Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127654 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9682
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayla Sabrina
"Tesis ini berupa kritik atas strategi penerjemahan nama dalam novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban ke dalam bahasa Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori skopos dari Nord 1991 , teori strategi penerjemahan dari Newmark 1988 , Vermes 2001 , Molina Albir 2002 dan Fernandes 2009 , teori definisi nama dari kamus Merriam Webster dan teori tentang jenis nama dalam penerjemahan dari Newmark 1988 , Racs dan Takacs 1987 , Vermes 2001 dan KBBI. Hasil penelitian menunjukkan 1 tujuan penerjemahan adalah menyampaikan kisah sesetia mungkin dengan maksud penulis TSu, 2 Praanggapan yang berbeda menyebabkan penerjemah menerapkan dua atau tiga strategi dalam satu nama dan 3 penerjemah tidak mempertahankan beberapa unsur nonverbal sehingga memengaruhi pesan yang diterima pembaca TSa. Kesimpulan penelitian ini adalah penerjemah berhasil menerapkan strategi penerjemahan yang sesuai dengan tujuan penerjemahan walaupun penerjemah tidak konsisten dalam menerjemahkan nama yang dianggap tidak dipahami pembaca TSa.

This tesis is a criticsm to translation strategy of names in novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban into bahasa Indonesia. The theories used in this research are theory of skopos from Nord 1991 , theories of translation strategies from Newmark 1988 , Vermes 2001 , Molina Albir 2002 and Fernandes 2009 , the theory of name definition from Merriam Webster dictionary, theories of types of names from Newmark 1988 , Racs and Takacs 1987 , Vermes 2001 and KBBI. The results of the research show 1 the skopos is to deliver the story as faithful as possible to ST author intention, 2 different presuppositions force the translator to apply two or three strategies in translating one name and 3 the translator doesn rsquo t maintain some nonverbal features, therefore gives influence to ST reader in interpreting the message. The conclusion of this research is the translator succeeds in applying translation strategies which is based on the skopos although there are inconsistencies in translating certain names."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
T48824
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Indrarini
"Membahas perubahan nama dalam buku cerita Harry Porter terjemahan bahasa Belanda. Tujuannya untuk melihat gambaran perubahan nama dengan melihat kedekatannya pada bahasa sumber dan bahasa sasaran, serta menganalisis makna dan kesesuain bentuk nama. Hasil analisis memperlihatkan perubahan-perubahan nama terbagi menjadi dua kelompok, yaitu dekat dengan bahasa sumber dan bahasa sasaran. Kemudian dijabarkan pergeseran yang terjadi dalam penerjemahan nama tokoh Harry Portter, baik pada tataran makna maupun kesesuaian bentuk."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S15828
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Kusnandar, Author
"ABSTRAK
Sejak masuknya Toko Buku Gramedia di industri ritel buku di Indonesia pada tahun 1970, hal ini mendorong persaingan yang semakin ketat diantara para peritel buku. Sekarang ini sudah banyak sekali gerai - gerai toko buku yang dibuka seantero tanah air seperti Toko Gunung Agung, Kharisma, Spectra, Kinokuniya, QB dan sebagainya. Hal ini tidak terlepas dari kemajuan Negara Indonesia di berbagai sector.
Memasuki tahun 2000 di Indonesia khususnya di Jakarta mulai banyak berdiri toko buku-toko buku yang mengkhususkan pada produk buku impor. Sebut saja QB World, Kinokuniya, Aksara dan sebagainya. Berdirinya toko buku - toko buku ini membuat persaingan produk buku impor semakin ketat. Toko Buku Gramedia juga menyediakan produk buku impor bahkan Gramedia mempunyai divisi sendiri untuk menangani produk buku impor. Hal ini menunjukkan bahwa pasar buku impor masih luas dan pasar buku impor masih menjanjikan omset yang besar serta pertumbuhan yang signifikan.
Menjadi suatu hal yang ironis ketika pada tahun 2004 produk buku impor di Gramedia mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini dapat diakibatkan banyak hal seperti persaingan semakin ketat, konsep Toko Buku Gramedia yang kurang jelas khususunya dalam memasarkan buku impor, ketersediaan produk yang tidak tepat dan sebagainya. Dibutuhkan suatu analisa yang komprehensif untuk memecahkan masalah ini salah satunya adalah analisa dari sisi Brand Equity.
