Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyaningrum
"Persoalan peningkatan kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam manajemen sumber daya manusia. Berbagai faktor yang mempengaruhi tingkat pencapaian kinerja karyawan sangat diperlukan dalam upaya meningkatkan kinerja karyawan. Masalah pokok yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengkaji hubungan antara beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kinerja karyawan khususnya faktor pelatihan dan kepemimpinan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui (a) pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912, (b) pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912, (c) pengaruh keduanya secara bersama terhadap kinerja karyawan AJB Bumiputera 1912.
Peningkatan kinerja karyawan mencakup hasil kerja seorang karyawan dalam perusahaan. Dari berbagai metode peningkatan kinerja, sistem manajemen kinerja dianggap dapat menjawab kebutuhan dari manajemen dan pegawai yang bersangkutan untuk memantau serta meningkatkan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini variabel kinerja tenaga penjualan mengacu pada teori dari Tjiptono dan hasil penelitian dari Asri Jantan. Kirkpatrick untuk variabel pelatihan dan MacKenzie, Podsakoff serta Bass & Riggio untuk kepemimpinan transformasional dan transaksional.
Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui studi lapangan dan penyebaran kuesioner. Sedangkan data sekunder berasal dari data laporan yang berhubungan dengan masalah penelitian. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dengan SEM (Structural Equation Modelling) dan aplikasi software Lisrel 8.50.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa (a) terdapat pengaruh positif antara pelatihan dengan peningkatan kinerja. Terbukti dengan adanya pelatihan pencapaian target dan produktivitas penjualan meningkat, (b) kepemimpinan memberikan pengaruh positif atas kinerja, (c) secara bersamaan keduanya memberikan pengaruh positif atas kinerja. Sehingga dengan demikian hipotesis yang dikemukakan telah terbukti.
Dari hasil penelitian, sebagai masukan untuk meningkatkan kinerja disarankan agar Bumiputera lebih meningkatkan lagi kualitas materi pelatihan serta fasilitas pendukungnya. Karena pelatihan bagi tenaga penjualan terbukti lebih mempengaruhi kinerja dibandingkan dengan gaya kepemimpinan.

The human performance appraisal is one of the issues frequently discussed in the human resource management. Some factors affected the staff?s performance achievement are really required by the management in order to improve the staff's performance. This research will discuss the relationship among some factors such as training and leadership that will impact the staff performance.
The purpose of this research are to observe (a) the impact of training in AJB Bumiputera 1912 to its staff performance, (b) the impact of leadership in AJB Bumiputera 1912 to its staff performance, (c) the impact of the two factors above in AJB Bumiputera 1912 to its staff performance.
The staff performance appraisal includes the staff achievement in company. From various methods, the performance management system is considered be able to fulfill the needs of both management and its staff in monitoring and improving staff performance. Take into account some theories having impact to staff performance, this research will explore the theories brought up by Tjiptono in performance variable. Kirkpatrick for the training variable, transformasional and transaksional leadership by Bass & Riggio, Podsakoff as well as by MacKenzie.
This research used both primary and secondary data. Primary data was collected from questionnaires distributed to the Bumiputera staffs whereas the secondary data was collected from internal data reports. The gathered data was processed using the SEM and software application Lisrel 8.50 version. The result shows that (a) there are positive values between training and staff performance, (b) leadership also give positive impact to the staff performance in AJB. Therefore, all hypothesis mentioned in this research have been accepted.
From the result of the research, it is recommended that to improve the staffs performance Bumiputera should enhance the material of training as well as the facilities. The data shows that compared with leadership, training is more influencing to performance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T30842
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amy Adam
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja di PT. KAI DAOP 1 Jakarta terhadap kinerja yang ada di sana. Skripsi ini merupakan skripsi kuantitatif dengan sampel se banyak 50 orang karyawan PT. KAI DAOP 1 akarta. Hasil penelitian menjelaskan bahwa kepemimpinan, motivasi dan dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan baik secara simultan ataupun parsial. Hasil skripsi menyarankan bahwa pihak manajemen PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 1 Jakarta sebaiknya mampu menerapkan berbagai kebijakan berkaitan dengan kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja yang membuat kinerja mereka meningkat."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
6639
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Danastri Cintantya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (studi 1), serta mengetahui efektivitas pemberian intervensi pelatihan kepemimpinan perubahan pada karyawan unit Area PT X (studi 2). Pada studi 1, subjek penelitian adalah 258 karyawan non-manajerial unit Area PT X. Data dianalisis menggunakan uji korelasi dengan SPSS. Hasil analisis data menunjukkan adanya hubungan positif dan signifikan antara kepemimpinan perubahan dan komitmen afektif terhadap perubahan (r=.295, p<.001). Pada studi 2, subjek penelitian adalah 10 Facility dan Building Manager unit Area PT X. Berdasarkan analisis hasil evaluasi pembelajaran menggunakan Paired Sample T-Test, diketahui bahwa pelatihan yang diberikan cukup efektif dengan kenaikan skor sebesar 37%.

