Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126716 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
S7568
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairilina
"Penelitian ini bertujuan untuk mengemhui pengaruh fokus karyawan (keterlibatan karyawan dan lingkungan kclja katyawan) terhadap kinelja karyawan RSU Meuraxa xahun 2008. Secara teoritis penelitian ini diambil dari salah sam kritez-ia konsep yang dikemukakan oleh Hertz tahun 2008 tentang Malcolm lldrige. Penelitian ini mempakan penelitian survei d gan pendekatan kuantitatif; dimana menggunakan data primer dengan memakai alat bantu kuesioner. Mctode penelitian menggunakan metode analisis jalur atau disebut juga dcngan Path Analysis (PA) dengan mcnggunakan program SPSS. Sampel penelitian adalah karyawan RSU Meuraxa dengan menggunakan stratyied random sampling berdasarkan kelompok strata pendidikannya.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa lingkungan kelja karyawan di RSU Mcuraxa mempcngaruhi tinggi rendahnya kinerja karyawan RSU Meuraxa, sementara keterlibatan karyawannya tidak mempengaruhi secara langsung kinelja mereka. Berdasarkan fenomena tersebut pcneliti menyarankan kepada pihak manajemen RS Meuraxa untuk tetap mempertahankan llnglcungan kerja yang kondusif dan mendukung bagi karyawarmya, serta mcningkatkan keterlibatan karyawannya agar kinelja mereka semakin meningkat yang akan berimbas pada peningkatan kinelja RS tertenmnya.

This study aimed at finding influence of employee focus (employee involvement and working place) to employee perfonnance at Meuraxa general hospital in 2008. Theoretically this study was taken from one of concept criteria mentioned by Hertz about Malcolm Baldrige in 2008. It is research survey using quantitative approach, primary data which used by means of questionnaire support. Study method using Path Analysis (PA) by operating SPSS program. Study samples are employees of Meuraxa genera! hospital by using stratified random sampling based on their strata education group.
Study result stated that working place of employee in Meuraxa General Hospital had influenced the quality of employee performance of Meuraxa General Hospital, while employee involvement did not affect their performance directly. Based on these phenomenon the researcher suggested hospital management side to crcatc a conducive and support working place for employee, and simultaneously increase involvement of their employee in order to improve their performance which will affect overall hospital perfomtance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33615
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvia Agustina
"Pada saat ini pelayanan kesehatan dihadapkan pada situasi persaingan yang tinggi, untuk itu diperlukan suatu usaha meningkatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Pelayanan kesehatan yang berkualitas memerlukan sumber daya manusia yang memiliki kualitas kinerja yang baik. Dalam upaya mencapai hal tersebut perlu dilakukan berbagai usaha. Penelitian ini melihat hubungan antara Persepsi karyawan tentang kepemimpinan religius kepala rumah sakit dan kinerja baik secara langsung maupun melalui motivasi kerja karyawan di Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa persepsi karyawan tentang kepemimpinan religius kepala rumah sakit tidak berhubungan secara langsung dengan kinerja karyawan melainkan melalui motivasi kerja karyawan Rumah Sakit Bersalin Duren Tiga.

At this time of health services are faced with a situation of high competition, for it required an effort to improve health care quality. Quality health services requires human resources that have a good quality performance. In the effort to achieve this needs to be done a variety of activity. This study looked at the relationship between employee perceptions about the hospital's head of religious leadership and performance, both directly and through employee motivation at the Duren Tiga Maternity Hospital. This study concluded that the perceptions of employees about the hospital?s headof religious leadership is not directly related to employee performance but through employee motivation."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31292
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ayun Sari
"Tantangan bagi pengelola rumah sakit baik rumah sakit pemerintah maupun swasta dewasa ini semakin kompleks, tuntutan rnasyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu juga semakin menigkat. Pelayanan kesehatan yang bermutu harus berorientasi kepada pelanggan, baik pelanggan ekstemal maupun internal. Pelanggan intemal adalah tenaga kerja/SDM yang bcrada di rumah sakit. Untuk dapat melaksanakan pelayanan prima ini dibutuhkan sumber daya manusia yang prima pula.
Peran SDM rumah sakit sangat penting dalam menentukan mutu jasa pelayanan maka kualitas dan kuantitas SDM merupakan faktor kdtis dalam organisasi rumah sakit. Teori Sumbcr Daya Manusia juga menyebutkan yang perlu diperhatikan dalam pcmeliharaan hubungan keria adalah mengenai kepuasan kerja yang merupakan bagian dari banyak faktor yang mempengaruhi kineqia seseorang.
Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai kincrja karyawan, kepuasan kerja karyawan dan hubungan antara kepuasan kelja dan kinerja karyawan di RSIJ. Ada lima faset kepuasan kelja yang diteliti yaitu pckerjaan, gaji/kompensasi, promosi, rekan kerja dan pengawasan/supervisi.
Metode penelitian ini adalah cross seciional dengan pendekatan kuantitatif dimana data yang dipakai adalah data primer dengan menggunakan alat banlu berupa kuesioner. Kuesioner kinerja karyawan disadur dad lembar penilaian karyawan RSIJ dan kuesioner kepuasan kelja diadaptasi dari A/Hrmesola Sarisfaction Questionairre, yang diuji cobakan terlebih dahulu dengan nilai Crombach-alpha 0,9. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan tetap RSIJ berjumlah 132 orang.
Hasil penelitian menunjukkan penilaian kinerja karyawan RSIJ karyawan yang memiliki kinezja baik sebesar 53,8% dan yang kurang baik 46,2%.. Karyawan dengan kinerja baik kebanyakan adalah tenaga perawat dan karyawan dengan kinerja kurang baik kebanyakan adalah tenaga penunjang medis. Kinerja karyawan RSIJ terendah adalah pada aspek inovatif sementara aspek tertinggi adalah pada aspek ketaatan beragama. Kinerja karyawan mulai menurun pada karyawan menjelang usia 40 tahun dengan masa kerja sekitar IO tahun dengan pendidikan setingkat nkademi. Kepuasan kezja karyawan RSIJ terhadap keseluruhan faset adalah 82%, dimana terdapat 61 ,4% karyawan yang puas sementara yang tidak puas 38,6%. Kepuasan kerja terendah ada pada variabel gaji/kompensasi sementara kepuasan kerja tertinggi ada pada variabel rekan kerja.
Bonus merupakan penyebub terbesar ketidakpuasan terhadap gaji/kompensasi, suasana kckeluargaan di lingkungan RSIJ merupakan faktor terbesar yang menimbulkan kepuasan terhadap rekan kerja. Karyawan yang berada pada unit pelayanan yaitu dokter dan perawat menunjukkan jumlah yang relatif sama antara yang puas dengan tidak puas, scmentara pada km-yawan penunjang medis dan non medisjumlah kzu-yawan yang puas relatif lebih bcsar dari yang tidak puas. Ada hubungan antara kepuasan kerja dengan kineqa pada seluruh faset yaitu pekerjaan, gaji/kompensasi, promosi, rekan kenja dan pengawasarl/supervise. Kepuasan terhadap promosi memiliki kemungkinan terbesar untuk menjadikan seorang karyawan berkinelja baik.
Berdasarkan uraian di atas Peneliti menyarankan kepada manajemen RSIJ untuk melakukan kriteria penilaian kinerja yang baku dan bersifat umum untuk semua jenis tenaga, mcngembangkan program pelatihan, pemberian penghargaan dan sanksi, serta mengefektifkzm peran atasan langsung atau para manajer, meningkatkan motivasi karyawan melalui kekuatan spiritual yaitu ikatan terhadap nilai-nilai agama islam,
mempcrbaiki sistem penggajian dimana kinerja karyawan menjadi fokus utama, meningkatkan alokasi penerimaan untuk porsi pcmbayaran gaji/kompensasi karyawan, mengkomunikasikan kemampuan manajemen dalam membayar gaji/kompensasi di
lingkungan intemal rumah sakit, suasana kekeluargazm di lingkungan rumah sakit dijadikan kekuatan untuk menghasilkan kexja yang berkualitas dengan cara membentuk tim kerja yang solid dan menumbuhkan suasana persaingan yang sehat diantara
karyawan, mcningkatkan perhatian terhadap perawat dengan melakukan perhitungan beban kerja perawat melalui metode yang tepat, menganalisis jalgatan bagian keperawatan sesuai dengan kompetensi Serta me'npe1jelas jenjang karir kepada tenaga perawat, meningkatkan pengenalan terhadap karakteristik karyawan seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan sebagainya sehingga manajemen dapat mengetahui sampai dimana kemampuan karyawar; dalam bekerja dan tingkat kebutuhannya melakukan survey kepuasan kerja secara rutin sebagai bahan masukan bagi pihak manajemen dalam menilai produk-produk kebijakan.

