Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 130984 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Lanawati
"ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan atas dasar kenyataan bahwa prestasi akademik yang tercermin dalam indeks prestasi kumulatif (IPK) tidak selamanya mencerninkan kemampuan intelektual yang dimiliki mahasiswa. Mereka yang memiliki kemampuan intelektual tinggi dapat saja memiliki IPK rendah karena faktor nonintelektual dan lingkungan yang kurang mendukung, sebaliknya mereka yang memiliki kemampuan intelektual sedang atau rata-rata dapat memiliki IPK tinggi karena faktor nonintelektual dan lingkungan yang mendukung. Karena itu penelitian ini dilakukan untuk menguji sejauh mana peran faktor intelektual dan nonintelektual yang mencakup inteligensi, kreativitas, kecerdasan emosional dan kepribadian berperan dalam mewujudkan prestasi akademik mahasiswa di perguruan tinggi.
Dalam penelitian ini diyakini bahwa faktor intelektual dan nonintelektual berperan dalam mewujudkan prestasi akademik. Tujuan penelitian ini adalah menguji model struktural yang menggambarkan pengaruh langsung dari inteligensi dan kepribadian, serta pengaruh tidak langsung dari kecerdasan emosional dan kreativitas untuk menjelaskan prestasi akademik.
Penelitian ini melibatkan sampel sejumlah 222 mahasiswa yang berasal dari tiga universitas di Jakarta. Data diperoleh dari tes inteligensi (CFIT), tes kreativitas verbal dan figural (TKV dan TKF), inventori kecerdasan emosional (EII), Mayer SaIovey Caruso Emotional Intelligence Test (MSCEIT) dan inventori kepribadian yang terdiri dari tiga skala penelitian MMPI yaitu skala college arjustment, ego strength dan social responsibility. Prestasi akademik diperoleh dari IPK semester empat dan jumlah SKS empat semester yang dicapai oleh mahasiswa. Data dianalisis dengan menggunakan program LISREL.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model struktural yang diuji dalam penelitian, terbukti sesuai (fit) untuk menjelaskan prestasi akademik. Dengan demikian inteligensi dan kepribadian memberikan pengaruh langsung dan bermakna terhadap prestasi akademik, sedangkan keoerdasan emosional dan kreativitas memberikan pengaruh tidak Iangsung namun berrnakna, yaitu melalui kepribadian.
Saran yang diajukan untuk penelitian lanjutan ialah penggunaan sampel yang Iebih bervariasi agar dapat digeneralisasikan secara lebih Iuas. Skor prestasi akademik hendaknya diperoleh dari tes prestasi akademik yang dibuat khusus untuk penelitian yang bersangkutan- Saran yang diajukan untuk universitas ialah peningkatan program pembentukan karakteristik kepribadian yang menunjang keberhasilan belajar mahasiswa melalui konseling individu dan bimbingan kelompok. Berilah perhatian khusus pada perkembangan kemampuan mengatasi masalah emosional mahasiswa. Sediakan kesempatan dan fasilitas untuk pengembangan kreativitas mahasiswa. Dalam mengambil keputusan pendidikan yang berkaitan dengan seleksi, gunakan kepribadian sebagai salah satu kriteri untuk menentukan penerimaan dalam suatu program perguruan tinggi atau program beasiswa.

Abstract
The purpose of this research was to prove a theoretical model of students characteristics, the cognitive and non cognitive factors in determining academic achievement at university. Specifically, the objectives of the research is to prove that intelligence and personality will have direct and significant elfect to the academic achievement; creativity and emotional intelligence will have indirect yet signilicant effect through the personality to the academic achievement. The result of this research may provide input about the predictors that influence student's academic achievement at university.
Structural equation model with LlSREL program is used to analyze the direct effect of intelligence, personality and indirect effect of creativity emotional intelligence, through the personality, to the academic achievement.
