Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125199 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fahri Hidayat
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S8288
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Farlina
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang identitas Betawi yang direpresentasikan dalam
organisasi Forum Betawi Rempug (FBR). Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif menggunakan pendekatan analisis tekstual dan visual dari teori
semiotika Roland Barthes dan konsep-konsep representasi dan identitas yang
diungkapkan Stuart Hall, Paul DuGay dan kawan-kawan. Dalam analisis
ditemukan identitas etnis Betawi antara lain sebagai etnis yang Islami, berbudaya
bahkan sebagai etnis asli Jakarta dikonstruksi melalui representasi yang diatur
sedemikian rupa untuk menimbulkan makna seperti yang diinginkan FBR.
Namun, media massa juga berperan dalam pembentukan identitas Betawi dan
menghasilkan konotasi-konotasi negatif, sehingga menimbulkan identitas
premanisme dan kekerasan. Dengan demikian, tampak jelas bahwa Betawi
sebagai sebuah penanda (signifier) bersifat ?unstable? dan setiap orang/pihak
mempunyai peluang sebagai ?positioning?. Sehingga identitas Betawi selalu
berubah-ubah sesuai dengan posisi dan kepentingan pihak tersebut sebagaimana
halnya FBR dan media merepresentasikan identitas Betawi berbeda-beda


Abstract
This thesis examines the ethnic Betawi identity that represented in Organization
of Forum Betawi Rempug (FBR). This study is a qualitative that using textual
analysis and visual approach and Semiotika of Roland Barthes theory and the
concept of Stuart Hall, Paul DuGay et al. In the analysis found that the Betawi
ethnic identity as an Islamic and cultural ethnic in Jakarta as constructed through
representations that caused the desired meaning of FBR. However, the mass
media also play a role in the formation of Betawi identity and give negative
connotations about FBR that rised identity of thuggery and violence. Thus, it
seems clear that Betawi as signifier is unstable and any person has opportunity as
a positioning. So, identity of Betawi always changes according to the position as
well as the FBR and media that represent the different identity of Betawi."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
T31114
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
306 IDE
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nawi, G.J.
"Historical development of silat Betawi, martial art of Betawi people in Indonesia"
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2016
796.8 NAW m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yasmine Zaky Shahab
Jakarta: Laboratorium Antropologi, 2004
306 YAS i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fahrizal
"Sejumlah literatur menunjukkan, bahwa pada komunitas bilingual atau multilingual dimungkinkan terjadinya kontak bahasa. Penggunaan salah satu bahasa akan berkaitan dengan tindak identitas. Di samping itu, salah satu cara mendefinisikan identitas etnik seringkali dapat dilihat pada kesetiaan memelihara bahasa minoritas dan bahasa daerah nonstandard. Tulisan ini mempelajari penggunaan bahasa Betawi dalam tindak komunikasi orang Betawi di Condet Bale Kambang, Jakarta Timur.
Penelitian dengan pendekatan etnografi komunikasi dan metode pengamatan terlibat, wawancara, serta perekaman ini ingin melihat bagaimana penggunaan bahasa Betawi dalam komunikasi sehari-hari dalam sejumlah speech event yang terjadi di masyarakat Condet Bale Kambang. Tindak komunikasi yang melibatkan partisipan dari berbagai kelompok umur akan dilihat pada tiga ranah, yaitu keluarga, keagamaan, dan pertemanan. Sejumlah peristiwa tutur pada tiga ranah dianalisis berdasarkan komponen-komponen komunikasi, termasuk di dalamnya analisis alih kode, fenomena generik pada masyarakat multilingual.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada ranah keluarga pada umumnya bahasa Betawi masih sangat komunikatif. Pada ranah keagamaan, bahasa Betawi digunakan untuk menginterpretasikan pembahasan yang umumnya berbahasa Melayu Tinggi. Sedangkan pada ranah pertemanan, bahasa Betawi pun masih komunikatif. Sebagai salah satu kantong masyarakat Betawi, ternyata orang-orang Condet masih mampu menjaga. keberlangsungan pemakaian bahasa ibunya. Dengan demikian, mereka tetap dapat dilihat identitas etniknya dari tindak komunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1856
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Damai Hati
"Tesis ini memuat penelitian tentang proses representasi sosial dalam mengkonstruksi identitas tempat tinggal, Identitas tempat tinggal selama ini dikenal sebagai hasil dari kognisi manusia terhadap tempat tinggal yang dilihatnya (Prohansky, 1983). Hal ini bisa dilihat dari aktivitas, fasilitas, status sosial penghuni, dan suasana tempat tinggal. Dalam psikologi sosial, identitas tempat tinggal sebenarnya bukan merupakan bentuk yang sudah jadi dan dicerminkan dalam tempat tinggal, melainkan identitas tempat tinggal dikonstruksi sedemikian rupa sehingga tempat tinggal tersebut mampunyai identitas yang dapat diterima oleh masyarakat. Dalam mengkonstruksi identitas tempat tinggal ini terdapat proses representasi sosial sehingga terlihat bahwa identitas tempat tinggal merupakan hasil dari proses sosial yang direpresentasikan oleh agen sosial, yaitu kelompok produsen.