Nowadays, the challenge for hospital management both in the state-run hospital and private hospital have become more complex. Public ask for more high-quality health ser/ice. High-quality health services are a priority issue for external and intemal customers. Intemal customers are people who work in the hospital. High-quality service needs high-quality human resources. The role of human resources is the key in delivering high-quality service. Human resources theory always said job satisfaction is among main factor which influence job performance. The workers deliver the best service when they are happy in theirjobs.
The purpose of this study is to examine the relation between job satisfaction and job pcrfomance among the employees of Jakarta Islamic Hospital (RSIJ) with five facets of job satisfaction are reviewed namely job criteria, salary/compensation, promotion, coworker and supervisory.
This research was based on cross sectional method with quantitative approach which primary data is obtained by surveing permanent-employee of RSIJ. In this study, the questionnaire of employees performance was adopted &orn the RSI] employee's performance appraisal, while the qustionnaifc of job satisfaction was adopted from Minnesota Satisfaction Questionairre. These instruments had been tested with Crombach»alpha 0,9. We have 132 respondents from RSI.l's permanent employee.
The study revealed 53.8 percent of respondents have a good job performance and 46.2 percent less good. The respondents have assumed the innovative aspect was the lowest point of their job performance, while the religious obedience is on the top rating. Nurses comprises the largest group of good job performance while medical supporting staff are the lowest performance. The performance is slightly decrease when employee reach 4O's years old, 10 years services work and diploma education level. Total job satisfaction in the hospital reached 82 percent in which 61.4 percent of the respondents have demonstrated their satisfaction, while 38.6 percent on the opposite.
The study disclosed salary/compensation issue have created the greatest dissatisfaction, while relationship with co worker bring the highest happiness. On the variable of compensation, the system of bonus awarding is a major cause of conflict creating dissatisfaction, while lack of formality with warm intra-personal relationship is the largest contribution of job satisfaction.
The number of workers from medical unit service, either physicians or nurses, have expressed their dissatisfaction and satisfaction equally, while on medical supporting staff and non-medical unit staff more employee saying they are satisfied compare to those who are not.
The study indicated there are a link between job satisfaction and job performance on all facets of job satisfaction, there are job criteria, salary/compensation, promotion, co worker and supervisory. Job satisfaction on promotion achievement is likely be the major cause to maximize their job performance.
Based on the study, the researcher recommended to RSIJ management to formulate working standard that is more applicable to all level of employee so it will lead to a fair and open evaluation, to improve training and educational program, implement reward and punishment program, improve the role of supervisor in motivating the workers to be more creative, improve salary/compensation awarding based on employee job performance, maximize intemal communication particularly on the issue of the hospital?s capacity in providing compensation and other benefits to the employees, motivate the employee to be a motivator for eo worker as well as providing a healthy competition for them, finally a routine job satisfaction survey can be used as a mean to collect input for the management in assessing their policies.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34547
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Sakdiah
"Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Kualitas pelayanan dalam rumah sakit dapat ditingkatkan apabila didukung oleh peningkatan kualitas fasilitas fisik seperti pencahayaan. Tata pencahayaan dalam ruang di rumah sakit dapat mempengaruhi kenyamanan pasien selama menjalani rawat inap dan disamping juga berpengaruh bagi kelancaran paramedis dalam menjalankan aktivitasnya untuk melayani pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pencahayaan dan keluhan subjektif kelelahan mata pada karyawan di Rumah Sakit Ananda Bekasi pada ruangan pemeriksaan umum unit gawat darurat, ruangan farmasi A, ruangan pengambilan dan pemeriksaan sampel laboratorium, ruang pendaftaran dan pemeriksaan foto radiologi dan ruang meja kerja perawat cendana, cemara, sakura dan poli anak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian diperoleh prevalensi keluhan subjektif kelelahan mata pada karyawan sebanyak 67 (74,4%), dengan Keluhan subjektif yang paling banyak dirasakan oleh karyawan adalah sakit kepala sebanyak 54,5% dan keluhan yang paling sedikit dirasakan adalah penglihatan rangkap sebanyak 6%.
