Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143646 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomi Handono
"Pasar Modal merupakan indikator kemajuan perekonomian suatu negara serta menunjang perkembangan roda ekonomi suatu negara. Semakin banyak perusahaan yang melakukan go-public berarti sebagian saham dari perusahaan-perusahaan tersebut akan dimiliki oleh masyarakat luas. Salah satu instrumen keuangan yang diperjual belikan di pasar modal (Bursa Efek Indonesia) adalah saham termasuk di dalamnya saham industri perbankan, hal terpenting seseorang ataupun perusahaan dalam penetapan langkah investasi saham pada perusahaan perbankan adalah sejauh mana nilai uang yang di investasikan akan memberikan return dari Capital Gain yang paling optimal. Dengan demikian, perlu dilakukan kajian terhadap faktor fundamental yang mempengaruhi investasi saham tersebut dengan menganalisis rasio keuangan perusahaan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh rasio return on equity (ROE), earning per share (EPS), beban operasional/pendapatan operasional (BOPO), dan loan to deposit ratio (LDR) terhadap indeks harga saham individu perbankan pada delapan bank terbesar baik secara bersama-sama maupun parsial selama periode 2004-2010. Untuk menemukan pengaruh tersebut, penulis menggunakan metode uji hipotesis dengan model analisis regresi linear berganda, dan asumsi klasik. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari Bank Indonesia daan Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham gabungan delapan bank (ISHG8), EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8, BOPO berpengaruh positif dan signifikan terhadap ISHG8 dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap ISHG8. Namun hasil penelitian parsial per bank secara umum menunjukkan bahwa rasio ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap indeks harga saham individu (IHSI), rasio EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap IHSI, rasio BOPO berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap IHSI dan LDR berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap IHSI.

Capital market is an indicator of a country's economic progress and to support the development of a country's economic wheel. More and more companies went public that does mean some shares of these companies will be owned by the public. One of the financial instruments traded in capital markets (Indonesia Stock Exchange) is stock including the shares of the banking industry, the most important thing a person or company in the determination step in the company stock investment banking is the extent to which the value of the money invested will provide a return (Capital gain) the most optimal. thus, necessary to the study of fundamental factors that affect stock investments by analyzing financial ratios.
The purpose of this study was to identify the effect of the ratio of return on equity (ROE), earnings per share (EPS), operating expenses / operating income (BOPO), and loan to deposit ratio (LDR) of individual stock price index of banking at eight largest banks both jointly or partial period 2004-2010. To find such influence, the author uses the method of hypothesis testing with multiple linear regression analysis model, and the classical assumptions. The data in this study were collected from Central Bank and the Indonesia Stock Exchange.
The results showed that as simultaneously the ratio ROE has negative and a significant effect on join stock prices index at eight banks (IHSG8), EPS has positive and significant effect on IHSG8, BOPO has positive and significant effect on IHSG8, LDR has positive and not significant effect on IHSG8. For the results of each banks in general, the ratio of ROE has negative and significant effect on individual stock price index (IHSI), ratio EPS has positive dan significant effect on IHSI, ratio BOPO hasa negative dan not significant effect on IHSI, and also LDR has positive and not significant effect on IHSI.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T29771
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Maria Lusiana
"Harga saham dapat mencerminkan kinerja (performance) suatu pernsahaan. Saham-saham perusahaan yang baik kinerjanya akan mempunyai nilai yang relatif tinggi (berharga tinggi). Hal ini disebabkan karena saham tersebut diminati oleh banyak investor yang membuat permintaan akan saham tersebut melebihi penawarannya sehingga berdampak pada kenaikan harga saham tersebut. Sebaliknya, buruknya kinerja suatu pernsahaan dapat mengakibatkan jatuhnya harga saham tersebut.
Penelitian ini ditujukan pada perusahaan-perusahaan yang sahamnya masuk dalam daftar Bursa Efek Jakarta periode Januari 1999 sampai dengan Desember 2001 dengan periode penelitian selama 3 tahun. Sampel yang digunakan dibedakan menjadi dua, yaitu data rata-rata dan data kwartal yang untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan model cross-sectional regression dan pooled regression.
