Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126106 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ayuti Haqqi Aliyan
"Diabetes mellitus (DM) ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Dalam upaya mencari pengobatan alternatif dengan resiko yang sedikit untuk diabetes, beberapa ekstrak tanaman telah diuji aktivitas antidiabetesnya, salah satunya adalah biji Mahoni yang sudah digunakan oleh masyarakat Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penghambatan aktivitas alfa-glukosidase dan mengidentifikasi golongan senyawa kimia dari fraksi aktif ekstrak biji mahoni (Swietenia macrophylla King). Penghambatan aktivitas alfaglukosidase diukur menggunakan Spektrofotometer.
Hasil menunjukan bahwa fraksi yang memiliki penghambatan aktivitas alfa-glukosidase paling baik dengan nilai IC50 15,44 ppm adalah fraksi petroleum eter. Uji kinetika fraksi petroleum eter memiliki penghambatan kompetitif dan kandungan senyawa kimia yang terdapat didalam fraksi petroleum eter adalah senyawa terpen.

Diabetes mellitus (DM) is characterized by high blood sugar levels along with impaired metabolism of carbohydrates, lipids and proteins as a result of insufficiency of insulin function. In an effort to seek alternative treatment with little risk for diabetes, several plant extracts have been tested antidiabetic activity, one of which is Mahogany seeds that have been used by the people of Indonesia.
The purpose of this study was to determine the inhibitory activity of alpha-glucosidase and identify classes of chemical compounds from active fractions of mahogany seed (Swietenia macrophylla King) extract. The inhibition of alpha-glucosidase activity is measure using Spectrophotometry.
The result showed that fraction has the best inhibitory activity alpha-glucosidase with IC50 values of 15,44 ppm is petroleum ether fraction. Kinetics tested of petroleum ether fraction has a competitive inhibition and chemical compounds that consist in petroleum ether fraction is terpene.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1847
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Clarinta Putri
"ABSTRAK
Salah satu pendekatan terapi untuk mengendalikan kadar glukosa darah postprandial adalah dengan menghambat enzim alfa-glukosidase. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ekstrak dan fraksi teraktif dari kulit batang Strophanthus caudatus (L). Kurz atau kikija yang mampu menghambat enzim alfa-glukosidase. Serta mengidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung pada fraksi teraktif tumbuhan tersebut. Pada penelitian ini dilakukan proses ekstraksi bertingkat dengan metode refluks lalu dilanjutkan proses fraksinasi dengan kromatografi kolom (KK). Fraksinasi dilakukan terhadap ekstrak yang teraktif. Fraksi teraktif lalu diidentifikasi golongan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dengan kromatografi lapis tipis (KLT). Hasil uji penghambatan enzim alfa-glukosidase oleh ekstrak n-heksan, etil asetat dan etanol konsentrasi 15 ppm adalah sebesar 44,74%, 53,15%, dan 24,71%. Hasil dari fraksinasi ekstrak etil asetat didapatkan 14 fraksi dan fraksi teraktif adalah fraksi F dengan persen penghambatan pada konsentrasi 150 ppm sebesar 43,33%. Nilai IC50 dari fraksi F adalah 193,04 ppm. Hasil skrining fitokimia fraksi F menunjukkan bahwa fraksi mengandung golongan senyawa kimia alkaloid, fenol, flavonoid, dan triterpenoid. Dari penelitian ini disimpulkan bahwa ekstrak teraktif adalah ekstrak etil asetat dan fraksi teraktif adalah fraksi F. Serta golongan senyawa kimia yang terkandung pada fraksi teraktif adalah alkaloid, fenol, flavonoid dan triterpenoid. "
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmi Ramdanis
"Diabetes melitus adalah penyakit metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia. Tujuan utama terapi penyakit ini adalah mengontrol kadar gula darah. Salah satu terapi yang digunakan adalah penghambat ⍺-glukosidase yang dapat mengurangi hiperglikemia postprandial dengan menghambat pencernaan karbohidrat menjadi monosakarida di usus halus. Kemampuan kapang endofit untuk menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya merupakan sumber yang potensial untuk mendapatkan senyawa penghambat ⍺-glukosidase.
