Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Triana Rosantini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1986
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ema Herlinawati
"Di Kota Depok telah terjadi berbagai masalah pada anak seperti kekerasan, penelantaran maupun kesehatan anak. Pemerintah Kota Depok telah merespons dengan mengeluarkan kebijakan pembentukan Puskesmas Ramah Anak sebagai bagian dari Depok Kota Layak Anak dan diharapkan dapat menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan di atas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana implementasi program Puskesmas Ramah Anak sudah dijalankan dan apa yang menjadi hambatan dalam implementasi program. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan menggunakan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Wawancara mendalam dilakukan pada Informan kunci yaitu sebanyak 5 orang di Dinas Kesehatan, 8 orang di Puskesmas Ramah Anak (PRA) dan 20 pengguna PRA. Penelitian dilakukan di 4 PRA di Kota Depok sejak April – Mei 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek input sudah berjalan namun belum optimal, sumber daya manusia belum dipersiapkan dengan baik kuantitas maupun kualitasnya, belum tersedianya Standar Operating Procedure (SOP) diseluruh PRA. Unsur proses belum optimal, pengawasan dari Dinas Kesehatan belum efektif karena hanya dilaksanakan setahun sekali namun aspek lingkungan sosial sudah cukup mendukung dengan berperannya lintas program dan lintas sektor dalam kegiatan. Unsur output belum optimal, belum dilakukan pengolahan dan analisis data hasil pelayanan dan belum ada kegiatan monitoring dan evaluasi secara simultan. Kesimpulan didapatkan hanya ada 1 Puskesmas Ramah Anak yang sudah memenuhi seluruh indikator penyelenggaraan Puskesmas Ramah Anak yaitu Puskesmas Cilodong. Untuk Puskesmas Beji hampir mendekati sedangkan Cinere dan Tapos masih ada beberapa indikator yang belum berjalan optimal yaitu sarana prasarana, SOP, Penggerakan Tim Puskesmas untuk secara sadar melaksanakan program dan Output pada cakupan pelaksanaan kegiatan Pelayanan Kekerasan Terhadap Anak (KTA). Rekomendasi perlu adanya Pembuatan SOP di PRA, pelatihan Konvensi Hak Anak bagi petugas di PRA, Pelatihan KTA untuk memenuhi pelayanan Kekerasan Terhadap Anak, pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dari Dinas Kesehatan minimal tiga bulan sekali dan alokasi dana untuk peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (SDM).

The Depok City Government has approved the establishment of Puskesmas Ramah Anak as part of the Depok Kota Ramah Anak and is expected to be the solution to the above problems. The research program aims to see the extent of the implementation program. This study uses qualitative methods, using in-depth interviews, document review and observation. In-depth interviews were conducted at key informants, namely as many as 5 people at the Health Office, 8 people at the Puskesmas Ramah Anak (PRA) and 20 PRA users. The study was conducted in 4 PRAs in Depok City since April-May 2019. The results showed that the input aspect had not run optimally, human resources had not been well prepared for the quality of resources, the unavailability of Standard Operating Procedures (SOPs) throughout the PRA. The process is not yet optimal, supervision from the Health Office has not been effective because it is only carried out once a year. The environmental society supported enough through the cross programs and crosssector activities. Uncertain output is not optimal, processing and analysis of data from service results have not been carried out and there are no simultaneous monitoring and evaluation activities. The conclusion is that only 1 Puskesmas Ramah Anak in Cilodong has fulfilled all the indicators set by the Puskesmas Ramah Anak. Almost all Puskesmas in Beji Puskesmas fulfilled the indicators while in Cinere and Tapos still have a number of indicators that have not run optimally such as infrastructure, SOP, Puskesmas Role Team to fully implement the program and Output at the time of the implementation of the Pelayanan Kekerasan Pada Anak (KTA) consultation activity. Recommendations need to be made for SOPs in PRA, training for Child rights for officers in PRA, KTA Training for procurement of services for Violence Against Children, implementation of Monitoring and Evaluation from the Health Office at least once every three months and donations for improving quality and human resources (HR))."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52580
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: UNICEF, 1990
649.1 UNI c (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Aris Budianto
