Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Abdullah
"Pada skripsi ini dilakukan perancangan pembangkit daya listrik menggunakan termokopel tipe k dalam perancangan ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan antara suhu, tegangan serta daya yang dihasilkan dari termokopel yang ditempatkan pada kotak yang memiliki dimensi yang berbeda. Volume kotak berpengaruh pada tegangan keluaran termokopel, volume kotak yang lebih kecil menghasilkan tegangan keluaran termokopel lebih besar dibandingkan kotak bervolume besar. Daya yang dihasilkan dengan menggunakan 1 termokopel sebesar 1.78 x 10 -6 Watt sedangkan dengan menggunakan 2 termokopel yang dirangkai secara seri daya yang dihasilkan sebesar 6.13 x 10 -6 Watt. Untuk Mendapatkan daya yang lebih besar dapat dilakukan dengan cara menghubungkan secara seri keluaran dari termokopel tipe K.

In this final project performed electrical power generation using thermocouple type k in the design aims to determine the ratio between temperature, voltage and power generated from the thermocouple in placed in a box has different dimensions. The volume of the box effect the thermocouple outputt voltage, the smaller volume of the box produces thermocouple output voltage is greater than the large-volume box. The power generated by using a thermocouple of 1.78 x 10-6 Watt where using two thermocouples are connected in series of power generated to 6.13 x 10 -6 Watt. To Obtain a greater power can be done by connecting in series the output of the thermocouple type K."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1631
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fabian Imanasa Azof
"Pada dasarnya pembangkit listrik tenaga panas bwni memanfaatkan uap panas yang berasal dari dalam bumi untuk menggerakkan turbin. Sehingga apabila uap yang digunakan dalam proses ini kurang baik atau tidak berjalan lancar (mengandung banyak pengotor/tidak murni) maka produksi listrik yang diinginkan pun tidak tercapai. Oleh karena itu demi mendapatkan kualitas uap yang memenuhi standar maka dibutuhkanlah fasilitas pencuci uap yang berperan dalam menjaga kemurnian uap panas tersebut. Saat penginspeksian rutin yang dilakukan pada tanggal 21 Mei 2005, ditemukan bahwa dua buah nozzle (3007C dan 3011C), yang berasal dari fasilitas pencuci uap, mengalami kerusakan yang cukup berarti. Dari pengamatan visual yang dilakukan saat itu tampak bila nozzle-nozzle ini mengalami pengikisan yang cukup dalam di bagian permukaan logamnya. Banyak asumsi mengenai penyebab kegagalan pada nozzle berdasarkan kerusakan yang ditimbulkan. Sehingga agar dapat diketahui penyebab kerusakan yang sebenarnya perlu dilakukan metode analisa kerusakan, Setelah melewati serangkaian pengujian dan analisa maka dapat disimpulkan bahwasanya nozzle 3007 C dan 3011C mengalami pengikisan akibat korosi impingement. Dari semua data hasil pengujian yang diperoleh, data yang paling mendukung kesimpulan ini adalah fakta bahwa tingginya kecepatan dari uap yang melewati nozzle selama beroperasi (200 - 900 m/s) serta adanya ion agresif (Cr) dan O2 terlarut pada lingkungan nozzle. Selain itu korosi galvanis juga terjadi pada bagian socket nozzle, sebagai akibat dari perbedaan tingkat kemuliaan antara socket (ASTMA105) dan bete fog nozzle (316 SS)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S41691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36088
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Reza Swastika
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang analisa monitoring arus penggiat (arus eksitasi) pada operasi generator di unit PLTP Gunung Salak. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil contoh data pada operasi generator. Tujuannya adalah untuk melihat daerah atau letak operasi kerja dari generator (mendahului atau tertinggal) dan melihat hubungan antara arus eksitasi terhadap temperatur pada sisi stator atau rotor pada sebuah pengoperasian generator di pembangkit. Kenaikan suhu atau temperatur ini merupakan salah satu indikasi (indikator) penuaan dari generator pada pembangkit. Oleh karena itu, diperlukan suatu analisa monitoring arus penggiat (arus eksitasi) pada operasi pembangkit yang bertujuan untuk menentukan kondisi (lifetime) dari pembangkit itu sendiri.
ABSTRAK
This thesis discusses the analysis of current monitoring instigators (excitation current) on the generator operating at Mount Salak geothermal unit. Research carried out is by taking a sample of quantitative research data on the operation of the generator. The goal is to see the area where the operation or the work of the generator (leading or lagging) and look at the relationship between the excitation current to the temperature in the stator or rotor in a generator in the plant operation. Temperature or temperature rise is one indication (indicator) on the aging of generator power. Therefore, required an analysis of current monitoring instigators (excitation current) on the plant operation aims to determine the conditions (lifetime) of the plant itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53415
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hanung Natendra Sukandrio
"Pemanfaatan gas buang merupakan salah satu alternatif sumber energi karena persediaaan sumber energi fosil semakin menipis. Pengoperasian PLTPGB sangat menguntungkan karena memanfaatkan panas gas buang sebagai sumber energi. Pengoperasian PLTPGB secara optimal pada skripsi ini mampu menghemat energi sebesar 1120,99 TJ dalam satu tahun, dengan daya keluaran sebesar 7,657 MW, efisiensi sebesar 18,81 % dan pemakaian bahan bakar spesifik sebesar 5,32 (MJ/dey)/MW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S39214
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prashanti Amelia Anisa
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keekonomian dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) serta untuk mengetahui jalan untuk menjadikan bisnis panas bumi yang berdaya saing tinggi. Daya saing panas bumi terhadap batu bara juga di evaluasi dengan membandingkan biaya produksi listrik dari tiap-tiap pembangkit listrik. Dalam usaha meningkatkan keekonomian dan daya saing panas bumi, dianalisis pengaruh faktor insentif dari pemerintah, pengaplikasian CDM (Clean Development Mechanism) serta penerapan pajak karbon terhadap batu bara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor insentif dari pemerintah, penerapan CDM (Clean Development Mechanism) serta penerapan pajak karbon terhadap batu bara dapat membantu meningkatkan keekonomian dan daya saing panas bumi. Efek dari pembebasan bea masuk impor, pembebasan PPN, penerapan investment tax credit, dan insentif survey awal oleh pemerintah masing-masing dapat menurunkan harga jual listrik panas bumi sebesar $0,75 sen/kWh, $0,91 sen/kWh, $0,23 sen/kWh dan $0,69 sen/kWh.

