Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 133963 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
S6900
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Ana Pirussa
"Homoseksual bukanlah topik yang tabu lagi. Telah banyak novel yang mengangkat tema ini, contohnya Lelaki Terindah. Beberapa hal pada novel bertema homoseksual yang dapat dibahas adalah bagaimana tokoh memahami dirinya yang baru dan masalah yang berpusat pada kehidupan homoseksual dan lingkungannya. Tokoh yang diangkat adalah seorang heteroseksual yang kemudian berubah menjadi homoseksual tanpa disadarinya. Masyarakat Indonesia yang secara umum masih antipati dengan homoseksual dapat dillihat dari pembahasan novel Lelaki Terindah. Novel ini dapat dijadikan cerminan bagaimana masyarakat Indonesia memperlakukan kaum homoseksual di sekitarnya.

Homosexuality is not a taboo subject anymore. There have been many novels with homosexual as a main topic, for example Lelaki Terindah. Things on the homosexual-themed novel that can be discussed are such how the lead of this novel trying to understand his/her new self and the problems which centered on the homosexuals lifes including their environment. The main subject of this novel is a heterosexual who later turn out to be a homosexual without realizing it. The antipathy toward homosexuals which Indonesian society in general has can still be viewed from the discussion of this novel. This novel can be a reflection of how society in Indonesia treats homosexuals.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Tobing, Easter Borny uliarta
"The research is aimed at finding out the love relation between Indonesian homosexuals with their foreign couples in Yogyakarta. Besides, the research is also conducted to seek some information on how love penetration among them transferred. Finally it is also purposed to dig out some factors that trigger the love relation.
The research applied social penetration theory (Altman and Taylor, 1973). The theory is consisted of development phase's happened in homosexual's love relation, orientation to affective explorative, affective explorative to exchange of affective, exchange of affective to an already stable exchange of affective.
There are some obstacles faced by homosexual?s couple in orientation phase. One of them is that they have to confront the act of prejudice from Indonesia society toward them. Thus, the society in which they live can not tolerate and support the homosexual manner. It makes them difficult to get a long each other in a public.
Love relation among homosexual starts in affective explorative and affective phases. In these two phases homosexual couple starts to express their feeling by sharing some certain selective topics. They tried to focus on higher level on intimacy (Budyatna, 1993). They are resembled to heterosexual couple in this phase.
In subsequent phase, a stable exchange of affective, the couples concentrate on the openness of mind, supportive each other in loneliness and emptiness. The equal and positive feelings are followed by the highest level o intimacy. In this phase, homosexual couples decide to live together and share thee room apartment. Even, they decide to get married.
Self disclosure is the most difficult phase for homosexual couples. Telling other or proclaiming their identity are done in a secret and personal way. Self disclosure is the most crucial phase for homosexual couple to build a more intimate relation (Taylor and Peplau 1997).
Finally, the research is somehow a qualitative one in which the approach is focused on the individual back ground of homosexual by using symbolic interaction perspective. The data are descriptive, gathered from close observations and depth interviews."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T 9164
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airin Miranda
"Dewasa ini, di Prancis, berpasangan secara homoseksual telah menjadi salah satu alternatif kehidupan bersama di luar pernikahan. Namun, kaum homoseksual di Prancis kerap merasakan adanya diskriminasi yang didasarkan pada orientasi seksual mereka. Untuk itu, mereka melakukan upaya mendapatkan pengakuan dari pemerintah Prancis, yang diharapkan dapat mengubah pandangan masyarakat yang cenderung negatif terhadap kaum homoseksual. Pemerintah Prancis menunjukkan tanggapannya dengan mengeluarkan beberapa kebijakan yang berkaitan dengan keberadaan kaum homoseksual.
