Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51101 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lina Dewi Anggraeni
"ABSTRAK
Kehadiran anak yang menderita kanker menyebabkan perhatian orang tua terhadap sibling berkurang. Sibling berisiko untuk mengalami masalah perkembangan emosi dan perilaku. Tujuan penelitian adalah untuk
mengeksplorasi pengalaman sibling dari anak yang menderita kanker. Penelitian
ini menggunakan studi fenomenologi deskriptif, jumlah partisipan 8 dan rentang
usia 8-18 tahun. Data diperoleh dengan wawancara mendalam. Teknik analisis
menggunakan analisis Colaizzi. Hasil penelitian menghasilkan 6 tema: mengalami
proses berduka, perubahan kehidupan sibling, respon psikologis mendalam,
dimensi kebutuhan sibling, mekanisme koping, dan harapan sibling. Kurangnya
perhatian dan informasi yang diberikan kepada sibling sebaiknya menjadi
perhatian perawat. Perawat diharapkan tidak hanya berfokus pada anak yang sakit
dan orang tuanya tetapi juga sibling.

ABSTRACT
The presence of children with cancer causes the reduction of parents? attention of
siblings and shown to be at risk for emotional development and behavioural
problems. The objective is to explore the experience of siblings of children with
cancer. This research used descriptive phenomenological study, with eight
siblings aged between 8-18 years. Data is colected by indepth interview. This
research used Colaizzi analysis. The results give six themes: experiencing
grieving process, changing lives, indepth psychological response, the dimensions
of needs, coping mechanisms, and expectations. Lack of attention and information
should be part of nurses? attention and expected not only focus on the sick
children and their parents but also with siblings."
2012
T30946
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Binotiana M.N.
"Setiap anak yang hidup bersama dengan saudara kandung akan mempunyai pengalaman sendiri-sendiri mengenai hubungan dengan saudara kandungnya. Sibling Rivalry merupakan bentuk hubungan kakak adik yang paling dirasakan oleh anak dan merupakan pengalaman yang paling ditakutkan oleh orang tua (Vasta, et.al., 2004). Sibling rivalry dimulai sejak kelahiran adik baru dalam keluarga dan terus berlanjut sampai anak dewasa. Pengalaman anak akan semakin beragam apabila salahE satu saudara merupakan anak ADHD. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran sibling rivalry pada Anak ADHD dan saudara kandungnya Penelitian ini dilakukan pada tiga keluarga dengan dua pasang kakak-adik di dalamnya. Rentang usia anak-anak yang diteliti adalah usia kanakkanak pertengahan karena Sibling rivalry pada anak cenderung meningkat pada usia kanak-kanak pertengahan (Berk, 2005). Peneltian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif dengan wawancara dan observasi langsung sebagai alat pengumpulan data.
Dari penelitian ini didapat bahwa gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya terlihat dari kecemburuan dan kompetisi dalam keluarga. Bentuk kecemburuan dan kompetisi yang terjadi beragam dan sesuai dengan karakteristik anak. Peran orang tua sangat besar dalam menimbulkan kecemburuan tersebut. Karakteristik anak ADHD mempengaruhi sibling rivalry yang dialami anak, baik yang dialami oleh anak ADHD maupun saudara kandungnya. Dampak positif sibling rivalry hanya dirasakan oleh saudara kandung anak ADHD sedangkan dampak negatif sibling rivalry terjadi pada kedua anak, yaitu konflik pada kakak dan adik. Untuk penelitian selanjutnya disarankan utuk meneliti konflik pada anak ADHD dan saudara kandungnya, lebih teliti dalam pengambilan data (terutama pada kaset recorder yang tape recorder yang digunakan) serta melakukan wawancara pribadi dengan anak, terutama anak ADHD.

Every child that lives with their sibling has their own experience in sibling relationship. Sibling rivalry is one of relationship that affects children in many ways and has become most anticipated thing in family (Vasta, et.al., 2004). Sibling rivalry started since the second child was born and continued through lifetime. Children will have various experiences in sibling rivalry if their sibling is diagnosed with ADHD. Purpose of this research is to have description about sibling rivalry on children with ADHD and their siblings .Therefore this research used qualitative method with interview and direct observation on interaction between children with ADHD and their siblings. This research use three pairs of ADHD Children and their sibling. All of them are middle childhood children because sibling rivalry tends to increase on middle childhood (Berk, 2005).
