanetra berinteraksi terhadap ruang di sekitarnya sebagai upaya untuk memahami visualisasi suatu ruang. Interaksi yang dilakukan ialah dengan penggunaan indra yang masih berfungsi yaitu indra pendengaran, perabaan, dan penciuman, serta penggunaan tongkat. Dari interaksi tersebut diperoleh informasi berupa bentuk, ukuran, berat, kekerasan/ kelembutan, kakasaran / kehalusan, hangat / dingin, dan material dari suatu objek. Setelah mereka berinteraksi terhadap ruang, diharapkan mereka dapat memahami visualisasi ruang walaupun terbatas. Bekal tersebut digunakan mereka untuk mengetahui posisi objek atau furnitur yang dapat mereka gunakan sebagai panduan dalam mengarahkan ke tempat tujuan mereka.

This thesis aims to understand how a person with vision loss in this case are the blind people interact on the space around it as an attempt to understand the visualization of a space. Interaction is done by the use of the senses are still functioning sense, such as hearing, touch and smell as well as the cane. The information obtained from the interaction of space are shape, weight, size, firmness / softness, roughness / smoothness, warm / cold, and the material of an object. Once they interact in space, they are expected to understand the visualization space, eventhough it's restrictive. That clue is used to determine the position of the objects or furniture which they can use as a guide in directing their destination place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42868
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Harry
"Dinamika orientasi spasial serta potensi tubuh yang berbeda antara manusia dan serangga menciptakan perbedaan dalam hal logika gravitasi di antara keduanya. Hal tersebut dapat terlihat dari cara mereka mempersepsikan hubungan antara dirinya dengan objek di sekitarnya, baik secara statis maupun dinamis. Adanya perbedaan ini menyebabkan logika gravitasi menjadi relatif satu sama lain sehingga berpotensi timbul paradoks. Penelitian pada tugas akhir ini berfokus pada pertentangan logika gravitasi yang dimunculkan dalam paradoks ruang sehingga menghasilkan arsitektur yang tidak logis.

The changing of spatial orientation and body potentials are different between insects and humans, thus creating differences in the logic of gravity between the two creatures. It could be observed by the way they perceive relationship between self position and the surrounding object, both statically and dynamically. The difference causes relativity on the gravitational logics between one another so that paradox might happen. Research on this final project will be focusing to the deviation of gravitational logics that emerge as paradoxical space, and thus producing the illogical architecture as the following consequence."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Rosa
"Hampir seluruh perumahan formal yang dibangun secara massal oleh pengembang, pada umumnya sebelum dihuni oleh pemiliknya, mengalami perubahan baik berupa penambahan atau penghapusan ruang, maupun perubahan fungsi ruang, dari jumlah dana yang dikeluarkan merupakan pemborosan. Dalam tulisan ini akan diuraikan hasil penelitian persepsi terhadap tingkat kepentingan fungsi ruang untuk rumah tinggal diperkotaan berdasarkan kelompok pendapatan rumah tangga, dengan mengambil sampel di Kota Yogyakarta. Pengambilan topik ini berdasarkan pendapat bahwa salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi persepsi adalah pendapatan. Informasi persepsi masyarakat terhadap fungsi diambil dari data sampel Kota Yogyakarta pada tahun 2011 dengan pengambilan sampel dilakukan melalui metode multy stage sampling dengan teknik sistematik, jumlah sampel 600 kepala keluarga. Data dianalisis dengan metoda deskriptif, analisis Chi-square dan analisis korelasi, melalui bantuan software program Excel dan SPSS (Statistical Package for the Social Sciences). Ketersediaan fungsi ruang tidur, kamar mandi, ruang dapur dan ruang tamu, merupakan fungsi ruang yang perlu diperhatikan untuk pembangunan tempat tinggal, karena fungsi ruang tersebut merupakan fungsi yang penting dan sangat penting keberadaannya untuk menunjang proses interaksi keluarga yang tinggal di tempat hunian Kota Yogyakarta."
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2017
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>