Results supported that the intelligence and personality have direct etfects on academic achievement, while creativity and emotional intelligence has an indirect elfect. These findings are consistent with previous researches that show how cognitive and non cognitive factors affect the student?s academic achievement at university."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2005
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priaji Agung Wirandana
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana efektifitas desentralisasi fiskal dalam mengurangi ketimpangan pendidikan di Indonesia. Dengan menggunakan data panel dari 34 Provinsi di Indonesia dalam periode tahun 2011-2019, penelitian ini menjelaskan bagaimana kondisi ketimpangan pendidikan di Indonesia dengan menggunakan gini rasio pendidikan yang merupakan suatu indikator yang digunakan untuk melihat distribusi pemerataan pendidikan. Dengan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebagai bagian dari desentralisasi fiskal, dan metode empiris system GMM untuk menguji dampak ketiga dana tersebut terhadap ketimpangan pendidikan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa DAU dan DAK justru belum mampu mengurangi ketimpangan pendidikan karena formulasi dan penggunaan yang belum efektif. Sedangkan BOS mampu mengurangi ketimpangan pendidikan karena digunakan untuk membiayai operasional sekolah, sehingga tidak ada biaya pendidikan yang dibebankan ke masyarakat dan meningkatkan akses terhadap pelayanan pendidikan.

This study aims to see the effectiveness of fiscal decentralization in reducing educational inequality in Indonesia. Using panel data from 34 provinces in Indonesia from 2011 until 2019, this study explains how the condition of education inequality in Indonesia by employing Gini ratio of education is an indicator of the distribution of educational equity. By using the General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK), and School Operational Assistance (BOS) as part of fiscal decentralization, and applying system GMM to examine its impacts on Gini ratio of education, the study results show that the DAU and DAK do not affect to decrease education inequality due to ineffective formulation and utilization. Meanwhile, BOS can reduce education inequality because it is used to finance school operations so that the community pays no education costs and increases access to public education."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratna Candra Sari
"Efektivitas pendidikan anti korupsi perlu dilakukan pengujian secara periodik. Penelitian ini mengembangkan produkmedia pembelajaran robot antikorupsi“Corruption-Detector” dan menguji efektivitas media dalam rangkameningkatkan pemahaman nilai antikorupsi. Penelitian pengembangan dilakukan dengan menggunakan prosedur pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implementation, dan Evaluation).(1) Analyze yaitu proses menentukan tujuan pembelajaran, mengidentifikasi kebutuhan anak, dan menentukan media pembelajaran yang tepat;(2) Design yaitu proses mendesain media pembelajaran;(3) Develop yaitu memvalidasi media pembelajaran;(4) Implementation yaitu uji coba media pembelajaran kepada anak; dan(5) Evaluationyaitu tahap yang dilakukan untuk menganalisis kesesuaian produk dengan kebutuhan anak serta memperbaiki kekurangan produk. Pengujian efektivitas media menggunakan metode eksperimen. Subjek implementasi media pembelajaran robot antikorupsi“Corruption-Detector” adalah siswa di TK Bee Smart Al Hafidz Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada aspek pemahaman tentang kejujuran dan sikap yang sebaiknya ditiru secara signifikan. Akan tetapi,peningkatan pemahaman mengenai akibat tidak jujur tidak signifikanmeskipunmemiliki effect sizeyang cukup kuat. "
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi, 2020
364 INTG 6:1 (2020)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Nurfakihiswara, auhtor
"ABSTRAK
Studi ini meneliti determinan dari kualitas pendidikan dalam SMA Negeri dan Swasta di Jakarta. Menggunakan dataset individu sekolah dan teknik regressi panel fixed effect, studi ini menggambarkan analisis terhadap karakteristik sekolah (rasio siswa guru, tingkat pendidikan guru, pengalaman guru, penerimaan sekolah, dan kondisi sekolah). Penelitian ini menyimpulkan bahwa rasio siswa guru memiliki peran penting dalam pencapaian siswa. Namun, tingkat pendidikan guru, pengalaman guru, penerimaan sekolah, dan kondisi sekolah (lingkungan, akreditasi, dan kondisi bangunan) tidak menjelaskan kualitas pendidikan pada suatu sekolah. Selain itu, penelitian ini juga menyajikan analisis deskriptif yang menunjukkan ketimpangan dari nilai ujian dan rasio kelulusan ? ketidaklulusan berbasiskan koefisien Gini di tingkat provinsi.