Result of this research is sibling rivalry on ADHD children and their siblings seen in jealousy and competition. Manifestation on jealousy and competition are different on every child. Parents take part on influencing child?s jealousy. Sibling rivalry is also influenced by ADHD symptoms. Positive impacts on sibling rivalry are reported only on sibling of children with ADHD and sibling conflict as negative impacts of sibling rivalry is reported on sides, ADHD children and their siblings. Suggestion for further research is to examine sibling conflict among children with ADHD and their siblings and have a private interview with children with ADHD and their siblings.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siringoringo, Lince
"ABSTRAK
Saudara kandung (sibling) dari anak penyandang disabilitas fisik dan atau
intelektual merupakan anak yang rentan terhadap berbagai masalah baik fisik,
psikis maupun sosial. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara
mendalam pengalaman sibling dari anak penyandang disabilitas fisik dan atau
intelektual. Penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, jumlah
partisipan 8 orang, usia 9-23 tahun. Analisis data menggunakan metode Colaizzi
dan menghasilkan enam tema penelitian yaitu: 1) Mengenal kecacatan yang
dialami saudara kandungnya, 2) penerimaan sibling terhadap kecacatan saudara
kandungnya, 3) sibling sebagai pengasuh saudara kandungnya yang cacat, 4)
hubungan keseharian sibling dan saudara kandungnya, 5) respon lingkungan
terhadap sibling dan kecacatan saudara kandungnya, 6) harapan sibling terhadap
saudara kandungnya yang cacat. Pengalaman sibling merupakan bagian penting
dan dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan asuhan yang berpusat pada
keluarga. Berdasarkan temuan tema pada penelitian ini perawat diharapkan dapat
meningkatkan asuhan yang berpusat pada keluarga dengan melibatkan orang tua
secara penuh, termasuk sibling

ABSTRACT
Siblings of children with physical and/ or intellectual disabilities are children are susceptible to a
variety of problems, either physical, psychological or social. The purpose of this study is to
explore in depth experience sibling of a child with disabilities or physical and intellectual.
Fenomology a qualitative research approach, the number of participants 8 people, age range 9-23
years. Analysis of the data using Colaizzi method and produces six research themes are: 1) Know
the disability experienced by siblings, 2) acceptance sibling against sibling disability, 3) sibling as
caregiver siblings with disabilities, 4) and sibling relationships siblings daily, 5 ) response to the
environment and disability sibling, 6) expectation disabled sibling against sibling. Sibling
experience is an important part that can be used as a reference for family-centered care. Based on
the findings of this research theme in nurse"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
T42062
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Keberhasilan tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh keberhasilan tumbuh
kembang pada tahap sebelumnya. Apabila orang tua tidak dapat melalui krisis pada
tumbuh kembang normal anak yang seharusnya mendapat perhatian dari orang tua,
seperti reaksi sibling rivalry, maka anak dapat mengalami gangguan tumbuh kembang di
masa yang akan datang. Penelitian ini berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak yang terdiri dari faktor eksternal (positif dan
negatif). Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi terjadinya reaksi sibling rivalry pada anak dengan
menggunakan desain deskliptif eksploratif. Jumlah responden pada penelitian ini adalah
7 orang dan menggunakau teknik purposive sampling. Alat pengumpul data berupa
kuesioner yang terdiri dari 18 item yang diberikan kepada orang tua yang memiliki anak
usia 1-3 tahun dan memiliki adik infant. Hasil penelitian menunjukkan 57% pendidikan
responden adalah SMA/SMEA dengan pekerjaan terbanyak sebagai ibu rumah tangga
100%. Sebanyak 28,6% responden terdapat anggota keluarga lain yang tinggal dalam
satu rumah. Hasil analisa data dengan uji analisa deskriptif mean terhadap 7 orang
responden menunjukkan bahwa terjadinya reaksi sibling rivalry dipengaruhi oleh faktor
eksternal (positif dan negatif). Persiapan orang tua terhadap toddler untuk meminimalkan
terjadinya reaksi sibling rivalry mempengaruhi penerimaan toddler terhadap adiknya. Hal
ini ditunjukkan dengan sekitar 89% responden selalu mengharapkan kelahiran toddler,
sekitar 100% responden menyarankan tidak mendapat kesulitan dalam menjawab
pertanyaan toddler tentang kehamilannya dan reaksi sibling yang ditampilkan 86%
toddler tidak menjadi pendiam/biasa saja setelah memiliki adik."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
TA5209
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Khairunisa
"Skripsi ini bertujuan memahami perubahan teritori anak melalui proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada ruang keseharian anak saat mengalami konflik antar saudara (sibling rivalry). Deteritorialisasi dan reteritorialisasi sendiri merupakan siklus perubahan dan pergerakan aktivitas manusia pada ruang kontrol teritori. Proses perubahan ini menjadi signifikan karena teritori anak bersifat lebih dinamis daripada orang dewasa dan tidak terikat pada batas ruang. Teritori anak juga tidak terlepas dari adanya interaksi antar anak maupun interaksi dengan orang dewasa, sehingga pemahaman akan ruang konflik anak memberikan pemahaman yang lebih dalam akan pembentukan teritori anak.
