Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117334 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yuni Azizah
"ABSTRAK
Dokumentasi keperawatan merupakan komponen dalam praktik keperawatan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran kelengkapan pendokumentasaian
asuhan keperawatan di ruang rawat Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) RSUPN dr. Cipto
Mangunkusumo (RSCM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain
deskriptif sederhana yang melibatkan 35 perawat dan 11 dokumen keperawatan. Uji
statistik menunjukkan kelengkapan dokumentasi keperawatan 100% tidak lengkap.
Hasil penelitian menyarankan untuk melakukan supervisi dari pimpinan ruangan guna
meningkatkan kualitas perawatan di PJT RSCM

ABSTRACT
Nursing documentation is an important component of nursing practice. The purpose of
this study is to identify nursing care documentation completeness in Integrated
Cardiovascular Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital, Jakarta?. This is a
quantitative study with simple descriptive design that recruited 35 nurses and 118
nursing documents. The result of study showed taht all of nursing document is not
completely documented (100%). The results suggest to supervise and study need to be
done by head nurse to review the quality of nursing care in Integrated Cardiovascular
Service Ward Dr. Cipto Mangunkusumo Hopital."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sukihananto
"RSUD Banyumas menerapkan dokumentasi keperawatan berbasis komputer. Audit mutu asuhan keperawatan menunjukkan penurunan mutu dokumentasi. Tujuan penelitian mengetahui hubungan dokumentasi keperawatan berbasis komputer dengan daya berpikir kritis perawat pada pelaksanaan proses keperawatan. Desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross secional. Sampel terdiri dari 70 orang. Hasil menunjukkan dokumentasi baik 57.1% dan urang 42.9%. Sistem komuter kurang 55.7% dan baik 44.3%. Daya berpikir kritis baik 44.3% dan kurang 55.7%. Umur, masa kerja, pendidikan, jenis kelamin dan pelatihan tidak berhubungan dengan daya kritis. Dokumentasi keperawatan dan sistem komputer berhubungan dengan daya berpikir kritis perawat. Dokumentasi keperawatan dominan dalam mempengaruhi daya berpikir kritis perawat.

Banyumas hospital have applied computer-based nursing documentation. Quality audit showed decreasing of nursing documentation. The aim of research to know the correlation between computer-based nursing documentation and critical thinking in nursing process implementation. Design of quantitative research with cross sectional approach. The sample consisted of 70 persons. Result showed good documentation of 57.1% and 42.9% less. Computer systems less 55.7% and 44.3% good. Critical thinking good 44.3% and 55.7% less. Age, years of work, education, gender and training is not related to critical thinking. Nursing documentation and computer system correlated with critical thinking of nureses. Nursing documentattion dominant in influencing the critical thingking of nurses."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T28389
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laras Unggul
"Proses penuaan mengakibatkan lansia rentan mengalami penyakit degeneratif, kondisi ini mengharuskan lansia menjalani perawatan di rumah sakit dan membutuhkan dukungan keluarga untuk meningkatkan status kesehatan. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran dukungan keluarga pada lansia diruang rawat inap gedung A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusumo dengan desain deskriptif yang melibatkan 89 keluarga pendamping lansia selama perawatan dirumah sakit sebagai responden dan dipilih secara consecutive sampling.
Hasil penelitian menunjukkan rerata usia lansia yang menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 60-69 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan rerata usia keluarga yang mendampingi lansia saat menjalani perawatan di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo adalah 18- 40 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan 52,8% responden memberikan dukungan keluarga yang baik. Penelitian ini diharapkan keluarga dapat meningkatkan dukungan keluarga pada lansia yang menjalani perawatan dirumah sakit.

