Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135210 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1999
S7596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Oktiviane Anita
"Dalam penelitian mengenai Minat dan Kebiasaan Membaca Pelajar Sekolah Menengah Umum di Bogor, penulis mengkaji aspek-aspek seperti waktu untuk membaca, jenis bahan bacaan yang dibaca, cara-cara pelajar mendapatkan bahan bacaannya, topik atau subyek bacaan yang disukai pelajar dan alasan para pelajar membaca bahan-bahan bacaan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei, di mana pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuisioner kepada 200 orang pelajar yang terpilih sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa para pelajar belum menjadikan kegiatan membaca sebagai suatu kebiasaan, karena dalam kesehariannya mereka lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton televisi daripada untuk membaca. Adapun jenis bacaan yang dibaca mencakup koran, majalah, buku fiksi dan non fiksi, serta tabloid. Topik atau tema yang banyak dipilih oleh responder berkisar pada subyek-subyek seperti hiburan, olahraga, kesenian, petualangan dan kisah-kisah tentang remaja secara umum. Alasan para pelajar membaca seperti untuk menambah pengetahuan dan wawasan sedikit banyak menunjukkan kesadaran para pelajar bahwa membaca dapat memperluas cakrawala pengetahuan mereka. Terdapat korelasi antara alasan para pelajar untuk membaca dengan cara mereka mendapatkan bahan bacaannya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S15698
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnandir
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kepentingan anak didik yang ada sekarang, dan mengukur tingkat kinerja pelayanan sekolah yang ada sekarang dengan lokasi penelitian di Sekolah Menengah Umum (SMU) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kotamadya Bekasi, yaitu SMU Negeri 1, SMK Al-Muhajirin, dan SMK Karya Bhakti. Metode pengumpulan data dengan kuesioner menggunakan skala Lickert dengan nilai interval 1-5. Sampel yang digunakan untuk penelitian sebanyak 100 orang terdiri atas 40 murid dari SMU Negeri 1, 30 murid dari SMK AL-Muhajirin, dan 30 murid dari SMK Karya Bhakti yang diambil secara acak. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis tingkat kepentingan dan tingkat kinerja (performance and importance analysis) dengan menggunakan diagram kartesius yang dibagi menjadi empat kwadran. Dari kwadran tersebut diketahui nilai tengah kepentingan sebesar 3,7 dan nilai tengah kinerja sebesar 2,8. Dengan demikian atribut yang memiliki skor di atas nilai tengah kepentingan sebesar 3,7 berkategori bagus, atau sebaliknya. Kemudian atribut yang memiliki skor di atas nilai tengah kinerja sebesar 2,8 berkategori bagus, atau sebaliknya. Hasil penelitian menunjukan bahwa atribut yang ada di kwadran I memiliki tingkat kepentingan tinggi tetapi kinerjanya pun tinggi sehingga perlu dipertahankan. Atribut yang ada di kwadran II yaitu wibawa guru, memiliki tingkat kepentingan rendah, tetapi kinerjanya tinggi sehingga perlu ada upaya agar tidak berlebihan. Atribut-atribut yang ada di kwadran III memiliki tingkat kepentingan rendah, tetapi kinerjanyapun rendah sehingga tidak perlu mendapat perhatian karena sudah wajar. Dan atributatribut yang ada di kwadran IV sebanyak 10 atribut yaitu komunikasi guru dengan murid, laboran, pustakawan, tenaga kebersihan, ruang kelas, laboratorium, sarana olah raga, perpustakaan, WC, dan kantin memiliki tingkat kepentingan tinggi tetapi kinerjanya rendah - sehingga perlu ditingkatkan. Agar sumber yang berlebihan di kwadran II tidak mubazir disarankan sumber tersebut didistribusikan ke kwadran IV untuk meningkatkan kinerja atribut-atribut yang ada di kwadran IV.