Tujuan penelitian ini diantaranya adalah untuk memperoleh isolat kapang endofit dari biji mahoni (Swietenia macrophylla King), mengetahui efek penghambatan hasil fermentasi isolat terhadap aktivitas ⍺-glukosidase, dan mengetahui golongan senyawa dari ekstrak paling aktif. Enam kapang endofit berhasil diisolasi. Setiap isolat difermentasi dalam kultur cair berisi media Potato Dextrose Broth dan yeast extract selama 7 hari, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan metanol. Ekstrak kemudian diuji efek penghambatannya terhadap aktivitas ⍺-glukosidase dengan menggunakan metode spektrofotometri dan diukur dengan microplate reader. Ekstrak paling aktif diuji dengan Kromatografi Lapis Tipis. Lima ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas lebih baik dibandingkan dengan akarbose dengan nilai IC50 terkecil 73,64 μg/mL. Ekstrak paling aktif menunjukkan penghambatan kompetitif. Berdasarkan penapisan kimia, ekstrak ini mengandung flavonoid.

Diabetes mellitus is a metabolic syndrome characterized by hyperglycemia. The major goal in the treatment of this disease is to achieve normoglycemia. One of medication used is ⍺-glucosidase inhibitor that could reduce postprandial hyperglycemia with delay of digestion of carbohydrate to monosaccharides in the small intestine. The ability of endophytic fungi to produce similar bioactive compounds to its host plant is potential source to get ⍺-glucosidase inhibitory compounds.
This research was aimed to isolate the endophytic fungi from Swietenia macrophylla King seeds, to evaluate the inhibitory activity of ⍺-glucosidase from fermentation culture of its isolate, and to know the chemical compounds from the most active extract. Six endophytic fungi were isolated. Each isolate was fermented in submerged culture with Potato Dextrose Broth and yeast extract medium for 7 days, then extracted with ethyl acetate and methanol. ⍺-Glucosidase inhibitory activity of those extract was assayed by spectrophotometric method using microplate reader. The most active extract was tested by Thin Layer Chromatography (TLC). Five ethyl acetate extracts showed better activity than acarbose with smallest IC50 values was 73.64 μg/mL. The most active extract showed competitive inhibition. This extract contained flavonoids."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2012
S42750
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silvi Khairunnisa
"Pada penelitian sebelumnya, dilaporkan bahwa ekstrak etanol herba meniran (Phyllanthus niruri L.) paling kuat menghambat aktivitas α-glukosidase dibanding 15 tanaman uji lainnya. α-Glukosidase mengkatalisis tahap akhir proses pencernaan karbohidrat. Dengan demikian, terjadi penundaan absorpsi glukosa dan penurunan kadar glukosa plasma postprandial. Senyawa yang dapat menghambat α-glukosidase secara potensial dapat digunakan sebagai antidiabetes. Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang ditandai dengan hiperglikemia.
Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas antidiabetes dengan metode penghambatan α- glukosidase. Phyllanthus niruri L. dimaserasi dengan etanol 80 % dilanjutkan dengan fraksinasi menggunakan pelarut petroleum eter, etil asetat, butanol, dan metanol. Reaksi α-glukosidase dan p-nitrofenil-α-D-glukopiranosa sebagai substrat menghasilkan p-nitrofenol yang berwarna kuning. Produk reaksi ini diukur pada panjang gelombang 400 nm menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Hasil menunjukkan bahwa fraksi metanol dari ekstrak etanol Phyllanthus niruri L., memiliki aktivitas penghambatan paling kuat terhadap α-glukosidase dengan nilai IC50 1,67 ppm. Golongan senyawa yang terdapat pada fraksi metanol ekstrak etanol Phyllanthus niruri L. adalah glikosida, alkaloid, dan tanin.

