Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 88002 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hariyadi
"Keterbatasan bahan bakar minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber energi alternatif. Dan yang paling memungkinkan untuk Indonesia adalah energi terbarukan seperti bioethanol yang dapat diperoleh dari tebu, gandum, umbi dan jagung. Tanaman tersebut dapat tumbuh subur karena iklim tropis Indonesia, namun masih rendahnya teknologi dan belum diproduksinya secara masal membuat produk bioethanol terkesan mahal. Oleh karenanya diperlukan teknologi sederhana yang dapat memproduksi ethanol berkadar rendah (low grade ethanol) menjadi tinggi, yaitu dengan destilasi.
Dalam penelitian ini memanfaatkan hasil destilasi (distillate) alkohol berkadar rendah sebagai bahan bakar tambahan pada motor Honda Revo 100 cc berbahan bakar bensin. Pencampuran bioethanol dengan bensin dilakukan langsung pada saat pengkabutan di ruang venturi karburator melalui lubang main jet dan pilot jet. Variasi kadar bioethanol 80%, 85%, 90% dan 95% digunakan untuk mengukur prestasinya untuk dibandingkan power, emisi gas buang dan dianalisa pengaruh yang terjadi.

The limited oil resource forces humans to seek for alternative energy sources. The most possible alternative for Indonesia is through renewable energy like bioethanol energy from sugar canes, wheats, roots, and corns. Those plants are fertile to be grown in Indonesian tropical climate, however the low technology and absence of massal production make the high cost for bioethanol production. Therefore, it needs simple technology for producing the low grade ethanol into the high grade, such as by distillation.
This research uses the distillate of low grade alcohol as additional fuel on Honda Revo motorcycle 100 cc. Fuel mixing bioethanol and gasoline can be made immediately when sprayer in ventury chamber of carburator through main jet and pilot jet orifice. Distillate content of bioethanol 80%, 85%, 90% and 95% will be used to measure the performance then compared power, exhaust emission and analyzed on the occuring affects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42048
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fikri Nur Nafi
"Terus meningkatnya angka konsumsi bahan bakar oleh masyarakat Indonesia dalam kurun waktu tahun 2008-2011 patut dikhawatirkan mengingat tingginya ketergantungan ketahanan energi Indonesia pada bahan bakar minyak dan gas bumi. Dari sektor minyak bumi saja, sejak tahun 2008, kuantitas produksinya justru makin menurun dari tahun ke tahun. Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu langkah solusinya adalah memanfatkan bioethanol sebagai sumber energi alternatif. Pemanfaatan bioethanol pada motor bakar 4 langkah berfokus pada pencampuran bensin dan bioethanol dengan sistem yang sederhana namun memungkinkan kontrol volume sebagai variabel penelitian. Desain penelitian ini memanfaatkan pencampuran bioethanol dengan bensin yang langsung dilakukan pada saat pengkabutan di ruang venturi karburator. Tujuan dari perancangan sistem pencampuran bahan bakar ini nantinya akan digunakan pada penelitian mengenai pengaruh pencampuran bahan bakar bioethanol pada emisi gas buang serta konsumsi bahan bakar dengan variabel berupa kontrol volume bioethanol (7%, 10%, 13%,16%, 20%).

Ever-increasing fuel consumption in Indonesia in span of 2008-2011 should be worried about, considering the high dependency of Indonesian energy sustainability in oil and gas energy. Since 2008, the production quantity in petrolyum sector continue to decline. In anticipation of that, one of the solutions is to utilize bioethanol as a source of alternative energy. The utilization in a 4-stroke engine is to focus on mixing gasoline and bioethanol using a simple system but allowing control volume as research variables. This particular research design utilize the mixing of bioethanol and gasoline which performed directly at the carburateor ventury chamber. This fuel mixer will eventually be used in the correlated research about the effect of controlled-volume bioethanol mix with gasoline towards the engine exhaust gas emission and specific fuel consumption, which varies between 7%, 10%, 13%,16%, 20%. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44648
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Choirul Dani
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, pembentukan deposit dari biodiesel dengan variasi berbeda, yaitu B100, B100-NA dan B100-NAP dilakukan dengan metode tetes plat panas untuk mengetahui karakteristik dan mekanisme pembentukan deposit pada masing-masing variasi bahan bakar. Penelitikan dilakukan dengan proses deposisi dan evaporasi bahan bakar Diesel yang dilakukan secara berulang pada sebuah pelat panas. Pelat dipanaskan dengan variasi temperatur di dalam ruang tertutup sehingga kondisinya mendekati kondisi riil pada engine. Pengujian ini menggunakan hot room temperature test rig. Dengan perlakuan oksidasi yang berbeda pada B100, diharapkan dapat ditemukan perbedaan pembentukan deposit sehingga dapat melakukan kajian lebih lanjut untuk mengendalikan pembentukan deposit. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan temperatur yang optimal agar pertumbuhan deposit dapat dikendalikan.