Dalam tesis ini, representasi sosial yang digunakan adalah tipe hegemonic, di mana kelompok produsen (pengembang, arsitek, media, dan marketer) aktif mengkonstruksi identitas tempat tinggal sedangkan kelompok konsumen (calon penghuni) hanya penerima representasi dari kelompok produsen.
Penelitian menunjukkan bahwa identitas tempat tinggal memang dikonstruksi dan awal pembangunan tempat tinggal. Konstruksi identitas tempat tinggal merupakan bagian dari tahap perencanaan dari kelompok produsen. Di dalam prosesnya, terdapat penambahan unsur-unsur bernilai guna menarik kelompok konsumen. Penerimaan identitas tempat tinggal disesuaikan kelompok konsumen sehingga identitas tempat tinggal mampu memberikan identitas kelompok konsumen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
T18603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Pappilon Halomoan
"Media massa sebagai regime of looking membentuk penilaian yang didasarkan pada 'yang terlihat'. Hubungan kekuasaan yang terjadi adalah pengaturan tentang bagaimana tubuh harus hadir dan juga dialektika antara tubuh yang hadir dan yang tidak hadir (absence). Konsekuensinya terjadi `normalisasi' dalam representasi. Media massa menentukan siapa yang berada dalam batas `normal' siapa yang kurang normal dan siapa yang melanggar kenormalan. Media massa melakukan kategorisasi terhadap tubuh.
Subjek penelitian ini adalah majalah Kawanku, yang merepresentasikan tubuh dan identitas remaja melalui teks berupa artikel maupun foto-foto di dalamnya. Mitos dan ideologi teks tersebut dibaca dengan menggunakan pendekatan semiotika. Melalui metode semiotika ini, akan diungkapkan identitas ideologis yang dibangun dalam penanda-penanda foto maupun tulisan dan juga ideologi apa yang disampaikan melalui representasi tubuh dalam media tersebut.
Ada tiga bingkai teori yang juga menjadi titik perhatian masalah ini, yakni: (1) Identitas ideologik. Bagian ini berisi uraian tentang praktik mode of address oleh media. Beberapa pendapat Althusser tentang ideologi yang berbentuk ajakan bagi pembaca untuk masuk dalam sistem makna media massa menjelaskan proses ini. (2) Media sebagai name of the father. Mendiskusikan proses pembentukan identitas dalam media massa dengan menggunakan teori psikoanalisis dari Lacan. Bagian ini adalah eksplorasi lebih jauh identitas ideologis. (3)Tafsir tubuh. Berisi gagasan-gagasan Foucault tentang tubuh dan disiplin. Bagaimana bentuk kekuasaan yang terus berubah dalam menangani tubuh. Mulai dari hukuman fisik sampai psikis. Yang utama adalah proses kategorisasi tubuh dalam berbagai bidang.