In the previous research, Phyllanthus niruri L. herb ethanolic extract has been reported to be the strongest of α-glucosidase inhibitory activity compared with other fifteen plants. α-Glucosidase catalyzes the final step in the digestive process of carbohydrates. Because of that, it can retard the liberation of glucose from oligosaccharides and disaccharides. The compounds that could inhibit α-glucosidase activity are potentially used for antidiabetic by suppresing postprandial hyperglycemia. Diabetes mellitus is a disease with disturbance of carbohydrate, fat and protein metabolism characterized by hyperglicemia.
Based on that matter, this research tested antidiabetic activity with α-glucosidase inhibition method. Phyllanthus niruri L. was maserated with 80 % ethanol followed by fractination with petroleum ether, ethyl acetate, buthanol, and methanol as solvents. Reaction between α-glucosidase and p-nitrofenil-α-Dglukopiranosa as substrat produce p-nitrophenol which has yellow color. The absorbance of this product was measured at 400 nm by UV-Vis Spectrophotometer.
The result showed that methanol fraction of Phyllanthus niruri L. ethanolic extract has the strongest inhibitory activity of α-glucosidase with IC50 value of 1,67 ppm. Chemical compounds that consist in Phyllanthus niruri L. ethanolic extract methanol fraction are glycosides, alkaloids and tannins.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S1797
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marista Gilang Mauldina
"Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai oleh tingginya kadar gula darah dan telah banyak diderita oleh masyarakat Indonesia. Pengobatan tradisional untuk penyakit diabetes dilakukan menggunakan berbagai macam tanaman obat. Penelitian ini dilakukan untuk menguji adanya aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase pada 15 jenis tanaman yang secara tradisional digunakan sebagai antidiabetes. Pengujian dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak etanol tanaman menggunakan enzim α-glukosidase dan substrat P-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida yang menghasilkan produk paranitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh ekstrak ditunjukan oleh nilai %inhibisi dan IC50. Hasil pengujian aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase menunjukkan bahwa hampir semua ekstrak memiliki aktivitas penghambatan, kecuali buah belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dan umbi wortel (Daucus carota L.), sedangkan ekstrak yang memiliki daya penghambatan terbaik adalah kulit batang kayu manis (Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees) Blume) dengan nilai IC50 2,11 μg/mL, diikuti oleh kulit batang jamblang (Syzygium cumini (L.) Skeel) dengan nilai IC50 3,78 μg/mL, kulit batang bidara laut (Strychnos lucida R.Br.) dengan nilai IC50 5,40 μg/mL, dan bunga cengkeh (Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry) dengan nilai IC50 5,78 μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak tanaman yang memiliki aktivitas penghambatan yang tinggi adalah glikosida dan tanin.

Diabetes mellitus is a disease with high blood glucose levels, and this is one of the common diseases in Indonesia. A traditional medication for diabetes mellitus did by using the medicinal plants. The aim of this research was to determine an α-glucosidase inhibiting activity from 15 ethanolic extracts of Indonesian medicinal plants that had been used for diabetes mellitus. The method was an in vitro model using α?glucosidase and P-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as enzyme and substrate that produced p-nitrophenol. The product was measured by Spectrophotometer UV-Vis at λ 400 nm. The parameters of inhibiting activity were indicated by the values of % inhibition and IC50. The results indicated that almost of the extracts have inhibiting activity, except the Averrhoa bilimbi L. fruits and the Daucus carota L. tubers. The high activities are belong to the cortexes of Cinnamomum burmanii (Nees & T.Nees), Blume, Syzygium cumini L., Strychnos lucida R.Br. and the flowers of Syzygium aromaticum L. with IC50 value of 2.11 μg/mL, 3.78 μg/mL, 5.40 μg/mL, and 5.78 μg/mL. The phytochemical screening indicated that the extracts with high inhibiting activity contain glycosides and tannins as their chemical compounds."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2011
S1475
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Ratnawati Aditya
"Diabetes melitus (DM) adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia dan abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Inhibitor α-glukosidase merupakan suatu agen terapi untuk pengobatan gangguan metabolisme karbohidrat khususnya diabetes, memiliki efek samping gangguan gastrointestinal. Oleh karena itu, masih perlu dikembangkan obat dari bahan alam yang mempunyai efek samping relatif lebih kecil dari obat-obat konvensional dan harganya relatif lebih murah. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas penghambatan α-glukosidase terhadap fraksi teraktif hasil fraksinasi ekstrak etanol 80% daun Kayu Tuah dan mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi teraktif. Ekstrak etanol 80% difraksinasi dengan n-heksan, etil asetat, dan metanol. Hasil uji menunjukkan bahwa fraksi etil asetat memiliki aktivitas inhibisi tertinggi dengan IC50 61,97 μg/mL dan menginhibisi α-glukosidase secara kompetitif. Hasil identifikasi golongan senyawa kimia menunjukkan fraksi teraktif mengandung flavonoid, tanin, glikosida, dan saponin.

