Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 182498 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yeddy Taher
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Taufik Sukasah
"Kinerja pegawai yang menduduki suatu jabatan tertentu pada dasarnya merupakan hasil dari rangkaian aktivitas di bidang manajemen sumberdaya manusia, terdapat aktivitas tertentu yang dianggap memberikan kontribusi langsung terhadap upaya seseorang untuk mencapai kinerja tinggi dalam jabatannya. Aktivitas tersebut adalah proses rekrutmen, seeksi, dan penempatan pegawai (pejabat).
Bagi pegawai yang berada di lingkungan Sekretariat Negara Republik Indonesia, pelaksanaan proses rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai pada dasarnya mengacu kepada berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya UU Nomor 43 Tahun 1999 tentang perubahan atas UU Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, Peraturan Pemerintah (PP) No. 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan PNS dan diubah terakhir dengan PP No. 11 Tahun 2002 yang mengganti PP No. 6 Tahun 1976, PP No. 97 Tahun 2000 tentang Formasi PNS dan diubah terakhir dengan PP No. 13 Tahun 2002, serta dalam Keputusan Kepala BKN No, 13 Tahun 2002 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 100 Tahun 2000. Namun demikian, kenyataan menunjukkan bahwa ketentuan-ketentuan tersebut seringkali diabaikan dan dikalahkan dengan kebijaksanaan pimpinan atau pihak-pihak lain yang lebih bersifat politis.
Di sisi lain, pola pelaksanaan rekrutmen, seleksi, dan penempatan pegawai yang demikian tentuanya berimplikasi terhadap kinerja pejabat dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diembannya. Oleh karena itu, penelitian ini sengaja memilih judul Pengaruh Proses rekruitmen seleksi dan penempatan pegawai terhadap kinerja pegawai di Deputi Administrasi Sekretariat Negara Republik Indonesia. Adapun tujuan penelitian ini adalah 1) mendiskripsikan kondisi Proses Rekrutmen, Seleksi, dan Penempatan, serta Kinerja Pegawai, dan 2) mendiskripsikan pola pengaruh proses rekrutmen, seleksi dan pemenpatan terhadap Kinerja Pegawai di lingkungan Deputi Administrasi Sekretariat Negara.
Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan teknik analisis Rentang Kriteris dan Teknik Structural Equation Modelling (SEM). Dari hasil analisis dengan teknik analisis Rentag Kritesia diperoleh indikasi bahwa kondisi rekrutmen, seleksi, penempatan, dan kinerja pegawai di lokus penelitian cenderung masih belum optimal. Selanjutnya dengan SEM diindikasikan adanya pola keterkaitan yang erat antara variabel independen, yaitu rekrutmen, seleksi, dan penempatan. Selain itu, keluaran SEM juga mengindikasikan adanya pola keterkaitan yang signifikan variabel-variabel independen tersebut dengan kinerja pegawai (varibel dependen). Pola keterkaitan inilah yang dijadikan dasar untuk melakukan pembenahan kondisi kinerja pegawai (pejabat) di lingkungan Deputi Administrasi Sekretariat Negara Republik Indonesia, yaitu melalui upaya pembenahan terlebih dahulu pada proses rekrutmen, seleksi dan penempatan pegawai yang dilaksanakan selama ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22454
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S8572
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mailani Amperawan
"Sekretariat Negara Republik Indonesia (Setneg RI) sebagai lembaga pemerintah yang berkedudukan dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI harus selalu tanggap dan siap memberi dukungan staf dan pelayanan administrasi secara efektif dan efisien kepada Presiden RI. Kondisi ini menimbulkan konsekuensi diperlukan adanya dukungan anggaran yang optimal untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan kegiatan Sekretariat Negara. Dalam menjawab konsekuensi tersebut, peneliti berkeyakinan bahwa diperlukan adanya penilaian terhadap kinerja perencanaan anggaran di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia dalam koridor menuju clean government dan good governance.