Skripsi ini menunjukkan perkembangan kebijakan pemerintah Prancis terhadap keberadaan pasangan homoseksual di Prancis pada dasawarsa 1970-1990. Kebijakan pemerintah Prancis, dalam bentuk undang undang yang dikeluarkannya, terlihat mengalami perubahan dan penyesuaian dari waktu ke waktu, yang bertujuan untuk menjawab tuntutan kaum homoseksual di Prancis. Hingga akhirnya, kini berlaku undang-undang PACS (Pacte Civil de Soiidarite), yang merupakan undang-undang yang mengatur kehidupan berpasangan di luar pernikahan, baik pasangan homoseksual maupun heteroseksual."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S14522
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervi Salwati
"Spermatozoa dikatakan normal apabila kepala berbentuk oval dan. ekor tidak menggelun . g. Setiap penyimpangan dari salah satu kriteria spermatozoa .yang normal dipandang sebagai abnormal* Telah dilakukan pengamatan secara mikroskopik terhadap bentuk- I bentuk spermatozoa pada 90 pria pasangan infertil. Sampel dikelompokkan ke dalam tiga kelompok tingkat . kesubur an menurut klasifikasi Farris (1951) yaitu: ke,lompok I, jika terdapat lebih dari 185 juta spermatozoa mo til pep ejakulat; kelompok 11 9 jika terdapat 80 - 185 juta spermatozoa mo I til per ejakulat; dan kelompok III, jika terdapat kurang dari. 80 juta spermatozoa motil per e jakulat. Penghitungan bentuk-bentuk spermatozoa dilakukan dengan cara menghitung jumlah . masing-masing bentuk spermatozoa pada sediaan yang cukup tipis dan penyebarannya merata. Kemudian ., dihitung 500 spermatozoa yang ada di dala .m sediaan tersebut dan diklasifikasikan menurut morfologi yang terlihat di bawah mikros. kop yaitu: bentuk normal oval) dan bentuk abnormal yang terdiri dari kepala . besar, kepala keeil l kepala "tapering'19 kepala 11pyriform"s kepala "amorphous" t kepala duag I dan . kelainan ekor. Hasil per1jitungan dengan uji Kruskal-Wallis menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah spermatozoa abnormal di antara ketiga kelompok-tingkat kesuburant Perbedaan yang nyata ter,- lihat antara kelompok III dengan kelompok I dan kelompok I . I,sedangkan antara kelompok I dan kelompok II I tidak menunjukkan perbedaan. Selanjutnya dengan uji X2 terbukti bahwa I proporsi ketujuh bentuk-bentuk spermatozoa abnormal berbeda nyata di antara ketiga kelompok ' tingkat kesuburan. Dengan uji beda proporsi juga terbukti bahwa pada setiap kelompok tingkat kesuburan antara. ketujuh bentuk spermatozoa abnormal menunjukkan perbedaan. Bentuk kepala kecil dan kepala " tapering" merupakan bentuk yang sering muncul pada ketiga kelompok tingkat kesuburan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Indonesia, 1987
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenggo Ariany
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S5358
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Panjaitan, Dahlia
"Dengan sering adanya berita mengenai bunuh diri di kalangan rernaja dan lanjut usia di Jepang serta menurunnya pertumbuhan penduduk, menyebabkan penulis mencari tahu sumber permasalahannya. Keluarga adalah satuan terkecil dari masyarakat dan keanehan suatu masyarakat dapat digambarkan dengan menjelaskan hubungan kekeluargaan yang berlangsung di dalamnya. Keluarga ialah fungsi pengantar pada masyarakat besar. Kehidupan berkeluarga di Jepang mengalami perubahan sebelum dan sesudah perang dunia kedua. Bentuk keluarga di Jepang sebelum perang dunia kedua adalah le. Dimana sekelompok manusia yang tinggal bersama-sama dan hubungan antara anggotanya terjalin erat baik secara ekonomi dan sosial. Semua anggota harus patuh kepada Kachoo, dan segala sesuatunya dilakukan untuk kepentingan le. Setelah perang dunia kedua dengan masuknya pengaruh demokrasi, generasi muda tidak lagi merasa berkewajiban untuk melanjutkan le. Pala hidup berkeluarga berubah dari le menjadi kalau kazoku (keluarga inti). Hal ini juga dipengaruhi perkembangan industri yang pesat sehingga masyarakat menjadi konsumtif dan biaya hidup menjadi mahal. Segala sesuatunya harus diperhitungkan secara ekonomi. Kehidupan modem membuat setiap anggotanya harus berkompetisi. Para orang tua memberi perhatian yang berlebihan demi ambisi mereka untuk masa depan anak-anak yang lebih baik. Hal ini menyebabkan banyak generasi muda merasa tertekan, sementara para lansia merasa kesepian karena mereka merasa tidak berguna sehingga mereka harus tinggal di panti-panti jompo. Demikianlah perubahan kehidupan berkeluarga di Jepang menyebabkan timbulnya masalah-masalah sosial di Jepang saat ini."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S13889
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1984
S6558
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1987
S30803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Haliza
"Skripsi ini membahas tentang proses pelaksanaan Program Keluarga Harapan dalam upaya pemberdayaan penerima program di PKH Jakarta Selatan dengan menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi langsung ibu KPM diperlukan dalam merancang kegiatan pemberdayaan di PKH; dibutuhkan fasilitator lebih banyak dan pendamping PKH perlu dilatih dan memiliki kompetensi khusus agar pemberdayaan yang dilakukan dapat efektif; dan perlu ada kemauan dari ibu KPM itu sendiri untuk mau mandiri dan berdaya.

This thesis discusses the process of implementing the Family of Hope Program in an effort to empower program recipients in PKH South Jakarta by using the concept of community empowerment. This research is a qualitative research with a descriptive design. The results showed that the direct participation of KPM mothers was needed in designing empowerment activities in PKH; more facilitators are needed and PKH Facilitators need to be trained and have special competencies so that the empowerment can be carried out effectively; and there needs to be a willingness from the KPM mother herself to want to be independent and empowered."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>