Pemasaran saat ini merupakan pertempuran persepsi dan membangun persepsi ini dapat dilakukan melalui analisa Brand Equity terhadap merek suatu produk. Sangatlah tidak mudah bagi produsen atau peritel dalam membangun mereknya, mulai dari tahap menancapkan Brand awareness sampai loyalitas mahasiswa MM UI terhadap suatu merek sehingga bias membuat mayoritas target pasamya menjadi commited buyer. Atas dasar itulah penulis mengadakan penelitian terhadap Brand Equity dari produk buku impor Toko Buku Gramedia sehingga dapat menguasai pangsa pasar di Indonesia melalui pengukuran Brand awareness, perceived quality, brand loyalty dan brand association dari Toko Buku Gramedia.
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa Toko Buku Gramedia berhasil menduduki posisi kedua dalam hal awareness, hal ini berarti produk buku impor Toko Buku Gramedia paling diingat kedua setelah QB World yaitu sebesar 22%. Hal ini disebabkan karena jaringan Toko Buku Gramedia sekarang ini paling banyak sehingga walaupun Toko Buku Gramedia lebih banyak buku lokal namun temyata mahasiswa MM UI cukup mengenal baik buku impor di Toko buku Gramedia.
Dilihat dari Brand loyalty, yaitu tingkat kesetiaan konsumen bila belanja buku impor di Toko Buku Gramedia maka 51% mahasiswa MM UI tidak memperhatikan nama took bukunya ketika berbelanja buku impor. Selain itu sebesar 23% mahasiswa MM UI memilih angka 5 (Skala 1 - 10) dalam hal kemungkinan memilih Toko Buku Gramedia dalam berbelanja buku impor, lalu sebesar 19% memilih angka 3 hal ini berarti Toko Buku Gramedia bukan menjadi pilihan utama dalam membeli buku impor. Sementara itu sebesar 27% mahasiswa MM UI memilih angka 7 (skala 1- 10) dalam hal kemungkinan berbelanja buku impor selain ke toko buku Gramedia.
Mengenai perceived quality, kelengkapan buku dan harga yang kompetitif dirasa kurang oleh mahasiswa MM UI, selain itu program diskon dan pelayanan kasir/pramuniaga dianggap belum bisa memenuhi harapan bila dibandingkan dengan pesaing.
Untuk Brand association, buku impor di Toko Buku Gramedia mempunyai asosiasi tidak lengkap dan mahal. Khusus untuk asosiasi toko buku mahal sebenarnya hal ini banyak disebabkan harga produk- produk diluar buku yang dijual di TB Gramedia. Produk- produk tersebut misalnya printer, kamera, mesin fax dan sebagainya. Karena harga - harga produk tersebut relative tinggi maka hal ini berimbas pada Brand association Toko Buku Gramedia secara keseluruhan. Bila dibandingkan dengan toko buku lain harga buku di toko buku Gramedia relative standar terlebih banyak supplier yang mendistribusikan bukunya ke Toko Buku Gramedia merupakan suplier atau penerbit dari Gramedia Group. Sementara itu untuk buku tidak lengkap sampai saat ini manajemen Toko Buku Gramedia masih mempunyai masalah dalam hal kecepatan informasi perkembangan buku impor sehingga rata - rata buku laris banyak yang mengalami keterlambatan dan akibatnya konsumen kecewa karena buku
yang dicarinya tidak bisa didapatkan di Toko Buku Gramedia.
"
2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heriani Yulia Putri
"Skripsi ini membahas tentang penerjemahan kata think dalam novel Harry Potter and The Philosopher’s Stone karya J.K. Rowling ke dalam bahasa Jepang yaitu 「ハリーポ ッターと賢者の石. Menurut kamus pada umumnya, kata think dalam bahasa Jepang secara garis besar dapat diartikan menjadi 「考える」kangaeru dan 「思う」 omou. Namun dalam pelaksanaannya, muncul kata lain selain kangaeru dan omou yang digunakan dalam menerjemahkan kata think. Dalam penelitian ini, penulis menemukan bahwa selain penerjemahan dengan morfem bebas secara leksikal, penerjemahan dengan morfem bebas, morfem terikat, serta gabungan keduanya secara situasional juga dilakukan oleh penerjemah dalam menerjemahkan kata think. Morfem bebas yang digunakan dalam penerjemahan antara lain morfem yang termasuk dalam kelas kata verba 「動詞」dan adverbia「副詞」. Sedangkan morfem terikat yang digunakan antara lain adalah morfem dari kelas kata verba bantu 「助動詞」 dan partikel akhir 「終助詞」. Selain itu terdapat pula beberapa penerjemahan yang termasuk ke dalam kategori penerjemahan nol atau pelesapan. Dengan penelitian ini diharapkan pembelajar bahasa Jepang dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan ketika menerjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Jepang.

