Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 172515 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 1992
616.979 202 31 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kesehatan , 1994
616.979 202 31 IND p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Iswanto
"Infeksi Oportunistik TB dan Kandidiasis oral sering terjadi pada pasien HIV/AIDS, Orang dengan HIV positif memiliki risiko 30 kali lebih besar untuk terkena TB dibandingkan dengan orang dengan HIV negatif, Masing- masing infeksi, baik infeksi TB maupun HIV, akan mempercepat proses perburukan yang lain. Infeksi HIV akan mempercepat proses dari TB laten menjadi TB aktif, sedangkan infeksi bakteri TB akan memperburuk keadaan penderita HIV. Virginia Henderson mengemukakan teori kebutuhan dasar manusia yang sesuai digunakan sebagai dasar pengkajian keperawatan. Studi ini bertujuan untuk menggambarkan aplikasi teori Henderson dalam pengkajian keperawatan pasien gangguan imunitas. Metode yang digunakan adalah studi kasus sederhana dengan instrumen pengkajian berdasarkan 14 domain kebutuhan dasar manusia sesuai teori Henderson. Hasil pengkajian menunjukkan terdapat tiga kebutuhan dasar yang bermasalah yaitu kebutuhan bernafas dengan normal (pola nafas tidak efektif), kebutuhan makan dan minum (defisit nutrisi) dan risiko infeksi. Analisis kelompok data dengan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia didapatkan tujuh diagnosis keperawatan yang sesuai. Hasil studi menunjukkan pendekatan teori Henderson dapat digunakan sebagai model pengkajian, khususnya dalam kasus imunitas. Diperlukan studi lanjutan untuk mendapatkan bentuk baku model pengkajian keperawatan berdasarkan teori kebutuhan dasar Henderson.

Opportunistic TB infections and oral candidiasis often occur in HIV/AIDS patients. People who are HIV positive have a 30 times greater risk of contracting TB compared to people who are HIV negative. Each infection, both TB and HIV infection, will accelerate the worsening process that other. HIV infection will speed up the process from latent TB to active TB, while infection with TB bacteria will help the condition of HIV sufferers. Virginia Henderson put forward the theory of basic human needs which is suitable to be used as a basis for assessing death. This study aims to illustrate the application of Henderson's theory in the assessment of patients with immune disorders. The method used is a simple case study with assessment instruments based on 14 domains of basic human needs according to Henderson's theory. The results of the study show that there are three basic needs that are problematic, namely the need to breathe normally (ineffective breathing patterns), the need to eat and drink (nutrition deficit) and the risk of infection. Analysis of data groups using the Indonesian Nursing Diagnosis Standards obtained seven appropriate poisoning diagnoses. The research results show that Henderson's theoretical approach can be used as an assessment model, especially in the case of immunity. Further studies are needed to obtain a standard form of assessment model based on Henderson's basic needs theory."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Enny Mulyatsih
Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2008
616.81 ENN s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Rahmad
"Dari data Paviliun Khusus RSGM FKG UI diketahui lebih dari separuh pasien tidak menyelesaikan perawatan kasus konservasi gigi. Hal ini diduga ada hubungan antara mutu pelayanan dengan penyelesaian perawatan.
Tujuan Penelitian : untuk mengetahui penilain pasien terhadap mutu pelayanan dengan penyelesaian perawatan kasus konservasi gigi di Paviliun Khusus RSGM FKG UI.
Subjek Penelitian : pasien yang datang berobat selama bulan Agustus sampai Desember 2004 untuk perawatan konservasi gigi yang membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan.
Metode Penelitian : mengunakan kuesioner yang dikirim ke setiap pasien melalui surat dan dikembalikan ke peneliti setelah kuesioner diisi secara lengkap. Responden dibagi dalam dua kelompok yaitu yang menyelesaikan perawatan dan tidak menyelesaikan perawatan. Analisis bivariat mengunakan uji Anova 2 arah dengan mengunakan SPSS versi 10 dan model servqual juga dibangun untuk analisis regresi ganda.