Multikrisis yang menerpa kondisi domestik Indonesia cukup telak memukul perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena aneka krisis tersebut mengakibatkan transaksi saham di BEJ yang selama bertahun-tahun didominasi investor asing menjadi semakin sepi. Menghadapi hal tersebut, Bursa Efek Jakarta tampaknya tak dapat mentolerir kondisi para anggota bursa yang kinerjanya terns terpurnk sehingga melakukan pelelangan saham terhadap anggota bursa yang kinerjanya terus menurun.
Berkaitan dengan seluruh kondisi di atas, penulis menemukan bahwa sektor industri barang konsumsi mernpakan salah satu sektor industri yang masih terns bertahan menghadapi berbagai guncangan akibat krisis ekonomi di Indonesia. Hal ini terjadi terntama didukung oleh kekuatan industri rokok dan industri makanan yang secara relatif tidak secara signifikan terpengaruh oleh kemerosotan kondisi ekonomi yang terjadi sejak tahun 1997 dan ini terlihat pada minat investor terhadap saham perusahaan go public sektor industri barang konsumsi yang memiliki harga saham yang atraktif di mata para investor.
Menggunakan alat analisis statistik yaitu model regresi tinier berganda (metode enter), peneliti menemukan bahwa dalam rata-rata (cross-sectional regression), variabel Earning per Share, Price Earning Ratio, Price to Book Value dan Debt to Equity Ratio mempengaruhi variasi harga saham baik secara simultan maupun parsial pada tingkat signifikansi 5 persen. Sedangkan pada data kwartal (pooled regression) baik secara simultan maupun parsial diperoleh bahwa disamping keempat rasio keuangan tersebut, variabel Return on Equity juga berpengaruh secara signifikan terhadap variasi harga saham pada tingkat signifikansi 5 persen.
Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian empiris sebelumnya adalah : jenis data yang digunakan, jumlah data sampel yang diambil serta kondisi ekonomi pada pasca krisis ekonomi nasional selama periode penelitian."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2003
T11637
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Harto
"Karya akhir ini melakukan pembahasan mengenai pengaruh rasio keuangan terhadap harga saham. Ide awal dari penulisan karya tulis ini adalah dengan melihat perkembangan pasar saham di Indonesia. Investasi yang dilakukan oleh para investor baik dalam dan luar negeri menimbulkan sebuah ide yaitu informasi apakah yang dipakai para investor dalam mengambil keputusan berinvestasi ke suatu saham. Apakah informasi yang berasal dari data akuntansi atau informasi lainnya yang diperoleh oleh para investor. Dari ide awal inilah kemudian berkembang pada pengujian rasio keuangan (sebagai data akuntansi) dan pengaruhnya terhadap harga saham.
Penelitian ini melihat pengaruh pengumuman rasio keuangan pada JSX Quarterly Index terhadap pergerakan harga saham perusahaan-perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45. Metode penelitian karya akhir ini menggunakan metode panel data, karena data pengujian dibagi dua yaitu cross-section (banyak perusahaan) dan time series (tahun pengujian lebih dari satu tahun).
Hasil pengujian diharapkan lebih akurat dengan menggunakan metode ini dan uji model menggunakan random effect model (alasan pemilihan bab 3). Dari hasil pengujian didapatkan hasil rasio keuangan earning per share, return on equity, dan price to book value berpengaruh sigifikan terhadap harga saham, sedangkan rasio keuangan price to earning ratio dan debt to equity ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Dapat disimpulkan dari hasil pengujian bahwa para investor dalam keputusan investasi pada suatu saham, menggunakan informasi rasio keuangan seperti earning per share, return on equity, dan price to book value. Sedangkan informasi rasio keuangan seperti price to earning ratio dan debt to equity ratio tidak menjadi dasar informasi bagi investor dalam pengambilan keputusan. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23836
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gusti Raizal Eka Putra
"Pasar modal sebagai alternatif bagi pemilik dana (investor) dalam menanamkan dananya, sangat mengharapkan dapat memperoleh imbal hasil (return) yang tinggi, namun tidak mempunyai informasi fundamental yang dapat digunakan untuk menentukan pilihan investasi terhadap saham perbankan yang memiliki imbal positif. Dalam konteks tersebut, investor memerlukan informasi tentang perilaku harga-harga saham perbankan jika dilihat dari perspektif penilaian saham yang didasarkan kepada data fundamental. Terkait dengan hal tersebut, maka tujuan penelitian penulis adalah (I) menginvestigasi kinerja keuangan bank-bank go public yang sahamnya tercatat (listing) di Bursa Efek Jakarta (BEJ), dan (2) menganalisis pengaruh perubahan rasio-rasio keuangan dengan cakupan rasio permodalan, rentabilitas, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap harga saham.
