Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14872 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Andi Fahmi
"Based an Structure-Conduct-Performance [SCP] paradigm, the fact that concentration ratio of Indonesian banking industry decreasing, in terms of deposit and credit. con be interpreted as the increasing of competitiveness. This proposition tested using econometric regression that relating between profit and concentration. ii there is positive relationship then one can conclude that high profit comes from collusive behavior Other competing paradigm, Chicago School, argues this proposition and said that high profit can come from efficiency, instead of collusive behavior. Using Polius and Samuel model this study tries to prove which hypotheses, §CP hypotheses or Efficiency hypotheses that can be used to explain the conditions in indonesian banking industry. The result shows that efficiency variables have statistically significant relation with bank's profit while all other structure variables are insignificant. This conclusion suggested that profit level of commercial banks in indonesia influenced by efficiency, rather than structure variables."
2007
JUKE-2-3-Apr2007-290
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arizal Muhammad S.
"Skripsi ini menguji validitas hipotesis Structure-Conduct and Performance (SCP) dan hipotesis Efficiency Structure (ES) dalam menjelaskan kinerja industri batubara di Indonesia pada periode 2003 s.d. 2012. Teknik estimasi model penelitian menggunakan random effect model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis ES lebih dapat menjelaskan kinerja perusahaan di industri batubara dalam konteks profitabilitas dibandingkan hipotesis SCP. Dengan kata lain efisiensi lebih berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan batubara di Indonesia dibandingkan tingkat konsentrasi pasar. Hasil penelitian juga mengindikasikan pasar batubara di Indonesia sudah mendekati persaingan sempurna.

This thesis tested the validity of the hypothesis of Structure-Conduct-Performance (SCP) and the Efficiency Structure (ES) in explaining the performance of the coal industry in Indonesia in the period 2003 until 2012. Research model estimation technique used a random effect model. The results showed that the hypothesis can explain the ES hypothesis over the company's performance in the coal industry in the context of profitability compared to the SCP hypothesis. In other words, the efficiency has more influence on the profitability of the coal companies in Indonesia compared to the level of market concentration. The results also indicated an Indonesian coal market is approaching perfect competition.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S53749
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sanuri
"Terdapat dua hipotesis dalam menganalisis hubungan antara struktur pasar dan kinerja sebuah industri. Yang pertama adalah paradigma Structure-Conduct- Performance (SCP) tradisional yang mendasarkan pada perilaku kolusi pelaku usaha dalam mendapatkan profit, sedangkan yang kedua adalah hipotesis Efficient- Structure (ES) yang mendasarkan pada perilaku efisien dari pelaku usaha.
Penelitian dalam tesis ini bertujuan untuk menganalisis kedua hipotesis tersebut, manakah dari kedua paradigma/hipotesis tersebut yang mencerminkan industri perbankan Indonesia. Dengan menggunakan data panel dari seluruh bank umum di Indonesia yang beroperasi pada periode tahun 2000 hingga 2010, terbukti bahwa paradigma SCP yang diwakili oleh variabel tingkat konsentrasi pasar perbankan (indeks Herfindahl- Hirschman) dan Market Share, tidak terbukti pada perbankan Indonesia. Sebaliknya terbukti bahwa hipotesis ES lebih dominan pada operasional bank di Indonesia. Variabel yang mewakili hipotesis ES adalah tingkat efisiensi teknis yang dihitung dengan pendekatan Data Envelopment Analisys (DEA) dan rasio efisiensi operasional (BOPO).
Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa hubungan antara struktur pasar dan kinerja industri perbankan Indonesia bukan merupakan paradigma SCP. Hal ini berarti bahwa kebijakan Bank Indonesia dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API) tidak berdampak negatif terhadap tingkat persaingan usaha bank, sebagaimana diwaspadai oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

There are two competing hypothesis with regard to market structure and performance in industrial organization. The first hypothesis is structure-conductperformance (SCP) paradigm, which emphasized on market collusion, and the second hypothesis is Efficient-Structure (ES) hypothesis which emphasized on market efficiency.
