Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104596 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lubis, Fanda Fadly
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marhamatunnisa
"Menarche merupakan istilah untuk menstruasi pertama kali. Dewasa ini, banyak anak yang mengalami menarche pada usia 9 tahun. Tujuan umum penelitian ini adalah menggambarkan respon psikologis saat menarche pada anak usia sekolah. Penelitian dilaksanakan dengan desain kuantitatif pada bulan April hingga Mei 2012 di 4 Sekolah Dasar di Kelurahan Pondok Cina, Kota Depok. Kriteria sampel penelitian ini adalah murid kelas 4,5, dan 6 SD yang sudah mengalami menarche. Total sampel penelitian adalah 58 anak yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling. Gambaran respon psikologis saat menarche dilihat dari setiap variabel respon, yakni bahagia, takut, cemas, malu, biasa saja, sedih, dan marah yang kemudian dikategorikan menjadi positif dan negatif. Hasil nalisis univariat menunjukkan bahwa 53,4% responden menunjukkan respon positif dan 46,6% menunjukkan respon negatif terhadap menarche.

Menarche is the onset of menstruation. Nowadays, many children has period of menarche at age 9 years. The general objective of this research was to describe the psychological response at first menstruation (menarche) of female school age children. The research was conducted using quantitative design from April to May 2012 in 4 Elementary School and 1 in Pondok Cina, Depok. Sample criteria was: post menarche students in 4,5, and 6 grade of Elementary School. A total of 58 students was choosen by purposive sampling. Psychological response at menarche was described with some variables, happy, fear, anxiety, shame, neutral, sad, and angry, that was categorized by positive and negative. Univariate analysis shows that 53,4% sample has positive response and 46,6% has negative response at menarche."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43390
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Fanda Fadly
"Secara garis besar penelitian ini menjelaskan tentang migrasi yang terjadi di Kelurahan Pondok Cina. Migrasi yang terjadi di Kelurahan Pondok Cina sangat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial masyarakat di Kota Depok, khususnya Kelurahan Pondok Cina. Oleh karena itu, dengan penelitian yang dilakukan ini diharapkan akan diperoleh gambaran dan pemahaman tentang terjadinya perubahan pola kehidupan sosial masyarakat di lingkungan Kelurahan Pondok Cina yang tidak terlepas dari kedatangan penduduk pendatang.
Untuk mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan sosial masyarakat di Kelurahan Pondok Cina tersebut, diperlukan data yang didapat dari beberapa kasus. Untuk memperoleh data tersebut, maka dilakukan wawancara kepada beberapa penduduk, baik itu penduduk asli Pondok Cina yaitu Betawi, maupun penduduk pendatang. Penduduk pendatang pada umumnya datang dari berbagai daerah di Indonesia, yang kemudian menetap di Kota Jakarta dan akhimya pindah ke wilayah Pondok Cina. Selain dari wawancara, penelitian ini juga mengambiI data melalui beberapa dokumentasi dan observasi. Perubahan sosial yang terjadi di Kelurahan Pondok Cina dibatasi pada perubahan sosial di lapangan pekerjaan, perubahan sosial pada kehidupan keluarga, dan perubahan sosial pada pola gaya hidup."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T3922
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggi Dewinta Chairani
"Tesis ini membahas mengenai upaya pemberantasan petty corruption pada pelayanan public khususnya di Kelurahan dan Kepolisian. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif, yang merupakan penelitian berdasarkan bahan hukum utama dengan cara menelaah teori-teori, konsep-konsep, asas-asas hukum serta peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penelitian ini. Data-data yang diperoleh kemudian diolah secara kualitatif dan diuraikan dalam bentuk kalimat sistematis. Hasil penelitian ini menyimpulkan terdapat 2 (dua) bentuk petty corruption yang terjadi pada pelayanan publik di Kelurahan dan Kepolisian: uang yang diberikan untuk mempercepat proses birokrasi dan uang yang diberikan untuk menghilangkan suatu proses dalam serangkaian proses dan bahkan dilakukan untuk membuat pegawai tingkat rendah melakukan pelanggaran terhadap kewenangan jabatannya.Namun dalam praktek, bentuk-bentuk petty corruption ini sulit diberantas karena terdapat beberapa faktor penghambat dalam pemberantasan petty corruption, yaitu faktor ketidakpaduan subsistem-subsistem pada tahap pra-adjudikasi dalam sistem peradilan pidana, faktor persepsi atau kebiasaan masyarakat yang membuat petty corruption semakin mengakar, faktor birokrasi dalam pelayanan publik yang kurang responsif, kurang informatif, kurang accessible, kurang koordinasi, birokratis atau birokrasi yang berbelit-belit, kurang mau mendengar keluhan atau saran atau aspirasi masyarakat, inefisien, dan juga faktor peraturan perundang-undangan yaitu Pasal 12A Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001. Oleh karena terdapat empat faktor penghambat pemberantasan petty corruption, peneliti mengajukan empat alternatif solusi dalam pemberantasan petty corruption: yaitu mengkategorikan petty corruption sebagai tindak pidana ringan, menindak para pelaku petty corruption dengan Afdoening Buiten Process.dengan reformasi birokrasi dan pengawasannya, menjadikan birokrasi berbayar.