This study aims to determine the economics of the Geothermal Power Plant project and to investigate ways to make geothermal business more competitive. The ability of geothermal plant to compete with coal is assessed by evaluating and comparing the production cost for each type of power plants. In an effort to improve the economics and competitiveness of geothermal, the influence of incentives from the government, the application of the CDM (Clean Development Mechanism) and the implementation of carbon tax on coal are analyzed.
The results showed that the factor of incentives from the government, implementation of CDM (Clean Development Mechanism) and the implementation of carbon tax on coal could help improve the economics and competitiveness of geothermal energy. The effect of duty free, VAT free, implementation of investment tax credit, and pre survey incentive by the government respectively can decrease the geothermal selling price $0,75 sen/kWh, $0,91 sen/kWh, $0,23 sen/kWh dan $0,69 sen/kWh.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52071
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Wijayanto
"Sulitnya transportasi bahan bakar solar ke daerah pedesaan merupakan kendala untuk menetapkan harga listrik PLTD yang terjangkau masyarakat pedesaan, sehingga pemanfaatan energi terbarukan seperti biogas untuk produksi energi listrik di daerah pedesaan sangat diperlukan. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel-Biogas (PLTD-BG) adalah PLTD berbahan bakar utama biogas yang dihasilkan suatu digester. Biogas dihasilkan dari bahan masukan digester berupa kotoran ternak atau sampah organik, seperti: jerami path, batang jagung, dll, yang umumnya terdapat di daerah pedesaan.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengkaji teknologi pemanfaatan biogas untuk pembangkitan tenaga listrik di daerah pedesaan, meliputi pemilihan dan modifikasi digester, dan mesin Diesel penggerak mulanya, .perhitungan biaya investasi dan harga listrik PLTD-BG berdasarkan prakiraan pertumbuhan kebutuhan energi listrik. Penelitian ini menggunakan sampel desa Toianas-Kupang, dan hasil penelitiannya diharapkan dapat digunakan sebagai acuan pemanfaatan PLTD-BG di desa-desa lain di Indonesia.

