Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 26387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anastasia Wulandari
"Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk merancang materi pelatihan keterampilan selling bagi karyawan sales di PT IJA, sehubungan dengan adanya perrnasalahan yang dihadapi PT INA yaitu kemampuan selling skill yang rendah dari karyawan sales PT IJA, sehingga tidak mampu mencapai target penjualan perusahaan.
Teori yang dirujuk sebagai dasar dalam pembuatan rancangan materi pelatihan keterampilan selling ini adalah teori-teori tentang produktivitas, selling dan pelatihan.
Analisis pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh PT IJA adalah bahwa karyawan sales PT IJA kurang mampu mempresentasikan produk yang dijual dengan baik, kurang mampu memberikan informasi dengan jelas, kurang mampu melakukan negosiasi dengan baik, kurang mampu memberikan pelayanan kepada konsumen; kurang bersikap ramah dan bersikap agak mendesak konsumen dalam melakukan pembelian. Disimpulkan bahwa mereka belum mampu menyelesaikan tugas-tugas mereka sebagai seorang sales. Oleh karena itu, kualitas Sales harus ditingkatkan.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut salah satu upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah melalui pelatihan Pelatihan bagi karyawan sales, akan dilakukan oleh karyawan-karyawan yang telah berpengalaman atau karyawan senior di PT IJA, dan sudah pernah mendapatkan pengetahuan mengenai selling dari PT IMT serta telah berpengalaman dalam memberikan pelatihan bagi karyawan sales. Namun demikian, masih terdapat adanya kekurangan-kekurangan dari karyawan sales dalam melakukan pekerjaan mereka ditambah dengan ketidakmampuannya dalam memenuhi target.
Hal ini menunjukkan adanya kelemahan dari pelatihan-pelatihan yang pemah dilakukan. Kelemahan tersebut mungkin telrjadi akibat materi yang diberikan dalam pelatihan tersebut kurang tepat. Maka dipersiapkan materi selling sebagai pegangan pelatihan selling yang akan dilakukan oleh karyawan senior yang ditunjuk sebagai pelatih sales di PT IJA.
Agar rancangan materi pelatihan ini menjadi efektif, maka perancangan materi ini memperhatikan beberapa hal yaitu tujuan instruksi umum (TIU), tujuan intruksi khusus (TIK), jadwal materi pelatihan, kerangka dan modul pelatihan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyuni Prabawanti
"Pada era globalisasi, perkembangan teknologi dan persaingan bisnis yang pesat menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan-perubahan agar mencapai keberhasilan dalam mengoperasikan organisasinya. Peranan manusia menempati urutan terpenting untuk keberhasilan dari perusahaan. Perusahaan bisa memiliki teknologi yang paling canggih, dana mencukupi, sistem, prosedur, dan hal-hal lain yang baik, tetapi jika tidak mempunyai manusia yang bermutu didalam segala aspeknya maka hasil yang ingin dicapai oleh perusahaan tidak akan dapat terwujud. Jadi, sangat tepat apabila dikatakan bahwa karyawan merupakan aset perusahaan yang paling berharga (Kuswadi, 2004). Oleh karena itu, perusahaan perlu mengelola kinerja sumber daya manusianya secara optimal, yang berarti agar pimpinan dan karyawan didalam perusahaan ditunjang dengan sistem yang ada dapat bekerja bersama secara optimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
Penulis menemukan indikasi adanya masalah pada peranan manajer penjualan PT X yang belum optimal, hal itu terlihat dari : (1) target penjualan yang ditetapkan perusahaan belum dapat dipenuhi dengan optimal oleh karyawan bagian penjualan. (2) komunikasi dan umpan balik yang belum efektif karena pertemuan antara manajer dan bawahan lebih banyak membahas dan memfokuskan pada pemasaran produk daripada memfokuskan pada individu karyawan.
Oleh karena itu untuk meningkatkan peranan manajer penjualan PT X dalam membantu bawahannya menghadapi hambatan dalam pemenuhan target penjualan diperlukau teknik konseling. Agar teknik konseling dapat dilakukan dengan efektif, diperlukan suatu keterampilan khusus yang diperoleh melalui pelatihan. Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam Tugas Akhir diajukan rancangan pelatihan keterampilan konseling bagi manajer penjualan di PT X."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
TA16815
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rumeser, Henry David Efraim
"Tugas Akhir dengan judul Rancangan Program Pelatihan Appreciative Inquiry Bagi Karyawan PT AD dibuat berdasarkan masalah yang sedang dihadapi oleh suatu perusahaan distribusi yang pernah berjaya pada tahun 200 sampai akhir 2003, kemudian mulai mengalami kerugian yang tidak berhenti sampai tahun 2005 berakhir.