"Penyakit infeksi saluran pernapasan akut (!SPA) merupakan masalah kesehatan utama di Indonesia. Penyebab terjadinya ISPA pada umumnya adalah rendahnya kualitas udara di dalam atau di luar rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan kejadian ISPA pada balita dengan kadar debu udara ruangan di dalam rumah yang di akibatkan oleh kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur serta faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Popu1asi dalam peneltian ini adalah seluruh anak balita berumur 2-59 bulan dan bertempat tinggal di dua lokasi pemukiman,. yaitu pemukiman yang berjarak 0,5 kilometer dan 15 kilometer dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kaput di Koc.amatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat Propinsi Jawa Barat, dengan jumlah sampel masing-masing I00 responden untuk setiap lokasi pemukiman, sampel diambil secara random sampling. Desain studi cross sectional. Data diambil dengan wawancara, observasi dan pengukuran langsung di lapangan. Pengolahan data menggunakan program analisis yang ada di FKM UI. Hasil penelitian diperoleh rata-rata kadar debu ruangan di dalam rumah pada pemukiman yang berjarak 0,5 kilometer dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur adalah 136,77 ug/m3 + - 42,184 ug/m3 dengan kisaran 87-284 ug/m3, sedangkan di pemukiman yang berjarak 15 kilometer rata-rata 95,18 ug/m3 + - 18,068 ug/m3 dengan kisaran 55-148 ug/m3. Kejadian ISPA pada balita di pemukiman berjarak 0,5 kilometer dan 15 kilometer dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur masing-masing adalah 52% dan 22%. Pada uji bivariat dengan chi square didapatkan adanya hubungan yang bermakna antara kejadian !SPA dengan jarak dati kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur (p=O,OOO), kejadian ISPA dengan kadar debu udara ruangan (p=O,OOO), kejadian ISPA dengan jenis dinding rumah (p=O,OOO), kejadian !SPA dengan jenis lantai rumah (p=O,OOI), kejadian !SPA dengan letak dapur (p=O,OOO), kejadian !SPA dengan bahan bakar memasak (p=0,027), dan kejadian !SPA dengan status gizi balita (p=0,016). Sedangkan hasil uji multivariat dengan menggunakan regresi logistik diperoleh jarak dari kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur (p=O,OOO), kelembaban udara rumah (p=0,024), jenis dinding rumah (p"'{),OOO), dan status gizi balita (p=0,007) setelah dikontrol oleh faktor-faktor lain. Penelitian ini sebagai masukan bagi pemerintah daerah dalam membuat suatu peraturan atau kebijakan di bidang kesehatan Bagi Dinas Kesehatan atau Puskesmas memberi garnbaran kejadian ISPA pada balita sehingga dapat mengembangkan program yang lebih spesifik untuk menurunkan prevalensi ISPA di daerah penelitian.

Acute Respiratory Infections (ARl) is major health problem in Indonesia. The causality of ARl occurance in a general way is lowest of indoor or outdoor air quality. Objectives of the research to find out there was relation of ARI occurance on children under five with indoor air dust levels that result from the activity of mining and chalk-stone manufacture. Population in the research is all of children under five be old 2-59 month and be a resident in two location of settlement, that is distance of settlement 0,5 km and 1,5 km from the activity of mining and chalk-stone manufacture in cipatat subdistrict west bandung regency west java province. by a piece sample amount of 100 responden for each settlement location. with random sampling and a cross-sectional study, Data handling with three way that is interview, observation, and direct measurement in field. Data analysis in the research using analysis program at FKM UI. Indoor dust levels average at the settlement with distance 0,5 km from the activity of mining and chalk-stone manufacture is 136,77 ug/m3 + - 42,184 ug/m3 within range of 87-284 ug/m3, whereas indoor dust levels average at the settlement with distance 15 km is 95,18 ug/m3 + - 18,068 ug/m3 within range of 55-148ug/m3. The ARI occurance on children under five at the settlement with distance 0,5 km and 15 km from the activity of mining and chalk-stone manufacture is 52% and 22% At bivariate analysis with chi-square, there was significant associations between ARI occurance on children under five at the settlement with distance from the activity of mining and chalk-stone manufacture (p=O,OOOI), ARI occutance on children under five with indoor air dust levels (p=O,OOOI), ARI occurance on children under five with kind of house wall (p=O,OOOI), ARl occurance on children under five with floor type (p=O,OOI ), ARl occurance on children under five with arrest kichen (p=O,OOO I), ARI oocutance on children under five with cooking fuel (p=0,027), ARI occurance on children under five with nutrient status (p=O,OI6). Multivariate analysis with logistics reggression accessible distance from the activity of mining and chalk-stone manufacture (p=O,OOOI), indoor hmnidity (p=0,024), kind of house wall (p=O,OOO I), and nutrient status on children under five (p=0,007) after controlable by the others factor. The research result expectation can helping local government to taldng policy in health sector. For health service or public service given the image of ARI occurance on children under five at the settlement from the activity of mining and chalk-stone manufacture so can develop specific program for sent down ARI prevalence at research area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T20902