This thesis discusses about eradicating petty corruption in public services, especially in the Sub-district office and the Police station. The research method using normative juridical research method, which is a research based primary legal materials in a way to examine the theories, concepts, principles of law as well as legislation related to this research. The data is obtained then processed qualitatively and described in a systematic form of the sentence. Results of this study conclude there are two forms of petty corruption that occurs on public services in the Sub-district office and the Police station: money given to speed up the bureaucratic process and the money given to eliminate a process in a series of processes and even made to make employees low-level offenses against his authority. But in practice, forms of petty corruption are difficult to combat because there are some inhibiting factors in eradicating petty corruption, which is a factor disagreement subsystems at the preadjudication in the criminal justice system, factors of perception or habits of the people who make petty corruption increasingly entrenched, factor bureaucracy in public services that are less responsive, less informative, less accessible, less coordination, bureaucratic or cumbersome bureaucracy, less willing to hear a complaint or suggestion or aspirations of the people, inefficient, and also factors of legislation, namely Article 12A Regulation No. 20 of 2001. Therefore, there are four factors inhibiting eradicating petty corruption, researchers found four alternative solutions in the fight against petty corruption: categorize petty corruption as a misdemeanor, crack the perpetrators of petty corruption with Afdoening Buiten Process,bureaucratic reform and supervision, petty corruption as bureaucratic cost."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T45523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desvira Natasya
"Menurut Kementrian Perhubungan, tingkat pertumbuhan korban kecelakaan lalu lintas pada anak-anak usia dibawah 15 tahun dalam kurun waktu 2007-2012 menduduki peringkat tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 38,7%. Kondisi ini sangat memprihatinkan mengingat anak-anak sebagai generasi penerus bangsa kehilangan masa depannya akibat kecelakaan yang dialaminya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keselamatan lalu lintas pada siswa Sekolah Dasar dengan mengambil studi kasus di Depok yaitu di SDN Pondok Cina 01 dan SDN Cisalak 01. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada siswa, orang tua dan guru kelas 5 dan 6. Data dianalisis dengan uji statistik nonparametrik. Hasil menunjukkan bahwa Depok dengan peringkat kerawanan rendah berdasarkan indikator keselamatan personal namun siswa dalam perjalanan ke dan dari sekolah masih memiliki risiko kecelakaan terutama berkaitan dengan minimnya pengetahun keselamatan dan fasilitas Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Penelitian ini mengusulkan program Perjalanan Aman ke Sekolah untuk meningkatkan tingkat keselamatan lalu lintas anak-anak.