ABSTRACT
This study investigates the determinants of school quality within public and private senior high school in Jakarta. Using individual school dataset and fixed effect panel regression technique, this paper provides an analysis of school characteristics (student-teacher ratio, teacher education level, teacher experience, school?s income, and school?s condition). This research concludes that student-teacher ratio plays an important role in student achievement. However, teacher education level, teacher experience, income of the school, and condition of the school (environment, accreditation, and building condition) do not describe the quality of education on a school. In addition, this research also provides a descriptive analysis showing inequality of exam score and graduated ? not graduated ratio based on Gini coefficient in province level.
"
2016
S64121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Dachlan
"Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di suatu daerah diharapkan mampu menjadi sumber penerimaan daerah sekaligus memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam rangka membantu BUMD menjalankan peran tersebut, pemerintah daerah dapat melakukan investasi kepada BUMD dalam bentuk Penyertaan Modal Daerah (PMD). Investasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupa PMD yang diberikan kepada BUMD di DKI Jakarta merupakan salah satu investasi yang rutin dikeluarkan setiap tahunnya. Dalam pelaksanaannya, pemberian PMD pada BUMD di DKI Jakarta belum memberikan dampak yang signifikan. Kondisi ini terjadi karena perencanaan PMD pada BUMD tidak dilakukan dengan baik seperti ketiadaan peraturan daerah induk dan dokumen investasi serta ketidaktelitian pemerintah dalam menentukan BUMD mana yang diberikan PMD. Berdasarkan permasalahan tersebut, penelitian ini bertujuan menganalisis perencanaan Penyertaan Modal Daerah oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kepada Badan Usaha Milik Daerah di DKI Jakarta. Teori yang adalah Capital Investment Planning for Local Government yang memiliki empat dimensi, yaitu perencanaan keuangan, identifikasi dan prioritasasi proyek, program dan manajemen proyek, serta monitoring dan evaluasi. Pendekatan dalam penelitian ini adalah post positivisme dan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil dari penelitian ini adalah perencanaan PMD di DKI Jakarta secara khusus dilimpahkan pada BPBUMD DKI Jakarta. Adapun perencanaan tersebut dapat dikatakan cukup baik karena sebagian besar indikator dalam setiap dimensi terpenuhi. Hal yang menjadi perhatian adalah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta belum memiliki kebijakan investasi modal dan sistem data base proyek yang memadai. Dengan demikian, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera membuat kebijakan investasi daerah yang terdiri dari Peraturan Daerah induk dan kebijakan realokasi dana PMD serta membertimbangkan kembali kedudukan BPBUMD sebagai pembina BUMD di DKI Jakarta.

The existence of Local Owned Enterprises (LOEs) in an area is expected to become one of the source of income while providing services to the communities. In order to help LOEs carry out those roles, the local government can invest in LOEs in the form of Local Equity Participation (LEP). Investment of local government in DKI Jakarta was given to LEs in the form of LEP are routinely issued every year. In its implementation, the provision of LEP to LOEs in DKI Jakarta has not had a significant impact. This condition occurs because of the poorly planned LEP such as the absence of main regional regulation and regional investment documents as well as government’s inaccuracy in determining which LOEs to invest. Based on these problems, this study aims to analyze the planning of Local Equity Participation by Local Government DKI Jakarta on its Local Owned Enterprises. The theory used in this study is Capital Investment Planning for Local Government which has 4 dimensions, namely financial planning, identification and prioritization of a project, programming and managing project, as well as monitoring and evaluation. The approach of this study is post positivism and the data collection method is in-depth interviews and literature studies. The result of this study is the planning of LEP in DKI Jakarta specifically delegated to BPBUMD DKI Jakarta. The planning can be said to be quite good because most indicators in each dimensions are fulfilled. The concern is that the Local Government DKI Jakarta does not have a sufficient capital investment regulation and project database system. Therefore, local government DKI Jakarta must prepare its capital investment regulation that consist of main regional regulation and its Local Equaty Participation reallocation regulation and also reconsider the position of BPBUMD as a highest Local Owned Enterprises in DKI Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Oman Saepudin
"Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan program pendidikan paket C pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Bina Insan Mandiri Depok. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan program pendidikan paket C dan untuk mendeskripsikan faktor-faktor kesuksesan dan hambatan dalam proses pelaksanaan program pendidikan paket C di PKBM Bina Insan Mandiri. Hasil dari penelitian ini adalah proses pelaksanaannya PKBM ini menggunakan Metode, Media, Materi pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan warga belajarnya. Adapun faktor kesuksesan dan hambatan adalah kemampuan lembaga dalam membangun kerjasama dengan berbagai instansi sedangkan hambatannya adalah faktor-faktor eksternal.