Penelitian terhadap persepsi pegawai tentang perencanaan anggaran di Setneg RI ini dilatarbelakangi oleh pentingnya efektivitas kinerja pegawai dalam melaksanakan tugas dan fungsi organisasi. Adapun rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitian ini adalah 1) bagaimana pendapat responden terhadap perencanaan anggaran di Setneg, dan 2) bagaimana praktik penerapan pendekatan tugas, prioritas, yuridis, efisiensi, partisipasi, dan waktu dalam perencanaan anggaran di Setneg RI.
Dengan mengacu pada beberapa teori perencanaan dan anggaran yang berkaitan dengan kinerja/prestasi, ternyata terdapat kesamaan substansi yang menunjukkan bahwa perencanaan pada hakikatnya mengandung unsur-unsur yang berkaitan dimana kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan harus sesuai dengan tugas organisasi yang akan dicapai; mengutamakan kegiatan yang sifatnya prioritas; kegiatan yang dilakukan tersebut sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku, dengan kata lain, mengandung unsur yuridis; kegiatan yang ingin dicapai senantiasa dilaksanakan secara efisien; kegiatan yang direncanakan dirancang dengan partisipasi sumberdaya manusia yang ada di departemen/lembaga/instansi; serta kegiatan yang dirancang tersebut memperhitungkan waktu memproses dan waktu pelaksanaannya. Sedangkan anggaran pada hakikatnya mengandung unsur-unsur pengeluaran dalam satuan uang yang direncanakan membiayai kegiatan-kegiatan dengan standar harga yang berlaku untuk pencapaian tujuan dan sasaran organisasi; penerimaan dalam satuan uang yang direncanakan dan keterangan dari mana penerimaan tersebut diperoleh; serta sesuai dengan waktu yang direncanakan untuk pengeluaran maupun penerimaan.
Pemahaman tersebut di atas diperoleh setelah melalui tahapan mengeksplorasi, mengelaborasi, menginterpretasi, dan menjustifikasi atas definisi, pengertian, peranan, dan manfaat perencanaan anggaran sehingga diperoleh benang merah bahwa perencanaan anggaran mengandung unsur-unsur: tugas, prioritas, yuridis, efisiensi, partisipasi, dan waktu. Dengan demikian sebagai dasar menilai kinerja perencanaan anggaran di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia secara, objektif dapat menggunakan unsur-unsur tersebut sebagai indikator. indikator-indikator tersebut diukur/dinilai untuk menguji kebenaran melalui persepsi responden yang berjumlah 260 dari 793 pegawai negeri di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia yang diproses berdasarkan teknik stratified random sampling (sampel acak terstrata) dan cara pengambilan sampelnya berdasarkan variable sampling fraction (disproposional/optimal).
Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan statistik deskriptif, antara lain, label persepsi, perhitungan persentase, arithmetic mean, modus, distribusi frekuensi (sederhana/kelompok), kondisi umum indikator, grafik balok persepsi pegawai, grafik lingkaran rata-rata hitung. Berdasarkan statistik deskriptif tersebut, data yang telah dikuantifisir diinterpretasi untuk menjawab masalah-masalah manajemen perencanaan anggaran di Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi pegawai dalam perencanaan anggaran dirasakan belum memadai karena tidak diikutsertakannya pegawai noneselon/non-fungsional (NEINF), misalnya: di dalam menghimpun data kegiatan; di dalam merencanakan tujuan, sasaran, dan manfaat kegiatan yang sesuai dengan tugasnya; serta di dalam menyusun kerangka acuan kegiatan. Selain itu, penelitian juga menemukan bahwa perencanaan anggaran yang diusulkan tersebut tidak transparan dan atau tidak dikomunikasikan kepada pegawai NEINF. Sedangkan penelitian terhadap praktik penerapan pendekatan tugas, prioritas, yuridis, efisiensi, dan waktu dalam perencanaan anggaran di Setneg adalah relatif efektif, meskipun tidak semua pernyataan di dalam setiap pendekatan yang digunakan tersebut menunjukkkan kadar yang efektif. Namun, secara umum, perencanaan anggaran di Setneg dalam dua tahun terakhir ini relatif kurang efektif.
