Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129874 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9677
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S9653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Winarto
"Keberhasilan suatu organisasi sangat ditentukan oleh bagaimana karyawan dalam bekerja sehingga rendah dan tingginya produktivitas karyawan sangat menentukan perusahaan akan maju atau tidak. Oleh karena itu, setiap organisasi akan berusaha mengajak karyawannya untuk dapat bekerja dengan baik, dengan demikian tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kompensasi, iklim organisasi dan motivasi dengan kepuasan kerja karyawan di lingkungan karyawan Koperasi KODANUA Jakarta. Metode penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dengan populasi penelitian adalah karyawan Koperasi Kodanua Jakarta dan pengambilan data dilakukan atas dasar populasi.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan ( angket ), dan dalam analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan parsial antara persepsi terhadap kompensasi finansial dengan kepuasan kerja karyawan mempunya angka korelasi sebesar r = 0,484 pada taraf signifikansi 0,000. Sedangkan hubungan parsial antara kompensasi non finansial dengan kepuasan kerja angka korelasi sebesar r = 0,482 pada taraf signifikansi 0,000. Begitu pula dengan persepsi iklim organisasi dengan kepuasan kerja angka korelasi sebesar r = 0,408 pada taraf signifikansi 0,000, dan terakhir persepsi motivasi dengan kepuasan kerja angka korelasi sebesar r = 0,316 pada taraf signifikansi 0,000. Sedangkan hubungan antara kompensasi finansial, kompensasi non finansial, iklim organisasi, motivasi dengan kepuasan kerja karyawan sebesar R = 0,555.
Dari hasil analisis regresi didapatkan hasil nilai F = 16,319 pada taraf signifikansi serta R2 = 0,308. Hal ini berarti kepuasan kerja karyawan dikontribusikan oleh persepsi kompensasi finansial, non finansial, iklim organisasi dan motivasi sebesar 30,8 % sisanya 69,2 % ditentukan faktor lain.
Dengan memasukkan variabel kontrol yaitu jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, sebagai variabel bebas, maka didapatkan F = 4,921 dengan taraf signifikansi 0,000 dan nilai R2 = 0,328. . Hal ini menunjukkan bahwa variabel persepsi kompensasi finansial, non finansial, iklim organisasi, motivasi, jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan secara bersama-sama mempengaruhi kepuasan kerja karyawan sebesar 32,8 % sedangkan sisanya sebesar 67,2 % ditentukan faktor lain.
1. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi baik finansial dan non finansial dengan kepuasan kerja karyawan.
2. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan.
3. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi dengan kepuasan kerja karyawan.
4. Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kompensasi finansial dan non finansial, iklim organisasi dan motivasi dengan kepuasan kerja karyawan.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka kompensasi finansial dan non finansial, iklim organisasi serta motivasi perlu kiranya mendapat perhatian agar karyawan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, disamping itu perlu pula diperhatikan faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10120
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tarcisia Widjajastuti, exeminer
"Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menguji hubungan antara kompensasi, iklim organisasi dan kepuasan kerja karyawan di Pelayanan Kesehatan St. Carolus (selanjutnya akan disebut PK St. Carolus) Jakarta. Populasi pada penelitian ini adalah karyawan PK St. Carolus bidang kesehatan (perawat) dan bidang non kesehatan (bukan perawat) yang berlatar belakang pendidikan setingkat SLTA, D III dan S I yang berjumlah 1274 orang. Sampel ditetapkan menurut tabel Krejcie sebanyak 297 orang yang diambil dengan cara cluster proportionate random sampling, sehingga semua strata terwakili.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup yang terdiri dari 4 bagian. Bagian pertama berisi pertanyaan yang berkaitan dengan sosio-demografi sebanyak 9 pertanyaan. Bagian ke-dua pertanyaan yang berkaitan dengan kompensasi (X1), yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu kompensasi finansial dan kompensasi non finansial, masing-masing terdiri dari 16 butir pertanyaan. Bagian ke-tiga adalah pertanyaan yang berkaitan dengan iklim organisasi (X2) terdiri dari 20 butir pertanyaan. Akhirnya bagian ke-empat adalah pertanyaan tentang kepuasan kerja (Y), terdiri dari 20 butir pertanyaan.