This thesis discuss about the implementation process of education program called with “Paket C” at Community Learning Center (CLC) Bina Insan Mandiri Depok. The research of this thesis use case study method with descrivtif research. The objective of the research are to describe the implementation process of education program called with “Paket C” and the success factors and obstacles in implementation the process of “Paket C’ education program at Community Learning Center (CLC) Bina Insan Mandiri Depok. The output of the research is we know that the implementation of “Paket C’ education program use learning method, material and media that appropriate with the needs of the students. The success factors are the abilities of the institution to build cooperation with many other institution while the obstacles is external factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1982
372.41 TEA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hudharto Hariseno
"Korelasi antara self-regulated learning (SRL), tipe kepribadian artistik menurut Holland dan prestasi akademik diteliti pada 62 partisipan mahasiswa jurusan musik. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan diantara hal tersebut. Pada bagian analisis tambahan penelitian ini dikemukakan juga mengenai kaitan antara rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa dengan jenis kelamin, dan pekerjaan mahasiswa. Diskusi dari penelitian ini membahas mengenai mengapa SRL dan tipe kepribadian artistik tidak berhubungan secara signifikan dengan prestasi akademik. Penelitian selanjutnya perlu dilakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang mungkin mempengaruhi prestasi akademik seperti minat, bakat, dan sebagainya.

The correlations between self-regulated learning (SRL), Holland's Artistic Personality Type with academic achievement was examined in 62 music college students. This research findings show that there is no significant correlation between SRL, Holland's artistic personality type wuth academic achievement. In the analysis section, research findings show that there is no relationship between student's GPA mean with student's sex, and their part time job. In the discussion section it is discussed about the reasons why there is no significant correlation between SRL, Holland's artistic personality type with academic achievement. In the next research it is important to examine factors that can affect music college student's achievement such as interest, aptitude, etc."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Mutiah
"Madrasah dalam khazanah kehidupan manusia Indonesia merupakan fenomena budaya yang telah berusia satu abad lebih (Fajar, 1998). Madrasah telah menjadi salah satu wujud entitas budaya bangsa Indonesia yang telah menjalani proses sosialisasi yang relatif intensif. Indikasinya adalah kenyataan bahwa wujud entitas budaya ini telah diakui dan diterima kehadirannya.
Madrasah sebagai sebuah lembaga formal dalam proses belajar mengajar siswa secara formal tak lepas dari berbagai persoalan. Meskipun kurikulum madrasah memiliki penambahan dalam mata pelajaran agama namun di sisi lain dalam kenyataannya penyelenggaraan pendidikan madrasah masih dihadapkan pada sejumlah persoalan yang mengacu pada perbaikan dan peningkatan mutu di berbagai bidang. Sudah menjadi hal yang umum dan diketahui masyarakat bahwa kualitas madrasah masih rendah dibanding dengan sekolah umum. Hal ini terlihat dari perolehan nilai ujian akhir nasional (UAN) dari tahun ke tahun yang memiliki kecenderungan yang sama yaitu nilai UAN yang masih jauh tertinggal dibanding dengan nilai UAN SLTP.
Persoalan kualitas Madrasah Tsanawiyah berkaitan dengan peran kepemimpinan kepala sekolah, di mana peran kepemimpinan kepala sekolah sangat penting bagi mutu sekolah yang dipimpinnya. Terbukti dari beberapa penelitian (lihat Supriadi, 1998 ; Cherniss, 1998) yang menyatakan pentingnya peran kepala sekolah dalam memajukan sekolah yang dipimpinnya, bagaimana kepala sekolah memberdayakan guru, staf dan siswa dengan cara memberikan motivasi, membina hubungan dan perhatiannya terhadap mereka merupakan perilaku yang sangat berpengaruh terhadap persepsi mereka dan mempengaruhi motivasi kerja mereka. Adanya perhatian, dorongan, usaha-usaha kepala sekolah dan upaya-upaya yang terns menerus dilakukan dalam rangka meningkatkan mutu sekolah akan mempengaruhi juga prestasi belajar siswanya.