Pengamatan dilakukan dengan observasi interaksi antar saudara yang memicu adanya konflik dalam penggunaan, pengambilalihan serta penyusunan objek oleh anak saat bermain di dalam atau diantara ruang-ruang domestik. Konflik pada interaksi kegiatan sehari-hari yang diamati pada anak bersifat insidental, dilihat saat anak berkegiatan bermain dan bukan berdasarkan keberadaan ruang. Dalam bermain kemungkinan konflik terjadi pada aktivitas yang dilakukan anak berkaitan dengan objek kepemilikan anak. Berdasarkan studi kasus pada ruang domestik anak di rumah, terlihat bahwa terdapat beberapa mekanisme negosiasi teritori yang menjadi proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada teritori anak. Pemahaman akan mekanisme negosiasi teritori ini memperluas pengetahuan akan proses pembentukan teritori anak yang cenderung dinamis dan tidak terbatas pada ruang itu sendiri.

This thesis aims to understand the changes of children's territory through the process of deterritorialization and reterritorialization in the everyday space of children during conflict between siblings (sibling rivalry). Deterritorialization and reterritorialization is a cycle of process that consist from change and movement in a human's territorial space. Such change is significant as a child’s territory is more dynamic and unbounded in comparison to adult’s territory. The child’s territory is also interconnected with interaction happening between children or between a child and an adult, and therefore understanding of spatial change during conflict potentially expands understanding on the dynamic of children territory.
The case study was conducted by observing the interaction between siblings that trigger conflicts in the use, acquisition, and arrangement of objects by children in domestic spaces. Conflicts from interaction from daily activities observed in children are incidental, observed when children perform their activities, instead of based on the room’s uses. The possibility of conflicts related to children’s ownership occurs in playing activities. Based on the case study in domestic space, shows there are various forms of negotiation which is a process of deterritorialization and reterritorialization in children's territory. Understanding the mechanism of territorial negotiation broadens knowledge of the process of forming children's territories which tend to be dynamic and not limited to space itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Norma Sistina
"Keberadaan anak yang sakit kanker dalam keluarga akan menjadikan perhatian orang tua terhadap anak lainnya berkurang. Dengan adanya saudara yang sakit kanker yang akan membutuhkan perawatan jangka panjang dan terus menerus menjadikan hal tersebut sebagai stresor interpersonal bagi sibling. Kemampuan sibling dalam menangani stres akan berdampak pada adaptasi psikologis yang akan muncul dalam kehidupan sibling. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman kedekatan emosional sibling dari anak dengan kanker. penelitian ini menggunakan metode studi fenomenologi deskriptif dengan jumlah partisipan sejumlah 10 dengan usia 10 sampai 16 tahun. Data yang diperoleh melalui wawancara semi terstruktur. Teknik analisis menggunakan Colaizzi. Hasil penelitian memperoleh 4 tema: Kebutuhan sibling yang tidak terpenuhi, Hidup dengan perubahan yang kacau, Emotional distress yang dirasakan sibling, Mekanisme koping terhadap perubahan. Kurangnya informasi yang dialami sibling hendaknya menjadi perhatian perawat sehingga keperawatan onkologi anak tidak hanya berfokus pada anak yang sakit kanker dan orang tua tetapi juga sibling.