The objective of this research is to measure the student importance and the performance of school service, of services of provided by the existing schools. The research is located at Senior High School and Vocational Senior High School in Bekasi Municipality; they are State Senior High School 1, "Al-Muhajirin? Vocational Senior High School, and "Karya Bhakti" Senior High School. Data collection is performed by using the method of questionnaire based on Licked Scale with the interval value of 1-5. Samples employed in this research is 100 person, consisting of 40 students of State Senior High School 1, 30 students of "Al-Muhajirin" Vocational Senior High School, and , 30 students of "Karya Bhakti" Vocational Senior High School which are taken randomly. Data analysis is based on the technique of extent importance and performance by using kartesius diagram which are divided into 4 quadrants. Based on the quadrants, it is noted that the median value of the importance is 3.7 and the median value of the performance is 2.8. Therefore, the attribute with the score exceeding the median value of the importance is 3.7 in good category or vise versa. The attribute with the score exceeding the median value of the importance of the performance is 2.8 in good category or vise versa. Results of the research reveal that attribute existing at quadrant I has a high extent of importance and the high extent of performance, that is should be maintained. The attribute existing at quadrant II is teacher's authority, with a low extent of importance, however, its extent of performance is high, that there should be an effort that it will not excessive. Attributes existing at quadrant Ill has a low extent of importance, that it does not require an attention. Attributes existing at quadrant IV is 10 attributes, they are teacher-student communication, report, librarian, cleaning service attendants, classrooms, laboratories, sport facilities, library, lavatory, and canteen with high extent of importance, yet their extent of performance is low and should be increased. In order that the excessive sources at quadrant II is not valueless, it is recommended to distribute the sources to quadrant IV so that the performance of attributes existing at quadrant IV can be increased."
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kadarwati Mardiutama
"Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap kelestarian fungsi-fungsi lingkungan hidup semakin nyata sejak diselenggarakannya Konferensi PBB mengenai lingkungan hidup di. Stockholm pada tahun 1972, sampai dengan diadakannya KTT Bumi di Rio de Janeiro 1992 oleh United Nations Conference on Environment and Development (UNCED). Hasil dari konferensi-konferensi tersebut adalah bahwa sumberdaya manusia merupakan inti segala persoalan lingkungan. Hal tersebut dapat diatasi melalui program pendidikan (Soerjani, 1992:2).
Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Sekolah Menengah Umum (SMU) 66 Jakarta Selatan. Siswa-siswa SMU dijadikan obyek penelitian mengingat bahwa:
1. Dari tahap perkembangan: merupakan kelompok remaja yang sedang mencari dan membentuk jatidiri, sebelum usia dewasa.
2. Dari jenjang pendidikan:
SMU berada pada tahap pengembangan bakat dan minat yang bersifat mendasar, sebagai persiapan menuju pendidikan tinggi.
3. Dari sudut hukum: mencapai status dewasa dalam arti hukum (Silalahi, 1993:3)
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode survei. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner, untuk menentukan tingkat pengaruh dan tingkat hubungan yang terjadi antara variabel-variabel bebas berupa kesadaran, pengetahuan, sikap dan kemampuan evaluasi. Sedangkan variabel terikat berupa upaya peningkatan perilaku positif siswa SMU terhadap Pendidikan lingkungan Hidup (PLH).
Jenis sampling yang dilakukan adalah non probabilitas-purposif. Sejumlah 355 siswa {50,559% dari jumlah murid seluruhnya) dijadikan responden: 234 siswa (65,915%) jawabannya dapat dianalisis, dan terakhir 118 siswa {50,427%) memenuhi syarat karena konsisten jawabannya.
Masalah penelitian yang ingin diketahui dari hasil kajian ini adalah:
Faktor apakah yang paling berpengaruh, bagaimana kontribusi masing-masing variabel bebas dan bagaimana hubungan antara variabel-variabel bebas tersebut yang mempengaruhi peningkatan perilaku positif siswa SMU atas pendidikan lingkungan hidup?
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kemampuan individu merupakan faktor penentu (nilai eigenvektor, terbesar: 0,2152) tercapainya motivasi (nilai eigenvektor, terbesar: 0,3388) dalam keberhasilan pendidikan lingkungan hidup. Dari analisis selanjutnya diperoleh data bahwa kesadaran merupakan faktor dominan dalam upaya peningkatan perilaku positif siswa atas pendidikan lingkungan hidup (nilai prioritas menyeluruh, terbesar dengan total angka 0,5580), hipotesis diterima.
Korelasi positif terdapat antara peningkatan pengetahuan dan peningkatan sikap (ditunjukkan oleh koefisien korelasi 0,08111), hipotesis diterima.
Sedangkan kontribusi masing-masing variabel bebas atas upaya peningkatan perilaku positif siswa terhadap PLH ditunjukkan oleh nilai eigenvektor berturut-turut 0,65; 0,11; 0,12; 0,12. Dalam persentase, berarti bahwa faktor kesadaran menyumbang 65% bagi peningkatan perilaku positif siswa terhadap PLH. Faktor Pengetahuan menyumbang 11% dan faktor Peningkatan sikap serta faktor peningkatan kemampuan evaluasi, masing-masing menyumbang bagian yang sama, sebesar 12%.