The aging process results in the elderly susceptible to degenerative diseases, these conditions require the elderly undergoing treatment at the hospital and needed family support to improve health status. This research aims to describe the family support to the elderly inpatient building A RSUPN Dr.Cipto Mangunkusomo, descriptive design involving 89 elderly family companion during hospitalization as a respondent and selected by consecutive sampling.
Results showed the mean age of the elderly undergoing treatment at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo is 60-69 years with female sex and mean age of the family who accompany the elderly while undergoing treatment at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo is 18- 40 years with female sex and 52.8% of the respondents gave a good family support. This research is expected to families can increase family support for the elderly undergoing treatment in hospital.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69770
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yayang Bayu Tria Arisandi
"Nyeri pasca Open Reduction Internal Fictation (ORIF) atau bedah terbuka selalu menjadi masalah bagi pasien fraktur. Karya Ilmiah Akhir Ners ini menyajikan hasil analisis asuhan keperawatan pada pasien laki-laki yang mengalami fraktur multiple pasca kecelakan lalu lintas yang kemudian dilakukan ORIF fasialis. Metode yang digunakan adalah studi kasus dan penerapan EBN yaitu intervensi napas dalam untuk mengurangi nyeri akut yang dilakukan selama lima hari perawatan pasca bedah. Skala nyeri pasien pada awal pasca tindakan ORIF berada pada rentang moderat hingga berat. Sedangkan skala nyeri saat hari ke lima pasca bedah dan pemberian intervensi napas dalam, mengalami penurunan di rentang ringan hingga sedang/moderat. Satu hal yang menjadi masalah saat melakukan intervensi napas dalam pada pasien pasca ORIF fasialis adalah kesulitan pasien dalam mengeluarkan napas dengan mencucu. Adapun intervensi lain yang direkomendasikan berdasar pada kajian praktik berbasis bukti meliputi penerapan intervensi metode Guided Imagery pada pasien pasca ORIF untuk menurunkan tingkat nyeri. Penggabungan penerapan teknik relaksasi napas dalam dengan metode Guided Imagery dan terapi farmakologi diharapkan dapat diaplikasikan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, khusus nya pada pasien yang mengalami nyeri akut pasca ORIF


Pain after Open Reduction Internal Fictation (ORIF) or open surgery is always a problem for fracture patients. This Paper presents the results of the analysis of nursing care in a male patient who has multiple fractures after a traffic accident, which is then performed a facial ORIF. The method used was a case study and the application of EBN, namely deep breath intervention to reduce acute pain during five days of postoperative care. The patients pain scale at the start of the post-ORIF treatment ranged from moderate to severe. Meanwhile, the pain scale on the fifth day after surgery and giving deep breath intervention, decreased in the mild to moderate range. One thing that becomes a problem when doing deep breath interventions in patients after facial ORIF is the difficulty of the patient in exhaling with clenching. Other interventions recommended based on evidence-based practice studies include the application of the Guided Imagery method intervention in post-ORIF patients to reduce pain levels. Combining the application of deep breath relaxation techniques with the Guided Imagery method and pharmacological therapy is expected to be applied by nurses in providing nursing care, especially for patients experiencing acute pain after ORIF procedure