ABSTRACT
In this study, forming of deposits from biodiesel with different variation, that are B100, B100 NA, and B100 NAP will be observed with hot surface plate methode to find their characteristics and growth mechanisms of deposits from every biodiesel variation. Repetitive process of diesel fuel deposition and evaporation on hot plate are done in this study. The plate was heated at various temperature in closed systems for approaching the real engine condition. This process was done in hot room temperature test rig. With different treatment of B100, distinction of deposit from each fuel can be found, so a more in depth studies can be conduct. The purpose of this research is to find optimum temperature in order to control the growth of deposit furnace."
2017
S68147
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tezar Pratama
"ABSTRAK
Pada penelitian ini, pembentukan deposit dari biodiesel dengan variasi berbeda, yaitu B100-NA, B100 BHT dan B100 PG dilakukan dengan metode tetes plat panas untuk mengetahui karakteristik dan mekanisme pembentukan deposit pada masing-masing variasi bahan bakar. Penelitikan dilakukan dengan proses deposisi dan evaporasi bahan bakar Diesel yang dilakukan secara berulang pada sebuah pelat panas. Pelat dipanaskan dengan variasi temperatur di dalam ruang tertutup sehingga kondisinya mendekati kondisi riil pada engine. Pengujian ini menggunakan hot room temperature test rig. Penggunan antioksidan dalam menghambat oksidasi pada biodiesel diharapkan dapat menjaga bilangan asam agar tetap rendah dan meningkatkan stabilitas oksidasi, dimana akan membantu dalam terjadinya pembentukan deposit yang berlebih didalam ruang bakar. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan temperatur yang optimal agar pertumbuhan deposit dapat dikendalikan.

ABSTRACT
This study, forming of deposits from biodiesel with different variation, that are B100 NA, B100 BHT, and B100 PG will be observed with hot surface plate methode to find their characteristics and growth mechanisms of deposits from every biodiesel variation. Repetitive process of diesel fuel deposition and evaporation on hot plate are done in this study. The plate was heated at various temperature in closed systems for approaching the real engine condition. This process was done in hot room temperature test rig. The addition of antioxidant in biodiesel to be expected for slowing the biodiesel from oxidation, so the acid number of biodiesel doesn rsquo t increase and increase oxidation stability, and it will be help for deposit for not over growing inside of combustion chamber. This research program was created to finding the optimum temperatur in order to decrease of deposits in combustion chamber. "
2017
S67296
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fariza Indrianto
"Keterbatasan bahan bakar minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber energi alternatif. Dan yang paling memungkinkan untuk Indonesia adalah energi bioetanol yang dapat diperoleh dari tebu, gandum, umbi dan jagung. Tanaman tersebut dapat tumbuh subur karena iklim tropis indonesia, namun masih rendahnya teknologi dan belum diproduksinya secara masal membuat produk bioetanol terkesan mahal. Olehkarenanya diperlukan teknologi sederhana yang dapat memproduksi etanol berkadar rendah (low grade ethanol) menjadi tinggi, yaitu dengan destilasi. Dalam penelitian ini memanfaatkan hasil destilasi (distillate) alkohol berkadar rendah sebagai bahan bakar tambahan pada genset berbahan bakar bensin. Digunakan injeksi distillate sebesar 10%, 20% dan 30% setelah kaburator sebelum ruang bakar, kemudian diukur prestasinya untuk dibandingkan dan dianalisa pengaruh yang terjadi.

The limited oil resource forces humans to seek for alternative energy sources. The most possible alternative for Indonesia is through the bioethanol energy from sugar canes, wheats, roots, and corns. Those plants are fertile to be grown in Indonesian tropical climate, however the low technology and absence of massal production make the high cost for bioethanol production. Therefore, it needs simple technology for producing the low grade ethanol into the high grade, such as by distillation. This research uses the distillate of low grade alcohol as additional fuel on gasoline genset. It was used the istillate injection in the amount of 10%, 20% and 30% after the carburator before the combustion chamber, then the performance was measured to be compared and analyzed on the occuring affects. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S893
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atlanta Aribowo
"Keterbatasan bahan bakar minyak bumi memaksa manusia untuk mencari sumber energi alternatif. Dan yang paling memungkinkan untuk Indonesia adalah energi bio-etanol yang dapat diperoleh dari tebu, gandum, umbi dan jagung. Tanaman tersebut dapat tumbuh subur karena iklim tropis indonesia, namun masih rendahnya teknologi dan belum diproduksinya secara masal membuat produk bio-etanol terkesan mahal. Oleh karenanya diperlukan teknologi sederhana yang dapat memproduksi etanol berkadar rendah (low grade ethanol) menjadi tinggi, yaitu dengan destilasi.
Dalam penelitian ini memanfaatkan hasil destilasi (distillate) alkohol berkadar rendah sebagai bahan bakar tambahan pada motor dinamis berbahan bakar bensin. Digunakan injeksi detilasi sebesar 10%, 20% dan 30% setelah kaburator sebelum ruang bakar, kemudian diukur prestasinya untuk dibandingkan dan dianalisa pengaruh yang terjadi.

