Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166836 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
S8354
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adil Kurnia
"Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi perkembangan yang menggembirakan dari bisnis perparkiran yang dieklola secara modern di Indonesia. PT. X yang saat ini memiliki lebih kurang 7800 karyawan tampil sebagai pioneer sekaligus menjadi market leader. Untuk mempertahankan posisi market leader dari ancaman para kompetitor yang semakin progresif dituntut upaya keras dari PT. X untuk membenahi pengelolaan bisnisnya yang masih lemah khususnya dalam hal kualitas sumber daya manusia.
PT. X saat ini memiliki keluhan bahwa hampir pada semua unit operasional perparkiran yang dikelolanya terjadi penyalahgunaan/manipulasi uang penerimaan parkir yang merugikan perusahaan baik secara finansial, etika/moral karyawan maupun citra perusahaan di masyarakat. Dalam upaya mengatasi dampak kerugian yang dialami maka manajemen PT. X merasa perlu untuk segera merancang program intervensi yang mampu mencegah terjadinya perilaku tersebut sekaligus meningkatkan motivasi serta perilaku kerja yang produktif.
Berdasarkan teori yang dikaji, perilaku karyawan dalam bentuk penyalahgunaan/manipulasi uang yang merugikan perusahaan disebut dengan perilaku kontraproduktif (contraproductive behaviour). Timbulnya perilaku ini dapat berpangkal pada kurangnya kepuasan kerja yang dapat disebabkan oleh: faktor pekerjaan, faktor individu/pribadi, faktor sosial dan faktor kesempatan berkembang. Setelah mengkaji data sekunder maupun data primer melalui kuesioner dan wawancara, disimpulkan bahwa masalah utama dari permasalahan di atas adalah: (a) faktor pekerjaan: job description kurang Iengkap-terinci, prosedur kerja (SOP) kurang detil-ketat, sifat pekerjaan berhubungan langsung dengan uang, dan kurangnya keamanan kerja (status kontrak); (b) faktor individu; status sosial-ekonomi kurang, kebiasaan/budaya hidup kurang baik, etos kerja kurang dan penghayatan agama kurang; (c) faktor sosial: lemahnya kualitas penyeliaan atasan (pengawasan kurang ketat), sikap/perilaku negatif rekan kerja, dan lingkungan bergaya hidup konsumtif; dan (d) faktor kesempatan berkembang: kurangnya kesempatan mengembangkan diri, dan kurangnya pemberian pengakuan/penghargaan dari perusahaan atas perilaku/prestasi yang ditampilkan/dicapai karyawan.
Secara teoritik ada beberapa alternatif solusi sebagai intervensi terhadap masalah di atas, yaitu : Intervensi Strategis, berupa pembentukan budaya kerja yang bertujuan memberikan pedoman kepada karyawan dalarn bersikap dan berperilaku kerja; Intervensi Teknostruktural, berupa penyempurnaan job description dan SOP unit operasional yang bertujuan memberikan panduan operasional pelayanan parkir secara akurat dan ketat sehingga mempersempit kesempatan manipulasi uang parkir; Intervensi Manajemen SDM, berupa penyusunan sistem penghargaan & hukurnan yang bertujuan memberikan pengakuan/penghargaan kepada karyawan yang menampilkan perilaku/prestasi positif dan sebaliknya memberikan sanksi/hukuman kepada karyawan berperilaku/berprestasi tidak diharapkan. Intervensi Proses Manusia, bempa pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja karyawan operasional yang bertujuan agar mereka dapat mengenal potensi dirinya, hambatan-hambatan, teknik memotivasi, dan etos kerja positif/negatif serta konsekuensinya.
Berdasarkan analisis terhadap keuntungan dan kerugian masing-masing allematif solusi di atas, maka dipilih pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja sebagai alternatif terbaik untuk direkomendasikan kepada pihak Manajemen PT. X mengingal alternatif ini secara umum lebih baik dalam hal efektivitas, durasi, sumber daya dan biaya, dibandingkan ketiga alternatif solusi lainnya.