Agar efektivitasnya optimal disarankan 1) perlu dilakukan koordinasi dan sinkronisasi, 2) perlu dilakukan pendistribusian UU Propenas, 3) perlu diinformasikan peraturan/ketentuan yang berkaitan dengan perencanaan anggaran, 4) perlu meminta persetujuan mengenai standar harga sektoral kepada Depkeu, 5) perlu penataan kembali format formulir usulan yang memuat tujuan, sasaran, dan manfaat kegiatan, dan 6) perlu keikutsertaan pegawai NEINF dalam perencanaan anggaran di unit-unit kerja.
Setelah melalui tahapan analisis data, ada baiknya dilakukan penelitian lanjutan serupa dalam institusi yang berbeda dengan jumlah sampel yang lebih besar. Dengan cara ini, diharapkan dapat lebih valid dan reliabel sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah secara memadai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Widodo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang motivasi kerja, kemampuan kerja dan kinerja pegawai administrasi persuratan Sekretariat Negara Republik Indonesia. Di samping itu juga untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja pegawai, kemampuan kerja dengan kinerja pegawai serta hubungan antara motivasi kerja dan kemampuan kerja secara bersama-sama dengan kinerja pegawai.
Dalam penelitian ini populasi sekaligus sampel penelitian adalah pegawai administrasi persuratan Sekretariat Negara RI yang berjumlah 44 orang. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan kuesioner untuk variabel motivasi kerja dan kinerja, serta tes untuk mengetahui kemampuan kerja pegawai. Sedangkan teknik analisis yang dipergunakan adalah teknik analisis deskriptif korelasional yang dibantu dengan penggunaan tabel, gambar dan grafik serta penggunaan analisis korelasi (bivariate dan ganda).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi kerja pegawai cenderung sedang, kemampuan kerja pegawai adalah tinggi dan kinerja pegawai antara sedang dan tinggi. Kemudian antara motivasi kerja dengan kinerja memiliki hubungan yang positif dan sedang (ditunjukkan dengan r = 0,550), kemampuan kerja dengan kinerja memiliki hubungan yang positif dan kuat (ditunjukkan dengan r = 0,657), dan antara motivasi kerja dan kemampuan kerja secara bersama-sama dengan kinerja memiliki hubungan yang positif dan kuat (ditunjukkan dengan r = 0,728).
Di samping itu hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kontribusi variabel motivasi kerja terhadap kinerja adalah sebesar 30,3%. Sementara itu kontribusi variabel kemampuan kerja terhadap kinerja adalah sebesar 43,2%. Sedangkan kontribusi variabel motivasi kerja dan kemampuan kerja secara bersama-sama dengan kinerja adalah sebesar 52,9%. Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa motivasi kerja dan kemampuan kerja memiliki hubungan yang positif dan kuat dengan kinerja."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T10117
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S8589
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harly Agung Prabowo
"Sekretariat Kabinet Repubiik Indonesia (Setkab RI) merupakan lembaga pemerintah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden dengan tugas pokok memberikan dukungan staf, pelayanan administrasi dan pemikiran kepada Presiden selaku kepala pemerintahan dalam rangka pengambilan dan pengendalian kebijakan pemerintahan. Untuk dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara optimal, perlu didukung oleh ketersediaan pegawai yang memadai baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Penelitian tentang pengaruh ikilim organisasi dan motivasi terhadap semangat kerja pegawai ini dilatarbelakangi oleh pentingnya semangat kerja pegawai dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu instansi. Adapun rumusan masalah yang diketengahkan dalam penelitlan ini adalah keadaan di Kantor Setkab RI yang menyangkut: a) gambaran Iklim organisasi, motivasi dan semangat keija; b) apakah ada pengaruh iklim organisasi dan motivasi terhadap sernangat kelja pegawai baik secam sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Populasi dalam penelitian ini adalah seiuruh pegawai Kantor Setkab RI berjumlah 294 orang masing-masing terdiri dari pejabat eselon II sampai dengan eselon IV dan Staf. Jumlah responden sebagai sampel penelitian berdasarkan Nomogram Harry King sebesar 82 orang yang mewakili seiuruh strata. eknik analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis secara deskripijf dan analisis statistik dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product for Service Solution). Guna meningkatkan semangat kerja didasarkan pada korelasi dan hubungan antar varlabel dlmaksud yang selanjutnya diberi bobot dan skor untuk menentukan skala prloritas.