Hasil pengukuran tingkat pencahayaan memperoleh Area kerja yang memenuhi syarat tingkat pencahayaan untuk lingkungan rumah sakit berdasarkan standar kepemenkes No. 1204/Menkes/X/2004 adalah Meja administrasi dan meja kerja pemeriksaan sampel di ruang laboratorium, Meja racik obat dan meja apoteker di instalasi farmasi A, Lemari Obat 5 dan meja kerja poli anak, sedangkan Area kerja yang tidak memenuhi syarat adalah meja pengambilan sampel dan tempat tidur pengambilan sampel di ruang laboratorium, meja pendaftaran, meja dokter dan pemeriksaan foto rontgen di ruang radiologi, meja paten, meja input data dan lemari obat satu sampai empat di instalasi farmasi A, meja kerja perawat cendana, cemara dan sakura, meja kerja perawat dan dokter serta tempat tidur pasien di ruang pemeriksaan umum radiologi. Terdapat beberapa hal yang dapat diberikan sebagai saran yaitu melakukan evaluasi terhadap sumber pencahayaan buatan untuk area kerja yang masih kurang tingkat pencahayaannya, menyusun program perawatan lampu, melakukan penyuluhan yang diperlukan untuk meningkatkan kesadaran karyawan, pemeriksaan mata sebelum kerja dan pemeriksaan mata berkala, peningkatan intensitas penerangan dalam ruang kerja dan pemantauan lingkungan kerja secara rutin dan enelitian lebih lanjut secara objektif terhadap keluhan kelelahan mata."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Masyitoh
"Turn over pegawai Rumah Sakit Juwita Bekasi yang tinggi memberikan gambaran bahwa terdapat beberapa kendala dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kendala - kendala yang di hadapi rumah sakit dalam pengelolaan sumber daya manusia salah satunya dapat didiagnosa menggunakan sistem penilaian kinerja yang efektif.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sistem penilaian kinerja yang lama dan menemukan faktor - faktor yang mempengaruhinya sehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangan sistem penilaian kinerja karyawan yang baru.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang terbagi menjadi dua tahap penelitian. Tahap pertama untuk mendapatkan gambaran penilaian kinerja yang lama dan tahap yang kedua untuk mengembangkan sistem penilaian kinerja yang baru. Data diperoleh dari wawancara mendalam, diskusi kelompok terarah dan telaah data sekunder. Kerangka pikir dikembangkan dari teori Cascio ( 2010 ) dan Bernadine ( 2003 ).
Hasil penelitian tahap pertama didapatkan gambaran bahwa relevansi, sensitifitas, kehandalan, tingkat penerimaan dan kepraktisan sistem penilaian kinerja karyawan menurut informan masih kurang. Hasil penelitian tahap kedua mengembangkan sistem penilaian kinerja yang baru yang berdasarkan atas relevansi, sensitifitas, kehandalan, tingkat penerimaan dan kepraktisan. Menurut informan sistem penilaian kinerja RS Juwita yang selama ini digunakan belum cukup efektif dalam pelaksanaannya. Untuk itu sistem penilaian kinerja yang baru dikembangkan berdasarkan komponen efektifitas menurut Cascio ( 2010 ).

Significant alteration on employee at Juwita Hospital Bekasi illustrates that there are some constraints in human resources management. The constraints are faced by hospitals in the management of human resources. One of the constraints which can be diagnosed is through utilizing an effective performance appraisal system.
This study is intended to get a portrait of the traditional performance of appraisal system and discover the factor that influences it with the intention that it will be employed as the resource in the development of employee performance appraisal system.
This study applies qualitative method which is divided into two phases of research. The first phase is to acquire a portrait of the performance appraisal of the traditional and the second phase is to develop a new performance of appraisal system. Data is obtained from in-depth interviews, focus group discussions and review of secondary data. The conceptual framework is developed from the theory of Cascio (2010) and Bernadine (2003).
According to the informant the results of stage one is obtaining the idea that relevance, sensitivity, reliability, level of acceptance and practicability of appraisal system on employee performance according to the informant still inadequate. The second phase of research results is to develop a new performance of assessment system based on relevance, sensitivity, reliability, level of acceptance and practicality. In addition to, the traditional appraisal system of employee performance at Juwita hospital has not been sufficiently effective on its execution. Furthermore new performance of appraisal system is developed based on the effectiveness of the components, according to Cascio (2010).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2010
T21806
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Dwi Yantinah
"Skripsi ini membahas mengenai kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Tugu Ibu pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan dan mengetahui hubungan antara karakteristik individu dengan kepuasan kerja karyawan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja karyawan RS Tugu Ibu lebih rendah dibandingkan dengan ketidakpuasannya dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan kerja. Agar dapat merancang program kepuasan kerja yang tepat sasaran, rumah sakit perlu melakukan survei kepuasan kerja karyawan secara berkala, misalnya setahun sekali.