This study was conducted to determine the relationship between change leadership and affective commitment to change (study 1), and also to determine the effectiveness of change leadership training to Area Manager in PT X (study 2). In study 2, the subject of study were 258 employees of Area unit PT X. Data were analyzed using correlation test with SPSS. The results of data analysis showed a positive and significant relationship between change leadership and affective commitment to change (r = .295, p <.001). In study 2, the research subjects were 10 Facility and Building Managers of the PT X Area unit. Based on the analysis of the results of the learning evaluation using the Paired Sample T-Test, it was found that the training provided was quite effective with an increase in the score of 37%."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mulyaningsih Restina Murod
"Penilaian kinerja merupakan hal yang sangat penting dalam suatu organisasi dan juga harapan dari setiap individu karena dengan adanya penilaian kinerja, maka setiap individu merasa bahwa hasil usaha atau hasil kerja kerasnya dihargai oleh perusahaan. Penghargaan atas prestasi kerja tersebut dapat menjadi umpan balik atas kinerjanya dan dapat mendorong semangat kerja untuk menjadi lebih optimal dan antusias untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi pada penilaian kinerja dengan motivasi kerja dan persepsi pada produktivitas kerjanya sendiri di Perusahaan AJB Bumiputera 1912.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor pusat pada perusahaan tersebut yang dipilih secara acak sebanyak 100 responden yang keseluruhannya adalah karyawan yang ada di Kantor Pusat Jakarta.
Teknik pengumpulan data menggunakan data primer melalui angket/ kuesioner yang diberikan kepada masing-masing responden dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling). Alat analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan program statistik SPSS, sedangkan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini melalui analisis korelasi dan analisis regresi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara persepsi karyawan pada penilaian kinerja dengan motivasi kerja karyawan dan koefisien korelasi sebesar 0,372, dan terdapat hubungan yang positif antara motivasi kerja karyawan dengan persepsi karyawan pada produktivitas kerja dan koefisien korelasi sebesar 0,701. Sementara itu, antara persepsi karyawan pada penilaian kinerja dan motivasi kerja karyawan secara bersama-sama juga mempunyai hubungan yang signifikan dan ditunjukan dengan korelasi sebesar 0,751.
Secara umum hasil penelitian ini menjelaskan bahwa penilaian kinerja mempunyai hubungan dengan motivasi kerja karyawan dan ternyata dengan meningkatnya motivasi kerja karyawan, maka produktivitas kerjanya juga meningkat. Oleh karena itu, maka berdasarkan hasil penelitian, disarankan agar didalam melakukan penilaian kinerja karyawan agar lebih memperhatikan kaitan penilaian kinerja dengan motivasi kerja karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan menjadi meningkat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T4294
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yophie Aprianto
"Government Regulation (PP No. 101/2000) of Republic of Indonesia on Education and Training in Jobs of Civil Servants says that national demands and global challenges regarding realization of a good governance needs human resources competent to their jobs in managing the State and development. Law (UU No. 22/199) on Local Governance and UU No. 2511999 on Financial Balance between Central and Local Government has been the factors causing social, economic, cultural and political changes, which extended to local areas. The both UUs have given a broad authorization to autonomous areas to manage their own human resources. However, in reality, quality of human resources among those autonomous areas has not yet promised an optimal performance in general.
Diktat in Leadership Level IV program has been determined as the object of the research to evaluate. Reason for selecting such a Diktat is because the Diklat represents one of conditions for any officials to get structural job promotions within the environment of Belitung Sub Province Local Government.