Hasii penelitian menunjukkan bahwa secara umum gambaran iklim organisasi, motivasi, dan semangat kerja pegawai di Kantor Setkab RI tergolong cukup konduslf, walaupun ada beberapa hal yang dirasakan kurang memadai, seperti prosedur dan tata laksana kerja yang dirasakan terlalu ketat, masih minimnya jumlah pegawai yang bermotivasi Unggi, dan masih banyak pegawai yang kurang proaktif. Di samping itu, masih kurangnya prakarsa kerja, kurangnya kemandirian kerja, kurangnya kemamuan keuja keras, dan kurangnya upaya untuk berbuat Iebih baik terhadap sesama rekan kerja. Hal lain yang per1u diperhatikan adalah masih seringnya pegawai meninggalkan kantor untuk urusan pribadi, terlalu banyak meminta izin untuk kepentingan keluarga maupun kedisiplinan yang masih relatif kurang.
Dari hasil analisis stadstik tampak bahwa iklim organsiasi dan motivasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap semangat kerja pegawai baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.
Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan, yaitu: Pertama: perlu diterapkan prosedur dan tata laksana kerja yang Iebih fleksibel karena sebagian besar responden berkeyakinan bahwa Heksibilitas itu akan meningkatkan semangat kelja, Ke.-dua: perlu memberikan penghargaan (reward) kepada pegawai yang berprestasi tinggi sebagai stimulus agar para pegawai Iebih kreatif, proaktif, bekelja keras dan rnemiliki semangat kompetisi yang tinggi, Kenya perlu diterapkan disiplin yang Iebih ketat sebagai bentuk antisipasi atas kurangnya disiplin pegawai, Keempat: perlu peningkatan kondisi iklim organisasi dan motivasi pegawai secara simultan karena dua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif dan signinkan baik secara parsial maupun kolektlf.
Sebagai tindak lanjut penelitian ini ada baiknya dilakukan penelitian lanjutan serupa dengan kancah yang berbeda dan jumlah sampel yang Iebih besar. Dengan cara ini, diharapkan dapat ditarik suatu generalisasi yang lebih luas dan signifikan sehingga dapat dijadikan referensi ilmiah secara memadai."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T 5882
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Irawan
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran tentang kondisi iklim organisasi, kepemimpinan, dan kepuasan kerja pegawai di lingkungan Sekretariat Negara. Adanya ikllim organisasi dan kepemimpinan yang baik seperti yang diinginkan pegawai, dapat menciptakan suasana organisasi yang mendukung terlaksananya kegiatan pekerjaan pegawai. Hal tersebut diperlukan karena akan membuat pegawai merasa puas terhadap pekerjaannya pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja pegawai sesuai yang diharapkan.
Dalam penelitian ini, penulis melibatkan 89 orang pegawai sebagai responden yang terdiri dari pegawai yang mempunyai golongan I sampai dengan golongan IV. Pemilihan sampel tersebut dilakukan dengan menggunakan stratified random sampling yang terdiri dari 2 orang golongan I, 35 orang golongan II, 44 orang golongan III, dan 8 orang golongan IV.