The focus of this study is job satisfaction employees at Tugu Ibu hospital in 2009. This research is quantitative with cross-sectional study. The purpose of this study is to know degree of job satisfaction employees and relationship between individual characteristics of job satisfaction.
The result of this research is job satisfaction employees of hospital Tugu Ibu more less than dissatisfaction of them and there is relationship between education level of job satisfaction. The researcher suggest that in order to may make a schedule of job satisfaction program appropriate, hospital must be do job satisfaction employees survey for once a year.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Eva Riama
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemimpinan terhadap keterikatan karyawan tetap non-manajerial Rumah Sakit XYZ. Sampel yang diambil adalah 87 karyawan tetap non-manajerial dari seluruh departemen di Rumah Sakit XYZ Bekasi, dengan teknik penarikan sampel total sampling. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan Analisis Korelasi dan Analisis Koefisien Determinasi, sementara itu dalam memproses data digunakan SPSS 19 untuk memudahkan perhitungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner terhadap 54 karyawan medis dan 33 karyawan non medis, mendapatkan hasil bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap variabel keterikatan karyawan tetap non manajerial pada Rumah Sakit XYZ.

This research aims to analyze the effect of leadership on employee engagement among permanent and non-managerial employees in XYZ Hospital. Samples are 87 employees from all departments in area of XYZ Hospital Bekasi, taken by total sampling technique. To test the hypothesis, the researcher uses Correlation Analysis and Coefficient Determination Analysis, meanwhile to process the data, the SPSS 19 program is used. The quantitative approach is used in this research, and to collect the datas, the questionnaire is given to 54 medical employees and 33 non-medical employees. The result is, the leadership variable has a significantly effect to employee engagement among permanent and non-managerial employees in XYZ Hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Olive Victoria
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh psychological empowerment, job characteristics, dan job insecurity terhadap turnover intention. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 178 responden karyawan tetap yang bekerja di Rumah Sakit XYZ. Teknik pengumpulan sampel dalam penelitian ini adalah regresi berganda serta menggunakan korelasi Pearson sebagai uji validitas, Alpha Cronbach sebagai uji reliabilitas, dan perangkat lunak IBM SPSS Statistic 25 sebagai alat analisis. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara psychological empowerment dan job characteristics terhadap turnover intention secara signifikan. Job insecurity mempengaruhi turnover intention secara positif dan signifikan. Penelitian ini menyarankan pihak Rumah Sakit XYZ untuk mengurangi job insecurity karena dapat mempengaruhi niat karyawan untuk keluar dari pekerjaan di rumah sakit.

The aim of this study is to explain the effect of psychological empowerment, job characteristics, and job insecurity on turnover intention. This study uses a quantitative approach with a sample of 178 permanent employee respondents at XYZ Hospital. The sampling technique in this study is multiple regression with Pearson as a validity test, Alpha Cronbach as a reliability test, and IBM SPSS Statistics 25 as an analysis tool. The results of hypothesis testing indicate that there is no influence between psychological empowerment and job characteristics on turnover intention significantly. Job insecurity affects turnover intentions positively and significantly. This study suggests XYZ Hospital to reduce job insecurity because it can influence employee's intention to leave the job at hospital."
Depok: Fakultas Ilmu Administarsi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tuti Kurniati
"Rumah Sakit Islam Jakarta Pusat membuat program JPKM bagi pelayanan kesehatan karyawannya. Salah satu tujuan pengelolaan kesehatan karyawan RSIJ melalui program JPKM adalah mengendalikan biaya pelayanan kesehatan karyawan, namun terjadi peningkatan biaya kesehatan karyawan RSI Jakarta Pusat pada tahun 2001 sebesar 77,88%, sedangkan peningkatan jumlah peserta RSI Jakarta Pusat 1,69%, inflasi harga obat 12,19%, inflasi jasa pelayanan kesehatan 12,88% dan inflasi secara umum 12,55 %.
Beberapa pertanyaan penelitian muncul yaitu a) bagaimana pengendalian biaya dilaksanakan oleh bapeI JPKM PT Ruslam pada pelayanan kesehatan pegawai RSI Jakarta Pusat pada tahun 2001? dan b) komponen apa saja yang menyebabkan peningkatan biaya pelayanan kesehatan pegawai RSI Jakarta Pusat pada tahun 2001 ?