Sampling penelitian adalah 16 bank-bank go public yang selalu mempublikasikan laporan keuangan triwulanannya selama 5 periode mulai dari triwulan IV tahun 2001 sampai dengan triwulan IV tahun 2002. Data yang digunakan adalah data sekunder berupa tanggal publikasi laporan keuangan, informasi keuangan yang dipublikasikan melalui laporan keuangan triwulanan tersebut serta harga saham (closing price) 16 bank yang dijadikan sampling selama 7 (tujuh) hari sebelum dan setelah tanggal setiap periode laporan keuangan triwulan tersebut dipublikasikan di media cetak. Untuk keperluan analisis, digunakan program statistik SPSS dengan metode descriptive statistics dan analisis ketergantungan Chi-Square dengan tingkat level signifikansi sebesar 5% atau confident level 95%. Metode descriptive statistics digunakan untuk menetapkan range spesifik rasio-rasio keuangan, sedangkan analisis ketergantungan Chi-Square digunakan untuk menganalisa pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap harga saham.
Dari hasil pengujian stististik dengan menggunakan analisis interdependensi CM-Square dapat disimpulkan bahwa rasio-rasio keuangan 16 bank yang dijadikan sampling, tidak berpengaruh secara signifikan dalam memetakan dan membentuk harga saham bank-bank tersebut. Kesimpulan tersebut konsisten dengan hasil pengujian terhadap rasio-rasio keuangan 9 bank yang mendapat penilaian tidak direkomendasikan sebagai bank go public yang layak menjadi alternatif investasi kepemilikan sahamnya. Konsistensi hasil pengujian tersebut ternyata tidak berlaku terhadap dua rasio keuangan 7 bank yang mendapat penilaian sangat direkomendasikan dan direkomendasikan sebagai alternatif investasi kepemilikan sahamnya. Dua rasio keuangan tersebut adalah rasio aktiva produktif bermasalah dan non performing loan. Dari hasil pengujian tersebut terimplikasi bahwa karakteristik pasar Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang tergolong sebagai semi-strong efficiency mendukung bahwa analisis fundamental keuangan tidak menjadi siginifikan dalam memetakan dan memprediksi harga saham."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wiedyantari
"Saham merupakan instrumen investasi yang digemari karena adanya kemungkinan investor mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar dan dalam waktu yang cenderung singkat. Bersamaan dengan adanya kemungkinan keuntungan dalam jumlah besar tersebut, terdapat pula kemungkinan kerugian yang tak kalah besar. Hal inilah yang menyebabkan investor yang telah memilih saham sebagai instrumen investasinya hams mampu mengelola risiko yang menyertai perdagangan saham.
Secara umum, harga saham yang dibentuk di pasar modal dipengaruhi oleh kondisi perusahaan. Jika performa yang ditunjukkan perusahaan baik, maka terdapat kecenderungan harga saham perusahaan terkait meningkat begitupula sebaliknya. Beberapa kondisi yang mampu mempengaruhi fluktuasi harga saham adalah kinerja perusahaan, kredibilitas susunan pengurus, iklim ekonomi negara, regulasi secara makro dan masih banyak Iagi.
Penelitian yang dilakukan pada karya akhir ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh rasio keuangan terhadap beta yang merupakan risiko sistematik sebuah saham. Risiko sistematik perusahaan adalah risiko yang terkait erat dengan kondisi pasar dan tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi saham. Penelitian yang dilakukan Tandelilin (1997) menemukan bahwa rasio keuangan mampu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap risiko sistematik saham. Rasio keuangan merupakan bagian dari tampilan kondisi keuangan perusahaan. Bagi perusahaan publik, terdapat kewajiban untuk mempublikasikan laporan keuangan tersebut secara periodik yakni secara triwulanan dan tahunan. Tujuannya adalah untuk mempertanggungjawabkan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh publik. Obyek penelitian yang dipilih pada penelitian ini adalah saham-saham perusahaan industri perbankan yang memiliki volume perdagangan tertinggi selama periode Januari 2004 hingga September 2006. Bank yang termasuk dalam penelitian ini adalah Bank Central Asia, Bank Rakyat Indonesia, Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Internasional Indonesia, Bank Lippo dan Bank Panin. Selain memiliki volume perdagangan tertinggi di lantai bursa, kedelapan saham ini memiliki aset lebih besar dan Rp. 20 Triliun, sehingga dapat dikategorikan sebagai bank besar. Diharapkan kriteria obyek penelitian ini mampu mewakili kondisi perbankan Indonesia secara umum.
Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai faktor-faktor yang menentukan tingkat kesehatan sebuah bank mencakup permodalan, kualitas aset, manajemen, pendapatan dan likuiditas, maka variabel yang dipilih untuk diteliti adalah Return on Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NFL) dan Earnings Per Share (EPS). ROE dan EPS dapat mewakili faktor pendapatan (earnings), sementara faktor likuiditas diwakili oleh rasio LDR, NPL dan CAR. Rasio-rasio tersebut merupakan rasio yang penting dalam dunia perbankan. Berdasarkan pengalaman di masa lalu, maka Bank Indonesia juga telah mengeluarkan ketetapan yang mewajibkan pihak bank memenuhi sejumlah tertentu nilai rasio tersebut, antara lain CAR dan NPL. Tujuannya tak lain adalah untuk memastikan tingkat kesehatan perbankan nasional.
Data-data yang didapat berupa harga saham mingguan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mingguan dan informasi rasio keuangan yang didapat dari laporan keuangan kwartalan perusahaan. Selanjutnya, semua data tersebut diolah dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah mencari return indidual dan return market. Tahap kedua, dilakukan pencarian beta masing-masing saham melalui regresi indeks tunggal antara return individual dengan return market. Tahap terakhir adalah mencari bentuk regresi yang dapat mewakili hubungan antara beta saham dengan rasio-rasio keuangan dengan bantuan program SPSS.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROE dan CAR memiliki hubungan yang berlawanan dengan beta. Rasio LDR, NPL dan EPS menunjukkan hubungan yang searah dengan beta. Hal ini berati kenaikan variabel ROE dan CAR akan berdampak pada penurunan nilai beta. Kenaikan pada LDR, NPL dan EPS akan dapat meningkatkan risiko sistematik saham. Nilai risiko sistematik rata-rata cukup besar, yakni 1.32. Artinya risiko kepemilikan saham ini berkaitan erat dengan kondisi pasar.
Uji elastisitas yang dilakukan pada beta dan rasio-rasio keuangan menunjukkan bahwa kepekaan beta tertinggi disebabkan justru oleh variabel CAR. Hal ini mungkin terjadi disebabkan sejarah masa lalu. Kejatuhan dunia perbankan di masa lampau disebabkan minimnya cadangan dana di bank sendiri yang akhirnya mengakibatkan kesulitan likuiditas bagi bank.
Hasil akhir dari penelitian menunjukkan bahwa regresi multi-index yang didapatkan belum dapat menjelaskan seluruhnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi beta saham. Walaupun demikian, persamaan ini dapat dijadikan salah satu indikator alternatif dalam menilai kondisi perbankan dan saham-saham perusahaan perbankan.

Stocks, one of the investment's instruments were chosen by investor because of the attractiveness of return gained in large amount and in shorter time compared to other instruments. The consequence of high return that an investor might get was the risk. This is the reason why an investor must be able to manage the risk that come along with the investment decision in stocks.
Stock?s price formed in the market, were influenced by the condition of the company itself. In detail, the conditions that might influence a company's stock price volatility are the company's performance, staffs credibility, regulation, macro economic and many more.