Di sisi lain kepala sekolah seharusnya mampu menyadari posisinya dan perannya sebagai pimpinan yang senantiasa merupakan panutan, mampu memberikan contoh yang baik dengan disiplin diri, rasa tanggung jawab serta memiliki integritas sebagai pemirnpin. Kepala sekolah adalah pimpinan yang berinteraksi dengan banyak orang, dapat menjadi pelaku perubahan (agent of change) sehingga sangatlah penting bagi seorang kepala sekolah untuk memiliki kesadaran diri, kemampuan dalam memotivasi diri dan bawahannya, memiliki kepekaan atau sensivitas dan memiliki pengendalian diri serta mampu membina hubungan yang baik di mana aspek-aspek tersebut merupakan dimensi-dimensi pada kecerdasan emosional.
Di sisi lain kepala sekolah seharusnya juga memiliki komitmen yang tinggi. Staw dan Salancik (1991) menjelaskan dua aspek dari komitmen yaitu attitudinal commitment (komitmen sebagai sikap) dan behavioral commitment. Attitudinal commitment adalah situasi saat individu mempertimbangkan sejauh mana nilai dan tujuannya sesuai dengan nilai tujuan organisasi. Sedangan behavioral commitment adalah (komitmen sebagai perilaku) merupakan proses di mana individu terikat dengan kegiatan-kegiatan tertentu karena investasinya di masa lalu akan hilang apabila ia menghentikan kegiatan-kegiatan tersebut.
Sedangkan Allan dan Mayer (1990) membagi komitmen menjadi komitmen afektif, komitmen continuance dan komitmen normatif.
Kualitas kepernimpinan dalam penelitian ini merupakan kepemimpinan transformasional (Bass, 1998) yaitu kemampuan pimpinan mengubah lingkungan kerja, motivasi kerja dan pola kerja serta nilai-nilai yang dipersepsikan bawahan sehingga mereka lebih mampu mengoptimalkan kinerjanya demi tercapainya tujuan organisasi. Kepemimpin transformasional akan berupaya melakukan transforming of visionary, mentransvormasikan visinya menjadi visi bersama kemudian mewujudkan visi itu menjadi sebuah kenyataan. Proses transformasi terlihat dalam sejumlah perilaku kepemimpinan ialah attribut charisma, idealized influence inspirational motivation, intellectual stimulation dan individualized consideration.
Penelitian ini merupakan suatu studi non-eksprimental dan dilakukan terhadap kepala sekolah (kepala Mts negeri dan swasta). Sampel penelitian berjumlah 49 kepala Mts dari berbagai wilayah di DKI Jakarta dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara kecerdasan emosional, komitmen organisasi dan kualitas kepemimpinan kepala Mts swasta atau negeri.
Pada penelitian lebih lanjut disarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih banyak dan profil kepala madrasah yang lain, serta perlu dilakukan uji coba alat ukur. Di samping itu juga disarankan penelitian pada dimensi lain yang lebih khusus misalnya kinerja, motivasi atau kepuasan kezja kepala sekolah sehingga lebih terungkap hal-hal yang belum dapat diungkap pada penelitian ini.
Dengan hasil penelitian diatas maka kepada kepala Mts disarankan untuk memiliki paradigma belajar sepanjang hayat yang merupakan paradigma yang pantas untuk dianut, sebab mereka adalah pimpinan dalam suatu komunitas sekolah yang akan sangat mempengaruhi segala tindak tanduk , perilaku serta nilai-nilai, keyakinan. di dalam sekolah. dorongan, pujian dan mungkin hukuman/tekanan kiranya perlu diberlakukan pada setiap aspek kehidupan di sekolah. Dalam proses seleksi kepala sekolah sepantasnya dilakukan secara terbuka dan transparan: hal ini untuk mencegah praktek-praktek korupsi yang memang telah melanda dalam beberapa aspek kehidupan di pemerintahan."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T18604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Powell, Robert G.
New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, 2004
370.117 POW c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>