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian operasional dengan analisa kualitatif eksploratif untuk menganalisa aspek pengendalian biaya bapeI JPKM PT Ruslam. Tempat penelitian di bapel PT Ruslam dan RS. Islam Jakarta Pusat pada bulan Desember 2002 dan Januari 2003. Data primer diperoleh dari wawancara informan yaitu : pejabat, staf dan pelaksana yang terlibat dalam pengendalian biaya pelayanan kesehatan karyawan RS.Islam Jakarta Pusat sedangkan data sekunder diperoleh dari laporan dan dokumen yang berkaitan dengan proses pengendalian biaya pelayanan kesehatan.
Dari hasil penelitian penulis menemukan bahwa cara pembayaran kepada PPK untuk rawat jalan memakai cara fee for service dan untuk rawat inap paket, adanya peningkatan biaya obat rawat jalan sebesar 86,95 % dari keseluruhan peningkatan biaya, bapel belum mempunyai kegiatan promotif, melakukan cost sharing untuk pelayanan di luar standar dan belum melaksanakan utilisasi review untuk jaminan rawat inap.
Hal tersebut menunjukkan pengendalian biaya yang dilaksanakan bapel JPKM PT Ruslam kurang baik, sehingga dapat diambil kesimpulan peningkatan biaya kesehatan karyawan RSIJ tahun 2001 berhubungan dengan kurang baiknya pengendalian biaya bapel JPKM PT Ruslam.
Penulis memberikan saran penyamaan persepsi pentingnya pengendalian biaya kesehatan karyawan RSIJ antara bapel, RSIJ, dokter dan karyawan RSIJ, komilmen bapel, PPK peserta dan dokter untuk mengendalikan biaya pelayanan kesehatan, melakukan pembayaran PPK secara praupaya, sanksi berupa tidak diberikannya jaminan bagi peserta dan PPK yang tidak mentaati standard pelayanan, insentif bagi dokter karyawan,dokter spesialis dan peserta, melakukan program promotif, melakukan cost sharing untuk rawat jaian dan obat, bapel JPKM PT Ruslam memiliki sistem informasi manajemen.,melaksanakan kajian utilisasi dan membuat laporan pelaksanaan pengelolaan kesehatan karyawan RSIJ Pusat kepada Yayasan RSIJ,
Daftar bacaan : 29 (1966-2002)

Relationship between Cost Control of Implementing Body (Bapel) of JPKM PT RusIam with Increase of Health Cost among Workers in Islamic Hospital, Central Jakarta, 2001Islamic Hospital in Central Jakarta had developed a JPKM program for its worker's health care. One of the objectives is to control worker's health care cost. However, there was an increase in health cost of health cost among workers of the hospital in the year 2001 as many as 77.88%, while the increase of participant is of 1.69%, drugs price inflation of 12.19, health care service inflation of 12.88% and general inflation of 12.55%.
Several research questions aroused including a) how was the implementation of cost control conducted by Bapel JPKM of PT Ruslam to Islamic Hospital workers' health care in the year 2001?; and b) what component caused the increase of health service cost among Islamic Hospital workers in 2001?
The study is operational research with explorative qualitative analysis to analyze cost control of Bapel JPKM of PT Ruslam. The study was conducted in PT Ruslam and Islamic Hospital in December 2002 to January 2003. Primary data was obtained through interview with informants including high management, staff, and implementer involved in the health care cost control of Islamic Hospital while secondary data gathered through report and document related to the health care cost control.
The study found that fee for service payment method was employed for outside hospital care and for package of inside hospital care; there was an increase of drug's cost for outside hospital care of 86.95% out of total increase of cost; the Bapel had no promotion activity; implementing cost sharing for care outside the standard and not yet conducting utilization review for inside hospital insurance.
The above-mentioned findings exhibited a rather poor cost control conducted by Bapcl JPKM of PT Ruslam. Thus, it could be concluded that the increase of health cost of Islamic Hospital workers was related to poor cost control conducted by BapeI JPKM of PT Ruslam.
It is, then, suggested to adjusting to similar perception on the importance of health cost control of Islamic Hospital workers among Bapel, Islamic Hospital Management and workers as well as commitment from all to control the health care cost, implementing, the payment before hand, implementing sanctions for out of standard practices by not providing the insurance, providing incentives for physicians, specialists, and member, conducting promotion activities, implementing cost sharing for outside hospital care and drugs, establishing management information system in Bapel JPKM of PT Ruslam, conducting utilization review, and reporting the implementation of health care management of Islamic Hospital workers to Yayasan RSIJ as owner.
References: 29 (1966-2002)"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2003
T10709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>