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muldiasman
"Hasil Riset Kesehatan Dasar Riskesdas di Provinsi Jambi tahun 2013 menunjukkan tingginya prevalensi stunting sebesar 37,9 . Hal ini dapat mengindikasikan risiko rendahnya kualitas sumber daya manusia dimasa yang akan datang. Dipihak lain kunjungan posyandu di Provinsi Jambi sangat rendah yaitu sebesar 25 . Kegiatan posyandu seharusnya merupakan kegiatan monitoring pertumbuhan anak, kegiatan promosi kesehatan, pencegahan dini penyakit infeksi seperti imunisasi, dan pemberian suplementasi vitamin A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frekuensi kunjungan posyandu dengan stunting pada anak 6-59 bulan di Provinsi Jambi. Desain studi ini adalah cross sectional, sebanyak 2502 anak 6-59 bulan diambil sebagai sampel dari hasil pemantauan status gizi. Untuk mengetahui alasan rendahnya kunjungan posyandu maka dilakukan penelitian kualitatif di 2 kabupaten dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Hasil penelitian menunjukkan satu dari empat 27.5 anak 6-59 bulan adalah stunting. Hasil analisis logistik ganda menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan posyandu tidak berhubungan dengan kejadian stunting. Tidak bermaknanya frekuensi kunjungan posyandu dengan stunting mengindikasikan bahwa program yang dijalankan posyandu belum efektif dalam mencegah stunting. Perhatian terhadap pengetahuan kader, keterampilan kader, pengetahuan ibu, sarana dan prasarana serta dukungan stakeholder menjadi prioritas untuk meningkatkan jalannya fungsi pemantauan pertumbuhan, promosi dan rujukan di posyandu sehingga efektif mencegah stunting.

Research in Jambi Province at 2013 showed a high prevalence of stunting by 37.9 . This may indicate the risk of low quality of human resources. On the other hand, the visit of posyandu in Jambi Province was very low at 25 . Posyandu activities should be a monitoring activity of child growth, health promotion activities, early prevention of infectious diseases such as immunization, and supplementation of vitamin A. This study aims to determine the association of posyandu child visits 6-59 months frequency with stunting in Jambi Province. A total of 2502 children from 6 to 59 months eligible were sampled from nutritional status monitoring. To know the reason for the low of posyandu visit, qualitative research was conducted in 2 districts. The results showed one of four 27.5 children 6-59 months was stunting. The result of binary logistic analysis shows that the frequency of posyandu visit is not associated with stunting. Its indicates that programs run by posyandu have not been effective in preventing stunting. Attention to cadre knowledge, cadre skills, mother knowledge, facilities and infrastructure, stakeholder support is a priority to improve the function of growth monitoring, promotion and referral in posyandu so as to effectively prevent stunting."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
D2480
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nia Priyatiningsih
"Penelitian ini membahas tentang hubungan pemanfaatan dana bantuan operasional kesehatan (BOK) terhadap utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah agar dapat diketahuinya distribusi frekuensi faktor pelayanan kesehatan balita dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di osyandu di Indonesia, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Diketahuinya hubungan kesesuaian pemanfaatan dana BOK dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia setelah dikontrol dengan variabel lain, berdasarkan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) tahun 2014. Unit analisis penelitian ini adalah wilayah kerja kecamatan, dengan jumlah sampel yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 168 kecamatan. Analisis Multivariat dilakukan dengan pendekatan model Ordinary Least Square (OLS) dengan metode Backward
Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa proporsi Puskesmas penerima BOK sebesar 76,48%, proporsi kesesuaian pemanfaatan BOK sebesar 68,56%, dan rata-rata BOK perkapita adalah sebesar 4.226 rupiah yang berasal dari 15 propinsi, 115 kab/kota dan 168 kecamatan. Faktor-faktor yang berhubungan signifikan dengan utilisasi pelayanan kesehatan balita meliputi alokasi dana BOK perkapita, Manajerial Kepala Puskesmas, Jumlah Bidan,
Jumlah Perawat, dan Sumbangan dana dari Puskesmas. Dari hasil penelitian ini juga didapatkan bahwa Puskesmas yang menerima BOK dan kesesuaian pemanfaatan Dana BOK tidak
mempengaruhi utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia sedangkan alokasi dana BOK perkapita meningkatkan utilisasi pelayanan kesehatan balita di posyandu di Indonesia.