The objective of this study conducted test for both hypothesis with respect to the Indonesia's commercial banking industry. Employing pooled data from all commercial banks operating in Indonesia period 2000 - 2010, the SCP paradigm which represented by banking concentration (HHI) and market share, was not valid on Indonesian banking industry. Conversely the efficiency behaviour is more dominant on Indonesia banking operations to gains their profit. In this study, efficiency hypothesis is represented by technical efficiency variable which is calculated by Data Envelopment Analysis (DEA) approach and variable of operational efficiency ratio (BOPO).
This study finds that relationship of banking market structure and bank's performance, doesn't support SCP paradigm. Therefore, Bank Indonesia's policy in the Indonesian Banking Architecture (API) framework, empiricaly succeeded to minimize negative impact on banking competition, which is worried by the Indonesian Business Competition Supervisory Agency (KPPU).
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29337
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sijabat, Edwin K.
"Industri kertas Indonesia saat ini berkembang dengan pesat dengan adanya penambahan kapasitas produksi dan banyaknya investasi baru di industri ini. Kertas industri merupakan salah satu grade yang memiliki nilai tambah karena bahan baku yang berasal dari kertas bekas (waste paper). Dengan bahan baku ini berarti tidak perlu menebang pohon dan ramah lingkungan. Analisa Structure Conduct Performance (SCP) terhadap industri ini akan memberikan gambaran struktur dan kinerja dari industri ini. Concentration Ratio (CRn), Minimum Efficiency Scale (MES) dan Profit Cost Margin (PCM) dengan time series dari tahun 2001 ? 2009 akan disajikan dalam penelitian ini. Analisa Ekonometrik juga akan dipakai untuk Supply Demand untuk mendapatkan nilai forecast produksi, ekspor, impor dan permintaan domestik yang bermamfaat dalam pengambilan keputusan dalam ekspansi dan investasi baru. Hasil penelitian ini menunjukkan industri kertas jenis kertas industri Indonesia merupakan pasar kompetitif rendah dengan konsentrasi tinggi. Diperoleh Indeks CR3 : 0.743, CR4 : 0.85 dan HHI : 0.282. Hambatan masuk, MES : 0.21 dan Kinerja industri, PCM : 0.299. Struktur berpengaruh terhadap kinerja industri. Diperoleh juga forecast jumlah produksi, konsumsi, ekspor dan impor untuk tahun 2012 ? 2014.

Indonesia Paper Industry is growing significantly by increasing of installed capacity and many new investments. Industrial paper is one of paper grade with added value as raw material is coming from waste paper. Using this kind of raw material, the paper mill does not to cut trees and clean the environmental. Structure Conduct Performance (SCP) analysis on this industry will provide clear picture of structure and performance of the industry. Concentration Ratio (CRn), Minimum Efficiency Scale (MES) and Profit Cost Margin (PCM) in time series from 2001 ? 2009 will be presented in this paper. Econometric analysis will be applied on Supply Demand data in order to forecast the value of production, export, import and domestic demand to give insight for decision on expansion and new investment. This paper shows that Indonesian paper industry on industrial paper grade is a low competition with high concentration. Calculated Index CR3 : 0.743, CR4 : 0.85 and HHI : 0.282. Entry barrier, MES : 0.21 and industry performance, PCM : 0.299. It shows that structure influence the industry performance. This paper also provide forecast number of production, consumption, export and import for 2012 - 2014."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31766
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Affan Alamudi
"ABSTRAK
