Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hutagalung, Gomgom Basa
"Perang selalu membawa dampak negatif yang sangat besar, misalnya: mematahkan semangat manusia, mengubur dalam-dalam nilai-nilai tradisional, adat-istiadat, menghancurkan moral, keadaan ekonomi, jiwa, idealisme dan masa depan manusia. Heinrich Böl yang mengalami perang dunia I dan II, sangat prihatin akan keadaan sosial di Jerman setelah perang dunia II selesai. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan kritik Böll terhadap keadaan masyarakat Jerman seusai perang dunia II dari sudut pandang sosiologi sastra. Dalam tulisan ini dijelaskan bagaimana hancurnya moral, jiwa, dan masa depan manusia oleh karena perang.

Wars have always brought huge negative impacts, for example: it breaks the human spirit, deeply buries traditional values and customs, and destroys morals, economy, souls, idealism and the future of the human race. Heinrich Böll, who experienced World War I and II, had been deeply concerned about the social conditions in Germany in the aftermath of the Second World War. This research tries to explain Böll?s criticism on the condition of the German society after World War II from the sociological approach. This writing explains how wars destroy morals, souls, and the human future."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Hutagalung, Gomgom Basa
"Perang selalu membawa dampak negatif yang sangat besar, misalnya: mematahkan semangat manusia, mengubur
dalam-dalam nilai-nilai tradisional, adat-istiadat, menghancurkan moral, keadaan ekonomi, jiwa, idealisme dan masa
depan manusia. Heinrich Böl yang mengalami perang dunia I dan II, sangat prihatin akan keadaan sosial di Jerman
setelah perang dunia II selesai. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan kritik Böll terhadap keadaan masyarakat
Jerman seusai perang dunia II dari sudut pandang sosiologi sastra. Dalam tulisan ini dijelaskan bagaimana hancurnya
moral, jiwa, dan masa depan manusia oleh karena perang.
Wars have always brought huge negative impacts, for example: it breaks the human spirit, deeply buries traditional
values and customs, and destroys morals, economy, souls, idealism and the future of the human race. Heinrich Böll,
who experienced World War I and II, had been deeply concerned about the social conditions in Germany in the
aftermath of the Second World War. This research tries to explain Böll’s criticism on the condition of the German
society after World War II from the sociological approach. This writing explains how wars destroy morals, souls, and
the human future."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: PT Cerah Budaya Indonesia, 2024
899.221 ANG
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
H.B. (Hans Baque) Jassin, 1917-2000
Jakarta: Gramedia, 1985
899.22 JAS k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"This article is an analysis of the criticsms of the practice of education in Indonesia. This criticsm is based on the storyline presented in the "Laskar Pelangi" (LP) movie. This article aims to analyze the essence of the LP movie seen through the sociological perspective. The essence of the film is more focused on social ceriticsm conveyed through this film. Theoretically, education has two conflicting functions. According to the functions. According to the functional perspective, the positive function of education are transmit values across generations. Instead, the conflict perspective to explain that education actually leads to social inequality.More symbolic interactionism perspective see how the actors involved in the education process related to each other. Some of the criticism is delivered in between the formal education process that leaves the essence of education itself, the exclusivity of school functions, the formalization of education inequality of access to education for lower-class society that cause social inequality, educational autonomy have not fully autonomous and the dichotomy of your favorite school and favorite. These conditions that characterize the dynamics of national education so far has led to social inequality."
JUPEKEB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Korrie Layun Rampan
Jakarta: Gunung Jati, 1983
899.211 KOR p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Rooslain Wiharyanti
"Telaah terhadap dua naskah drama Jawa modern karya Bambang Widoyo Sp. yaitu Rol dan Leng yang diterbitkan dalam kumpulan naskah drama berjudul Gapit (diterbitkan pada tahun 1998 oleh Yayasan Bentang Budaya dibantu oleh Taman Budaya Surakarta dan The Ford Foundation). Tujuannya adalah untuk menemukan kritik-kritik sosial yang terdapat dalam Rol dan Leng. Pembahasan dibatasi menjadi suatu pemahaman terhadap tema drama Jawa Rol dan Leng berdasarkan sosiologi sastra. Tema dianalisis dengan suatu pendekatan intrinsik. Teori-teori yang dipergunakan yaitu teori drama Waluyo, Atar Semi, Luxemburg dan Oemarjati yang mengatakan bahwa drama adalah teks yang didominasi oleh dialog-dialog yang berisi tentang konflik-konflik manusia. Dasar dari drama adalah action dan acting karena pada dasarnya drama dibuat dengan tujuan untuk dipentaskan.