This study discusses associaton between the use of Health Operational Assistance and Utilization Under Five Childs Health Services in Posyandu in Indonesia. The purpose of this study is to know the frequency distribution of under five childs health service facilities with the utilization of under five childs health services in posyandu in Indonesia based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data, knowing the relationship between the suitability of BOK funds utilization and the utilization of under five health services at posyandu in Indonesia is based on the Indonesian Family Life Survey (IFLS) data in 2014, and it is known that the influence of BOK funds with the utilization of under-five health services after being controlled by other variables is based on the 2014 Indonesian Family Life Survey (IFLS) data. with the number of samples meeting the inclusion criteria as many as 168 sub-districts. Multivariate
analysis was carried out using the Ordinary Least Square (OLS) model approach with the backward method. Based on the results of this study it was found that the proportion of Puskesmas receiving BOK was 76.48%, the proportion of the suitability of BOK utilization was 68.56%, and the average BAP per capita was 4,226 rupiah from 15 provinces, 115 districts/cities and 168 sub-districts. The factors that significantly correlated with the utilization of under five childs health services included the allocation of BOK per capita funds, Managerial Head of Puskesmas, Number of Midwives, Number of Nurses, and Donations from Puskesmas. From the results of this study it was also found that the Puskesmas that received BOK and the suitability of the use of the BOK Fund did not affect the utilization of under-five health services at the posyandu in Indonesia while the allocation of the BOK per capita increased the utilization of under five health services in posyandu in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, Jose Rizal Latief
Depok: UI-Press, 2011
PGB 0038
UI - Pidato  Universitas Indonesia Library
cover
Nathania Anindyajati
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran status kesehatan anak di Indonesia serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan anak di Indonesia. Penelitian menggunakan data Susenas 2013 kor. Sampel yang digunakan mencakup rumah tangga yang memiliki anak usia 0-12 tahun. Metode analisis yang digunakan adalah regresi logistik multinomial. Metode tersebut dinggap cocok karena dalam penelitian ini variabel terikat (status kesehatan anak) mempunyai tiga kategori yaitu: (1) tidak ada keluhan/sehat (2) mempunyai keluhan sakit akut dan (3) mempunyai keluhan sakit kronis. Serta untuk membandingkan antara sakit akut terhadap sehat, dan sakit kronis terhadap sehat. Faktor sosial dan ekonomi yang diperimbangkan adalah umur anak, jenis kelamin anak, daerah tempat tinggal, status perkawinan, tingkat pendidikan, status kerja, pendapatan, dan jenis pekerjaan kepala rumah tangga. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi tempat tinggal, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, serta status bekerja kepala keluarga signifikan memengaruhi kesehatan anak.
ABSTRACT
This study analyzed the impact of socioeconomic status of household head to child health and examines the factors that affect the health of children in Indonesia. Data used in this research is Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) of 2013 with household heads who have children aged 0-12 years as a samples. Multinomial Logistic Regression has been used to identify significant factors which affect the children health. This particular type of regression analysis was used because the dependent variables has three categories: (1) Healthy/No Complaints (2) Having acute pain complaints and (3) have chronic pain complaints. The factors considered were child’s age, child gender, location of residence, marital status, education level of the household head, employment status, income, and field of work. The result showed that the location of residence, and the head of household’s educational level, income, and work status significantly affects child health."