Pengolahan dan analisis data menggunakan komputer. Untuk mengetahui kecenderungan beberapa variabel sosio demografi dengan kepuasan kerja, digunakan tabulasi silang (Crosstab), sedangkan untuk menguji hubungan antara kompensasi, iklim organisasi dengan kepuasan kerja digunakan korelasi Pearson. Untuk menentukan faktor penentu kepuasan kerja digunakan regresi linear ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara kompensasi (X1) dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh nilai r = 0, 533 pada α 0,000 dan R2 = 0,285; maka Ho ditolak. Tingkat hubungan sedang dan pengaruh kompensasi pada kepuasan kerja sebesar 28,5%. Untuk hubungan antara iklim organisasi (X2) dengan kepuasan kerja (Y) diperoleh r = 0,631 pada α 0,000 dan R2 = 0,399; maka Ho ditolak. Tingkat hubungan kuat dan pengaruh iklim organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 39,9%. Untuk hubungan antara kompensasi (X1), iklim organisasi (X2) dengan kepuasan kerja (Y) digunakan teknik regresi ganda, hasilnya untuk kompensasi r = 0,662 pada α 0,000 dan R2 = 0,039 pada α 0,000; dan iklim organisasi hasilnya r = 0,631 pada α 0,000 dan R2 = 0,399 pada α 0,000. Maka Ho ditolak, tingkat hubungan kuat dan pengaruh kompensasi dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap kepuasan sebesar 43,4%.
Selanjutnya hasil uji beda untuk membedakan kepuasan kerja antara perawat dengan bukan perawat dengan teknik uji beda t-test independent sampel karena jumlah sampel antara perawat dan bukan perawat tidak sama. Diperoleh hasil t hitung - 0,679 pada α 0,642; maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada perbedaan kepuasan kerja ditinjau dari aspek bidang kesehatan (perawat) dan aspek bidang non kesehatan (bukan perawat). Hal ini juga didukung oleh hasil tabulasi silang antara variabel sosio-demografi lainnya yaitu: lama bekerja (masa kerja), agama dan pelatihan, masing-masing dengan kepuasan kerja. Hasilnya semua menunjukkan kecenderungan yang sama terhadap kepuasan kerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T10119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Gde Bagus Semara Wima
"Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif sangat dibutuhkan oleh pekerja dalam level apapun pekerja tersebut berada. Dalam konteks penelitian ini, salah satu tingkatan dalam organisasi perusahaan (PT. Astra Daihatsu Motor) yang coba untuk diteliti adalah tingkatan penyelia (supervisor). Penyelia menjadi titik tolak penelitian, mengingat dalam prakteknya penyelia memiliki fungsi dalam proses komunikasi intra perusahaan yang sangat vital yaitu menjadi "jembatan" komunikasi (communication bridge) antara pimpinan dalam tingkatan yang lebih tinggi (manajer keatas) dengan para pekerja operasional (bawah). Penelitian ini mencoba mencari keterhubungan antara peran komunikasi penyelia dengan peran pemotivasiannya yaitu adakah pengaruh dari efektivitas komunikasi yang dijalankan oleh penyelia dengan motivasi kerja yang timbul dari karyawan/bawahan penyelia tersebut.