"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astuti
"Pada era globalisasi sekarang ini, telah terjadi perubahan pesat pada berbagai bidang kehidupan, hal ini juga berdampak pada bidang kesehatan. Dokumentasi keperawatan merupakan suatu hal yang mutlak harus ada untuk perkembangan keperawatan, khususnya proses profesionalisme keperawatan Serta pencerminan mutu asuhan yang telah diberikan. Pendokumentasian yang baik dimulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi.
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran pelaksanaan pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang penyakit dalam RSU Tangerang, dilihat clari kelengkapannya. Penelitian deskriptif sederhana ini menggunakan 30 sampel berupa dokumen asuhan keperawatan dengan metode purposive sampling. Penelitian ini menggambarkan hasil proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan eyaluasi.
Hasilnya menunjukkan pada pendokumentasian evaluasi mendapatkan nilai tertinggi 96,7% untuk item evaluasi mengacu pada SOAP/SOAPIER, seclangkan untuk nilai terendah 0% adalah pendokumentasian implementasi untuk item revisi tindakan berdasar evaluasi. Secara keseluruhan hasil yang didapat pada penelitian pendokumentasian asuhan keperawatan ini tidak ada yang lengkap. Saran untuk pelayanan keperawatan instansi terkait perlu peningkatan keterampilan perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan dan rekruitmen tenaga untuk peningkatan kinerja juga mutu asuhan keperawatan. Serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian berikutnya."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5521
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Lina Damaris
"Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan cross secrional yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang 'gawat darurat dan ruang rawat inap RS PGI CIKINI. Populasi pada penelitian ini adalah perawat yang bekerja di ruang gawat darurat dan ruang rawat inap. Sample pada penelitian aclalah total populasi sebanyak 43 orang perawat dari 425 orang perawat di RS PGI CIKINI.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perawat di ruang rawat inap mempersepsikan baik tentang manfaat pendokumentasian kepemwatan sebanyak 53,3%. Sementaxa persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhau keperawatan mempersepsikan baik di ruang gawat darurat sebanyak 55,6%. Analis gambaran persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan digunakan chbsquare dengan α= 5% rnenggunalcan instrumen kuisioner yang sebelumnya dilakukan uji coba dengan nilai Cronbach?s Alpha yaitu sebesar .660. Penelitian ini menyimpulkan bahwa persepsi perawat tentang manfaat pendokumentasian asuhan keperawatan di runga gawat darurat lebih baik dibanding dengan ruang rawat imap, didasari temuan manfaat pendokumentasian : aspek legal memiliki persepsi yang baik sebesar 93,3%. Hal ini memiliki kaitan erat dengan tindakan utama di ruang gawat darurat yaitu menyelamatkan nyawa pasien."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5624
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Permana Putra
"ABSTRAK
Kanker kolorektal merupakan kondisi keganasan pada kolon dan rektum yang dapat menimbulkan masalah baik secara fisik maupun psikologis. Karya ilmiah ini bertujuan untuk menggambarkan analisis asuhan keperawatan kolostomi pada pasien dengan kanker kolorektal. Dalam karya ilmiah ini digunakan metode intervensi sesuai Nursing Intervention Classification dengan melibatkan satu pasien dengan kanker kolorektal. Hasil analisis dari studi literatur dan intervensi yang dilakukan menunjukkan bahwa stoma berdampak pada penurunan kualitas hidup pasien. Peran perawat dalam mempersiapkan discharge planning yang maksimal membantu penerimaan pasien terhadap stoma. Peran perawat sebagai care giver, edukator dan konselor sangat diperlukan dalam mengatasi masalah fisik dan psikologis pasien dengan kanker kolorektal.

ABSTRACT
Colorectal cancer is malignant condition in colon and rectum that could cause problems in both physically and psychologically. This study aimed to describe the analysis of colostomy nursing care in patients with cancer colorectal. This study used intervention methodes based on Nursing Intervention Classification which evaluated one patient. The result of analysis that based on literature review and intervention indicated stoma impact on the quality of life of patient. The role of the nurse in preparing discharge planning maximum help admission to the stoma. The role of the nurse as care giver, educators, counselors are needed to overcome the physical and psychological problems of patients with cancer colorectal."
2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Salah satu upaya mempertahankan kualitas pelayanan keperawatan rumah sakit adalah melaksanakan penilaian terhadap proses keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Sehingga diperlukan pengawasan kelengkapan pendokumentasian asuhan keperawatan oleh kepala ruangan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sederhana, dengan tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan fungsi kepala ruangan dalam pengawasan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Populasi pada penelitian ini adalah total populasi sebanyak 14 orang. Subjek penelitian ini adalah seluruh kepala ruang '
rawat inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala ruangan yang melaksanakan fungsi pengawasan terhadap dokumentasi asuhan keperawatan masih tergolong cukup berjumlah 12 orang atau 85,7%. Peneliti ini menyimpulkan bahwa masih perlunya kepala ruangan untuk meningkatkan kinerjanya sebagai manajerial dalam pengawasan terhadap kelengkapan dokumentasi asuhan kperawatan. Sesuai dengan hasil penelitian tersebut maka diharapkan kepada pihak RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk melakukan pengembangan kinerja kepala ruangan dengan mengadakan pelatihan ataupun sebentuk penyegaran terhadap manajemen keperawatan."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2005
TA5450
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyuni Aziza
"Coronary Artery Bypass Graft (CABG) adalah tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada arteri koroner klien dengan membuat jalur pintasan baru. Salah satu tujuan jangka panjang CABG adalah untuk meningkatkan kualitas hidup klien. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi ini bertujuan untuk menggambarkan pengalaman klien post CABG tentang perawatan yang diterimanya terhadap kualitas hidup dalam konteks asuhan keperawatan. Hasil penelitian mengidentifikasi 6 tema, yaitu 1) respon psikospiritual, 2) respon pemenuhan kebutuhan dasar, 3) kepuasan klien terhadap perawat, 4) kualitas hidup berubah, 5) jenis upaya klien, 6) sikap profesional perawat. Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi perawat untuk merancang asuhan keperawatan pre dan post CABG yang sesuai dengan kebutuhan klien, bagi penelitian lanjut dapat dijadikan data dasar untuk penelitian terkait kualitas hidup secara kuantitatif.