The research's purpose is to find out how the financial ratios influence the systematic risk (beta) of a stock. Systematic risk of a company is a risk that related to market condition and can not be eliminated through portfolio diversification. This research based on Tandelilin study on 1997 that finds macro indicator such inflation rate and GDP does not significantly influence systematic risk, financial ratios do. Financial ratios revealed the financial condition of a company. There was an obligation for the public corporation to publish their financial report periodically, quarterly and yearly. The purpose of this obligation is to be responsible to the public that own the company through their shares. The research objects chosen are banking company stocks that had the highest selling volume during January 2004 until September 2006. Those banks are Bank Central Asia (BCA). Bank Rakyat Indonesia (BRI). Bank Danamon, Bank Mandiri, Bank Niaga, Bank Internasional Indonesia (BII), Bank Panin, and Lippo Bank. These banks also had assets for more than Rp. 20 Billions and categorized as Capital, asset quality, management, earnings and liquidity were the main factors to form a credible bank, according to the Indonesian Bank (BI). That is, the financial ratios chosen in this research are Return on Equity (ROE), Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) and Earnings Per Share (EPS). ROE and EPS represent the earnings factor, while LDR, NPL and CAR represent the liquidity factor. Those five ratios were the most important ratios in banking industry. Based on history and to maintain the credibility of national banking industry, Indonesian Bank had defined several minimum percentages of CAR and NPL.
Data used in this research are weekly stock's price, weekly Jakarta's Composite Index and financial ratios that taken from quarterly financial report. It was calculated in three steps. The first step is to calculate market return and stock's individual return by using stock price and composite index data. The second step is to calculate beta, using single index regression of market return and individual return. The last step is to form a multi regression that could represent the influence of each financial ratio to systematic risk. All the calculations were done using Microsoft Excel and SPSS 13 program.
The results show that ROE and CAR influence systematic risk negatively. LDR, NPL and EPS ratios influence systematic risk positively. This means that the increasing of ROE and CAR will decrease the level of systematic risk. Increasing LDR, NPL and EPS point will increase the level of systematic risk. From this research, we find out that the systematic risk of sample is above I or high enough (average 1.32). It means that the stock's risk strongly related to the market risk.
Elasticity test that also done in this research shows that the highest sensitivity of was beta caused by CAR variable. This might explain that liquidity is the most important thing in banking industry. The research's results also show that multi-index regression still unable to explain the whole factors that influence systematic risk. Despite, the regression can be used as the alternative indicator to control banking industry and also banks' stocks."
Depok: Universitas Indonesia, 2007
T19747
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini melakukan investigasi pengaruh rasio CAMEL, yaitu CAR, RORA, NPM, BOPO, dan LDR terhadap perubahan harga saham dari 8 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, secara partial dan simultan.
Hasil menunjukan bahwa RORA secara partial berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham sementara hasil tes parsial dari CAR, NPM, BOPO, dan LDR menunjukan bahwa parsial mereka tidak berpengaruh secara langsung terhadap harga saham. Tetapi, hasil tes simultan menunjukan adanya pengaruh antara CAR, RORA, NPM, BOPO, dan LDR terhadap harga saham."
JEBI 2:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Sarnoto
"Investasi dalam bentuk saham mempunyai risiko tinggi karena harga saham sangat peka terhadap banyak faktor, baik faktor eksternal maupun internal perusahaan. Dalam melakukan analisis untuk memutuskan investasi suatu jenis saham Investor perlu menganalisis risiko (risk) yang dihadapi dan keuntungan (return) yang diharapkan. Salah satu alat analisis yang digunakan adalah analisis fundamental yang mencoba memperkirakan harga saham dengan memperkirakan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham masa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel-variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham.
Penelitian dalam Tesis ini bertujuan untuk menguji pengaruh Tingkat Profitabilitas yang diukur dengan Earning per share (EPS), Leverage Keuangan yang diukur dengan Debt to equity ratio (DER) dan Pertumbuhan harga Saham yang diukur dengan Price earning ratio (PER) sebagai variabel bebas terhadap Return saham sebagai variabel terikat. Return adalah pendapatan atau hasil investasi yang dilakukan oleh Investor, EPS merupakan perbandingan antara Laba bersih setelah pajak dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar, DER merupakan perbandingan antara Jumlah kewajiban dengan Jumlah Modal Sendiri dan PER merupakan perbandingan antara harga saham terhadap Laba bersih per lembar saham.
Penelitian dalam Tesis ini dilakukan terhadap 215 Perusahaan sahamnya yang telah listing di Bursa efek Jakarta dengan rentang waktu penelitian dari bulan Januari 1995 sampai dengan Desember 1996. Untuk menguji penggaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dilakukan dengan Regresi Linear Berganda sedangkan untuk menguji penggaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dilakukan dengan Regresi Linear Tunggal. Data diolah dengan menggunakan Program Komputer Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 10. Untuk melihat pengaruh seluruh variabel independen terhadap variabel dependen digunakan analisis regresi dengan menggunakan metode enter (full regression). Selanjutnya untuk menentukan model regresi dan tingkat signifikansi masing-masing variabel independen secara rinci satu persatu digunakan analisis Regresi dengan metode Stepwise.