Kawanku membangun mitos-mitos tentang cantik, remaja, cewek, sehat, yang menuju pada pembentukan ideologi tertentu. Ideologi dengan tujuan naturalisasi makna, penyalahpahaman identitas, dan pembentukan subjek bagi tatanan simbolis majalah tersebut, adalah salah satu bagian dari strategi pengontrolan tubuh. Misrecognition, interpellation dan naturalisation adalah bagian dari strategi pengontrolan dan pendisiplinan terhadap tubuh dan identitas individu. Pengontrolan dan pelatihan membentuk tubuh yang patuh, efisien, efektif dan produktif. Majalah ini mengawasi individu supaya tetap berada dalam bingkai nilai-nilai Kawanku. Penekanan pada suatu bentuk kecantikan tertentu memaksa individu untuk juga membentuk tubuhnya sejalan dengan mitos yang direpresentasikan Kawanku. Dengan pendisiplinan dan pengawasan ini maka roda produksi budaya akan tetap berputar. Tubuh yang sudah siap dan terlatih menjadi komoditi bagi produksi dan konsumsi. Pelatihan dan pengawasan terhadap tubuh yang terus menerus bisa mengantisipasi kekurangan persediaan tubuh. Tubuh menjadi stock dalam proses ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Inten Dewi Anggraeni
"ABSTRAK
Tesis ini membahas representasi identitas nasional Swedia yang terdapat di dalam media promosi IKEA dan mengunkap keterkaitan antara identitas nasional Swedia yang direpresentasikan oleh IKEA dengan diplomasi publik yang dilakukan oleh IKEA sebagai aktor non-negara. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain induktif. Hasil penelitian menemukan bahwa IKEA dan Swedia juga memiliki hubungan timbal balik yang menguntungkan dalam melakukan proses representasi identitas nasional ini. Selain itu, terjadi proses negosiasi dan adaptasi yang dilakukan oleh IKEA dalam merepresentasikan identitas nasional Swedia di negara yang berbeda-beda agar IKEA dapat lebih mudah diterima oleh masyarakat setempat. Di sisi lain, IKEA juga melakukan proses diplomasi publik dan dapat dianggap sebagai aktor diplomasi publik non-negara. IKEA menemui masalah kontroversial yang memiliki dampak negatif terhadap citranya dihadapan publik selama menjalankan kegiatan komunikasi. Namun demikian, dengan menggunakan identitas nasional Swedia sebagai salah satu alat diplomasinya, IKEA mampu mempertahankan reputasi dan citranya sehingga memiliki legitimasi dalam menjalankan perannya sebagai aktor diplomasi publik non-negara.

ABSTRACT
This thesis discusses the representation of Swedish national identity in the promotional media published by IKEA and the link between the Swedish national identity represented by IKEA and the public diplomacy action conducted by IKEA as a non state actor. This study is a qualitative research with inductive design. The analysis found that IKEA and Sweden have a favorable and reciprocal relationship in the process of representation of Swedish national identity done by IKEA. In addition, there is a process of negotiation and adaptation by IKEA in representing Swedish national identity in different countries so that IKEA can be more easily accepted by the locals. On the other hand, IKEA also conduct public diplomacy actions and can be considered a non state public diplomacy actor. IKEA faced many controversial issues that have a negative impact on its image while conductingthese activities. Nevertheless, using Swedish national identity as one of its diplomatic tools, IKEA is able to maintain its reputation and image and maintain its legitimacy and influence in carrying out its role as a non state public diplomacy actor."
2018
T49282
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Swasti Istika
"For Him Magazine atau lebih populer disingkat dengan FHM adalah salah satu bentuk produk budaya populer di Inggris. FHM adalah rnajalah gaya hidup khusus pria yang pertama kali diterbitkan di Inggris pada tahun 1994. Hingga saat ini FHM telah berhasil menempati posisi majalah gaya hidup khusus pria kedua terbesar di dunia dengan total pembaca setia FHM di seluruh dunia sebanyak 1022.000 terhitung dalam kurun waktu sejak Januari hingga Juni 2004. FHM juga telah beredar di 27 negara di dunia termasuk Amerika Serikat, Afrika Selatan, Rusia, dan Indonesia. Popularitasnya mengalahkan majalah-majalah sejenis yang telah lebih dulu terbit di negara-negara lain, seperti Amerika Serikat. Skripsi ini bertujuan untuk mencari tahu maskulinitas seperti apa yang ingin ditawarkan oleh FHM serta adakah ideologi tertentu di balik maskulinitas tersebut, terutama jika mengingat usaha FHM untuk mengangkat wacana yang kontroversial, seperti seksualitas serta upayanya untuk mencapai berbagai kalangan. Untuk menganalisis, akan digunakan teori representasi, teori semiologi, teori ideologi dan teori maskulinitas. Sumber data yang digunakan adalah For Him Magazine Inggris edisi Juli 2004. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data demi merumuskan kode_kode dominan yang muncul di dalam majalah tersebut yaitu kode romance atau percintaan, kode.fashion, belongings dan beauty, kode entertainments atau hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S14014
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>