Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148951 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S8597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitria Ninchy Octa Viarni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi whistleblowing system di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Konsep yang digunakan dalam penelitian adalah terkait dengan good governance yang berfokus pada akuntabilitas dan partisipasi, serta konsep whistleblowing system. Penelitian kualitatif ini melakukan pengumpulan data dengan wawancara mendalam dan studi dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa implementasi whistleblowing system di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dilakukan melalui Sistem Pengaduan Masyarakat. Akuntabilitas dan partisipasi mempengaruhi penerapan whistleblowing system. Whistleblowing system di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai masih mengalami beberapa hambatan yang dihadapi dalam penerapan. Hambatan tersebut diakibatkan oleh tidak adanya panduan yang jelas dalam menindaklanjuti pengaduan, kurangnya sosialisasi, serta belum adanya evaluasi secara menyeluruh yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

This qualitative study describes the implementation of whistleblowing system in Directorate General of Customs and Excise. Concepts used in the study is related to concept of good governance that focuses on accountability and participation, as well as the concept of whistleblowing system. Data have been collected from in-depth interviews and studying related published document. This research finds that the implementation of whistleblowing system in Directorate General of Customs and Excise is conducted by Society Complain System. Accountability and participation affect the application of the whistleblowing system. Whistleblowing system at the Directorate General of Customs and Excise are still experiencing some barrier encountered in the implementation. Although the implementation of whistleblowing system is considered to have been effective when viewed from the achievement of the goal, but there are still some barriers faced. The barriers caused by the absence of clear guidance to follow up complaints, lack of socialization, as well as the lack of a thorough evaluation conducted by the Directorate General of Customs and Excise."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S9697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mugi Ayomi
"ABSTRAK

Semakin strategisnya peran Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam memfasilitasi perdagangan internasional membuat DJBC harus terus berinovasi dengan memanfaatkan teknologi mutakhir. DJBC dituntut untuk memberikan pelayanan yang efisien dan melakukan pengawasan yang efektif yang merujuk pada praktik-praktik terbaik dalam kepabeanan internasional. Implementasi Big Data pada DJBC bertujuan untuk mendapatkan manfaat dari data yang telah dikumpulkan agar dapat dianalisis untuk mendukung pengambilan keputusan. Konsep Smart Customs and Excise mengusung Big Data sebagai inti dari semua sistem dan proses bisnis pada DJBC, namun sampai dengan saat ini penerapan Big Data masih bersifat proof of concept. Penerapan teknologi baru tanpa adanya arah pengembangan yang jelas memiliki risiko kegagalan, untuk itu diperlukan evaluasi penerapan Big Data di DJBC. Pengukuran tingkat kematangan Big Data dapat digunakan sebagai langkah awal untuk menilai situasi yang sebenarnya dari sebuah organisasi, memperoleh dan memprioritaskan langkah-langkah perbaikan dan kemudian mengontrol setiap tahap pelaksanaannya. Hasil pengukuran kematangan Big Data dapat dijadikan sebagai acuan untuk merumuskan saran dan rekomendasi bagi DJBC untuk mencapai tingkat kematangan yang lebih tinggi. Pengukuran dilakukan menggunakan framework TDWI Big Data Maturity Model untuk mengevaluasi implementasi Big Data pada DJBC. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara pertanyaan tertutup, kemudian diolah menggunakan assessment tools. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa tingkat kematangan Big Data pada DJBC ada pada tingkat 3 (Early Adoption) dari skala 1 - 5. Hasil penelitian memberikan rekomendasi pada tiap dimensi untuk dapat meningkatkan tingkat kematangan ke tingkat 4 (Corporate Adoption) dengan prioritas perubahan mulai dimensi organisasi, analitis, manajemen data, infrastruktur, dan tata kelola.