Penelitian ini melibatkan 251 responden operator yang merupakan 30 % dari total operator yang ada Departemen Produksi (diukur berdasarkan Man power profile Juli 2000) yang ada di empat pabrik (stamping, engine, casting, dan assembling) PT. Astra Daihatsu Motor. Sedangkan penyelia yang diteliti adalah keseluruhan populasi penyelia di Departemen Produksi yaitu sebanyak 9 orang. Ada tiga hal yang coba ditelusuri dari penelitian ini yaitu: (1) Kompetensi komunikasi penyelia: Pengujian menunjukkan bahwa keseluruhan penyelia yang bersangkutan (9 penyelia) dapat dikategorikan berkomunikasi dengan baik, tetapi harus ditingkatkan pada beberapa segi dari kemampuan komunikasinya. (2) Penelitian efektivitas komunikasi menunjukkan: proses komunikasi telah berjalan secara efektif, terlihat dari terpenuhinya prasyarat kesesuaian terhadap keenam indikator efektivitas komunikasi enam kriteria efektivitas, yaitu : penerima, isi, ketepatan waktu, media, format kemasan, dan sumber. (3) Pengaruh efektivitas komunikasi terhadap motivasi dihasilkan beberapa temuan-temuan sebagai berikut :
a. Besar nilai hubungan berdasarkan analisas korelasi Kendall adalah 0,7406 mendekati angka 1, arah hubungan positif, menunjukkan semakin efektif komunikasi semakin tinggi motivasi. Tingkat signifikansi koefisien korelasi diukur dari probailitas adalah 0,000 yang menunjukkan korelasi efektivitas komunikasi dengan motivasi adalah sangat nyata.
b. Besar nilai hubungan berdasarkan analisis korelasi Spearman adalah 0,8528 mendekati angka 1, arah hubungan positif, menunjukkan semakin efektif komunikasi semakin tinggi motivasi. Tingkat signifikansi koefisien korelasi diukur dari probabilitas adalah 0,000 yang menunjukkan korelasi efektivitas komunikasi dengan motivasi adalah sangat nyata.
c. Analisis regresi dari kedua variabel efektivitas komunikasi dan motivasi menghasilkan nilai uji t test untuk statistik t hitung adalah 20,49498 dengan tingkat signifikansi (α)=1% didapat hasil uji t tabel 2,326. Karena statistik t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak. Dengan demikian efektivitas komunikasi benar-benar berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan.
Saran yang dapat disampaikan adalah 1) Dalam organisasi perusahaan, komunikasi merupakan kompetensi yang dapat ditingkatkan (upgradable), karena itu dapat dipelajari dan dipahami oleh siapapun serta dalam level, berdasarkan kondisi ini maka setiap elemen dalam organisasi harus selalu mereview dan menganalisa perkembangan kemampuan komunikasinya terutama dalam hal melibatkan bawahan/pendengar sehingga dapat menunjang proses kerja dan kinerja baik individu maupun perusahaan. 2) Kemampuan berkomunikasi secara efektif dapat meningkatkan motivasi pekerja, karenanya perhatian terhadap kemampuan komunikasi harusnya tidak hanya menjadi kebutuhan parsial elemen organisasi perusahaan, tapi menjadi kebutuhan keseluruhan komponen/elemen organisasi perusahaan. 3) Penelitian ini, yang merupakan bagian dari proses audit komunikasi haruslah terus dilakukan dan dapat dijadikan program berkala manajemen dalam usaha meningkatkan kemampuan komunikasi anggota organisasi."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9715
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tenri Tata
"Keberhasilan suatu organisasi untuk mencapai tujuan adalah tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia. Sebagai individu, karyawan memiliki hak-hak khusus yang menyangkut mengenai masalah sikap, perilaku, dan kebiasaan yang tumbuh dan dibentuk berdasarkan keadaan lingkuagan dan pemahaman Kepuasan kerja,adalah salah satu komponen yang menentukan dalam melaksanakan aktivitas karyawan, kepuasan kerja akan timbul apabila kebutuhan karyawan dalam bekerja dapat terpenuhi. PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergerak dalam bidang kawasan berikat dalam upaya mewujudkan visi dan misi masih banyak mendapat permasalahan yang menghadang dan yang perlu diperbaiki dalam pencapaian kinerja perusahaan, antara lain kesungguhan dalam bekerja, disiplin kerja, rasa hormat pada atasan, motivasi untuk berprestasi, hubungan dengan teman sejawat, pengambilan keputusan oleh atasan, kerjasama yang dapat menciptakan hasil kerja yang efektif dan efisien, pengembangan karir dan lingkungan kerja.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antara kepemimpinan, iklim oganisasi, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan di lingkungan PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dan analisis. Populasi penelitian dilakukan terhadap seluruh karyawan PT (Persero) Kawasan Berikat Nusantara sebesar 546 orang dan pengambilan data dilakukan atas dasar sampel keseluruhan karyawan sebesar 20 % dari populasi atau 108 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah acak atau random, sedangkan tekuik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner), dan data diolah dengan menggunakan teknik deskriptif dan korelasi Rank Spearman.