The presence of a child with cancer in a family often results in parents giving less attention to their other children. The sibling with cancer, requiring long-term and continuous care, creates an interpersonal stressor for their siblings. How these siblings manage stress affects their psychological adaptation throughout life. This study aimed to explore the emotional closeness experienced by siblings of children with cancer. Using a descriptive phenomenological study method, the research included 10 participants aged 10 to 16 years. Data were collected through semi-structured interviews and analyzed using Colaizzi's technique. The study revealed four main themes: unmet sibling needs, living with chaotic changes, emotional distress experienced by siblings, and coping mechanisms for dealing with change. The lack of information available to siblings highlights the need for pediatric oncology nurses to consider the well-being of the siblings, not just the child with cancer and their parents."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sebagai makhluk sosial individu tidak terlepas dari stressor. Setiap individu akan berusaha mengatasi stressor tersebut dengan respon perilaku dan emosional melalui suatu mekanisme koping. Pada umumnya mekanisme koping yang digunakan adalah negosiasi, konfrontasi, perbandingan positif, devaluasi tujuan, substitusi, denial, supresi dan proyeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola koping yang umumnya digunakan oleh sibling yang memiliki saudara dengan gangguan jiwa yang dirawat di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi Bogor. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana. Pemilihan sampel dilakukan dengan random sederhana di empat ruangan yang paling sering dikunjungi oleh keluarga klien. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada 36 responden. Setelah data terkumpul kemudian dilakukan tabulasi data untuk melihat proporsi pola koping yang digunakan oleh setiap responden. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pola koping yang paling banyak digunakan oleh sibling adalah yang berfokus pads masalah (81,3%). Sedangkan sumber koping yang paling banyak digunakan berasal dart sistem nilai dan keyakinan (84,7%). Rata rata usia responden adalah lebih dart 30 tahun (47,2%). Disarankan untuk dilakukan penelitian lanjutan yang lebih spesifik pada sibling dengan usia remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2004
TA5422
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kartinka Rinaldhy
"Penelitan ini didasari teori Furman & Lantheir (1996) dan berbagai hasil penelitian mengenai saudara dari anak berkebutuhan khusus. Pentingnya membahas saudara kandung dari anak yang tunaganda-netra karena hubungan antara saudara (sibling relationship) adalah hubungan yang unik. Jika salah satu saudaranya tunaganda-netra maka hubungan jangka panjang yang terjalin dapat mengubah perkembangan satu sama lain. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui wawancara terhadap tiga orang (dua perempuan dan satu laki-laki) remaja akhir dalam rentang usia 18-21 tahun yang memiliki saudara tunaganda dengan salah satu ketunaannya gangguan penglihatan.
Temuan penelitian memperlihatkan bahwa ketiga partisipan menunjukkan kehangatan dalam sibling relationship yang disebabkan interaksi positif yang biasa dilakukan oleh anak tunaganda-netra seperti berpelukan, mencium dan tersenyum. Tekanan lingkungan dan konflik akibat kesulitan mengatur anak tunaganda-netra adalah dua faktor yang lebih besar mewarnai dinamika sibling relationship. Keberadaan saudara yang tunaganda-netra memberikan pengaruh positif terhadap saudaranya yaitu meningkatnya toleransi terhadap perbedaan. Pada diskusi, menemukan ketika ketiga partisipan yang saat ini telah mencapai tahap penerimaan didasari atas kekuatan spiritual, mempengaruhi keseluruhan cara memandang proses sibling relationship secara positif. Salah satu saran praktis yang diajukan adalah memanfaatkan potensi saudara melalui pembentukan program sibling as therapists dan sibling support group.

Research done based on Furman & Lantheir (1996) theory and a number of exceptional children studies. Because the sibling relationship is unique, and important that sibling influence each other and play important roles in each other?s lives. When this relationship is affected by a sibling's disabilities, the long-term benefits of the relationship may be altered. This study adopts a qualitative method by interviewing three (2 females and 1 male) selected adolescence sibling include range of 18 -21 years old and have multiple disabilities and a visual impairment (MDVI) sibling.