This study focused on the translation of the word think in Harry Potter and The Philosopher’s Stone by J.K Rowling into Japanese version 「ハリーポッターと賢者 の石」. According to dictionaries in general, think is equivalent to the word「考える」 kangaeru and 「思う」 omou. However, in the process of translation, other words are also used to express the word think in Japanese. The result of this study is, not only the lexically equivalent independent morphemes are used in translation, but also the attached morphemes (adjunct) or combination of both can be used to translate the word think as long as they are circumstantially equivalent. The usable independent morphemes are categorized as verbs 「動詞」and adverbs 「副詞」, while the adjunct that can be used includes auxiliary verbs 「助動詞」and final particles 「終助詞」. Last but not least, there are some translations that are categorized as "zero translations" as they were called omissions. From these results, those who are studying Japanese are expected to use this works as a consideration for translating from English to Japanese."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariefqy Noermansyah
"Penelitian ini membahas salah satu fenomena diskriminasi berbasis ras, yaitu rasisme simbolik modern sebagai praktik yang tercermin melalui novel fantasi remaja terkenal Harry Potter and the Chamber of Secrets karya J.K. Rowling. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dilakukan dengan membedah teks secara komprehensif melalui metode analisis wacana kritis Theo Van Leeuwen (1996) yang berfokus pada strategi representasi aktor-aktor sosial. Dengan paradigma kritis-konstruktivis, hasil penelitian menunjukkan bahwa: praktik rasisme simbolik modern yang dikonstruksi melalui cerita dipraktikkan melalui berbagai strategi wacana; fenomena ini tidak dapat dilepaskan dari latar belakang dan pola pikir penulisnya; serta perlu adanya sensitivitas pembaca terhadap konsumsi bacaan sehingga internalisasi gagasan yang bersifat diskriminatif terhadap kelompok tertentu dapat dihindari.

The study focuses on a form of racial discrimination, modern-symbolic racism as practices which emerge in one of the most popular fantasy teenlit novel Harry Potter and the Chamber of Secrets by J.K. Rowling. The research uses qualitative approach by analysing text comprehensively using Theo van Leeuwen’s critical discourse analysis (1996), focusing on representation strategies towards social actors. By using critical-constructivism paradigm, the result of study shows: modern-symbolic racism were constructed in the text in various discourse strategies; this phenomenon cannot be separated with the author’s background and ways of thinking; and people need to be more sensitive in consuming communication text (e.g. novels) in order to avoid discriminative ideas towards certain group of people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agita Pramuningrum
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2002
S25995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aynan Salsabila Dunda
"Branding memerlukan proses bercerita yang persuasif dan efektif sesuai dengan perkembangan media. Hal ini dapat dicapai dengan transmedia storytelling yang menggunakan berbagai platform untuk memperluas dunia narasi di berbagai media, menciptakan pengalaman yang imersif. Pemetaan strategi transmedia storytelling terhadap narasi Harry Potter dapat membantu para praktisi dalam meramu kerangka dan strategi yang tepat dengan melihat proses pembuatan narasi, cara pengembangan dan aplikasi narasi tersebut dalam medium-medium tertentu, lalu pembentukan tipe konten yang akan dijumpai oleh khalayak. Penjabaran teks narasi Harry Potter dilakukan dengan menganalisa elemen dasar narasi, worldbuilding, alam semesta transmedia serta konten dan partisipasi khalayak.

Branding requires a persuasive and effective storytelling process in accordance with media developments. This can be achieved by transmedia storytelling which uses multiple platforms to expand the narrative across multiple media, creating an immersive experience. The transmedia storytelling strategy mapping of the Harry Potter narrative can help practitioners to establish the right framework and strategy by looking at the narrative creation process, the way in which the narrative is developed and applied in certain media, then forming the types of content that will be encountered by the audience. The elaboration of the Harry Potter narrative text is done by analyzing the basic elements of narrative, worldbuilding, the transmedia universe as well as content and audience participation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Khudzaifah Triatmojo
"Lingkungan dan interiornya dapat mempengaruhi kognisi dan perilaku dari manusia itu sendiri. Salah satu penerapan desain interior yang sangat berpengaruh. Komposisi interior dan atmosfir toko buku dapat memberikan keseimbangan antara kesuksesan atau kegagalan suatu bisnis, salah satunya toko buku Gramedia. Pada perkembangan zaman, Gramedia pun melakukan perkembangan desain interior bertajuk "New Experience". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsep interior New Experience toko buku Gramedia terhadap perilaku pengunjung toko buku Gramedia Central Park. Penelitian merupakan kualitatif dengan studi kasus. Hasil peneliian menunjukkan berbagai pengaruh positif maupun negatif. Secara garis besar, konsep New Experience memberikan kesempatak bagi pengunjung untuk mengeksplor toko buku lebih lama.