ABSTRACT


The more strategic role of the Directorate General of Customs and Excise (DGCE) of the Ministry of Finance of Republic of Indonesia in facilitating international trade has made DGCE to continue to innovate by utilizing the latest technology. DGCE is required to provide efficient services and conduct effective supervision that refers to international customs organization best practices. Implementation of Big Data on DGCE aims to get the benefits of the data that has been collected so that it can be analyzed to support decision making. The Smart Customs and Excise concept brings Big Data as the core of all systems and business processes in DGCE, but until now the implementation of Big Data is still proof of concept. Implementation of new technology without the direction of development that clearly defined has the risk of failure, therefore an evaluation is needed regarding the implementation of Big Data on DGCE. Measuring the maturity level of Big Data can be used as a first step to assess the actual situation of an organization, obtain and prioritize corrective steps and then control each stage of its implementation. The measurement results can be used as a reference to formulate suggestions and recommendations for DGCE to reach a higher maturity level. Measurements were made using the TDWI Big Data Maturity Model framework to evaluate the implementation of Big Data on DGCE. Data collection is done through closed question interviews, then processed using assessment tools. The evaluation results indicate that the maturity level of Big Data on DGCE is at phase 3 (Early Adoption) of scale 1 to 5. The results of the study provide recommendations on each dimension to be able to increase the maturity level to phase 4 (Corporate Adoption) with priority changes starting from the organizational dimension, analytics, data management, infrastructure, and governance.

"
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1993
S9938
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8730
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Wijaya
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional dan komitmen organisasi terhadap kinerja pelayanan pegawai Kantor Pelayanan Tipe A Tanjung Priok III, baik secara parsial maupun secara simultan. Kecerdasan emosional menurut Coleman (I955: 57) adalah kemampuan untuk mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain dan membina hubungan dalam berinteraksi dengan orang lain. Komitmen menurut Greenberg dan Baron (2003: 159) adalah tingkat dimana orang mengidentifikasikan dan terlibat dengan organisasinya atau tidak tertarik untuk keluar dari organisasinya. Sedangkan kinerja menurut Robbins (1986: 410) adalah aktivitas yang menggambarkan bagaimana seseorang berusaha dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan juga merupakan hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan beruama.
Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok III yang berjumlah 249 orang. Sedangkan sampel penelitian diambil dengan metode stratified random sampling yaitu sebesar 60 responden. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Sementara itu instrumen pengumpulan data disusun dalam angket yang menggunakan skala model Likert. Analisis data dilakukan pada taraf signifikansi 95 % dan hasilnya adalah:
1. Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional terhadap kinerja pelayanan. Koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,562. Dari angka korelasi ini maka taksiran koefisien determinasinya adalah 0,316. Angka ini dapat diinterpretasikan bahwa 31,6 % variansi yang ada pada variabel kinerja pelayanan dapat diprediksi oleh variabel kecerdasan emosional. Berdasarkan basil pengujian signifikansi ternyata bahwa korelasi X~ dengan Y sangat signifikan, hal disebabkan karena t hitung 4,743 > tabel 2,00, maka Ho ditolak yang berarti variabel kecerdasan emosional secara signifikan mempengaruhi kinerja pelayanan.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel komitmen organisasi terhadap kinerja pelayanan .Koefisien korelasi untuk hubungan kedua variabel ini adalah sebesar 0,626. Berdasarkan angka korelasi ini maka harga koefisien detenninasinya 0,391, yang berarti 31,9 % variansi yang ada pada variabel kinerja pelayanan dapat diprediksi oleh variabeI komitmen organisasi. Berdasarkan basil pengujian signifikansi ternyata bahwa korelasi X2 dengan Y sangat signifikan, hal disebabkan karena t hitung 5,681 > t tabel 2,00, maka Ho ditolak yang berarti variabel komitmen organisasi secara signifikan mempengaruhi kinerja pelayanan.
3. Terdapat pengaruh yang signifikan kecerdasan emosional dan komitmen organisasi secara bersama-sama terhadap kinerja pelayanan. Koefisien korelasi antara kedua variabel babas dengan variabel terikat adalah sebesar 0,751. Koefisien deterrninasinya dapat dihitung menjadi 0,564. Angka ini mencerminkan bahwa variansi kinerja pelayanan dapat dijelaskan oleh variabel kecerdasan emosional dan komitrnen organisasi secara bersama-sama sebesar 56,4 %. Dengan kata lain variabel kecerdasan emosional dan komitmen organisasi secara bersama-sama dapat memprediksi variansi yang ada pada variabel kinerja pelayanan sebesar 56,4 %, meiaiui regresi Y = 11,877+ 0,416 Xi + 0,429 X2. Uji keberartian dengan menggunakan uji F menghasilkan F hitung sebesar 36,793 Karena (Fh = 36,793 > F, 3,15), dengan demikian variabel kecerdasan emosional dan komitmen organisasi secara serentak (simultan) berpengaruh terhadap kinerja pelayanan.
Saran-saran yang dapat diberikan dari penelitian ini antara lain (1) instansi DJBC diharapkan memberikan perhatian yang lebih terhadap faktor ini. Perhatian ini berupa pelatihan dan kursus yang diberikan sesuai jenjang dan kepangkatan serta sesuai kebutuhan--pekerjaannya berkaitan dengan pengguna jasa dan (2) ,pihak DJBC perlu memberikan perhatian kusus pada masalah komitmen organisasi. Peningkatankomitmen organisasi dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan serta mekanisme reward dan punishment untuk meningkatkan integritas yang arahnya kepada peningkatan komitmen pegawai.