Pelatihan peningkatan motivasi dan etos kerja yang direkomendasikan berisi: sasaran, silabus, metode, tempat, durasi, peserta, pelatih, evaluasi dan biaya pelatihan. Pelatihan dilaksanakan secara bertingkat diawali dengan memberikan Pelatihan Untuk Pelatih dan Pelatihan Motivasi dan Etos Kerja kepada para atasan di unit operasional parkir (Assistant Manager hingga Regional Manager) dalam rangka menyiapkan mereka menjadi pelatih untuk pelatihan kepada level pengawas dan level pelaksana. Pada akhir pelatihan, dilakukan pemantauan (monitoring) dan evaluasi oleh atasan terhadap perubahan perilaku peserta di tempat kerja. Dengan mengikuti pelatihan ini diharapkan karyawan akan memiliki motivasi tinggi dan etos kerja positif yang dapat menumbuhkan kepuasan kerja tinggi sehingga dapat mencegah timbulnya perilaku kontraproduktif khususnya dalam penyalahgunaan uang pembayaran parkir."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
T18075
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5073
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rambe, Benny
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Husni
"Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Penulisan makalah ini menggunakan metode tinjauan literatur (library research). Dari pembahasan dapat disimpulkan bahwa budaya merupakan implementasi dari sikap atau perpaduan antara nilai-nilai yang ditanamkan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Budaya organisasi dan karyawan menjadi kriteria penting dalam menentukan pertumbuhan dan kesuksesan suatu perusahaan. Adanya budaya organisasi yang baik dapat meningkatkan kinerja karyawan. Disamping budaya organisasi, kinerja juga dipengaruhi oleh motivasi karyawan. Karyawan yang memiliki motivasi tinggi dalam bekerja akan memberikan prestasi kerja yang baik, sedangkan bagi karyawan yang memiliki moptivasi yang rendah tidak akan memberikan prestasi sebaik karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi. Semua itu tercermin melalui sikap karyawan dalam menghadapi pekerjaannya, antara lain ditandai dengan turunnya semangat kerja, cepat merasa bosan, sering absen, terlambat datang dan sebagainya yang pada akhirnya semua berdampak pada penurunan kinerja karyawan."
Universitas Dharmawangsa, 2016
330 MIWD 48 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Geraldy Justin Caesar
"Analisis Situasi: Usaha Kecil dan Menengah berkembang pesat pada saat ini. Kafe, warung jajan, dan restoran adalah tempat paling umum bagi UKM untuk menyajikan makanan dan minuman kepada pelangganPerkembangan UKM ini juga didukung dengan budaya nongkrong yang berkembang pada anak muda khususnya kaum millenials. Melihat adanya peluang tersebut, Roemah Waffle hadir sebagai warung jajan yang menyediakan kudapan santai bagi target khalayaknya. Roemah Waffle menyediakan kudapan homemade yang dapat dinikmati disaat bersantai dan berdiskusi dengan teman dan keluarga. Masyarakat belum banyak mengetahui Roemah Waffle karena belum melakukan banyak kegiatan humas pemasaran secara terencana. Melalui hasil wawancara dengan pemilik Roemah Waffle, dibutuhkan sebuah program pemasaran yang terancana untuk meningkatkan brand awareness khalayak terhadap Roemah Waffle.
Tujuan : Program mampu meningkatkan brand awareness target khalayak terhadap Roemah Waffle pada tingkatan brand recall.
Khalayak Sasaran :
Demografis: Laki-Laki dan perempuan. Anak muda dan keluarga 17 s.d 35 tahun SES B&C1,
Psikografis : Memiliki lifestyle suka berdiskusi, suka nongkrong dan menikmati kudapan menarik. Geografis : Wilayah Utama : Cipinang, Sub Wilayah Utama : Area sekitar Cipinang (Jakarta Timur) dan Bekasi.

Situation Analysis: Small and Medium Enterprises are growing rapidly at this time. Cafes, snack shops, and restaurants are the most common places for SMEs to serves the food and beverages to the customers. The development of SMEs is also supported by the culture of hanging out that develops in young people especially millennials. Seeing this opportunity, Roemah Wafel is a snack shop that provides casual snacks for the target audience. Waffles Roemah provides homemade snacks that can be enjoyed while relaxing and discussing with friends and family. People don't know much about Roemah Waffle, because they haven't done the public relations marketing activities. Therefore, based on a private interview with the owner of Roemah Waffle, Roemah Waffle needs a marketing program to increase the target audience's brand awareness towards Roemah Waffle.
Goal: The goal of the program is able to increase the brand awareness of Roemah Waffle particularly at the level of brand recall levels so that Roemah Waffle will be known by the target audiences.