The environment and the interior can influence cognition and behavior of the person himself. One of the most influential applications of interior design. The interior composition and atmosphere of a bookstore can provide a balance between the success or failure of a business, one of which is the Gramedia bookstore. In the times, Gramedia also developed an interior design titled "New Experience". This study aims to determine the effect of the New Experience interior concept Gramedia bookstore on the behavior of Gramedia Central Park bookstore visitors. The research is qualitative with case studies. Research results show a variety of positive and negative influences. Broadly speaking, the New Experience concept provides the opportunity for visitors to explore bookstores for longer."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisyah Paramita Basir
"Sebagai salah satu serial buku yang paling laris, Harry Potter memiliki banyak penggemar, termasuk para penggemar di dunia maya internet. Di dunia ini banyak ditemukan fanfiction, karya-karya fiksi mengenai Harry Potter yang ditulis oleh para penggemar. Dalam dunia fanfiction Harry Potter yang ada, genre yang banyak digemari adalah slash - genre fanfiction yang memasangkan tokoh laki-laki dengan laki-laki lain. Salah satu contoh ceritanya adalah Irresistible Poison yang ditulis oleh Rhysenn. Jika karya ini dibandingkan dengan buku Harry Potter karya J.K. Rowling, maka akan terlihat adanya kesamaan-kesamaan di antara kedua. Akan tetapi ternyata ada pula perubahan-perubahan yang terlihat, terutama dalam bentuk konsep maskulinitas yang terdapat di dalamnya. Dengan menggunakan konsep maskulinitas oleh Peter Lehman, serta formula umum slash fanfiction milik Henry Jenkins, akhirnya ditemukan bahwa kedua karya ini memang memunculkan bentuk maskulinitas yang berbeda, Buku Rowling memunculkan maskulinitas sesuai dengan apa yang telah dikonsepkan oleh Lehman. Tokoh Harry Potter digambarkan sebagai tokoh yang memiliki semua karakteristik maskulin - keberanian, kepahlawanan, kebijaksanaan, dan kepemimpinan -- sehingga ia dianggap maskulin. Tokoh Draco Malfoy sebagai tokoh yang sama sekali tidak memiliki karakteristik maskulin, yang menyebabkan dia dilihat sebagai tidak maskulin. Selain itu, hubungan di antara kedua tokoh ini memiliki sifat protagonis-antagonis tanpa adanya unsur romantis sehingga menguatkan kondisi heteroseksualitas yang juga merupakan karakteristik maskulinitas Lehman. Sementara itu, Irresistible Poison tetap memunculkan Harry sebagai tokoh yang memiliki keempat karakteristik maskulin ini. Walaupun Draco tetap digambarkan tidak memiliki beberapa karakteristik maskulin seperti di buku Rowling, namun ada salah satu karakteristik maskulin yang muncul di dalam diri Draco - keberanian. Yang kemudian menjadi pembeda adalah sifat hubungan kedua tokoh ini yang dikondisikan sebagai homoseksual yang merupakan faktor yang membuat seseorang dianggap tidak maskulin di masyarakat. Kondisi ini menyebabkan Harry dan Draco menjadi tidak bahagia, memasukkan mereka ke dalam keadaan masculine dystopia. Oleh karena itu, fanfiction akhirnya memunculkan suatu bentuk maskulinitas yang berbeda dengan apa yang ada di buku Rowling. Konsep maskulinitas yang baru ini memiliki dasar yang hampir sama dengan maskulinitas konvensional, yaitu bahwa unsur-unsur penokohan tetap dipertahankan - walaupun secara lebih fleksibel daripada sebelumnya - namun unsur seksualitas dirombak menjadi sangat berbeda. Perbedaan konsep maskulinitas kedua karya ini memang bukan merupakan suatu perbedaan yang mempertentangkan dua hal disisi yang berbeda, namun hanya merupakan suatu pergeseran dari apa yang ada. Dengan adanya konsep maskulinitas yang baru ini, kondisi homoseksual hubungan Harry dan Draco menjadi sesuatu yang diterima dan meletakkan mereka di kondisi masculine utopia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S13995
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>