Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 155504 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1972
940 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yayan Suyana
"Dalam masyarakat Jepang, budaya saling tukar menukar pemberian sudah sangat umum dikenal. Banyak sekali kesempatan-kesempatan dimana kebiasaan ini dilaksanakan, baik kesempatan-kesempatan yang berhubungan dengan keadaan-keadaan khusus seperti pernikahan, kelahiran dan kematian, maupun pada saat-saat yang umum seperti ketika mengunjungi tetangga, teman atau relasi. Kebiasaan di atas termasuk dalam kerangka sistem pertukaran (reciprocity) dimana orang-orang atau pihak-_pihak yang terlibat di dalamnya berinteraksi secara sosial, memberi, menerima dan membalas kembali pemberian. Kebiasaan di atas dilatarbelakangi oleh pemikiran orang Jepang mengenai On, Giri dan Ninjo. On, Giri dan Ninjo merupakan etika yang melandasi perilaku dalam interaksi sosial orang Jepang. Konsep On, Giri dan Ninjo menekankan adanya kewajiban sosial maupun moral yang dipikul seseorang untuk mengembalikan semua anugerah dan pemberian yang telah diterimanya dari orang lain. Dengan kata lain, konsep On, Giri dan Ninjo berhubungan dengan rasa keberhutangan seseorang. On berlaku diantara dua orang (pihak) yang memiliki hubungan hierarkis, sedangkan giri bisa berlaku diantara orang yang memiliki status lama (sederajat). Pemenuhan kewajiban On dan Giri ini sangat diperhatikan oleh orang Jepang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S13927
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tompodung, Johanna Diana
"Masyarakat Ekonomi Eropa merupakan wujud kerja sama bangsa-bangsa Eropa yang timbul pada tahun 50-an di Eropa, untuk mengatasi kegagalan membentuk suatu Masyarakat Per-tahanan Eropa yang direncanakan sebelumnya dalam rangka menjalin kesatuan politik Eropa. Di dalam masa pembangunan Eropa sesudah perang, ternyata kerja sama di bidang ekonomi lebih mendapat perhatian dari keenam negara Eropa Barat : Perancis, Republik Federal Jerman (RFJ), Itali, Belgia, Belanda dan Luxemburg. Untuk dapat mengerti tentang motivasi RFJ ikut ser_ta dalam membentuk Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE), maka penulis mencoba menuangkan salah satu hasil studi pada seksi Jerman, Fakultas Sastra Universitas Indonesia, ten_tang.sejarah Jerman sesudah 1945, yaitu tentang peran RFJ dalam pembentukan MEE. Dalam hal ini penulis akan memberikan deskripsi da_ripada suatu proses pembentukan MEE, dengan mengutamakan peran-serta RFJ, sebab RFJ adalah salah satu dari negara pelopor pembentukan MEE."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S14766
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tutut Wulansari
[place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Cechini, Paolo
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1990
658.8 CHE e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bernadeta Sari Utami
"Pembentukan Masyarakat Ekonomi Eropa pada tahun 1957 yang diawali dengan pembentukan Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa pada tahun 1951 dicetuskan oleh Menteri Luar Negeri Prancis Robert Schuman yang melanjutkan gagasan Jean Monnet, tokoh rekonstruksi ekonomi Prancis. Penelitian dalam skripsi ini diawali dengan timbulnya asumsi bahwa Jean Monnet dan Robert Schuman yang mempelopori berdirinya Masyarakat Batu Bara dan Baja Eropa yang diperluas menjadi Masyarakat Ekonomi Eropa, membawa kepentingan Prancis di dalamnya. Untuk itu, dalam analisis diuraikan keadaan politik dan ekonomi Prancis pasca-Perang Dunia II yang mendorong Prancis untuk memprakarsai pembentukan badan tersebut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S16389
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valesia Ananta
"Uni Eropa adalah sebuah organisasi antar-oemerintahan dan supra-nasional, yang beranggotakan negara-negara Eropa. Untuk menjalankan tugasnya, Uni Eropa tentu harus memiliki konstitusi sebagai dasar untuk pengambilan tindakan dan keputusan. Namun, di dalam proses pengesahannya, terjadi beberapa hal yang menyebabkan konstitusi ini tidak kunjung diratifikasi oleh seluruh negara anggota. Adanya penolakan oleh Prancis dan Belanda merupakan salah satu contoh rancangan konstitusi ini tidak diratifikasi. Khususnya di Prancis, terdapat beberapa latar belakang berupa ketidakpuasan dalam bidang ekonomi dan sosial yang menjadi latar belakang penolakan terhadap rancangan Konstitusi Uni Eropa tahun 2005.

The European Union is an inter governmental and supra national organization, consisting of European countries. To perform its duties, the European Union would possess a constitution as the basis for decision making and action taking. However, in the process several member states refused to ratify the constitution draft which resulted in the constitution not being ratified at all. The rejection by France and the Netherlands is one example where this constitution draft has been rejected and is not ratified. France in particular, there are some dissatisfaction concernin economic and social situation which may be the background of the rejection of the EU Constitution draft in 2005.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
"Many areas of mangrove in Indonesia were demaged. On of many factors caused the mangrove damage, was social economic conditions of fisherman around the mangrove..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haykal Yusa Pratomo
"The Girl Effect adalah sebuah program yang diluncurkan pada September 2015 dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan secara global. Program ini diadakan berdasarkan kepercayaan bahwa kalau perempuan diberikan kesempatan, mereka bisa mengangkat negaranya dari kemiskinan. Latar belakang dari program ini adalah sesuatu yang menarik untuk diungkap, dengan adanya agenda makroekonomi besar yang menjadi bagian. Makalah ini tidak hanya membahas The girl effect secara khusus, tapi juga pemberdayaan perempuan secara umum. Makalah ini membahas hubungan antara The girl effect dengan pemberdayaan perempuan, dan juga seberapa besar program ini peduli terhadap perempuan itu sendiri dibandingkan dengan tujuannya untuk mengurangi kemiskinan. Terungkap bahwa hubungan dan kerjasam dari pihak-pihak yang terlibat dibutuhkan untuk mengatasi beban perempuan dalam menanggulangi kemiskinan. Lebih lanjut, perwakilan perempuan yang benar-benar peduli terhadap apa yang diinginkan dan dibutuhkan perempuan harus terlibat dalam mendesain program; baik itu di development practitioner agency atau di pemerintahan.

The Girl Effect is an independent non-profit organization, launched in September 2015 with the goal of ending poverty globally. Its work is based on its belief that when given the opportunity, girls are able to lift their countries out of poverty. The backdrop of this program is something that is interesting and intriguing to be revealed, with the big macroeconomy agenda play its part in this subject. This paper not only talk about the girl effect in particular, but also the women empowerment program in general. It discuss the relation between the girl effect and women empowerment, and also to what degree the program care about the women itself rather than the purpose of alleviating poverty. It find out that the relation and cooperation between the embroiled parties is needed to overcome the burden of woman on alleviating poverty. Moreover, the women representative that really care of what women really needs and wants should be involved in designing the program; whether it is on the develoment practicioner agency or in government."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2020
Mk-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>