The limited oil resource forces humans to seek for alternative energy sources. The most possible alternative for Indonesia is through the bio-ethanol energy from sugar canes, wheats, roots, and corns. Those plants are fertile to be grown in Indonesian tropical climate, however the low technology and absence of massal production make the high cost for bio-ethanol production. Therefore, it needs simple technology for producing the low grade ethanol into the high grade, such as by distillation.
This research uses the distillate of low grade alcohol as additional fuel on gasoline dinamic motor. It was used the distillate injection in the amount of 10%, 20% and 30% after the carburator before the combustion chamber, then the performance was measured to be compared and analyzed on the occuring affects.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1735
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Hendrawan
"Penggunaan bahan bakar fosil pada saat ini sudah menjadi kebutuhan bagi segala jenis kendaraan bermotor dan sudah menjadi ketergantungan bagi kendaraan bermotor tersebut. Sampai saat ini, sudah ditemukan berbagai jenis bahan bakar alternatif sebagai pengganti Bahan Bakar Minyak BBM , dan salah satu bahan bakar alternatif tersebut adalah bioetanol. Bioetanol memiliki angka oktan yang lebih tinggi dibandingkan dengan BBM. Namun untuk penggunaannya secara komersial pada saat ini, bioetanol masih digunakan sebagai bahan bakar campuran bensin, dengan menggunakan perbandingan tertentu. Bioetanol yang biasa digunakan dalam pencampuran dengan bensin adalah bioetanol anhidrat dengan kadar air 0,1.
Pencampuran antara bietanol dengan bensin dimaksudkan agar nilai oktan dari BBM dapat meningkat dan juga menghasilkan pembakaran yang lebih bersih dikarenakan bietanol lebih kaya kandungan oksigen dibanding BBM. Selain permasalahan pada perbandingan campuran kedua bahan bakar tersebut, sifat dari masing-masing zat yang berbeda ini mengakibatkan sulitnya pencampuran kedua jenis bahan bakar ini sehingga menghasilkan nilai COV Coefficient of Variation yang lebih tinggi daripada bensin murni dan berakibat pada performa motor bakar itu sendiri. Penambahan zat aditif Oxygenate Cycloheptanol dimaksudkan agar pada kedua campuran bahan bakar tersebut akan dihasilkan nilai COV yang kecil sehingga dapat meningkatkan performa dari motor bakar.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bioetanol dengan kadar 96 bioetanol hidrat. Pencampuran bahan bakar dengan perbandingan E5h, E10h, dan E15h dengan zat aditif Oxygenate Cycloheptanol yang nantinya hasil performa akan dibandingkan dengan bahan bahan bakar bensin murni E0 dan pada campuran E5h, E10h, dan E15h non zat aditif Oxygenate Cycloheptanol. Untuk menguji performa motor, dilakukan uji statis menggunakan dynamometer test. Dari penelitian menunjukkan performa bahan bakar mengalami peningkatan dan konsumsi bahan bakar menjadi lebih sedikit jika dibandingkan dengan E5h, E10h, dan E15h non zat aditif Oxygenate Cycloheptanol.

Currently, the use of fossil fuel has become essential and dependency of all vehicles. Now it has been found various types of alternative fuel as the substitute for gasoline ndash one of them is bioethanol. Bioethanol has higher octane number than gasoline. However, bioethanol, as for commercial use right now, is still used as fuel blended gasoline with a specific comparison. The bioethanol that is commonly used is anhydrous bioethanol with 0.1 water content.
The bioethanol gasoline blend is intended to increase octane number in gasoline and produce cleaner combustion due to the high oxygen content of bioethanol. Besides the comparison problem of the blended fuel, the characteristics of each different substance result in the blending difficulty. Therefore, it produces higher COV Coefficient of Variation values than pure gasoline and effects the motor performance itself. Adding Oxygenate Cycloheptanol fuel additive is intended to could produce smaller COV values, so it could increase the motor performance.
In this study, the writer used hydrous bioethanol 96. The performance result of the mixture between ratio E5h, E10h, and E15h with Oxygenate Cycloheptanol fuel additive will be compared with pure gasoline E0 added with E5h, E10h, and E15h Oxygenate Cycloheptanol fuel non additive. The motor performance tests were measured using dynamometer test. The experimental results proved that the fuel performance has increased and the fuel consumption is less if it is compared with E5h, E10h, and E15h Oxygenate Cycloheptanol fuel non additive.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Abikusna
"Pemanfaatan energi terbarukan di Indonesia masih rendah, dibandingkan minyak (34%), batubara (20%), dan gas (20%), pemanfaatan sumber energi untuk air 3%, panas bumi 1%, bahan bakar nabati 2%, dan biomassa 20%. Padahal sumber energi yang tidak terbarukan semakin menipis akibat meningkatnya konsumsi minyak bumi sebagai bahan bakar. Hal ini membuat kita harus mencari alternative renewable energy, salah satunya adalah bio-ethanol. Dalam penelitian ini memanfaatkan bio-ethanol, hasil destilasi, sebagai bahan bakar pencampur pada motor dinamis berbahan bakar premium serta membandingkan performa motor dengan melakukan simulasi CFD (dengan Fluent 6.3.26) pembakaran dengan variasi bio-ethanol tersebut (E10 dan E20). Hasil penelitian menunjukkan bahwa campuran premium dengan bio-ethanol (E20) menunjukkan kualitas pembakaran yang baik, yang menghasilkan performa dan emisi yang optimum.