Hasil Penelitian dengan menggunakan metode enter menunjukkan bahwa secara bersama-sama EPS,DER dan PER berpengaruh terhadap Return Saham. Namun dengan metode Stepwise di antara tiga variabel babas yang diduga mempengaruhi return, ternyata hanya variabel EPS yang signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam rentang waktu penelitian EPS berpengaruh signifikan terhadap Return saham dan sebaliknya DER dan PER tidak berpengaruh secara signifikan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, para Investor yang melakukan analisis fundamental dalam menentukan Investasi saham sebaiknya memperhatikan EPS dari Perusahaan yang sahamnya hendak dibeli, karena terbukti kenaikan EPS akan mengakibatkan kenaikan Return dalam satuan tertentu."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T7363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rimi Gusliana Mais
"Investasi dalam saham dinilai mempunyai risiko lebih besar dibanding investasi bentuk lain seperti obligasi, tabungan dan deposito. Hal ini disebabkan return yang diharapkan dari saham tidak pasti, dimana return saham diperoleh dari dividen dan capital gain. Kesanggupan perusahaan untuk membayar dividen ditentukan oleh kemampuan perusahaan menghasilkan laba, sedang capital gain ditentukan oleh fluktuasi harga saham (perbedaan harga beli dan harga jual).
Penelitian ini mencoba melihat berbagai rasio-rasio keuangan utama perusahaan yang mempengaruhi harga saham perusahaan. Rasio-rasio tersebut diwakili oleh net profit margin, return on assets, return on equity, Debt equity ratio, earning per share perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang konsisten di sektor Jakarta Islamic Index, Bursa Efek Jakarta tahun 2004.
Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor tersebut secara bersama-sama berpengnaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel yang berpengaruh signifikan dan positif terhadap harga saham adalah Net Profit Margin earning per share ,return on assets dan return on equity. Variabel yang berpengaruh signifikan dan negatif terhadap harga saham adalah debt equity ratio. Hal ini sesuai dengan teori yang mendukungnya dan penelitian yang terdahulu.
Dengan demikian keputusan untuk melakukan investasi dalam saham yang tergabung dalam Jakarta Islamic Index ternyata telah dilakukan oleh investor dapat berpedoman kepada laporan keuangan melalui rasio-rasio keuangan utama perusahaan.

Stock investment is predicted has bigger risk than investment in other form such as saving bond and bank deposit because we can not certainty expected then return of the stock which gained from dividend and capital gain is determined by fluctuation of stock price rate (differentiation of buying and selling price)
Through this research I try to see various of the company stock price of the main financial ratios that influence company the factors are net Net Profit margin, Return On Assets, Return On Equity, Debt To Equity ratio and Erring Per Share. As the sample of this research is the company who consist in Jakarta Islamic Index at Jakarta stock exchange period 2004.
According to the result of this research showed that all of the factors in the same times influenced significantly to the stocks price, Variable are give significant and poisitive influenced to the stock price are Earning Per Share, Net Profit Margin, Return On Assets, and Return On Equity. Debt Equity Ratio significant and negative influenced to the stock price. This result shows us fit to the teoretical and researched in the past.
It means that the decision of doing investment in stock of the company which is included in ill based on financial report trought the main of financial ratios of the investor decision.
"
2006
T20207
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khikin Indahsari
"Sektor industri property merupakan salah satu sektor yang paling terkena dampak krisis ekonomi. Sektor ini sempat terpuruk dalam sekali, dan saat ini masih berusaha untuk bisa pulih dari serangan krisis tersebut. Walau kejatuhan sektor ini cukup terasa, akan tetapi industri ini tetap berusaha untuk terns berkembang dan memenuhi permintaan pasar. Industri property tetap harus memperhatikan rasio-rasio keuangannya agar tetap stabil dan membaik.