Untuk mengetahui hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja dan kepemimpinan dengan kepuasan kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama digunakan analisis tabulasi silang dan korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel iklim organisasi dan kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan kepuasan kerja. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis korelasi antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja sebesar 0.487, dan nilai korelasi antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja adalah sebesar 0,483. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda antara iklim organisasi dan kepemimpinan dengan kepuasan kerja diketahui bahwa R adalah 0,64."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T11466
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paiyo
"Persoalan peningkatan kinerja pegawai merupakan hal yang sentral dibicarakan dalam manajemen sumberdaya manusia. Untuk itu kajian mengenai faktor-faktor yang berkorelasi dengan pencapaian kinerja pegawai selalu dilakukan dari waktu ke waktu. Beberapa faktor yang berhubungan dengan kinerja pegawai antara lain yaitu budaya kerja pegawai dan motivasi pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan Budaya Kerja dengan kinerja pegawai pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (2) Hubungan Motivasi Pegawai dengan kinerja organisasi pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (3) Hubungan Budaya Kerja dan Motivasi Pegawai secara bersama-sama dengan kinerja organisasi pada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi.
Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut digunakan beberapa konsep yaitu, konsep kinerja organisasi, konsep budaya kerja pegawai dan konsep motivasi kerja pegawai. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atau merupakan tingkat pencapaian tujuan. Kinerja adalah degree sejauhmana seseorang melaksanakan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya untuk mencapai hasil sesuai dengan target kerjanya; bila hasil kerja semakin mendekati target kerjanya maka tentu kinerjanya semakin baik (Rue dan Byars dalam Keban, 1995). Menurut Robbins (2002), karakteristik budaya organisasi, yaitu: inisiatif individu, toleransi terhadap tindakan beresiko, arah, integrasi, dukungan manajemen, kontrol, identitas, toleransi terhadap konflik, pola-pola komunikasi. Motivasi menurut Maslow terdiri dari hirarkhi tingkat kebutuhan, yaitu: kebutuhan fisik, rasa-aman, hubungan sosial, perwujudan diri, pengakuan terhadap prestasi. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui studi lapangan, kuesioner. Sedangkan data sekunder berasal dari data laporan dari berbagai instasi yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Hasil analisis yang diperoleh menunjukkan bahwa; (1) Budaya kerja memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai secara signifikan di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (2) Motivasi kerja pegawai memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai secara signifikan di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi; (3) Budaya kerja dan Motivasi kerja pegawai memiliki korelasi positif dengan kinerja pegawai secara signifikan di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Semakin baik budaya kerja dan motivasi, semakin tinggi kinerja pegawai di Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi. Sebagai rekomendasi dari penelitian ini, disarankan kepada Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah Konstitusi untuk menciptakan nuansa kerja yang menunjang pencapaian Kinerja Pegawai, melalui penciptaan budaya kerja yang kondusif melalui pelatihan yang memadai. Diperlukan penelitian lanjutan, selain budaya kerja, dan motivasi pegawai yang akan berkorelasi dengan kinerja.

Issues about organizational performance are the central issues to discuss in human resources management. Therefore, study about same factors correlate with organizational performance is to be done from time to time. Same factors which is correlate with organizational performance such as organizational culture and motivation.
This research aim to know: (1) the correlation between organizational culture toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia; (2) the correlation between motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia; (3) the correlation between organizational culture and motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia.
To answer the research aim are used same concept. That are organizational performance concept, organizational culture concept and motivation. Performance is the degree of accomplishment (Rue dan Byars: Keban, 1995). According to Robbins (2002), organizational culture specified are: personal initiative, tolerans toward risk action, objective, integration, management support, control, identity, tolerans toward conflict, comunication structure. Motivation according to Maslow are built base on hirarchy need. That are: fisical need, secure need, social relationship, self actualization, prestise need. Data used in this research are primery and secondary data. Primary data are collected by field research and quesioner. Secondary data are collected from report data from various resourch which is related to research topic.
Research indicated same result, which are; (1) there is positive correlation between organizational culture toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional court; (2) there is positive the correlation between motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court; (3) there is positive the correlation between organizational culture and motivation toward organizational performance in Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court As recommendation, this research give suggestion to Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia to create works environment which is related to reach the highest work performance by same effort specially suitable training for the employee. Is needed to do additional research by other researcher, biside organizational culture and motivation that will correlate to reach good performance of Sekretariat General and Registrar of Constitutional Court of The Republic of Indonesia employe."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24595
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>