Studi ini dapat menyegarkan kembali ingatan para pendidik dalam menyusun rencana pengajaran sekaligus menyajikan materi PLH, agar selalu mengembangkan kemampuan individu, sehingga siswa termotivasi dan tumbuh kesadarannya dalam memproses perolehannya di bidang PLH. Hal ini sesuai dengan tujuan utama pendidikan lingkungan, yaitu meningkatkan kesadaran, meningkatkan kemitraan dan penanaman etika lingkungan (Soerjani, 1992:2).

The increase of awareness within the society towards environmental functions has been established since the United Nations Conference on Environmental Issues took place in Stockholm in 1972, until the occurrence of the Summit Conference on Earth in Rio de Janeiro in the year 1992 which was organized by the United Nations Conference on Environment- and Development (UNCED). The result of.--the conferences mentioned, stated that human resources ate the core' of innermost of a11 the environmental issues;-These can be prevented through educational training programs (Soerjani, 1992:2).
This research forms -a case study carried out at the - Public High School-SMU -65-in Jakarta.- The SMU students have served as the objects of the research with a view to the following:
1. From developing or growing phase:
This group of youngsters are searching for and trying to identify their personality, prior to becoming adults.
2. From educational strata:
SMU or the Public High School is located at the talent and interest development phase and is basic and fundamental in nature. So it can be referred to as a preparation leading to the academic education.
3. From legal aspect:
From the legal point of view or aspect the group has reached the adult status (Silalahi, 1993:3).
This research is of descriptive and explorative nature, and is accomplished by collecting primary data obtained from questionnaires, in order to define the level of effect and the level of relationship, which exist among independent variables. Dependent variables have the form for developing positive behavior among SMU students on environmental education; independent variables comprise: developing awareness, science, and attitude as well as developing evaluation capability.
The kind of sampling carried out is of nonprobability-purposive nature. A large number of students totaling 355 {50.569% of the total number of students) had been appointed as respondents; out of 234 students (65.915%) the responses could be analyzed, and finally 118 students (50.427%) could meet the requirements because of their consistent responses.
The problems and issues in the research that we would like to know from the output of this study is as follows:
- What factor has a great impact?
- What and how is the contribution of the respective independent variable? And how does the relationship among those independent variables influence the development of positive behavior among SMt' students on environmental education? (Table 1 shows us research problems, hypothesis and analysis scheme, used).
The research output has revealed that individual capabilities a decisive factor i valde of eigen vector maximum: 0.2152) in achieving motivation (value of eigen vecfor. maximum: 0.3333) for the success of environmental education.
From further analysis data have been obtained that the increase of awareness forms a dominant factor in developing positive behavior among SMU students on environmental education (entire priority value. maximum with a total figure of 0.5530). hypothesis accepted. A positive correlation has been found between an increase in science and an increase in attitude (shown by a correlation coefficient of 0.08111), hypothesis accepted.
While the contribution of the respective independent variable towards developing positive behavior of students with regard to Environmental Education is shown by the value of eigenvector consecutively 0.65; 0.11; 0.12; 0.12. Percentage wise this means that the' contribution of the awareness increase factor for developing positive behavior on Environmental Education is a share of 65%.
The science increase factor contributes a share of 11% and the attitude increase and the evaluation capability respectively contributes an equal share of 12%.
This study could bring about some refreshment in the minds of teachers and trainers in order to draw up their curricula and simultaneously present their materials for Environmental Education, so as to constantly develop their individual capabilities, so that the students could be motivated and arouse their awareness in processing their findings and output in the field of Environmental Education. All these are in line with the main objective of the environmental education, namely: to develop awareness, to develop partnership and to implant environmental ethics (Soerjani, 1992:2)."