2014
S59922
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Mardiyanti
"Pekerja anak merupakan permasalahan yang belum terselesaikan sampai saat ini. Mereka merupakan komunitas anak yang cukup besar dengan berbagai masalah kompleks yang belum dapat diatasi hingga kini. Masa kanak-kanak seharusnya diisi dengan belajar dan bermain agar proses tumbuh kembang berlangsung optimal. Namun pada sebagian anak, mereka terpaksa harus bekerja dan dihadapkan pada berbagai risiko yang dapat membahayakan kesehatan dan tumbuh kembang mereka. Cukup banyak bahaya yang harus mereka hadapi. Berkurangnya partisipasi mereka dalam pendidikan karena harus bekerja, risiko mengalami kecelakaan lalu lintas, polusi udara, jam kerja panjang, paparan terhadap perilaku sosial yang tidak baik, secara fisik, maupun emosional; merupakan potensi dampak negatif. Penelitian ini bertujuan meneliti pengaruh bekerja terhadap kesehatan anak. Data yang dipakai adalah data IFLS tahun 2014. Ada dua model yang dikembangkan dalam penelitian ini, model pertama dengan sampel anak bekerja dan dan tidak bekerja, didapat hasil yang mempengaruhi kesehatan anak adalah variabel  jam kerja dan pendapatan. Model kedua dengan sampel anak yang bekerja, didapat hasil yang mempengaruhi kesehatan anak yang bekerja adalah variabel umur, pendidikan ibu, tempat tinggal dan pendapatan.

Child labor is a problem that has not been resolved. They are a fairly large community of children with a variety of complex problems that have not been overcome until now. Childhood should be filled with learning and playing so that the growth can be optimal. But in some children, they are forced to work and are faced with various risks that can endanger their health. There are quite a lot of dangers they have to face. Reduced participation in education because they have to work, the risk of accidents, air pollution, long working hours, exposure and social behavior, physically or emotionally; is a potential negative impact. This study aims to examine the effect of work on children's health. The data used is 2014 IFLS data. There are two models developed in this study, the first model with samples of working and not working children, the results that affect children's health are variable working hours and income. The second model with a sample of working children, the results that affect the health of working children are age, maternal education, place of residence and income."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asmilia Makmur
"Tesis ini membahas pelaksanaan perbaikan gizi Balita di PTTP di Desa Kedawung tahun 2008. Disain penelitian adalah kualitatif dengan instrumen Pedoman wawancara mendalam dan FGD serta daftar observasi. Hasil penelitian memperlihatkan bentuk usaha perbaikan gizi Balita di Kebumen adalah pengintegrasian layanan usia dini berupa aspek kesehatan dan pendidikan yang tetap menekankan pada prinsip UKBM. Usaha perbaikan gizi kurang berhasil karena dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: rendahnya pendidikan, kurangnya pengetahuan dan status bekerja pada sebagian ibu Balita, kurang optimal upaya peningkatan pengetahuan ibu di PTTP dan perbedaan persepsi tentang keberadaan PTTP diantara internal sektor terkait. Disarankan untuk melanjutkan program ini dengan melakukan beberapa pembenahan terutama menyamakan persepsi lintas sektoral sebagai kunci pembuka penyelesaian masalah lain terkait perbaikan gizi.

The focus of this study is implementation on effort to betterment of nutrition for children under 5 years old at PTTP in Desa Kedawung, year 2008. This research is qualitative and fact finding was guided by indept interview and FGD?s guidance. The result of the research visualize that the form of effort to betterment of nutrition for children in Kebumen is an integration of service in early childhood as health aspect as well as education aspect which still emphasize on UKBM principle. The effort did not run well influenced by various factors such as low education, lack of knowlegde, working status of the majority mothers of children and less optimum effort in increasing knowledge of mothers and also there are different perceptions among linked sectors PTTP. The researcher suggested the action of equalizing perceptions between linked sectors is needed so all parties are able to function in roles applied to each particular sector in benefit to each PTTP to become fully community?s property for the people as the starting point to solve all of PTTP?s problems."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T21811
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>