Dengan judul seperti di atas, penulis sebenarnya ingin mengetahui secara lebih mendalam perangkat hukum yang digunakan oleh pihak Pemerintah dalam.mengusahakan sumber alam yang terpenting bagi kehidupan dan pembangunan bangsa ini. Untuk mencapai tujuan di atas, penulisan karya ini menggunakan dua metode penelitian yang paling umum digunakan dalam ilmu-ilmu sosial, yaitu penelitian _ kepustakaan serta penelitian lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, "Kontrak Production Sharing" yang digunakan dalam usaha penambangan minyak di negeri ini sebenarnya dapat digolongkan sebagai SU§. tu perjanjian khusus yang berada di luar KUHPerdata. Hal ·. ini karena perjanjian ini mempunyai aspek-aspeknya sendiri yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu jenis perjanjian khusus yang berada di dalam KUHPerdata. Dalam perjanjian yang menjadi objek bahasan skripsi ini pu,n masalah kebebasan berkontrak sedikit banyak telah kehilangan artinya, hal ini karena dalam banyak hal kontraktor harus manerima apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah, tanpa dapat dirundingkan lagi, misalnya tentang p~mbagian minyak yang dihasilkan. Hal lainnya yang menarik dari penelitian ini adalah tentang pembiayaan serta resiko yang diatur dalam :Perjanjian. Tentang yang pertama, dapat dikatakan di sini bahwa semua biaya yang harus dikeluarkan.dalam rangka kontrak ini harus ditanggungkan seluruhnya oleh kontraktor. Biaya ini akan dikembalikan seluruhnya apabila minyak ditemukan oleh kontraktor dan dapat diusahakan secara komersial. Dalam hal minyak sama sekali tidak ditemukan atau ditemukan tetapi tidak dapat diusahakan secar.a komersial, maka semua resiko dan biaya yang telah dikeluarkan ditanggung oleh kontraktor sendiri. Dari tiga sistem yang pernah ada dalam sejarah industri perminyakan di Indonesia, nampaknya sistem "Kontrak. Production Sharing" merupakan yang terbaik. Hal ini karena tidak saja karena manajemen kontrak berada di tangan Pertamina, tetapi juga karena pemgembalian daerah kontrak yang cepat dari sistem- sistem yang terdahulu."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1997
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Puspitasari
"Penelitian ini meneliti mengenai variabel yang terdapat dalam kerangka teori SCP (Structure, Conduct, and Performance) di dalam industri perbankan. Yang dimaksud dengan variabel structure (struktur) adalah struktur persaingan pasar, variabel conduct (perilaku) adalah variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan, sedangkan variabel performanace (kinerja) adalah jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda jenis time series. Dalam penelitian ini hanya variabel perubahan tingkat suku bunga tabungan yang berpengaruh signifikan terhadap jumlah tabungan, sedangkan untuk variabel struktur persaingan pasar tidak berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah tabungan pada Bank Rakyat Indonesia.

This study examines the variables defined within the framework of SCP (Structure, Conduct, and Performance) theory in the industrial of banking. The structure variable is the structure of market competition, the conduct (behavior) variable is level of interest rates changes, while those referres into performance variable (performance) is the total saving in Bank Rakyat Indonesia. This study uses multiple linear regression method, time series type. In this study only the changes of interest rate variable significantly influenced the amount of saving, whereas for structure of market competition variable did not significantly influence the total saving in Bank Rakyat Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44626
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vivi Evertina
"Sebagai negara penghasil CPO terbesar kedua di dunia dan didukung pula oleh upaya yang dilakukan Pemerintah dalam menstabilkan harga minyak goreng sawit dengan menetapkan kebijakan, seperti pungutan ekspor harusnya Indonesia bias mengendalikan harga minyak goreng sawit domestik. Akan tetapi tidak begitu kenyataanya, harga minyak goreng sawit tidak stabil bahkan terus melambung naik, terutama sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1998 lalu.
Penelitian ini mencoba untuk mengidentifikasikan keadaan pasar sebenarnya dengan melihat struktur, perilaku, dan kinerja industri minyak goreng sawit menggunakan metode Structure Conduct Performance (SCP) sehingga dapat diketahui penyebab dari tidak stabilnya harga minyak goreng domestik. Kemudian dilakukan analisis ekonometrika menggunakan analisis regresi majemuk untuk mengetahui hubungan struktur terhadap kinerja industri (yang dipengaruhi oleh naiknya harga minyak goreng). Selanjutnya adalah mengevaluasi kebijakan yang dibuat Pemerintah dalam menstabilkan harga minyak goreng.