The type of the research used in the research is descriptive and evaluative aimed at measuring how effective the Diktat program implementation. Data collection technique of the research is by using a questionnaire completed by respondents to obtain quantitative data from such aspects as requirement analysis, implementer determination, curriculum, participant, instructor, facility and infrastructure, learning process, method, service to participant, material presentation, knowledge competence, attitude and skill, and benefit of the Diktat to the alumni. Besides, the research uses also open-ended questions to get qualitative information in support of the quantitative data.
Data analysis and processing in this research is descriptive purposed to measure the level of Diktat program effectiveness. The results of the research have indicated that.
1. Implementation of Education and Training in Leadership Level IV program has been consistent with expectations.
2. Implementation of Education and Training in Leadership Level IV program has given effects to the competences of officials in forms of knowledge, attitude and skill.
3. Utilization of Diktat alumni believable to hold some jobs has been compatible with their ranks and classes, which means an improvement in their careers after following the Diktat.
The results of the research on Diktat in Leadership Level IV program suggests an improvement in Diktat-related facilities to make the Diklat activities successful, the supporting equipment optimal, and the facilities Committee has prepared not wasteful. This Education and Training in Leadership (Diktatpim) program is intended to shape prospective structural officials. As a result, it is expected that the use of the alumni with respect to fulfilling their tasks in any jab units can be optimal and an integrated job analysis related to the future Diktat requirement realizable.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14127
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alexander Bram Widi Kusuma
"Penelidan ini ingin melihat pengaruh kepemimpinan transformasional dan transaksional yang bersumber pada penelitian dan konsep Bass dan Avolio ( 1994) terhadap employee engagement. Responden adalah 75 karyawan PT Kustodian Sentra! Efek Indonesia (KSEI). Dalam penelitian ini, kepemimpinan berpengaruh pada terciptanya EE di suatu perusabean. Secara signifikan juga didapatl bahwa kepemimpinan transformasional mempunyai pengaruh lebih dibandingkan kepernimpirum transaksional. Kepemimpinan transaksional masih diperlukan da!am beberapa situasi sebagai pelengkap kepemimpinan transformasional sehingga kepemimpinan menjadi utuh dan lebih fleksibel.

This study wanted to see the influence of transformational_ and transactional leadership which used the concept of Bass and Avolio ( 1994) on employee engagement Respondents were 75 employees of PT Indonesian Central Securities Depository (KSEI), In this study, leadership gave significant influence on the creation of BE in the company, It was also found that transformational leadership had more impact than transactional leadership. Transactional leadership was still needed in some situations as a complement to transformational leadership to be more flexible."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T33715
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bimandri Yosafat
"PT P, merupakan perusahaan startup dalam bidang teknologi. Saat ini perusahaan tersebut sedang mengalami permasalahan yaitu tinggi nya persentase turnover setiap bulannya, terutama di divisi Teknologi dan Customer Service. Secara umum, Turnover pada karyawan dapat disebabkan oleh faktor individual dan faktor di luar karyawan. Salah satu faktor di luar karyawan yang mempengaruhi turnover adalah Kepemimpinan Hamstra et al., 2011 . Berdasarkan survei Organizational Blockage Inventory dan structured interview terhadap karyawan PT P, peneliti mengidentifikasi adanya kaitan antara gaya kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover karyawan di divisi Teknologi dan Customer Service di PT P. Kepemimpinan supervisor diukur dengan menggunakan kuesioner Multifactor Leadership Questionnaire MLQ dan Turnover Intention Scale digunakan untuk mengukur intensi turnover para karyawan pada divisi tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan hubungan negatif yang signifikan antara kepemimpinan transformasional pada supervisor dengan intensi turnover bawahan yang artinya semakin supervisor menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin rendah, dan semakin supervisor tidak menerapkan gaya kepemimpinan transformasional, maka intensi turnover pada karyawan pada divisi Teknologi dan Customer Service akan semakin tinggi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti kemudian merancang program intervensi berupa pelatihan kepemimpinan transformasional pada supervisor di divisi Teknologi dan Customer Service, dengan tujuan memperbaiki gaya kepemimpinan mereka yang kelak berdampak menurunkan intensi turnover karyawan di divisi tersebut.