Pemilik PT AD menggantikan COO dengan yang baru pada tengah tahun 2005. Saat itu mulailah rnasa transisi yang penuh dengan badai yang mengguncang perusahaan yang terutama menimpa sebagian besar karyawan, Jumlah karyawan dari 1721 menjadi 950 orang hanya dalam waktu enam bulan. Hal ini mengakibatkan suasana kerja yang menjadi resah dan kurang kondusif, Kinerja karyawan menurun ditambah dengan penarikan diri dari prinsipalprinsipal besar. Pemilik melakukan cost efficiency tetapi pada saat yang sama merekrut karyawan baru untuk tingkat GM dan Asisten GM. Pimpinan baru ini membawa serta beberapa karyawan baru yang makin menimbulkan gejolak diantara karyawan. Karyawan takut berbuat salah dan bila terjadi kesalahan akan sating menyalahkan. Situasi yang tidak nyaman ini ingin diatasi oleh pemilik perusahaan. Dari situasi itu dapat disimpulkan terjadi suasana yang tidak kondusif sehingga kinerja organisasi menurun.
Dengan memperhatikan uraian mengenai masalah tersebut di alas, maka penulis merekomendasikan rancangan program PeIatihan Appreciative Inquiry yang pada dasamya membantu karyawan untuk memiliki cara mengubah paradigma berpikirnya mengenai pekerjaannya saat ini dari yang bersifat negatif menjadi positif. Dengan itu diharapkan situasi menjadi lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18090
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lucky Permasari
"Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan menyampaikan umpan balik bagi supervisor di PT AI, sehubungan dengan adanya permasalahan yang dihadapi PT AI yaitu hambatan supervisor dalam menyampaikan umpan balik mengenai kinerja kepada para bawahan.
Teori yang dirujuk sebagai dasar dalam pembuatan rancangan program pelatihan keterampilan umpan balik bagi supervisor ini adalah teori-teori tentang produktivitas, umpan balik, supervisor dan pelatihan.
Analisis pemecahan masalah dari permasalahan yang dihadapi oleh PT AI adalah bahwa hambatan produktivitas akibat kurangnya pengetahuan, karyawan dalam menjalankan tugasnya dapat diatasi salah satunya melalui pemberian umpan balik mengenai kinerja oleh supervisor. Sementara itu, para supervsior di PT AI tidak tegas, kurang berani menyampaikan kesalahan bawahan dalam melakukan tugasnya. Akibatnya, mengakibatkan terhambatnya produktivitas perusahaan.
Sehubungan dengan permasalahan tersebut dirancang suatu program pelatihan yang dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para supervisor mengenai penyampaian umpan balik yang efektif. Program pelatihan ini memperhatikan beberapa hal yaitu identifikasi kebutuhan pelatihan, sasaran pelatihan, pelatihan, materi, metode, alat bantu, peserta durasi pelaksanaan pelatihan, tempat pelaksanaan, biaya dan evaluasi pelatihan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunilia Juhana
"ABSTRAK
Sejalan dengan era globalisasi maka persaingan pada dunia industri menjadi semakin ketat. Setiap organisasi perusahaan berperan secara aktif untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Adanya faktor pendukung dari sumber daya manusia menjadi hal penting agar tercapainya tujuan organisasi. Sumber daya manusia yang berpotensi menjadi kebutuhan mutlak. Dalam hal ini banyak perusahaan yang memiliki sumber daya yang berpotensi dibidangnya kurang dapat memahami tujuan organisasi perusahaan. Pada kenyataannya sumber daya manusia yang ada kurang dikelola dengan manajemen yang efektif. Manajemen yang dipimpin oleh adanya manajer berperanan penting dalam mempengaruhi karyawannya menampilkan kerjasama yang optimal dalam menyelesaikan tugas.