Utilization of renewable energy in Indonesia is still minimum, compared to oil (34%), coal (20%), gas (20%), energy source of water 3%, geothermal 1%, biofuel 2%, and biomass 20%. While unrenewable energy source is decreasing, due to increase of it consumption for fuel. It makes us need to look for alternative renewable energy, with bio-ethanol as one of it. This research uses bio-ethanol, distillation result, as mixed fuel to dynamic engine with gasoline fuel, and compares engine performance by doing CFD simulation combustion (with Fluent 6.3.26) with bio-ethanol variation of E10 and E20. The research result revealed that gasoline mixture with bio-ethanol (E20) showed a good quality of combustion, which produce optimal performance and emission."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elfi Nur Rohmah
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T-pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Faiq Aziz
"ABSTRACT
Bahan bakar fosil menjadi salah satu kebutuhan utama manusia modern, terutama untuk kendaraan bermotor. Namun, kekurangan bahan bakar fosil memunculkan berbagai alternatif, salah satunya adalah bioetanol. Bioetanol memiliki Angka RON nilai Oktan lebih tinggi dibanding BBM sehingga dapat meningkatkan performa mesin. Namun, penggunaan bioetanol masih terbatas pada pencampuran dengan bahan bakar fosil pada persentase tertentu. Bioetanol yang digunakan merupakan bioetanol fuel grade dengan kadar air dibawah 0,1. Selain meningkatkan performa, penggunaan bioetanol dapat menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna sehingga menghasilkan emisi yang lebih baik. Selain bioetanol, solusi lain dalam mengurangi emisi sekaligus memperkecil nilai COV Coefficient of Variation pada mesin adalah penambahan zat aditif Oxygenate dengan kandungan oksigen lebih tinggi sehingga dapat menghasilkan emisi lebih baik dibanding bahan bakar murni saat pembakaran. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan bioetanol fuel grade dengan perbandingan E5, E10 dan E15 dengan zat aditif Oxygenate Cyclohexanol yang nantinya hasil torsi akan dibandingkan dengan bahan bakar murni E0. Pengujian dilakukan menggunakan Engine Dynamometer Test. Dari penelitian ini disimpulkan: Pambahan Bioetanol dapat meningkatkan torsi; semakin banyak persentase bioetanol yang dicampurkan maka akan semakin tinggi nilai torsinya. Namun, penambahan aditif membuat rasio udara dan bahan bakar menjadi lean dikarenakan oksigen yang sangat banyak dan menyebabkan nilai torsi menurun.

ABSTRACT
Fossil fuel has become one of modern human primary needs, mainly for motorized vehicles. Nonetheless, due to its drawback, people have created its alternatives, including bioethanol. Bioethanol has higher octane number which produces better emission compared to fossil fuel. However, bioethanol usage is still limited to just mixing it with fossil fuel in a certain ratio. Bioethanol used for this method is fuel grade bioethanol with water percentage less than 0.1 which can improve engine performance as well as produce better emission. Another solution that can reduce emission and lessen Coefficient of Variation COV is by adding Oxygenate additive which has higher oxygen level that helps reducing emission during ignition. In this experiment, writer used fuel grade bioethanol with E5, E10, and E15 ratio with Oxygenate Cyclohexanol additive. Afterwards, torques generated from the experiments will be compared to ones from pure fossil fuel E0 usage. The experiment is conducted by using Engine Dynamometer Test. From the results obtained, it can be concluded that adding bioethanol will increase torque The more bioethanol being added, the higher torque will be generated. However, additive addition makes the ratio between air and fuel become lean and reduce torque due to high level of oxygen. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>