Diabetes mellitus (DM) is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia and abnormalities in metabolism of carbohydrates, fats, and proteins. α-glucosidase inhibitors is a therapeutic agent for the treatment of carbohydrate metabolism disorders especially diabetes, have impaired gastrointestinal side effects. Therefore, needs to develope drugs from natural materials which have relatively less side effects than conventional drugs and the price is relatively cheaper. This study aims to find out the α-glucosidase inhibitory activity against the most active fraction from fractionation 80% ethanol extract of Kayu Tuah leaves and its chemical compounds. 80% ethanol extract was fractionated with n-hexane, ethyl acetate, and methanol. The results showed that the ethyl acetate fraction had the highest inhibitory activity with IC50 61,97 μg/mL and inhibited α-glucosidase competitively. Identification of chemical compounds showed that the most active fraction containing flavonoids, tannins, glicosides, and saponins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45752
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Apriani
"Diabetes mellitus atau penyakit gula darah adalah salah satu penyakit yang cukup menonjol di antara penyakit-penyakit lain seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, serta penyakit kanker. Pengobatan diabetes melitus dapat dilakukan dengan pemberian Insulin, obat hipoglikemik oral, dan obat herbal. Salah satu tanaman obat yang bisa dijadikan sebagai obat herbal untuk penyakit diabetes melitus adalah kayu manis.
Berdasarkan penelitian sebelumnya, kayu manis memiliki penghambatan terhadap aktivitas α-glukosidase, namun senyawa aktif tidak diketahui kepolarannya, sehingga dilakukan fraksinasi untuk mengidentifikasi golongan senyawa dari fraksi yang aktif. Pengujian dilakukan secara in vitro terhadap ekstrak petroleum eter, etil asetat, n-butanol dan air menggunakan α- glukosidase dan substrat p-nitrofenil-α-D-glukopiranosida yang menghasilkan produk paranitrofenol. Produk tersebut diukur serapannya menggunakan Spektrofotometer UV-Vis pada λ 400 nm. Parameter adanya aktivitas penghambatan yang dimiliki oleh ekstrak ditunjukan oleh nilai %inhibisi dan IC50.
Hasil uji penghambatan aktivitas α-glukosidase menunjukkan bahwa ke empat fraksi ekstrak kulit batang kayu manis menunjukkan aktivitas penghambatan. Fraksi ekstrak yang memiliki penghambatan terbaik terhadap aktivitas α- glukosidase adalah ekstrak n-butanol dengan nilai IC50 sebesar 1,168 μg/mL. IC50 ekstrak etil asetat, air dan petroleum eter adalah 19,239 μg/mL, 24,244 μg/mL, dan 69,717 μg/mL. Golongan senyawa yang dikandung oleh ekstrak n-butanol adalah flavonoid, glikosida dan tanin.

Diabetes mellitus or blood sugar disease is a quite prominent disease among other diseases such as heart and blood vessel, and cancer. Treatment of diabetes mellitus can be done by administering insulin, oral hypoglycemic drugs, and herbal medicine. One of the medicinal plants that could be used as herbal medicine for diabetes mellitus is cinnamon.