Sejak berdirinya sekitar empat tahun yang lalu PT. PCN selaku perusahaan berbasis jasa teknologi informasi dengan skala perusahaan swasta kecil dengan karyawan tidak lebih dari 25 (duapuluh lima) orang memiliki manajer-manajer yang kurang terampil dalam memimpin bawahannya. PT. PCN yang berorientasi pada memuaskan pelanggan melalui hasil jasanya saat ini kurang didukung oleh kinerja karyawan yang optimal dalam bentuk semangat kerja dan kerjasama. Faktor keterampilan manajer dalam memimpin untuk mempengaruhi bawahan bekerja tampaknya masih kurang disadari.
Adanya keterampilan manajer dalam memimpin terutama yang berkaitan langsung dengan bawahan khususnya melalui interaksi dalam bentuk pola komunikasi verbal tampaknya masih kurang disadari keberadaaannya. Ketidak terampilan manajer dalam berkomunikasi dapat dikatakan sebagai tidak terjadinya komunikasi efektif yang dapat menyebabkan karyawan tidak dapat mengerti maksud manajer, serta salah menginterpretasikan pesan yang disampaikan manajer kepada bawahannya.
Sebagai konsekuensinya hal ini dapat juga berakibat pada menurunnya semangat kerja karyawan untuk menuntaskan tugas dalam kerjasama.
Sebagai usaha mengatasi masalah yang ada sertaberdasarkan berdasarkan analisis kebutuhan maka program pelatihan keterampilan komunikasi efektif diharapkan dapat mengatasi salah satu persoalan manajer berkomunikasi dalam mempengaruhi bawahannya. Keterampilan komunikasi efektif tersebut dapat diberikan oleh lembaga yang terbiasa menangani kegiatan pelatihan. Durasi pelatihan dilakukan dalam satu setengah hari. Setelah pelatihan akan dilakukan evaluasi untuk mengetahui efektivitas kegiatan pelatihan itu sendiri, yaitu pada tahap reaksi, evaluasi untuk mengetahui adanya proses belajar pada tahap learning dan evaluasi untuk melihat dampak perubahan pada peningkatan kinerja yaitu pada tahap behavior. Kegiatan evaluasi ini selanjutnya diikuti dengan kegiatan transfer of training untuk melihat pelaksanaan pengetahuan, keterampilan yang didapat dari pelatihan ke situasi kerja sehari-hari."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T38533
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Hargi Septiawan
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tentang "Evaluasi Pelatihan Selling Skill Karyawan Bagian Sales Promotion Girl PT Guna Layan Kuasa Jakarta Pusat". Pelatihan selling skill khususnya diberikan kepada karyawan khususnya bagian Sales Promotion Girl (SPG). Pada penelitian ini, yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk menganalisis persepsi karyawan bagian Sales Promotion Girl atas evaluasi pelaksanaan pelatihan selling skill pada PT Guna Layan Kuasa Jakarta dan unit analisisnya adalah karyawan Sales Promotion Girl PT Guna Layan Kuasa pada subsektor perusahaan distribusi gula untuk daerah Jakarta Pusat. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei yang menggunakan teknik total sampling terhadap karyawan sales promotion girl di PT Guna Layan Kuasa Jakarta yang berjumlah 30 responden. Dari analisis skala interval yang telah dilakukan bahwa rata-rata skor yang didapat yaitu 115 yang dikategorikan dalam rentang skala "Sangat Baik". Dapat disimpulkan bahwa persepsi karyawan terhadap evaluasi hasil pelatihan selling skill karyawan bagian Sales Promotion Girl (SPG) PT Guna Layan Kuasa Jakarta.