PT P is a startup technology company. Currently, the company has a high rate of turnover every month, especially in Technology and Customer Service division. In general, turnover can be caused by individual factor and external factor. One of the external factor is leadership Hamstra et al., 2011 . Based on Organizational Blockage Inventory survey and structured interview to PT P employees, researcher identified a correlation between transformational leadership style on supervisor with turnover intention employee in Technology and Customer Service division. Supervisor rsquo s transformational leadership style is measured by Multifactor Leadership Questionnaire MLQ , and staff rsquo s turnover intention is measured by Turnover Intention Scale.
The result of this study indicated a significant negative correlation between supervisor rsquo s transformational leadership style and staff rsquo s turnover intention, which means if the supervisor do not apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be increased, and if the supervisor apply transformational leadership style staff rsquo s turnover intention will be decreased. Based on this result, researcher create a transformational leadership training intervention program for supervisor to fix their leadership style in order to reduce staff rsquo s turnover intention in Technology and Customer Service division.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
T47429
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditayani Indra Kukila
"Era globalisasi menjelang abad 21 terasa semakin dekat yang ditandai dengan adanya persaingan yang begitu hebat didalam dunia usaha termasuk dalam dunia bisnis asuransi yang menyebabkan konsumen punya lebih banyak pilihan dalam pemenuhan kebutuhannya. Perusahaan yang tetap eksis pada era ini hanya perusahaan yang memiliki SDM yang berkualitas yaitu SDM yang memiliki tingkat daya saing tinggi. SDM merupakan kekayaaan atau aset utama dari setiap perusahaan. Peranan SDM akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya perusahaan mencapai sasaran. Perusahaan harus selalu berusaha untuk menempatkan pegawai yang tepat pada setiap jabatan maupun pekerjaan agar proses kerja dapat terlaksana secara efektif dan efisien Peran seorang Pemimpin Operasional pada PT AJB Bumiputera 1912 sangat penting, Pemimpin Operasional memiliki tugas-tugas managerial seperti mengelola kantor operasional yang dipimpinnya Ia juga bertugas untuk mengelola keagenan yang merupakan ujung tombak perusahaan mulai dari proses seleksi sampai pada pembinaan Berdasar hal tersebut memilih seorang pemimpin operasional yang paling tepat merupakan keputusan penting. Penempatan seorang Pemimpin Operasional berasal dari internal resources. Wewenang untuk mengangkat seorang Manager Operasional dipegang oleh Kepala Divisi AJB Bumiputera, berdasarkan calon yang diajukan oleh Human Resources Departemen (HRD). Berdasarkan peran seorang Pemimpin Operasional yang penting diatas, maka dapat dikatakan bahwa seleksi yang dilakukan belum didasarkankan kepada karakteristik atau aspek-aspek penting yang clibutuhkan oleh seorang Pemimpin Operasional. Hal ini pada akhirnya dapat: melahirkan pemegang jabatan yang kurang sesuai dengan tuntutan dan harapan. Untuk membahas masalah tersebut, mula-mula akan dibahas teori mengenai seleksi dan kompetensi juga teori mengenai manager dan fungsinya. Hal ini kemudian dikaitkan dengan berbagai informasi mengenai seleksi seorang pemimpin operasional, yang pada akhimya disusun proses seleksi berdasarkan model kompetensi dengan harapan dapat memilih seorang pemimpin operasional yang sesuai dengan tuntuhan dan harapan perusahaan dalam menghadapi era yang penuh kompetisi ini."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T38560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibrahim Adam
"Fokus tesis ini membahas mengenai kompetensi yang dibutuhkan oleh pemimpin serikat pekerja di Indonesia dan pelatihan yang dibutuhkan dalam membentuk kompetensi tersebut agar tercipta hubungan industrial yang sehat. Tujuan tesis ini adalah untuk mengetahui kompetensi pemimpin serikat pekerja ideal dari sudut pandang tiga unsur kunci, yaitu serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah. Tesis ini menggunakan metode kualitatif dengan melakukan wawancara secara mendalam terhadap informan dari ketiga unsur kunci. Kompetensi yang dibutuhkan oleh pemimpin serikat pekerja adalah kapasitas adaptif seperti kemampuan menyesuaikan diri. Kedua kapasitas teknis seperti pengetahuan mengenai dasar organisasi serikat pekerja. Ketiga kapasitas manajemen seperti bagaimana mengelola konflik yang terjadi baik internal atau eksternal. Terakhir kapasitas kepemimpinan seperti integritas. Untuk membentuk kompetensi itu dibutuhkan pelatihan secara formal dan informal.