Based on previous studies, cinnamon has inhibitory activity against α-glucosidase, but the polarity of active compound is unknown, so that fractionation is done to identify the compound of the active fraction. The method was an in vitro model to extract of petroleum ether, ethyl acetate, n-butanol and water using α- glucosidase and substrate of p-nitrophenyl-α-D-glucopyranoside that produced p-nitrophenol. The product was measured by spectrophotometer UV-Vis at λ 400 nm. The parameters of inhibitory activity of extracts is shown by the values of % inhibition and IC50.
The test results of inhibitory activity of α-glucosidase showed that the four fractions of cinnamon bark extract, showed inhibitory activity. The extract fraction that have the best inhibitory activity against α-glucosidase is n-butanol extract with IC50 values of 1.168 mg/mL. IC50 values of ethyl acetate, water and petroleum ether extract is 19.239 μ/ml, 24.244 μ/mL, and 69.717 μ/ mL. The compounds contained by n-butanol extract are flavonoids, glycosides and tannins."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S1793
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tika Sindra Wardhani Nasti
"Ekstrak tanaman yang dapat menghambat aktivitas α-Glukosidase berpotensi sebagai antidiabetes. Ekstrak daun ketapang dilaporkan dapat menurunkan kadar gula darah pada tikus, namun belum diketahui mekanisme kerjanya dalam menghambat aktivitas α-Glukosidase. Tujuan penelitian ini untuk menguji fraksi teraktif daun ketapang yang dapat menghambat aktivitas α-glukosidase dan identifikasi golongan senyawa kimia. Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 80%. Metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas penghambatan enzim adalah dengan spectrophotometric stop rate determination menggunakan microplate reader pada panjang gelombang 405 nm dengan substrat p-Nitrofenil-α-D-Glukopiranosida. Hasil menunjukkan ekstrak teraktif adalah daun ketapang hijau dengan nilai IC50 57,36 ppm dan fraksi teraktif adalah etil asetat dengan nilai IC50 49,28 ppm dengan aktivitas penghambatan kompetitif. Dari hasil penapisan fitokimia diperoleh bahwa fraksi etil asetat ketapang hijau mengandung flavonoid, saponin, tanin dan glikosida.

The plant extract that could inhibit the activity of α-Glucosidase are potentially used as antidiabetic. Extract of Terminaliacatappa leaves was reported increasing blood sugar levels in rats, but never known its activity in inhibiting α-Glucosidase. This research aimed to find the most active fraction of Terminaliacatappaleaves that could inhibit the α-Glucosidase activity and identify the phytochemical compound. Extraction done by macerationuse 80% ethanol. The inhibitory activity of enzyme was measured by spectrophotometric stop rate determinationmethode usemicroplate reader with p-Nitrophenyl-α-D-Glucopyranoside as substrate in 405 nm.The result showed the most active extract is green leaves which value of IC50 is 57,36 ppm and the most active fraction is ethyl acetate with IC5049,28 ppm and has a competitive inhibitory activity. Phytochemical identification showed that fraction of ethyl acetate contained flavonoids,saponin, tanin and glycoside."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S44340
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemia. Salah satu terapi yang diberikan bagi penderita diabetes adalah pemberian obat hipoglikemik oral yaitu inhibitor α-glukosidase. Obat ini bekerja secara kompetitif terhadap maltase, isomaltase, sukrase dan glukoamilase pada usus halus dan menunda pemecahan disakarida. Penelitian terdahulu menyatakan bahwa ekstrak metanol dari daun Calophyllum tomentosum Wight. memiliki IC50 sebesar 89,907 μg/mL. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh nilai IC50 dari fraksi teraktif ekstrak metanol daun Calophyllum tomentosum Wight. serta mengidentifikasi golongan senyawa apa saja yang terkandung dalam fraksi teraktif. Ekstrak metanol difraksinasi dengan menggunakan fase diam silika gel dan fase gerak n-heksan, etil asetat serta metanol yang ditingkatkan kepolarannya. Terdapat sembilan fraksi terpilih yang akan diuji penghambatan aktivitas dengan menggunakan metode penghambatan aktivitas enzim secara in vitro. Diperoleh aktivitas penghambatan dari fraksi teraktif sebesar 51,288 μg/mL dan mengandung senyawa flavonoid, saponin serta terpenoid.