Hasil Penelitian : nilai rata-rata jawaban responden yang menyelesaikan perawatan cenderung lebih tinggi daripada yang tidak menyelesaikan perawatan, setelah dilakukan kontrol terhadap faktor karakteristik. Penilaian responden dan variabel karakteristik secara mandiri tidak mempunyai pengaruh terhadap hubungan antara skor penilaian responden dengan variabel penyelesaian perawatan, kecuali wakta pulang pergi berobat dan jumlah kunjungan. Analisis model servqual pada mutu pelayanan kesehatan nampak tidak ada hubungan yang bermakna dengan fasilitas Paviliun khusus RSGM FKG UI.
Kesimpulan : dari analisa model servqual mengenai mutu pelayanan, diperoleh prioritas utama yang harus diperhatikan dalam meningkaikan mutu pelayanan yaitu kedua kelompok responden yang menyelesaikan perawatan dan yang tidak menyelesaikan perawatan merasa tidak mempersoalkan tentang keadaan fisik fasilitas Paviliun Khusus RSGM FKG UI. Kelompok yang tidak menyelesaikan perawatan merasa bahwa peningkatan petugas dan petugas yang cepat sangat penting. Sedangkan pada kelompok yang menyelesaikan perawatan merasa bahwa selain pelayanan petugas yang cepat juga menginginkan keterampilan harus ditingkatkan.

The Dental Hospital of Faculty of Dentistry, University of Indonesia showed that around half of patients did not complete their conservative treatment. This problem is assumed to correlate to the quality of health service at the institution.
Purpose of study: to investigate the patients' assessment towards completing their conservative treatment at the Dental Hospital.
Subject of study: incoming patients during the period of August to December 2004 with conservative treatment more than one visit.
Methods of study: A structured questionnaire was sent to each patient by mail, which should be sent back to researcher after completion the questionnaire farm. The respondents were grouped into 2 (finished and did not finished treatment). Bivariat analysis by using Two Way Annova analysis with SPSS (version 10) was carried out. A servqual model was also built in the multiple analyses.
Result of study: Mean score of respondent's assessment who finished their treatment trend to be higher than those who did not finish the treatment, after controlling confounding variables. The respondents' characteristic did not appear to influence the relationship of respondents' assessment and finishing treatment, except for the length-time the patients need to go to the hospital and number of visits. Servqual model analysis on health service quality showed that there is no significant relationship between physical facilities at the Dental Hospital of Faculty of Dentistry, University of Indonesia.
Conclusion: The respondents who did not finish the treatment gave low score in assessing the quality of dental officers and waiting time to get the treatment. While for the respondents who finished their treatment felt the need of upgrading the fast service and skill of the dental officers at the Dental Hospital.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2005
T16251
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugiyatmi
"AIDS merupakan bentuk paling berat dari keadaan sakit terus-menerus yang berkaitan dengan injeksi HIV stima dari masyarakat dan petugas kesehatan masih trerjadi, salah satu kelompok petugas kesehatan tersebut adalah perawat.
Perawat adalah anggota multidisiplin yang memberikan perawatan kepada pasien HIV/AIDS Pemberian perawatan yang optimal kepada pasien HIV/AIDS hanya dapat diberikan apabila perawat mempunyai pengetahuan yang cukup baik tentang HIV/AIDS. Dengan pengetahuan yang baik pula diharapkan perawat mempunyai Persepsi positif dalam merawat pasien HIV/AIDS.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi apakah ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan Persepsi perawat dalam merawat pasien HIV/AIDS. Penelitian ini diadakan di Rumah Sakit Internasional Bintaro pad a bulan mei 2008.
Desain penelitian ini menggunakan deskriptif koreIasi dengan jumlah responden 118. Dari analisa data didapatkan p sebesar 0, 02. Nilai ini lebih kecil dari a yang sudah ditetapkan sebesar 0, 05.
Hasil menunjukan bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan persepsi perawat dalam merawat pasien HIV /AIDS. Dari penelitian ini diharapkan perawat dapat menyadari bahwa dengan pengetahuan yang baik akan mempengaruhi pelayanan yang diberikan pada pasien HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2008
TA5676
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvie Tresya
"ABSTRAK
Kanker adalah suatu gangguan pertumbuhan, yang disertai dengan pembelahan sel
abnormal dimana sel yang membelah secara abnormal menyerang jaringan sel
normal, dan menurunkan fungsi pada jaringan tersebut atau organ yang terserang.