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan, iklim organisasi, dan lingkungan kerja mempunyai hubungan yangpositif dan signifikan dengan kepuasan kerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis korelasi antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,677, nilai korelasi antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,612, dan nilai korelasi antara lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan adalah 0,544. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda antara kepemimpinan, iklim organisasi, dan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja karyawan adalah R = 0;784."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12388
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Wahyuningsih
"Penelitian untuk tesis ini dilakukan terhadap sumber daya manusia di Yayasan Pelita Ilmu (YPI), sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) di Jakarta yang bergerak untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pendidikan dan kesehatan. Seiring dengan perkembangan YPI dan bertambahnya jumlah SDM, maka YPI perlu mencermati pengelolaan SDM-nya terutama yang berhubungan dengan kepuasan kerja. Banyak aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja namun penelitian ini membatasi pada hubungan variabel Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Pemberdayaan karyawan dengan Kepuasan Kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan dan menganalisis hubungan variabel Kepemimpinan, Iklim Organisasi dan Pemberdayaan karyawan dengan variabel Kepuasan Kerja karyawan, selain itu juga untuk mengetahui faktor manakah yang paling dominan pengaruhnya terhadap Kepuasan Kerja karyawan. Penelitian juga bertujuan untuk mengetahui hubungan masing-masing indikator dari ketiga variable terhadap kepuasan kerja. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian deskriptif dan analisis. Penelitian dilakukan terhadap SDM di Yayasan Pelita Ilmu, berjumlah 63 orang. Tehnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan penyebaran kuesioner yang terdiri atas pertanyaan mengenai profil atau karakteristik responden, yang lainnya adalah kuesioner yang berisi pemyafiaan yang paling sesuai tentang kepemimpinan, iklim organisasi, pemberdayaan karyawan dan kepuasan kerja karyawan. Setelah kuesioner terkumpul, dilakukan koding (pemberian nomor) untuk beberapa kategori data dan dipindahkan ke dalam system pengolahan data SPSS versi 10.0 untuk selanjutnya dianalisis. Data profit responden diolah dengan menggunakan tabulasi silang. Tehnik analisis yang digunakan untuk menganalis data adalah tehnik korelasi Pearson Product Moment untuk menguji hubungan tiap-tiap variabel independen terhadap variabel kepuasan kerja. Dan Hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa masing-masing variabel kepemimpinan, iklim organisasi dan pemberdayaan karyawan berhubungan secara positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan dengan besaran koefisien korelasi yang bervariatif. Besarnya koefisien korelasi variabel kepemimpinan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,260, besamya koefisien korelasi variabel iklim organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0, 489, besamya koefisien korelasi variabel pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar 0,395. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda antara kepemimpinan, iklim organisasi dan pemberdayaan karyawan terhadap kepuasan kerja karyawan adalah sebesar R = 0,521. Hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dijadikan masukan bagi manajemen Yayasan Pelita Ilmu untuk segera dapat melaksanakan perbaikan serta membuat kebijakan yang mengacu pada penerapan sistem yang berkelanjutan sehingga bisa mewujudkan iklim organisasi yang sehat dan kondusif, yang akan memberdayakan karyawan dan oleh karena itu meningkatkan kepuasan kerja karyawan, yang pada akhimya berdampak positif pada masyarakat umumnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14071
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muchlus Azwar
"Kajian utama dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendapatkan gambaran tentang besarnya hubungan antara iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi dengan kepuasan kerja pegawai pada lingkungan Hotel Sahid Jaya di Jakarta. Iklim Organisasi Hotel yang kondusif diharapkan agar menciptakan suasana Hotel yang mendukung bagi terselenggaranya proses pekerjaan pegawai sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai yang akhirnya membuat pegawai puas pada pekerjaannya.
Kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya merupakan variabel penting dalam rangka meningkatkan prestasi kerja pegawai sebagai salah satu indikator perhitungan kompensasi atau imbalan bagi pegawai. Pegawai yang puas dengan pelatihannya ditandai oleh adanya indikasi bahwa pelatihan telah mencapai tujuannya dan sesuai dengan kehutuhan pegawai tersebut, sehingga merupakan salah satu variabel kepuasan kerja pegawai. Iklim organisasi Hotel yang kondusif dan pelatihan pegawai yang efektif belum sepenuhnya menjamin adanya kepuasan kerja pegawai yang optimum bila tidak didukung dengan kompensasi yang memadai.
Sampel penelitian ini melibatkan tiga strata pegawai Hotel Sahid Jaya Jakarta dengan 150 pegawai yang dipilih secara acak. Pemilihan sampel pada tiga strata organisasi tersebut dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling yang terdiri atas 9 orang strata manajer, 19 arang strata supervisi dan 122 orang strata pelaksana. Untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang huhungan antara iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi dengan kepuasan pegawai digunakan analisis korelasi pada tingkat signifikansi p< 0.05. Dalam mengkaji hubungan ketiga variabel tersebut terhadap kepuasan kerja pegawai Hotel Sahid Jaya yang digunakan ?Multiple Regression Analysis ".
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa baik secara individual maupun simultan kepuasan kerja pegawai Hotel dipengaruhi oleh iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi yang sangat signifikan. Secara keseluruhan ketiga variabel tersebut (iklim organisasi, pelatihan dan kompensasi) memberikan kontribusi sebesar 84 % terhadap kepuasan kerja karyawan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laksono Wahyu Aji
"Spatter adalah loncatan bunga api yang muncul sebagai bagian dari proses spot welding. Spatter yang terlalu besar akan memberikan dampak yang merugikan dalam performance proses produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Untuk itu sebagai bagian dari proyek kerja penulis, maka dirasa perlu untuk rnenurunkan level spatter yang muncul. Langkah awal penulis adalah melakukan penelitian proses produksi saat ini untuk melihat seberapa besar dampak yang ditimbulkan oleh spatter. Kemudian yang kedua melakukan pengamatan proses untuk mencari faktor-faktor penyebab spatter hingga menentukan faktor yang paling dominan untuk dilakukan analisa dan perubahan. Dengan melakukan analisa berdasarkan kondisi yang ada dan didasarkan pada teori proses spot welding, diharapkn dapat dilakukan perbaikan dengan memilih solusi dan mengimplementasikan agar kinerja proses spot welding bisa lebih baik dari saat ini. Sehingga munculnya spatter dan dampak yang ditimbulkannya dapat diminimalisasi atau bahkan dihilangkan. Selain sebagai bahan skripsi, tulisan ini diharapkan nantinya dapat dijadikan sebagai buku panduan di areal shop welding door assy PT. Astra Daihatsu Motor dalam kaitannya mengatasi problem spatter sebagai bagian dari peningkatan performance proses. Hasil yang didapat bermanfaat dari segi kualitas produk, peningkatan performance proses, produktivitas dan safety. Akhir kata sebagai usaha penyempurnaan yang berlandaskan pada mekanisme KAIZEN, maka perubahan yang dilakukan tetap berlandaskan pada kualitas yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan."
Depok: Fakultas Teknik, 2004
S37611
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>