Coronary Artery Bypass Graft (CABG) was action to solve client with coronary artery problem by making new bypass. One of the long-range purposed of CABG was to improve the quality of client life. This qualitative research with phenomenology study approach aimed to describe post CABG client experience in care accepted against quality of life in nursing care context. Result of this research identify 6 themes, they are 1) psycho-spiritual responses 2) accomplishment of elementary requirement responses 3) client satisfaction on nurse 4) changes in quality of life 5) strive client types 6) professional attitude of nurse. Result of this research can be made as reference to nurse on pre and post CABG nursing care design as client need, for the next research can be made as basic data related to quality of life research quantitatively."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iskandar Zulkarnaen Sababa
"Hepatocellular carcinoma (HCC) merupakan kanker terbanyak kedua setelah kanker paru. Diagnosa keperawatan yang paling utama dan sering muncul pada pasien kanker adalah nyeri. Manajemen nyeri merupakan salah satu cara yang digunakan dibidang kesehatan untuk mengatasi nyeri. Manajemen nyeri yang dapat dilakukan dengan farmakologi dan non farmakologi. Salah satu terapi non farmakologi yang bisa dilakukan oleh perawat secara mandiri adalah dengan melakukan hand massage therapy. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan studi kasus untuk menganalisis intervensi tindakan hand massage therapy. Tujuan tindakan hand massage therapy untuk mengurangi ketegangan, meningkatkan relaksasi fisik dan psikologi yang dapat menurunkan rasa nyeri. Implementasi non farmakologi ini dinilai lebih efektif untuk mengurangi nyeri dibandingkan dengan terapi nonfarmakologi yang lain. Pada pasien Tn. J yang mengalami HCC pre-op anterior right segmentectomy dengan pain cancer, intervensi yang sudah dilakukan dengan hand massage therapy yang dilakukan selama 3 hari dimana dalam sekali intervensi hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Dari intervensi yang telah dilakukan memperlihatkan adanya penurunan skala nyeri yang dirasakan oleh klien. Sehingga diharapkan terapi ini dapat dipraktikkan oleh perawat dalam mengatasi nyeri yang dialami oleh pasien kanker, terutama Hepatoceluller Carcinoma (HCC). Selain itu, penulis merekomendasikan apabila intervensi ini dikombinasikan dengan foot massage menjadi hand-foot massage dalam mengatasi nyeri kronis pada pasien kanker. 


Hepatocellular carcinoma (HCC) is the second most common cancer after lung cancer. The most common and frequent nursing diagnosis in cancer patients is pain. Pain management is one method used in the health sector to treat pain. Pain management that can be treated with pharmacology and non pharmacology. One of the non-pharmacological therapies that nurses can do independently is by doing hand massage therapy. The research method used is a case study to analyze the intervention of hand massage therapy. The purpose of hand massage therapy is to reduce tension, increase physical and psychological relaxation that can reduce pain. This non-pharmacological implementation is considered to be more effective in reducing pain compared to other non-pharmacological therapies. Mr. J, who had HCC pre-op anterior right segmentectomy with pain cancer, shown a decrease in the scale of his pain after nurse give interventions hand massage therapy for 3 days where in one intervention it only took about 10 minutes. Hoped that this therapy can be practiced by nurses in dealing with pain experienced by cancer patients, especially Hepatocellular Carcinoma (HCC).In addition, the authors recommend that this intervention be combined with foot massage into hand-foot massage therapy in treating chronic pain  cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>