Penulis berharap kompetensi ini dapat dijadikan referensi bagi organisasi serikat pekerja dalam membentuk dan mengembangkan kompetensi pemimpinnya. Unsur pengusaha dan pemerintah diharapkan dapat membantu dengan memberikan pelatihan bersama dengan unsur serikat pekerja.

The focus of this thesis is to disscuss about the competency that should be embraced by union leader in Indonesia and the training that is needed to develop the key competency. The purpose of this thesis is to know key competencies of ideal union leader from the perspectives of three key participants: union, management, and government. This thesis is qualitative method. The data were collected by means of a deep interview. Competencies required by the union leaders are adaptive capacities such as the ability to adjust. Second, technical capacity, such as knowledge about the fundamental of trade union organizations. Third, management capacity such as managing the conflict either internally or externally. The last competency is the leadership capacity such as integrity. Formal and informal training are required to develop these competencies.
The researcher suggests that the competency can be the reference for union to shape and develop their leader competency. Both management and government can help to give training collaboration with the union.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anton Helistiawan
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kompetensi, kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja pegawai di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi. Dengan menggunakan pengukuran kompetensi dari Lyne Spencer dan Signe M Spencer (1993), kepemimpinan dari Chapman dan Etzione, serta budaya organisasi dari Stephen Robbins (2001). Metode yang digunakan adalah diskriptif analisis dengan responden sebanyak 100 orang. Data dikumpulkan melalui kuisioner dan dianalisis menggunakan SPSS 11,5 Windows.
Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa : 1. variabel kompetensi mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai dimana dengan nilai 66,6%, 2. Variabel kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kinerja sebesar 66,5%, 3. Variabel budaya organisasi mempunyai pengaruh yang signifikan dengan kinerja sebesar 45,3% dan 4. Terdapat pengaruh antara Kompetensi, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi, terhadap Kinerja sebesar 60,8%. Hal ini menunjukkan bahwa Kompetensi, Kepemimpinan, dan Budaya Organisasi dapat memberikan kontribusi sebesar 60,8% terhadap Kinerja sedangkan sisanya sebesar 39,2% merupakan pengaruh dari faktor lain.
Kesimpulan dari penelitian ini diketahui bahwa kompetensi, kepemimpinan dan budaya organisasi baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai namun disamping itu masih terdapat kelemahan-kelemahan.
Saran yang dapat diberikan adalah dengan melakukan perbaikan dan peningkatkan guna mengoptimalisasi terhadap hal-hal yang dirasakan masih kurang baik dari variabel kompetensi, kepemimpinan, dan budaya organisasi dalam hubungan dengan kinerja pegawai maupun dari variabel kinerja pegawai itu sendiri.

This research is conducted to know how far the influence of competence, leadership and organizational culture factors to the staff?s performance at Directorate General of Immigration. The research is utilising the competence measurement from Lyne Spencer and Signe M Spencer (1993), leadership from Chapman and Etzione, and organizational culture from Stephen Robbins (2001). The method that had been used is the descriptive analytical accompanied with 100 samples. The data was collected through questioners and the analysis was processed by SPSS 11, 5 Windows.
From the research results, it could be concluded that: 1. Competence variable has the influence to the staff?s performance for 66, 6%, 2. Leadership variant has a strong correlation to the staff?s performance is up to 66, 5%. 3. The organisational culture variant also has a strong and positive correlation with the performance is up to 45, 3% from the respondents. 4. From this research it could be concluded that competence, leadership and organisational culture factors may influence up to 60,8% to the staff?s working performance and the other 39,2% is merely another factors.
This research concludes that competence, leadership and organisational culture whether as an independent or a combination factors clearly has a significant contribution to the staff?s performance although they also has a number of limitations.
The research suggests therefore that the organization should increase the element that could support the development of competence, leadership and organizational culture variable within the context of its relation with the staff?s performance and the variable of staff?s performance itself."
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2008
T25354
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>