Dari hasil penelitian didapat bahwa adanya perilaku dominasi dari beberapa perusahaan besar dalam menetapkan harga minyak goreng sawit akibat dari struktur pasarnya yang oligopoli (dengan nilai konsentrasi pasar 4 perusahaan terbesar (CR4) lebih dari 40%). Nilai tingkat kuntungan (PCM)/kinerja perusahaan industri minyak goreng sawit melebihi indeks lerner 0 (antara 0,2 - 0,35). Artinya perusahaan pada industri minyak goreng sawit memiliki kekuatan pasar. Dari hasil penelitian juga dapat diketahui juga bahwa kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah dalam menstabilkan harga minyak goreng kurang efektif, terbukti dengan harga minyak goreng yang selalu naik.

As the second largest country producing CPO in the world, Indonesia should have As the second largest country producing CPO in the world, Indonesia should have had the power to control domestic palm cooking oil price. Even though the government made serious efforts to stabilize the price by establishing policies, such as export tax, as a matter of fact, palm cooking oil price is unstable and keep rising, particularly since Indonesia's economy crisis in 1998.
This research tried to identify the real market condition by observing the structure, conduct, and performance of palm cooking oil industry using Structure Conduct Performance (SCP) method to find the cause of the instability of palm cooking oil price. To know the relationship between variables indicating structure and industry performance we used econometric analysis using multiple regression analysis, so the factors that affect the performance (affect by the rising of palm cooking oil price) can be identified. The next step is evaluating government policies in stabilizing domestic palm cooking oil.
The research results are: there is the domination behavior from some big companies in order to decide the price of palm cooking oil as consequences of Oligopoly market structure (with four largest companies concentration ratio (CR4) is more than 0,4). The average profit margin (PCM) of palm cooking oil industry is more than 0 (between 0,2 ' 0,35). It means that company has a power to control the market. And also from the research is known that The government policies to stabilize palm cooking oil price are not effective because of the palm cooking price still increases until now.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50302
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nanda Prasetya Taswanda
"Struktur industri telekomunikasi selular bidang jasa komunikasi bergerak ( GSM ) menjadi hal yang vital bagi pemerintah selaku regulator mengingat struktur tersebut dapat memberikan informasi mengenai keadaan pertelekomunikasian selular di Indonesia. Penelitian tentang struktur, kinerja, dan perilaku industri ini menggunakan paradigma SCP (Structure, Conduct, Performance). Paradigma SCP dapat menjelaskan mengenai keadaan struktur, perilaku dan performa para pelaku industri telekomunikasi seluler di Indonesia. Untuk mendapatkan struktur, perilaku dan performa dilakukan penelitian terhadap para pelaku industry telekomunikasi seluler bidang jasa komunikasi bergerak (GSM) di Indonesia dari tahun 2001 hingga tahun 2007. Penelitian ini menggunakan rasio konsentrasi, Herfindahl-Hirschman Index serta Minimum Efficient Scale sebagai alat ukur struktur, kemudian pola integrasi dan kepemilikan saham, perilaku harga serta welfare cost sebagai alat ukur perilaku dan rasio efisiensi, rasio likuiditas, rasio solvabilitas serta rasio efisiensi sebagai alat ukur kinerja.Setelah analisa deskriptif dilakukan, berikutnya adalah analisa secara ekonometrika untuk mengetahui kondisi yang berlaku pada industri ini. Kondisi struktur, perilaku dan performa para pelaku industri telekomunikasi seluler di Indonesia diharapkan dapat memberi masukan bagi pemerintah untuk membuat regulasi guna memperbaiki struktur industri telekomunikasi seluler.