Penulisan karya akhir ini berusaha untuk memperlihatkan pengaruh dari variable rasio-rasio keuangan dan variabel resiko sistematik. Adapun rasio-rasio keuangan yang diteliti secara lebih lanjut adalah Current Ratio, Total Debt to Equity, Net Profit Margin, Return on Equity, Earning per Share dan juga ukuran total aktiva perusahaan-perusahaan dalam sektor industri ini Rasio-rasio keuangan ini diambil dari laporan keuangan 33 perusahaan yang sahamnya terdaftar dalam Bursa Efek Jakarta dan minimal sudah IPO dalam jangka waktu 2 tahun lalu.
Pembahasan dan penelitian dilakukan pada periode 2000-2004, secara keseluruhan peri ode maupun analisa pertahun. Selain dibagi pertahun, penelitian ini juga membagi perusahaan ke dalam tiga skala, yaitu skala keseluruhan, skala besar dan skala kecil. Pembagian ini didasarkan dari besaran rata-rata total aktiva.
Penganalisaan menggunakan beberapa metode seperti regresi tunggal dan regresi berganda. Adapun tahapannya adalah dilakukannya regresi berganda untuk mencari beta, selanjutnya dilakukan regresi berganda untuk melihat tingkat signifikansi, hubungan antar variabel dan lainnya.
Penelitian ini menggunakan software E-Views 4.1 dan SPSS 12 dalam perhitungan regresi maupun pengujian-pengujian lainnya, seperti UJI F dan Uji Multikolinieritas. Pengelolaan data atas 33 saham perusahaan ini memberikan hasil yang cukup sesuai dengan harapan.
Pengolahan data ini memperlihatkan bahwa variabel rasio keuangan memang mempunyai pengaruh terhadap resiko saham. Adapun pengaruh yang diberikan oleh tiap rasio berbeda, begitu juga tingkat hubungan antar rasio tersebut yang juga termasuk dalam pembahasan. Variasi yang terdapat dalam hasil penulisan karya akhir ini bertambah banyak dengan penambahan skala perusahaan.
Hasil dari pengolahan data memperlihatkan bahwa investor masih tetap membutuhkan rasio keuangan sebgai sarana pertimbangan sebelum melakukan investasi."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Muryanto
"Dalam berinvestasi, semua investor akan mengharapkan return yang maksimal dengan tingkat risiko yang seminimal mungkin. Proses investasi melibatkan suatu proses yang sulit karena melibatkan nilai fundamental perusahaan. Sehingga diharapkan investor dapat mengoptimalkan investasi yang dilakukan karena adanya risk and return trade off. Melalui studi ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan investasi tersebut, dimana hal tersebut tercermin dari harga saham erusahaan. Investor dapat menggunakan analisis rasio keuangan yang disediakan oleh perusahaan dalam bentuk Laporan Keuangan. Informasi rasio-rasio tersebut dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi investor. Secara khusus beberapa rasio dapat digunakan sebagai dasar keputusan investasi tersebut seperti current ratio, total asset turnover, return on equity, return on asset, debt to equity ratio, dan earning per share yang merupakan perwakilan masing-masing jenis rasio yang ada. Hasil studi menunjukan bahwa keenam rasio tersebut berpengaruh secara signifikan dalam pengambilan keputusan investasi bagi investor. Oleh karena itu, keenam rasio tersebut dapat diterapkan karena menunjukan hasil yang konsisten selama periode penelitian. Selain itu, Laporan Keuangan perusahaan juga masih dapat digunakan dalam pengambilan keputusan sampai dengan jangka waktu tiga bulan setelah diterbitkannya laporan keuangan.

All investors will expect a maximum return with minimal risk in every single investment they did. Investment process involves a process which is difficult because it involves the fundamental value of the company. So that investors can be expected to optimize the investment that they made in order to the risk and return trade off. Through this study are expected to provide information and materials into consideration in making the investment, which it reflected the company's stock price. Investors can use financial ratio analysis provided in the Financial Report?s company. The ratios can provide benefits for investors. Specifically, some of the ratio can be used as a basis for investment decisions, such as current ratio, total asset turnover, return on equity, return on assets, debt to equity ratio, and earning per share which is a representative of each type of ratio. The study showed that all of the ratios in this study have a significant influence in decision-making investments for investors. Therefore, those ratios can be applied because the results showed a consistent over a period of research. In addition, the company's financial report also can still be used in decision-making period for up to three months after the financial report is published."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
S6633
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>