Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84215 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
F. Haru Tamtomo
"Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pengajaran yang tayak dan sesuai dengan tingkat kebutuhannya. Hal ini juga berlaku bagi anak yang berkonflik dengan hukum dan sedang menjalani hukuman di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak. Pendidikan selain merupakan hak juga merupakan kebutuhan bagi anak sebagai bekal kehidupannya kelak di masyarakat.
Penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal bagi anak didik pemasyarakatan di Lapas Anak, khususnya di Lapas Anak Pria Tangerang, masih kurang sesuai dengan kebutuhan anak untuk bekal kehidupannya di masa depan. Hal ini mengingat penyelenggaraan pendidikan bagi anak didik pemasyarakatan dipengaruhi faktor internal dan eksternal. Secara internal, faktor-faktor yang mempengaruhi berkaitan dengan kondisi anak didik yang berbeda, yaitu : latar belakang kehidupan, latar belakang perbuatan, lamanya pidana, jenis pelanggaran hukum, serta keterbatasan sumber daya dari pihak Lapas untuk dapat mengakomodasikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Sedang secara ekstemal, faktor yang mempengaruhi adalah masih adanya stigma negatifmasyarakat terhadap anak didik pemasyarakatan.
Untuk mengkaji model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak didik, make kerangka berfikir mengacu pada Teori Konstruktivisme oleh Bodnar (Didang Setiawan, 2004) yang mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan proses sosial yang aktif. Lingkungan pembelajaran perlu di kondisikan agar memiliki situasi yang mampu membuat murid dapat menciptakan pengetahuannya melalui aktivitasnya sendiri, baik fisik maupun mental. Mengacu teori tersebut penulis mengumpulkan data dengan pendekatan kualitatif dengan jumiah responden 24 prang, terdiri dari : tokoh pendidikan dan pemerhati anak, Pejabat Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Pejabat Direktorat Pendidikan Luar Sekolah, Kepala-kepala Lapas Anak, Tenaga pengajar/guru, dan anak didik pemasyarakatan.
Dari hasil anaiisis data, penyelenggaraan pendidikan formal dan non formal bagi anak didik pemasyarakatan di Lapas Anak saat ini masih dirasakan masih kurang optimal memenuhi kebutuhan anak didik, oleh karena itu diperlukan bentuk pendidikan alternatif yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter anak didik berupa pendidikan khusus.

Every people have the right to receive good education and learning based on their needs. This is also applied for children who are in conflict with law and/or are currently in Juvenile Correctional Center (Lembaga Pemasyarakatan Anak). Education is not only a right for children but is also a need for their future Iife.
The current implementation of formal and non formal education for children in Juvenile Center has not met the need for their future life. There are internal and external factors that influence the quality of education in the Center. The internal factors include the condition of children such as their life background, behaviour background, the length of their sentence, type of the cases, and the limitation of the Center's resources to implement the teaching learning activities that meet to children' needs. The external factor mainly is the negative stigmatisation to the convicted children from the community.
The Constructivism theory by Bodner (Didang Setiawan, 2004) was applied to study the education model that perfectly meet the children need. The theory believes that learning is an active social process and the learning environment should be conditioned to support the situation to encourage children to improve their knowledge through exploring their activities, both physically and mentally. The study use qualitative research to collect the data from 24 respondents include education specialist and children right expert, the Directors from Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, the Director of Directorate of Special Education, several Head of Juvenile Correctional Center, Educator/teachers and children in the Juvenile Correctional Center.
The analysis data show that the implementation of formal and non formal education at Juvenile Correctional Center are still unable to meet the children's need. Therefore, it is important to have an alternative education, called Special education, which meet the children' need and character in the JuveniIse Correctional Center.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2007
T20759
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"National education serves to develop skills and character every individual in the context of the intellectual life of the nation, aimed at developing indivual potentials in order to be a human who is faithful and devoted to almighty god, civilized, healthy, educated, skilful, creative, independent, and become citizens of a democratic and responsible. Based on the function and purpose of education, every citizen has the right to education, including children with special needs. But, how the real conditions of education for children with special needs in Indonesia today? this article was written using literature study method and give analyze based on the data gathered from the literature logically in some tables followed by descriptive explanation.The analyze of the study showed that the government and public attention to national education now is getting better, but it still leaves some problem especially in an enrollment for special-needs children. Besides special education for children with special needs, inclusive education has been an alternative to give multiculture education to understand, accept, respect any differences, like ethnicity, culture, norm, personality , physical and psychical differences. Government attention in improving the quality of inclusive education and special school are still not maximum, seen from government program such as Bantuan Operasional Sekolah (BOS) and program Kesejahteraan Sosial Anak (PSKA). This fact is supported by government data and target which are still low, especially the participation index of the children with special need, only 65 percent in 2014"
MIPKS 36:4 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Dirjen Pendidikan Tinggi Dept. P&K, 1984
R 378 Ind h
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan materi pembelajaran modular yang dapat digunakan sebagai model untuk mendukung program pendidikan untuk siswa berbakat. Penelitian dan pendekatan pembangunan, dikemukakan oleh Borg, Gall dan Gall (2007), digunakan untuk mengembangkan materi. Borg, Gall dan Gall menyarankan untuk menerapkan sepuluh langkah dari Dick, Carey dan Carey (2010) model untuk mengembangkan bahan ajar. Sepuluh langkah tersebut meliputi: (1) mengidentifikasi tujuan instruksional; (2) melakukan analisis instruksional;(3) mengidentifikasi perilaku entri; (4) strategi pembelajaran; (5) mengembangkan kriteria referensi tes; (6) mengembangkan strategi pembelajaran; (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran; (8) mengembangkan dan melakukan evaluasi formatif; (9) merevisi instruksi; (10) mengembangkan dan melakukan evaluasi sumatif. Kesepuluh langkah ini digunakan untuk mengembangkan pendekatan modular bahan ajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para guru dan pendidik dalam merancang program pembelajaran untuk anak-anak berbakat."
JPUT 16:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Abdai'i Zidni
"Umat Islam yang berangkat menunaikan ibadah haji dan umroh dari tahun ketahun selalu mengalami peningkatan. Meskipun biaya perjalanan yang harus dibayarkan oleh mereka juga mengalami kenaikan, namun tidak menghalangi niat untuk melaksanakan ibadah ini. Selain ibadah haji yang khusus diselenggarakan oleh pemerintah dengan haji regulernya, terdapat penyelenggaraan yang dilakukan oleh Biro Perjalanan Umum yang menyelenggarakan ibadah haji khusus dan umrah. Dalam tulisan ini penulis akan membahas mengenai hubungan hukum yang terjadi antara peserta ibadah haji dan umrah dengan Biro Perjalanan Umum dalam perjanjian untuk melakukan jasa dimana dalam perjanjian tersebut digunakan klausula baku yang ditentukan sepihak oleh biro perjalanan, serta dilakukan peninjauan terhadap ketentuan pencantuman klausula baku yang telah diatur dalam undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2002
S20624
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>