Research is intended to explain about the perception "Evaluation Training Of Selling Skill About Employees Sales Promotion Girl Employees PT Guna Layan Kuasa Jakarta Pusat". Training selling skills in particular were given to employees of particular parts of the Sales Promotion Girl (SPG). In this research, the purpose of the research was to analyze the perceptions of employees Sales Promotion Girl on the evaluation of the implementation of training selling skills in PT Guna Layan Kuasa Jakarta and its analysis unit is Employee Sales Promotion Girl PT Guna Layan Power distribution company at sugar subsector for the area of Central Jakarta. In this research using a quantitative approach to the method of Survey Sampling technique that uses the employee's total sales promotion girl PT Guna Layan Kuasa Jakarta that amounted to 30 respondents. From an analysis of the scale of an interval that has been done that the average score obtained namely 115 who categorized in the span of a scale was "Very Good". It can be concluded that the perception of employees to evaluate the results of training selling skills employees section Sales Promotion Girl (SPG) PT Guna Layan Kuasa Jakarta."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
S44872
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elias Wirotama
"PT X merupakan perusahaan penanaman modal asing yang bergerak di bidang ekspor barang jadi yang berdiri tahun 2003. Dengan tenaga kerja yang bennula dari dua orang, hingga sekarang berjumlah enam orang, serta hubungan antara satu individu dengan individu lain masih cenderung infonnal, maka perusahaan ini dapat dikatakan masih bcrupa organisasi struktur sederhana. Seiring dengan perkembangan pcmsahaan, pimpinan menilai bahwa karyawan belum mcmberikan peningkatan unjuk kerjanya. Karyawan tidak termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Setelah melakukan wawancara dengan seluruh karyawan dan pimpinan, serta observasi di perusahaan, maka diindikasikan adanya permasalahan komunikasi antara pimpinan dan karyawan.
Komunikasi merupakan faktor yang penting karena komunikasi dapat mengendalikan perilaku individu dalam organisasi. Sclain ilu, hampir tiga perempat dari seluruh aktivitas kelja seorang karyawan digunakan untuk berkomunikasi seperti menulis, membaca, berbicara, dan mendengarkan (Robbins, 2003). Komunikasi menjadi efektif ketika makna pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan sama dengan yang diterima oleh penerima pesan. Namun demikian, dalam kenyataannya, tidak selalu komunikasi bexjalan dengan efektiil karena mengalami hambatan-hambatan seperti adanya ketidakjelasan verbal atau ambiguitas, makna ganda, yang dapat menyebabkan distorsi pesan sehingga pesan yang diterima tidak sama dengan yang disampaikan Faktor-faktor individual seperti pengalaman, persepsi pengirim pesan terhadap penerima pesan atau sebalilcnya, dapat bemengaruh pada proses penyampaian pesan. Dalam perusahaan, hambatan-hambatan komunikasi yang ditemui misalnya, pendapat bawahan sering tidak dianggap oleh pimpinan, bawahan menjadi ragu untuk menyampaikan pendapatnya karena pimpinan merasa masukan yang diberikan bawahan dapat merusak rencananya.
Untuk dapat meningkatkan efektivitas komunikasi, maka penuiis merekomendasikan rancangan program pelatihan kepada seluruh tenaga kerja di PT X. Tujuan rancangan program pelatihan ini pada akhimya adalah memberikan pengetahuan dan keterampilan komunikasi interpersonal, sehingga perilaku-perilaku yang menghambat efektivitas komunikasi dapat diubah, tentunya dengan menerapkan prinsip-prinsip pembeiajaran orang dewasa pada rancangan program.
Metode-metode yang dipakai dalam rancangan program pelatihan ini merupakan campuran dari metode pelatihan pada pekerjaan dan pelatihan di luar pekerjaan (on-zhejob training dan ojlthejob training). Hal tersebut dilakukan bcrdasarkan pertimbangan kondisi pemsahaan, dipandang dari tersedianya dana, sarana-prasarana, waktu, serta jumiah ténaga kerja yang ada untuk menjadi peserta pelatihan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T34053
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Novia Ujiaryani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T38587
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heru Cokro
"Tugas akhir ini merupakan laporan kegiatan penulis dalam upaya rnmberikan usulan rancangan evaluasi pelatihan Sales Gold Customer Servicing (SGCS) bagi PT ABC. Hal ini merupakan upaya penulis unluk membantu manajemen PT ABC mendapatkan infonnasi yang lebih alcurat tentang efektivitas pelatihan yang bertujuan mengembangkan kinerja posisi Service Advisor dalam melayani dan berkomunikasi dengan pelanggan.
Permasalahan yang muncul bagi manajemen PT ABC, seusai penyelenggaraan pelatihan SGCS tersebut, adalah tidak memadainya lagi alat evaluasi pelatihan yang umumnya digunakan oleh PT ABC untuk mengevaluasi hasil pelatihan SGCS. Hal ini disebabkan perbedaan karakteristik pelatihan SGCS dibanding pelatihan-pelatihan yang umum diselenggarakan PT ABC. Hal ini terjadi karena pelatihan PT ABC sebelumya berkisar pada hal-hal teknis atau hard-skill, sementara di pelatihan SGCS terutama sekali melatih soft-skill.