According to the Ministry of Transportation, the growth rate of traffic accident victims for children aged under 15 years in the period 2007-2012 ranked highest in Indonesia which is amounted 38,7%. This condition is very worrying since children as our future generation lose their future due to traffic accident. This study aims to analyze traffic safety for elementary school children with case study in Depok, State Elementary School Pondok Cina 01 and Cisalak 01. This study was conducted by distributing questionnaires to students, parents and teachers in grade 5 and 6. Analysis data using nonparametric statistical test. Results showed that Depok with low ranked of vulnerability based on indicator of personal safety but on the way to and from school, students still have accident risk that is mainly due to lack of safety knowledge and School Safety Zone. This study proposes Safer Journey to School program to improve traffic safety level of children."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S59569
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Ratna Azzakia
"ABSTRAK
Partisipasi perempuan bekerja merupakan keputusan perempuan usia kerja untuk terlibat aktif secara ekonomi, baik sudah bekerja, menganggur, maupun sedang mencari pekerjaan. Persentase jumlah angkatan kerja perempuan meningkat sebesar 48 persen dalam kurun waktu 10 tahun, yaitu pada tahun 2006-2016. Keterlibatan perempuan di pasar kerja memberikan dampak positif untuk kesejahteraan ekonomi keluarga dan secara tidak langsung berdampak bagi perbaikan perekonomian negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang memengaruhi partisipasi perempuan bekerja menggunakan metode Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID) dan mengetahui risiko partisipasi perempuan bekerja berdasarkan variabel-variabel yang berpengaruh menggunakan metode Regresi Logistik. Variabel dependen pada penelitian ini adalah partisipasi perempuan bekerja, sedangkan variabel independen pada penelitian ini terdiri dari variabel tingkat pendidikan, usia, status perkawinan, pelatihan kerja, tanggungan, dukungan keluarga, hutang, dan kesehatan. Penelitian ini menggunakan data primer berjumlah 211 responden dengan lokasi penelitian di Kelurahan Pondok Cina yang terdiri dari 99 responden bekerja dan 112 responden yang tidak bekerja. Hasil analisis menggunakan
metode CHAID diperoleh variabel dukungan keluarga paling berpengaruh terhadap partisipasi perempuan bekerja. Kemudian terdapat variabel tanggungan dan tingkat pendidikan yang juga berpengaruh. Tingkat keakuratan hasil klasifikasi secara keseluruhan sebesar 73% menggunakan metode CHAID. Hasil analisis menggunakan metode Regresi Logistik diperoleh bahwa risiko partisipasi perempuan bekerja dengan mendapat
dukungan keluarga 12,64 kali lipat dari perempuan yang tidak mendapat dukungan keluarga. Perempuan yang tidak memiliki tanggungan memiliki risiko partisipasi kerja sebesar 4,25 kali lipat dari perempuan yang memiliki tanggungan, sedangkan perempuan dengan tingkat pendidikan dasar memiliki risiko partisipasi kerja sebesar 1,04 kali lipat dari perempuan dengan tingkat pendidikan tinggi.

ABSTRACT
Womens work participation is a decision of working-age women to be actively involved economically, as already working, unemployed, and those who still looking for work. Percentage of womens workforce increased up to 48 percent in a decade which is from 2006-2016. The involvement of women in the labor market gives positive impact on families economy wealthy and indirectly has an effect on improving the countrys economy. This study has a purpose to analyze variables that affect the participation
of womens work which uses Chi-Square Automatic Interaction Detection (CHAID) method. Also this study is conducted to know the risks in womens work participation based on the variables that are affected through the use of Logistic Regression method. Dependent variable in this study is womens work participation while independent variables of this study consists of level of education, age, marriage status, work training, dependent, familys support, debt, and health. This study uses primary data with total 211 respondents that consist of 99 respondents who work, and 112 respondents are unemployed. The research site is in Kelurahan Pondok Cina. The result of the analysis using CHAID method obtained variable of family`s support as the most influential variable towards womens work participation. Then dependent variable and level of education variable also affected. The overall accuracy of classification result is 73% using the CHAID method. The analysis result using Logistic Regression method found that the risk of participation of women working with family support was 12.64 times that of the women who did not receive family support. Working-women who have no dependents have a risk of work participation of 4.25 times that of women who have dependent meanwhile women with a basic level of education have a risk of participation of 1.04 times that of women with higher education."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qowaid
Semarang: Departemen Agama RI, 1994
297.8 QOW s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sri R. Wahyu Endah P.
"Tugas Akhir ini mengangkat pentingnya pengetahuan disiplin berlalulintas pada anak-anak usia sekolah agar mereka memiliki bekal pemahaman Ientimg bersikap yang aman dalam suatu situasi lalu lintas. Program berisi serangkaian pelatihan yang partisipatif dengan target intervensi anak usia sekolah (6~l2 tahun), namun difokuskan pada anak usia 9-10 tahun yang duduk di kelas empat, SDN Pondok Cina Ol, Depok.
Intervensi dilatarbelakangani oleh kenyataan bahwa kondisi lalu lintas di jalan Margonda Raya tepat di depan SDN Pondok Cina Ol sangat rawan bagi keselamatan para siswa. Setiap hari mereka mau tidak mau harus melalui lalu lintas yang padat dan semrawut. Kondisi lalu lintas seperti itu menjadi ancaman bagi keselamatan jiwa mereka. Terbukti sepanjang tahun 2008, lebih dari I0 siswa sekolah mcnjadi korban kecelakaan lalu lintas di depan sekolah mereka sendiri.