Depok: Universitas Indonesia, 1997
T4246
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Poppy Juliyanti
"Penelitian mengenai Pengembangan koleksi di Perpustakaan Sekolah Menengah Umum Negeri 68 Jakarta dalam rangka menunjang kegiatan belajar mengajar dilakukan pada bulan Mei hingga Agustus 2002. Tujuannya ialah untuk mengidentifikasi peran perpustakaan dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah dan masalah-masalah yang timbul dalam usaha pengembangan koleksi di perpustakaan. Selain itu juga mengidentifikasi usaha-usaha yang dilakukan dalam pengembangan koleksi. Pengumpulan data dilakukan melalui kuisioner dan dibagikan langsung kepada responden. Terdapat 65 responden yang terdiri atas Kepala Sekolah dan Staf perpustakaan SMU yang bersangkutan. Data juga didukung dengan wawancara dan pengamatan langsung terhadap pengembangan koleksi dan keadaan perpustakaan. Data yang terkumpul diolah dengan tabulasi frekuensi. Data disajikan dalam bentuk Label, kemudian dianalisa guna pengambilan kesimpulan dengan rumus persentase dan parameter untuk penafsiran nilai persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengembangan koleksi yang telah dilakukan di perpustakaan SMUN 68 Jakarta belum dapat sepenuhnya memenuhi kebutuhan pemakai dalam menunjang kegiatan belajar mengajar. Koleksi yang ada belum dapat dikatakan menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hal ini disebabkan kurangnya pengembangan koleksi secara berkala sehingga koleksi tetap up to date dan dapat digunakan lebih maksimal, kerja sama dengan pengajar dan siswa dalam kebijakan seleksi dan seleksi, kurangmya informasi mengenai kebijakan seleksi dibuat secara tertulis dan di sosialisasikan kepada staf yang lain. Tinggi rendahnya kualitas pengembangan koleksi di perpustakaan SMUN 68 Jakarta juga disebabkan oleh keterbatasan dana dan staf. Dan kesimpulan yang diambil adalah sebagai berikut : pengembangan koleksi yang dilakukan oleh pustakawan SMUN 68 belum dapat dikatakan ideal sebagai bahan pustaka yang menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15513
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S8349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
S9323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahadhi Arif Rachman
"Peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia merupakan tantangan yang tidak akan habis-habisnya. Salah satu kunci suksesnya transfformasi menuju masyarakat yang adil dan makmur sangat ditentukan oleh proses pendidikan dan kualitas pendidikan. Saat ini terjadi transisi masyarakat industri ke masyarakat informasi di dorong dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Hal ini ditandai dengan terjadinya konvergensi yaitu integrasi mass media ,komputer dan telekomunikasi ke dalam satu teknologi dan institusi. Dengan adanya Internet maka telah tercipta jaringan komputer keseluruh dunia untuk komunikasi elektronik. Dengan munculnya internet akan berdampak pada bagaimana orang berkerja dan mengambil keputusan. Pertukaran informasi menjadi sangat cepat dari suatu daerah ke daerah yang lain yang jauh. Maka dapat disebutkan bahwa abad yang baru ini disebut dengan abad Informasi. Penggunaan Internet untuk keperluan pendidikan pada tingkat SMU masih rendah namun yang sangat menarik adalah sebagian besar pengguna Internet di Indonesia berasal dari kalangan remaja.
Peneliti ingin mencari faktor-faktor apa saja yang membentuk persepsi siswa untuk mempergunakan Internet untuk belajar. Sebelumnya telah diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi adalah atensi, faktor struktural dan faktor fungsional, dengan mempergunakan faktor analysis faktor-faktor tersebut akan direduksi menjadi faktor-faktor yang lebih kecil. Penelitian mengambil setting Sekolah Menengah Umum yang berada di wilayah DKI Jakarta. Sebanyak tiga puluh satu SMU dipilih menjadi tempat penelitian dengan jumlah responder seratus lima puluh orang siswa.
Setelah dilakukan analisis dengan mempergunakan faktor analysis, dari penelitian ini diperoleh hasil bahwa ada satu faktor yang membentuk persepsi siswa SMU untuk mempergunakan Internet untuk belajar yaitu faktor pembentuk persepsi siswa untuk mempergunakan Internet untuk belajar dimana terdapat variabel I)persepsi terhadap stimuli kemudian 2) variabel sosiopsikologis 3)Pengaruh kebutuhan, 4) Suasana emosional, 5) Kesiapan mental, 6) Latar belakang budaya, 7)Konteks menentukan makna, 8) Prinsip kesamaan (principles of similarity).

Several Factor that form High School Student Perception to use Internet for Learning Purposes in DKI JakartaAn effort to elevate the quality of education in Indonesia is a never-ending challenge. Two of the success keys in the transformations to a prosperous and just society are determent by educational process and the quality of education. Today the transformation from industrial society to information society is pushed by the rapid development in technology. This transformation is marked by the convergences, which is the integration of mass media, computer and telecommunication into one technology and institution basis. Today with Internet there is a computer network to all over the world for electronic communication purposes. Internet will give an impact to how people work and make a decision. Information exchange will be a lot faster from place to place even in the far distance. We called today is the information age.