Untuk menjawab permasalahan ini, penulis kemudian merujuk pada pendekatan Donald Kirkpatrick terhadap evaluasi pelatihan. Kirkpatrick (1996) menyebutkan tentang 4 (empat) tingkatan pelatihan yang masing-masing mensyaratkan metode dan proses yang berbeda.
Tingkatan pertama, adalah tingkat Reaksi, di mana tujuan evaluasi tingkat ini untuk rnengetahui apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh para peserta pelatihan berkaitan dengan program termasuk di dalamnya instruklur, metodologi, isi dan fasilitas.
Tingkatan kedua, adalah tingkat pembelajaran, di mana tujuan evaluasi di tingkat ini adalah untuk mengetahui sejauh mana para peserta pelatihan dapat menyerap pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan selama pelatihan.
Tingkatan ketiga, adalah tingkat perilaku kerja, di mana tujuan evaluasi di tingkat ini adalah untuk mengetahui sejauh mana para peserta dapat merubah perilaku mereka di tempat kerja sesuai dengan apa yang telah diberikan selama pelatihan. Tingkatan keempat, adalah tingkat hasil, di mana tujuan evaluasi di tingkat ini adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu pelatihan dapat memberi niIai tambah bagi unit kerja, unit bisnis atau organisasi secara keseluruhan.
Berangkat dari analisis kondisi nyata yang terjadi di PT ABC dan rujukan pada pendekatan Kirkpatrick, penulis merekomendasikan evaluasi tingkat ketiga yaitu evaluasi tingkat perilaku kerja scbagai pendekatan evaluasi yang memadai untuk pelatihan SGCS. Hal ini berangkat dari pemahaman bahwa kebutuhan manajemen PT ABC adala.h mendapatkan inforrnasi tentang implementasi hasil pelatihan pada aktivitas kerja Service Advisor sehari-hari."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T38816
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Hidayat
"Penulisan Tugas Akhir mengenai Rancangan Program Pelatihan Keterampilan Berempati Bagi Petugas Perwaiian, ditujukan sebagai upaya meningkatkan kualitas petugas perwalian dalam memahami permasalahan WBP di Lapas Sukamiskin Bandung.
Ketertarikan untuk memilih judul tulisan ini berawal dari melihat kenyataan bahwa pembinaan dalam Lapas adalah untuk membentuk WBP agar menjadi manusia seutuhnya, menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali di lingkungan masyarakat sampai saat ini belum terlaksana secara optimal. Salah satu hak WBP adalah untuk menyampaikan keluhan tentang masalahnya kepada petugas sarnpai saat ini masih sering diabaikan.
Dampak psikologis ketika seseorang menjalani masa pidananya dalam Lapas, menimbulkan akibat yang mengganggu fungsi psikologis WBP. Berbagai masalah psikologis yang menimpa WBP kadang tidak terpantau dan tidak tertangani oleh petugas Lapas. Ini memberikan gambaran bahwa WBP harus dapat menampung masalahnya sendiri dalam Lapas.
Salah satu altematif dalam ikut membantu memecahkan permasalahan WBP adalah melalui program perwalian, yang dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala Lapas Kelas I Sukamiskin Bandung No. W8.EA.PP.04-10-458, tanggal 23 Pebruari 2005, menunjuk petugas yang dianggap cakap dan mampu untuk menjadi Wali WBP daiam rangka meningkatkan pembinaan secara individual. Tujuan dari
Perwalian ini, salah satunya adalah menerima keluhan dan membantu memecahkan masalah yang dialami atau dihadapi oloh WBP. Sehingga segala tekanan psikologis yang dihapai WBP selama menjalani masa pidanya dapat disalurkan dan ditemukan jalan pemecahannya secara tepat.
Berdasarkan hasil obsewasi dan FGD maka penulis menyimpulkan bahwa program perwalian kurang beljalan secara optimal dikarenakan adanya berbagai hambatan yang dihadapi para wali, antara lain : kurangnya keterampilan empati petugas dalam menghadapi WBP sehingga wali belum bisa menggali informasi tentang permasalahan WBP secara mendalam.
Oleh karena itu penulis mencoba untuk membuat rancangan program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan petugas wali melalui Pelatihan Keterampiian Berempati (Empathy Skill Training) di Lapas Sukamiskin."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
T17805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>