The findings suggest that three participant has warmth on their sibling relationship causes by positive interaction such as hug, kiss and smile. Experience embarrassment on public image and burdened on child care demands are two factor that show bigger impact on sibling relationship. Companionship of MDVI sibling had give positive impact on sibling such tolerance with differences. Finding highlight when participant reach acceptance level that based on spiritual power, influence the way them saw a hole process of sibling relationship as positive view. The research suggestion to underutilized sibling potential on training sibling as therapists and sibling support group programs.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2008
306.875 RIN g
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Asma Mabrukah
"Sibling rivalry merupakan fenomena umum dalam keluarga dengan dua anak atau lebih, yang muncul pada masa kanak-kanak. Fenomena ini dapat menimbulkan perilaku maladaptif pada anak dan meningkatkan stres dalam keluarga. Komunikasi antara orang tua dan anak dianggap sebagai salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya sibling rivalry. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara komunikasi orang tua dan kejadian sibling rivalry pada anak usia prasekolah di Kota Depok. Data dikumpulkan menggunakan desain cross-sectional dari 174 sampel orang tua dengan anak usia prasekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar anak prasekolah di Kota Depok tidak mengalami sibling rivalry, sementara komunikasi orang tua mayoritas berada dalam kategori baik. Terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi orang tua dan kejadian sibling rivalry dengan nilai signifikansi p-value menggunakan uji chi square sebesar 0.001 (<0.05). Semakin baik komunikasi orang tua, semakin rendah kejadian sibling rivalry. Penelitian ini menunjukkan dengan komunikasi yang baik, serta memastikan setiap anak merasa dihargai dan diperhatikan secara merata, dapat mengurangi kejadian sibling rivalry.

Sibling rivalry is a common phenomenon in families with two or more children, which emerges during childhood. This phenomenon can lead to maladaptive behavior in children and increase stress in the family. Communication between parents and children is considered one of the factors that influence the occurrence of sibling rivalry. This study aimed to explore the relationship between parental communication and the incidence of sibling rivalry in preschool-aged children in Depok City. Data were collected using a cross-sectional design from 174 samples of parents with preschool-aged children. The results showed that most preschool children in Depok City did not experience sibling rivalry, while most parental communication was in the good category. There is a significant relationship between parental communication and the incidence of sibling rivalry with a significance p-value using the chi-square test of 0.001 (<0.05). The better parental communication, the lower the incidence of sibling rivalry. This study shows that good communication, as well as ensuring each child feels valued and cared for equally, can reduce the incidence of sibling rivalry.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Ensi
"Sibling rivalry pada toddler dapat menimbulkan dampak positif dan negatif.Kecemburuan yang ditimbullkan pada saudara sekandung dapat mengakibatkan timbulnya masalah bagi toddler dan saudaranya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan sibling rivalry toddler dengan cedera pada saudara kandung. Desain penelitian ini adalah deskxiptif korelasi, dengan populasi 69 orang tua dari toddler yang memiliki adik di RW 12 Kemiri Muka, Beji Kota Depok. Hasil analisis menunjukkan hubungan bermakna antara sibling rivalry toddler dengan cedera pada saudara muda (p value > 0,001; α=0,05). Penelitian ini merekomendasikan pentingnya perhatian intensif orang tua, pola asuh tepat, serta deteksi dini sibling rivalry agresif dalam keluarga.

The focus of this study is Sibling rivalry as one of developmental problem in toddler. The impact of it could be positive or negative. Unsuccesfull handled sibling rivalry problem cause negative effect for toddler and other siblings especially the younger one. Toddler’s jealousy resulting in injury for younger sibling and them selves. The objective of this study was to identify the relation of toddler’s sibling rivalry and younger sibling’s injury frequency. This research was descriptive correlation for 69 parents whom had toddler and younger sibling at RW 12 Kemiri Muka, Beji, Depok. This study showed significant relation between both variables. The researcher suggests parent conduct intensive attention, organize proper way to handle rivalry, and perform early detection of aggressive sibling rivalry."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5740
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>