Structure of cellular telecommunication industry is an important things for the government as a regulator due to the fact that the structure can give information about the fact of telecommunication industry. Research in this case uses an SCP ( Structure Conduct Performance ) paradigm. SCP paradigm can explain about the structure, conduct and performance of stakeholder in telecommunication industry. The object of this research is stakeholder of cellular telecommunication industry in GSM area from 2001 until 2007. This research uses concentration ratio , Herfindahl-Hirschman Index and Minimum Efficient Scale as indicator of structure of industry, Then integration of company, shareholder, price activity and welfare cost as indicator of conduct of industry. Then efficiency ratio, liquidity ratio, leverage ratio and profitability ratio as indicator of perform of industry. After descriptive analysis then econometric analysis is used to identify the condition of industry. This research can give suggestion for the government as the regulator to repair current condition."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50385
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nurinawati
"Pulp merupakan salah satu dari 10 komoditi andalan ekspor penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia yang dicanangkan oleh pemerintah. Perkembangan industri pulp yang pesat didukung keunggulan komparatif yang dimiliki Indonesia, membuat investor tertarik untuk menanamkan modal. Industri pulp merupakan industri padat modal. Hal ini memunculkan perusahaan-perusahaan besar dengan modal kuat yang dapat membentuk konsentrasi kekuatan dalam pasar.
Berdasarkan paradigma Structure Conduct Performance, konsentrasi pasar akan mempengaruhi struktur pasar, sedangkan struktur pasar akan mempengaruhi kinerja pasar. Untuk mengetahui ada tidaknya konsentrasi pasar dalam industry pulp di Indonesia dapat dilakukan dengan mengidentifikasi struktur pasar. Setelah itu, kinerja pasar juga akan diidentifikasi untuk melihat bagaimana pengaruh struktur terhadap kinerja. Variabel-variabel yang digunakan untuk mengidentifikasi struktur industri pulp di Indonesia adalah konsentrasi pasar dan hambatan masuk. Sedangkan, untuk mengidentifikasi kinerja industri digunakan variabel tingkat keuntungan. Setelah itu, analisis ekonometri digunakan untuk mengetahui apakah struktur berpengaruh terhadap kinerja.
Dari penelitian, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut: Industri pulp di Indonesia memiliki struktur oligopoli dengan konsentrasi tinggi. Rata-rata konsentrasi industri untuk 4 perusahaan terbesar adalah sebesar 0,906 dan rata-rata konsentrasi industri untuk 3 perusahaan terbesar adalah sebesar 0,782. Rata-rata nilai Herfindahl-Hirschman Index adalah sebesar 0,254; Kinerja industri pulp di Indonesia yang ditunjukkan oleh rata-rata nilai Price-Cost Margin sebagai indikator tingkat keuntungan sebesar 0,392 mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan dalam industri pulp di Indonesia memiliki kekuatan pasar; Dalam industri pulp di Indonesia, struktur industri berpengaruh positif terhadap kinerja industri.

commodities that contribute a huge amount of exchange for Indonesia. The progress of pulp industry supported by the comparative advantage owned by Indonesia, has make the investors interested to invest in the industry. Pulp industry is a capital intensive industry. It emerges huge companies with strong investment which has the capability to form market concentration.
Based on Structure Conduct Performance paradigm, market concentration will affect market structure, and market structure will eventually affect market performance. To detect whether there is a form of market concentration or not in pulp industry in Indonesia, we can carry out market structure identification. Then, market performance will also be identified to figure out how the structure affect the performance. The variables used to identify the structure of pulp industry in Indonesia are market concentration and entry barrier. Whereas, variable used to identify the performance of the industry is profit level. Afterwards, econometric analysis is used to figure out whether the structure affects the performance or not.
From the research, we could conclude that: Pulp industry in Indonesia has the structure of oligopoly with high concentration. The average value of industry concentration for 4 largest companies is 0,906 and 0,782 for 3 largest companies. The average value of Herfindahl-Hirschman Index is 0,254; Industry performance showed by the average value of Price-Cost Margin as the indicator of profit margin as much as 0,392 indicates that the companies in pulp industry in Indonesia have market power; In pulp industry in Indonesia, industry structure affects industry performance positively.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50316
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>