The aim of the research is to identify the influence of emotional intelligence and organization commitment toward service performance at Customs Service Office Type A Tanjung Priok III. Emotional Intelligence is the ability to understand self emotion, manage emotion, motivate himself or herself, to recognize other people emotion and to make good relation between himself or herself with another. Commitment is the extent to which an individual identifies and is involved with his or her organization or is unwilling to leave_ Meanwhile performance is how well you do a please of work and activity.
Population of the research is all of customs officer at Customs Service Office Type A Tanjung Priok III which are 249 people. The sample was taken by using stratified random sampling method, namely 60 respondents. The method of research is associative method with quantitative approach. Meanwhile, instrument for data collection is questionnaire using Likert scale model. Data analysis is applied in significancy level of 95 % and the results are as follow :
1. There is a significant influence between emotional intelligence and service performance. Correlation coeficient of this both variable is 0.562. Determination coeficient is 0.316. It can be interpreted that 31.6 percent variance of service performance variable can be predicted by emotional intelligence variable. Based on significance test, correlation between X1 and Y is relatively significant. It can be seen from tcounted 4,743 which is bigger than ttable 2.39, so that Ho is denied. It means that emotional intelligence variable significantly influence the service performance.
2. There is a significant influence between organization commitment and service performance. Correlation coeficient of this both variable is 0.626. Determination coeficient is 0.391. It can be interpreted that 31.9 percent variance of service performance variable can be predicted by organization commitment variable. Based on significance test, correlation between X2 and Y is relatively significant. It can be seen from tcounted 5.681 which is bigger than ttable 239, so that Ho is denied. It means that organization commitment variable significantly influence the service performance.
3. There is a significant influence between emotional intelligence and organization commitment simultaneously toward service performance. Carrel-it-ion coefficient of the both independant variable and dependant variable is 0.751. Determination coeficient is 0.564. It can be interpreted that 56.4 percent variance of service performance variable can be predicted by organization commitment and emotional intelligence trough regression equation Y= 11.887 + 0.416 Xi + 0.429 X2. Trough F test found F counted is 36.793. Becaused Fcounted = 36.793 is bigger than Ftable =5.01, so that emotional intelligence and organization commitment variable simultaneously influence service performance.
Recommendations that can be suggested here are: (I) Customs should pay more attention on emotional intelligence. This attention can be in shape of trainning and course for customs officer that is suitable for their job needs. (2) Customs should pay special attention on organization commitment. It can be implemented trough course and trainning as well as reward and punishment mechanism in order to improve integrity and finally to improve organization commitment.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22081
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>