The difficulty in Diesel fuel transportation into rural areas is a constraint to establish Diesel electric power cost that could be reached by rural community, so the use of renewable energy such as biogas for electrical energy production in rural areas is strongly needed. A Biogas-Diesel Power Plant is a Diesel power plant majority fuelled by biogas produced by a digester. Biogas is produced by feeding a digester with livestock dung or organic waste, such as: rice straw, cornstalk, etc, generally available in rural areas.
The main but of this research is to investigate the technology of biogas utilization for electric power generation in rural areas, consisting of the choice and modification of digester, and Diesel engine as prime mover, the calculation of investment and electric cost of Biogas-Diesel Power Plant based on electrical energy demand growth estimation_ This research used Toianas village in Kupang as a sample, and the results of the research are expected to be used as a reference of Biogas-Diesel Power Plant utilization in other villages in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T15019
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Victor Firman
"ABSTRAK
Energi Iistrik dewasa ini sudah merupakan kebutuhan primer bagi kehidupan manusia. Baik untuk kehidupan sehari-hari maupun indusin membutuhkan listrik sebagai sumber energi. Untuk mendapatkan energi listrik ini dibuatlah suatu sistem penggerak mula yang dapat mengubah energi potensial yang terdapat pada air menjadi energi Iistnk yang langsung dapat digunakan. Pada sistem tersebut air merupakan fiuida kerianya yang wujudnya diubah-ubah.
Sistem penggerak mula tersebut terdiri dari unit-unit pembangkit uap (boiler), pemanas Ianjut uap (super heater), turbin uap (steam turbine), generator and kondensor. Air pertama kali masuk dari bak penampung dipompakan ke dalam boiler untuk dipanaskan and berubah menjadi bentuk uap. Uap ini kemudian dialirkan ke dalam super heater and keluar sebagai uap super panas. Uap super panes ini kemudian masuk ke dalam turbin uap melalui nosel and menumbuk sudu-sudu turbin sehingga berputaran pada keoepatan tertentu. Sudu-sudu turbin yang berpegangan pada poros yang dikopel dengan generator menyebabkan generator bekerja mengubah energi putaran menjadi energi Iisirik. Kemudian uap bekas tadi dialirkan masuk ke dalam kondensor and dikondensasikan sehingga wujudnya kembaii menjadi cair and siap dioperasikan lagi.
Sistem penggerak mura yang diujikan merupakan miniatur dari sistem penggerak mula yang biasanya digunakan. Pengujian yang dilakukan merupakan pengukuran unjuk kerja unit-unit yang terdapat dalam sistem tersebut juga pengukuran keseluruhan sistem. Analisanya merupakan hasil perhitungan unjuk kerja and perbandingan unjuk kerja yang ditunjukkan pada putaran 3000 rpm and 3600 rpm, dimana putaran 3600 rpm mempakan putaran makslmum dari turbin.

"
2000
S37207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Martino Adisuwono
"Daerah tropis seperti misalnya Indonesia, memiliki potensi energi surya yang melimpah. Akan tetapi, energi surya yang tersedia ini sering kali terganggu oleh banyaknya awan. Gangguan awan ini berpotensi menyebabkan adanya pengurangan suplai radiasi matahari dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan penurunan daya keluaran PLTS dalam waktu yang singkat. Skripsi ini menginvestigasi dan menganalisis batas maksimum penetrasi daya PLTS pada sebuah jaringan terisolasi ketika ada perubahan radiasi dengan menggunakan jaringan listrik Sumba Timur.
Gangguan awan yang disimulasikan adalah penurunan radiasi matahari dari 1000W/m2 menjadi 250 W/m2. Masa transisinya kemudian divariasikan mulai dari 1 detik hingga 5 detik, sementara besar penetrasinya divariasikan mulai dari 0% hingga 100%. Ada 2 skenario letak penetrasi pembangkit listrik tenaga surya yang digunakan, yang pertama adalah dekat dengan pusat pembangkit listrik tenaga diesel (Kambajawa), dan yang kedua adalah jauh dari pusat pembangkit listrik tenaga diesel (Nggongi). Simulasi dilakukan menggunakan DIgSILENT Powerfactory 14.1.
Hasil penelitian menunjukan bahwa gangguan awan dapat mempengaruhi batas maksimum penetrasi daya PLTS. Berdasarkan hasil simulasi dan aturan jaringan yang berlaku, batas maksimum PLTS pada Kabupaten Sumba Timur ketika terjadi gangguan awan adalah 30% untuk kedua lokasi penetrasi. Sementara tanpa gangguan awan, batas maksimum penetrasi daya PLTS pada bus Kambajawa adalah 100% dan pada bus Nggongi adalah 50%. Dalam menentukan batas penetrasi daya PLTS, studi aliran daya pada saat radiasi matahari maksimum saja tidak cukup. Skenario gangguan awan perlu diperhatikan khususnya pada daerah tropis untuk dapat menjaga kestabilan dan kehandalan sistem.

Tropical areas such as Indonesia have abundant solar energy source. However, it is often experienced that disturbances are due to a large number of fast moving clouds. These cloud disturbances can potentially cause the solar radiation to decrease in a short time, and leads to a rapid photovoltaic power output loss. This thesis investigates maximum photovoltaic penetration limit in an isolated grid under such disturbance using East Sumba grid.
The cloud disturbance that was used for this simulation was a decrease of solar radiation from 1000 W/m2 to 250 W/m2. The transition time was varied from 1s to 5s and the photovoltaic penetration was varied from 0% to 100%. There were two photovoltaic location scenarios: next to and far from the central diesel bus. This simulation was done by using DIgSILENT Powerfactory 14.1. It is shown that the cloud disturbance have effect on the photovoltaic penetration limit.
Based on the simulation and grid code, the penetration limit for both locations with such cloud disturbance is 30%. Whilst without cloud disturbance scenarios, the penetration limit for photovoltaic at Kambajawa is 100% and 50% for photovoltaic at Nggongi. In conclusion, to determine photovoltaic penetration limit, load flow study during peak hour alone is not sufficient. A cloud disturbance is an important aspect to be taken of, especially in tropical areas to ensure system stability and reliability after the penetration of the photovoltaic.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63476
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dandekar, M.M.
Jakarta: UI-Press, 1991
621.31 DAN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>