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by hyperglycemia. One of therapy given for diabetic patients is administration of oral hypoglycemic, inhibitor α-glucosidase drugs. This drug works competitively to maltase, isomaltase, sucrase and glucoamylase in the small intestine and delay the hydrolysis of disaccharide. In the previous study, stated that the metanol extract of the leaves of Calophyllum tomentosum Wight. had IC50 = 89.907 μg / mL. The aim of this research was to obtain IC50 values and to identify any compound group contained in the most active fraction from metanol extract leaves of Calophyllum tomentosum Wight. The methanol extract was fractionated using silika gel as stationary phase and the mobile phase are n-hexane, ethyl acetate and methanol were increased polarity.There were nine fractions chosen to be tested in inhibitory activity using an enzyme activity inhibitory assay. The most active fraction had 51.288 μg/mL IC50 value and contained flavonoids,saponins and terpenoids."
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
S61773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Natalia Christy
"Diabetes melitus merupakan penyakit hiperglikemia kronis yang dapat menyebabkan komplikasi hipoglikemia, hiperglikemia, komplikasi makrovaskular dan mikrovaskular. Alternatif pendekatan terapi untuk menormalkan kadar gula darah ialah inhibitor α-glukosidase. Namun, penggunaan inhibitor α-glukosidase menimbulkan efek samping gangguan gastrointestinal, maka dicari sumber dari tumbuhan agar lebih aman.
Penelitian terdahulu menunjukkan ekstrak etanol dari herba meniran (Phyllanthus niruri L.) memiliki penghambatan aktivitas α-glukosidase yang kuat dengan IC50 = 2,32 μg/mL. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas penghambatan α-glukosidase terhadap fraksi teraktif hasil fraksinasi ekstrak metanol herba meniran dan mengetahui golongan senyawa kimia yang terdapat pada fraksi teraktif. Ekstrak metanol difraksinasi menggunakan fase diam Sephadex LH-20 dan fase gerak metanol 50%.
Empat fraksi terpilih diuji penghambatan aktivitas α-glukosidase dengan menggunakan microplate reader. Didapatkan nilai IC50 dari fraksi teraktif adalah 37,257 μg/mL dan dilakukan uji kinetika penghambatan. Fraksi ini memiliki jenis penghambatan kompetitif terhadap α-glukosidase. Hasil penapisan fitokimia menunjukkan fraksi teraktif mengandung flavonoid dan tanin.

Diabetes mellitus is a hyperglycemia chronic disease that can lead to complications like hypoglycemia, hyperglycemia, macrovascular and microvascular complications. Alternative therapeutic approaches to normalize blood sugar levels are α-glucosidase inhibitor. However, utilization of α-glucosidase inhibitor has side effects like gastrointestinal disorders, then look for the source from plants to find more safety therapy.
Past research has shown that the ethanolic extract from aerial part Phyllanthus niruri L. has strong α-glucosidase inhibitory activity with IC50 = 2.32 µg/mL. The aims from this study to determine the α-glucosidase inhibitory activity from the most active fractions of methanolic extracts Phyllanthus niruri L. as fractionation results and to know chemical compounds in the most active fraction. Methanolic extract fractionated using Sephadex LH-20 and 50% methanol as mobile phase.
The four selected fractions tested α-glucosidase inhibitory activity using microplate reader. The IC50 values ​​was obtained from the most active fraction 37.257 µg/mL and tested kinetics inhibition. The fraction has mechanism competitive inhibition with α-glucosidase. The phytochemical screening showed that the most active fractions containing flavonoids and tannins."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
S45213
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>