Perilaku pemakai jalan yang tidak mengindahkan disiplin berlalulintas merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas di Wilayah Depok sepanjang 2008 (Kasat Lantas Depok, 2009). Perilaku tersebut bukan tidak rnungkin untuk diperbaiki sqiak usia dini. Memasukkan pemahaman, aturan, fakta lewat pcsan-pcsan komunikatif akan mampu mempengaruhi individu untuk membuat perubahan sikap (Secord dan Backman, 1964 dalam Azwar, 2003). Intervensi cdukasi merupakan salah satu strategi yang dapat dilakukan change agent untuk mempengaruhi change target agar melakukan perubahan sosial (Zaltman, 1977).
Baseline study dilakukan melalui observasi, wawancara, focussed-group discussion, kucsioncr dan kepustakaan. Intervensi terhadap target menggunakan metode partisipatif melalui berbagai teknik intervensi scperti mcndongeng, pcrmainan, diskusi, menggambar dan praktek Iangsung di lapangan.
Target intervensi mengambil sample anak usia 9-10 tahun sesuai dengan teori perkembangan dari Piaget bahwa pada usia tersebut anak berada pada tahap perkembangan kognisi Operasional Konkrit. Perkembangan moral disiplin pada tahap im telah berkembang dengan baik yakni tidak hanya rnampu membedakan baik - bumk, dan benar - salah, tetapi juga alasannya. Dengan pendekatan kognisi sosial (Social Cognilive Theory), program lcbih memfokuskan pada kognisi subyek intervensi dengan pemelajaran melalui pendekatan observasi dari Bandura.
Analisis kuantitatif melalui Sample Paired T-test menunjukkan adanya peningkatan pemahaman subyek terhadap disiplin berlalulintas antara sebelum dan sesudah intervensi. Hasil analisis kualitatif menyebutkan bahwa subyek merasa program intervensi sangat bermanfaat dan memotivasi mereka untuk merubah perilaklmya sebagai pengunajalan.
Untuk keberlangsungan program ini, disarankan agar pelatihan disiplin berlalu lintas ini dapat menjadi kurikulum sekolah dan pihak sekolah dapat mengusulkan pembuatan Zona Selamat Sekolah (ZQSS) kepada pihak yang bcrwcnang demi kesclamatan siswa-siswanya.

This study highlights the importance of inculcating the knowledge of road safety disciplines among children at school age (6-12) to enable them to be able to keep themselves as safe as possible on the roads. The Program, consisting of series of participative training activities, is targeting 47 fourth graders aged 9-10 years old at Pondok Cina 01 Public Elementary School (SDN), Depok.
This intervention is triggered by serious traflic safety concems on thc street located just outside of the school yard. The heavy traffic situation witl1 insufficient road safety support (crossing bridge, clear zebra crossing, school signage, and presence of trained school security and police guards) puts the school children at risk.
The result is chaos for them, who, as road users are forced into this traffic situation as they seek to enter or leave their schoolyard. In 2008, over 10 students from the SDN Pondok Cina 01 had been involved in the traffic accidents taking place on the street, just in front of their school gate. Report from Depok Police Office (2008) explains, road users’ behaviour with no respect of road safety disciplines is the main factor behind the accidents. This behaviour is not impossible to be intervened since the early age. The change target can be influenced through educational intervention of communicative messages such as dissemination of knowledge and understanding of traffic rules (Zaltman 1977).
The baseline studies include observation, interviews, focussed-group discussion (F GD), literatures and distribution of pre-test and post-test questionnaires to the subjects. Using participative method, skill-based training is executed with various approaches such B story telling, games, problem-solving discussion, drawing competitions and direct practice out on the roads in real situation setting.
The change target (47 students of 9 -I0 years old), according to Piaget’s moral cognitive theory, is at the Concrete Operational stage and at the stage of established moral disciplines development. They have grown their competence not only to diierentiate good - bad, right - wrong, but also the reasons behind those. Using the social cognitive theory, the intervention emphasizes more on the subjects’ cognition through observational learning of Bandura.
The quantitative analysis ofthe pre-post test using sample-paired t-test shows a significant increase in subjects’ understanding towards traffic signs, regulations and road safety disciplines. The qualitative examination indicates the training is an effective altemative to train children to be safer pedestrians. In summary, the intervention program yields success and brings positive impact to the subjects for they are able to improve their knowledge about road safety disciplines and change their behaviours as road users.
For sustainability of the program, it is advisable that the school proposes the government to include the road safety education as part of the elementary school curriculum and build ZoSS for the safety of their students.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T34046
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>