Target Audience:
Demographically: Male and female. Family and youth ages 17-35 Ses B & C1
Psychographics: Passionate about the discussions, like to hang out, love to taste the unique snacks. Geographically for main region Cipinang, sub-main region East Jakarta and Bekasi.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Evie Sylviani
"ABSTRAK
Saat ini Pemerintah sedang mencanangkan gerakan pengembangan Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini menjadi sangat panting karena
perekonomian Indonesia banyak didominasi oleh UMKM. Untuk dapat
mengcmbangkan usahanya, UMKM memerlukan sebuah lembaga pembiayaan
khususnya perbankan.
Seperti kita ketahui, pembcrian lcredit oleh pcrbankan kepada para nasabahnya
hams disertai beberapa prasyarat yang hams dipenuhi antara lain bidang manajemen,
pemasaran, produksi, pengalaman, keterampilan, modal kerja dan agunan. UMKM di
Indonesia pada umurrmya memiliki banyak kelemahan baik dalam bidang
manajemen, pemasaran, produksi, pengalaman, ketcrampilan, modal I-ccrja dan
agunan, sehingga dinilai kurang memenuhi persyaratan teknis perbankan. Untuk
itulah di perlukan suatu lembaga yang dapat mcnjembatani gap tersebut. Dcngan
demikian, meskipun UMKM memiliki kelemahan-kelemahan tersebut, lembaga
pemben kredit/perbankan tetap bersedia menyalurkan dananya untuk mcmbiayai
kegiatan UMKM.
Sebagai Salah satu perusahaan asuransi, PT Askrindo melihat peluang yang dapat
member-ikan tambahan pendapatan bagi organisasi, ditambah Iagi adanya suatu
kebijakan Pemerintah yang mewajibkan pihak pcrbankan untuk meminta penjaminan
kepada PT Askrindo terhadap kredit yang diberikan ke nasabah.
Dari data jumlah penjaminan yang ada di PT Askrindo, jumlah penjaminan yang
diperoleh dari tahun ke tahun menunjukkan kecendenmgan menurun. Dari analisis
terhadap wawancara yang dilakukan, disimpulkan bahwa penurunan jumlah
penjaminan tersebut Iebih banyak disebabkan oleh kebijakan manajemen yang
menurunkan monvasz karyawan serta tidak adanya sharing knowledge antar
karyawan.
Dari beberapa teori tentang motivasi, pcnulis mengkaitkan teori pcngharapan (Vroom
1964) sebagai salah satu tcori yang dapat menyelesaikan pcrmasalahan di PT
Askrindo. Aplikasi dan teori tcrsebut dapat melalui rekomendasi penerapan reward
dan pumlvlmzent yang benar, perubahan desain kerja yang dapat memotivasi
karyawan, pembuatan jcnjang karir yang jelas dan mcmbudayakan sharing
knowledge. Rekomendasi ini tidak akan bczjalan tanpa adanya dukungan dad pihak
manajemen PT Askrindo. Dengan pelaksanaan rekomendasi tcrsebut diharapkan
motivasi dan karyawan akan rneningkat dan pada akhirnya akan meningkatkan
jumlah penjarninan PT Askrindo,

ABSTRACT
At this moment, the government has establishing the development of Usaha Milcro,
Kecil dan Menengah (UMKA/Q movement. This is a crucial part since Indonesian
economy is dominated by UMKM. To improve their business, UMKM needs a handing
institution, and banking in particular.
Credit irom banking institutions to its customers need to be accompanied by requirements
in management, marketing, production, experiences, skills, capital, and collateral.
UMKM in Indonesia have many weaknesses in management, marketing, production,
experiences, skills, capital, and collateral, so they seems to be unqualified for the banking
technical requirernents.'1`herefore, an institution is needed to fulfill the gap. So, even
UMKM have many weaknesses, they still can obtain the fund for its operation.
As one of the insurance company, PT Askrindo sees the opportunities to earn more
rcvenue to the company, align with the govemment regulation that banking has to ask for
assurance to PT Askrindo about the credits they distribute to customers.
Assurance data in PT Askrindo shows that the number of assurance is declining. Analysis
Hom the interviews can be summarized that the declining numbers of assurance is caused
by management policy which is reducing the employees motivation and there is not
activities of knowledge sharing between employees.
From several theories of Motivation, the writer assume that the Expectancy theory
(V room, 1964) as one theory that can solve the problems in PT Askrindo. The
recommendations are establishing reward and punishment system, work design
modification, the development of career path system, and improving knowledge sharing
culture. Key success factor in this recommendation is the support and involvement of PT
Askrindo?s management. With he implementation of the recommendations, employees
motivation will improve and the number of PT. Asltrindo?s assurance will increase.

"
2007
T34099
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>