Analisis tema mempergunakan teori Bakdi Soemanto yang mengatakan terra sebagai pemikiran yang meliputi ide-ide dan emosi yang ditunjukkan oleh kata-kata dari semua karakter dan keseluruhan arti dari lakon atau drama itu sendiri. Selain itu juga teori Waluyo yang menggolongkan drama Rol dan Leng sebagai sosio drama yang beraliran realisme sosial. Teorinya juga dipergunakan dalam rekonstruksi alur. Proses analisis tema adalah sebagai berikut: 1) pemaparan tokoh; 2) pemaparan konflik antar tokoh; 3) rekonstruksi alur berdasarkan konflik yang terjadi; 4) penentuan tema berdasarkan puncak konflik. Setelah melalui tahapan tersebut diperoleh tema Rol yaitu penembakan buron tanpa jalur hukum, sedangkan tema Leng yaitu industrialisasi yang menekan rakyat kecil.
Hasil analisis tema tersebut kemudian dijadikan bahan untuk menentukan kritik-kritik sosial yang terdapat dalam Rol dan Leng. Penentuan tersebut berdasarkan pendekatan sosiologi sastra dengan menggunakan teori Damono yang mengatakan karya sastra mencerminkan persoalan sosial dan jika pengarangnya peka dapat memunculkan kritik-kritik sosial. Selain itu juga dipergunakan teori Wellek & Waren yang membatasi pembahasan sosiologi sastra ini dalam klasifikasi sosiologi karya sastra yang secara khusus mengenai tujuan dan amanat yang terdapat dalam suatu karya. Serta teori Ian Watt dalam Damono yang memberikan batasan pembahasan hanya dalam konteks sosial pengarang. Dalam tahapan ini, ditemukan kritik sosial dalam Rol yang secara umum tentang penembakan misterius Mau Petrus dan dalam Leng secara umum tentang industrialisasi pedesaan. Kritik-kritik sosial tersebut disampaikan secara langsung oleh Bambang Widoyo Sp. dalam dialog tokoh-tokohnya, melalui konflik yang terjadi, dan melalui tema."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
S11658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haryunany
"Satu hal yang menarik dari drama All My Sons dan Death of a Salesman karya Arthur Miller adalah bahwa kedua drama itu saling melengkapi dalam menyampaikan sebuah kritik so_sial. Kritik sosial terhadap masyarakat Amerika pada masa setelah Perang Dunia kedua tersebut, menyoroti kehidupan dunia usaha. Kritik berupa kesalahan persepsi dari tokoh utama yang menjadikan kesuksesan materi sebagai tolok ukur bagi kesuksesan seseorang. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membuktikan bahwa berbagai peristiwa sosial yang terjadi dalam drama tersebut mencerminkan sebagian dari keadaan sosial masyarakat Amerika yang sesungguhnya. Keadaan masyarakat sesudah Perang Dunia kedua yang ditandai dengan dominasi bidang industri dan perdagangan dalam perekonomian negara, membentuk masyarakat yang materialistis dan korisumtif. Mereka memiliki persepsi bahwa kebahagiaan dan kesuksesan dapat diraih dengan kekayaan materi. Kritik Miller disampaikannya dengan menceritakan bahwa semua persepsi yang dimiliki tokah utama dalam drama tersebut pada akhirnya terbukti salah. Dengan menggunakan pendekatan sosiologis yang berdasar pada teori sosiologis karya sastra yang mempermasalahkan karya sastra itu sendiri, seperti klasifikasi yang dibuat oleh We11ek dan Warren, saya berusaha menelaah apa yang tersirat dalam karya sastra tersebut dan apa yang menjadi tujuannya. Dari hasil telaah tersebut, saya sampai pada kesimpulan bahwa peristiwa sosial yang tersirat dalam kedua drama tersebut merupakan cerminan dari sebagian kehidupan masyarakat Amerika."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13979
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>