Pasien kanker mengalami berbagai macam hal yang mempengaruhi kondisi fisik,
psikologis, dan psikososial. Hal yang dapat terlihat dengan jelas pada reaksi fisik ini
adalah rasa sakit.. Keluhan fisik lainnya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit
kanker, antara lain keluhan mual, muntah dan anoreksia, susah berkonsentrasi,
fatigue, susah tidur, konstipasi, kurangnya nafsu makan, disfungsi seksual, serta
kurangnya penglihatan dan pendengaran. Reaksi psikologis yang mungkin terjadi
pada pasien kanker adalah ancaman terhadap citra diri, kehilangan integritas
ketubuhan, hilangnya kemandirian, ketakutan, gangguan dalam pekerjaan dan masa
depan yang tidak pasti. Sedangkan reaksi psikososial yang mungkin terjadi pada
pasien kanker adalah hubungan yang tegang dan menarik diri. Hal tersebut
memperlihatkan bahwa betapa pentingnya memahami kondisi pasien kanker dalam
upaya memberikan perawatan secara menyeluruh yang dinamakan pendekatan
perawatan multidisipliner terpadu (integrated multidisciplinary approach to care),
yang dikenal dengan perawatan paliatif.
Perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bersifat aktif dan
menyeluruh, dengan pendekatan multidisiplin yang terintegrasi, yang bertujuan
untuk mengurangi penderitaan pasien, meningkatkan kualitas hidup yang optimal,
juga memberikan dukungan kepada keluarganya.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai langkah awal untuk menggali pengetahuan
dan pemahaman pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais dan keluarganya.
Penelitian ini adalah suatu penelitian kualitatif untuk menggali bagaimana
pengalaman hidup pasien kanker. Jumlah subyek dalam penelitian ini sebanyak
empat orang, yaitu dua orang pasien dan dua orang anggota keluarga pasien di
Rumah Sakit Kanker Dharmais.
Penemuan dalam penelitian ini adalah pasien dan keliarga tidak memiliki cukup
pengertian tentang konsep dari perawatan paliatif. Konsep mengenai perawatan
sangat diasosiasikan dengan satu dokter. Bagaimana pun juga, mereka mendapatkan
keuntungan dengan adanya perawatan paliatuf. Jadi pasien dan keluarga memerlukan suatu metode langsung yang berguna dalam pemberian informasi
mengenai perawatan paliatif. Hal menarik yang ditemukan dalam penelitian ini ada
pengalaman emosi yang ditemukan pada anggota keluarga, yang merupakan hal
penting dalam mendukung perawatan. Hal menarik lainnya yang ditemukan adalah
caring attitude yang di berikan oleh tim kesehatan merupakan faktor yang penting
dalam merawat pasien dan keluarga
Pada akhirnya, rekomendasi diberikan tentang perlunya pertimbangan perbedaan
diagnosis medis, proses adaptasi atau tahapan berduka dan harapan dan kepuasan
pasien dan keluarga dalam perawatan paliatif."
2009
T37911
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Nani Asna Dewi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran peran perawat sebagai advocator dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien HIV/AIDS di RSUD Bekasi. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan teknik non-random sampling memuat sampel 61 orang yang dilakukan pada perawat rawat inap di RSUD Bekasi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa peran perawat sebagai advocator dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien HIV/AIDS di RSUD Bekasi tahun 2009 adalah tinggi sebesar 64%.
Penelitian ini merekomendasikan agar penelitian selanjutnya dapat menyoroti peran perawat sebagai advocator dalam memberikan pelayanan keperawatan pada pasien HIV/AIDS di area lain seperti; area bedah, penyakit dalam ataupun kebidanan, sehingga meningkatkan profesionalisme perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

This study aims to identify the image of nurses as role advocator in providing nursing services to patients with HIV / AIDS in hospitals of Bekasi. Research design deskriftif use this simple technique with non-random sampling a sample of 61 people conducted in the Inpatient nurses in hospitalsof Bekasi.
The results of the analysis indicate that the role of nurses as advocator in providing nursing services to patients with HIV / AIDS hospitals in Bekasi in 2009 is high as 64%.
This study recommends that further research can highlight the role of nurses as advocator in providing nursing services in patients with HIV / AIDS in other areas such as areas of surgery, or disease in obstetrics, increasing the professionalism of nurses in providing nursing care.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5829
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>