In Indonesia the use of Internet for academic and learning purposes in high school is still very low, but interestingly is the most of Internet user in Indonesia come from teenagers age groups. The researcher wants to find what is the factors that form student's perception to use Internet for learning purposes. Before the research takes place the researcher already identified several factors that influences perception, which are attention, structural factor and functional factor. By using factor analysis those factors are going to be reduced into smaller groups factor. The research took place in the province of DKI Jakarta. Thirty-one high schools are randomly selected for the research with total of hundred and fifty student's respondents.
After the analysis conducted (using factor analysis). The output from this research was the reduction of many factors into one factors that influences student's perceptions for using Internet for learning purposes. The factor is factor that form student perception to use Internet for learning purposes, which contains several variables, the first variable 1) perception towards stimulation. The second variable is 2) sociopsychologis. The third variable is 3) Needs influences, the forth variable is 4) State of Emotional, The fifth variable is 5) Mental readiness, the sixth variable is 6) Cultural background. The seventh variable is 7) Frame of References. The eighth variable is principles of similarity.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Nirmansyah
"ABSTRAK
Pendekatan belajar adalah kecenderungan strategi yang digunakan siswa dalam
kegiatan belajarnya untuk mencapai hasil belajar. Kepribadian tipe D adalah
kecenderungan individu untuk secara terus menerus mengalami emosi negatif dan
menghindari ekspresi diri ketika berada dalam interaksi sosial.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara tipe pendekatan belajar
dengan kepribadian tipe D. Sebanyak 50 orang pelajar di Banten menjadi sampel
penelitian ini. Hasil analisis menunjukkan bahwa tipe pendekatan belajar (surface
approach, deep approach, dan strategic approach) tidak memiliki hubungan yang
signifikan dengan kepribadian tipe D.

Abstract
Learning approach is the intention of strategy that used by student to reach
learning outcomes. Type D personality is the intention to simultaneously
experience negative emotion and inhibit self expression in social interaction.
This research examine the relationship between types of learning approach with
type D personality. The sample comprised 50 students in Banten for this research.
Result indicated that there is no significant relationship between types of learning
approach (surface approach, deep approach, and strategic approach) with type D
personality."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Destinia Natalira Arisandi
"Pendidikan merupakan hak setiap orang, termasuk anak-anak keturunan Tionghoa. Namun, pada masa pemerintah kolonial Hindia Belanda di Indonesia, orang Tionghoa yang saat itu berstatus sebagai Middlemen minority harus memperjuangkan pendidikannya. Ketika politik etis diberlakukan, pendidikan berfokus pada pribumi. Berangkat dari permasalahan tersebut, dirumuskan tiga pertanyaan, yaitu 1.Jenis sekolah apa saja yang diikuti oleh anak-anak Tionghoa pada zaman kolonialisme Belanda di Indonesia? 2. Mata pelajaran apa saja dengan bahasa pengantar apa yang digunakan di sekolah-sekolah tersebut? 3. Anak-anak keturunan Tionghoa golongan apa saja yang dapat mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah tersebut? Penelitian metode kualitatif dengan sumber data berupa buku dan artikel, baik luring maupun daring. Dalam penelitian ini didapati bahwa pendidikan anak-anak Tionghoa pada zaman pemerintah kolonial di Hindia Belanda dapat dibagi menjadi dua, yaitu sekolah yang diselenggarakan rakyat seperti sekolah THHK dan sekolah yang diselenggarakan pemerintah kolonial Hindia Belanda seperti ELS, HIS, dan HCS. Setiap sekolah memiliki kurikulum dan syarat masuk yang berbeda. Hal ini mempengaruhi pemilihan sekolah Tionghoa Totok dan Peranakan
Kata kunci: pendidikan; Tionghoa;Indonesia; pemerintah Kolonial Hindia Belanda

Everyone has the right of to education. Chinese descent children whose status were Middlemen minority had to fight for their education during Dutch East Indies era. The education in ethical policy was only focused on the indigenous people. Through the particular problem, there are three questions formulated, 1. What kind of school did the Chinese children attend during Dutch East Indies era? 2. What kind of subject and what language used in those particular schools? 3. What kind of group of Chinese descent children who could attend those particular schools? This research uses qualitative method. The data resources are obtained from both online or offline sources, such as books and articles. The result of this research shows Chinese children during Dutch East Indies era were divided into two categories: the school run by the society, such as THHK school and the schools run by Dutch East Indies government, such as ELS, HIS and HCS. Every school has different curriculum and requirements. The differences affect Totok Chinese and Peranakan Chinese’s preference on education.
Keywords: education; Chinese; Indonesia; Dutch East Indies era
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>