Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 126110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Presilia Prihastuti
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai ragam banmal yang dikenal sebagai ragam nonhonorifik
di dalam bahasa Korea. Secara spesifik, skripsi ini membahas tentang
penggunaannya di kalangan mahasiswa dengan mengambil studi kasus mahasiswa
junior. Penggunaan ragam banmal itu sendiri merupakan penggunaan ragam
banmal dari mahasiswa junior kepada mahasiswa senior dan kepada teman satu
angkatannya. Penelitian ini adalah penelitian sosiolinguistik yang
menghubungkan penggunaan ragam bahasa banmal dengan faktor-faktor nonlinguistik
yang terbagi menjadi faktor sosial dan faktor situasional.

ABSTRACT
The focus of this study is about banmal which is known as a non-honorific speech
in Korean language. The aim of this study is to explain about the using of banmal
among Korean students especially by taking the case study on students in lower
grade. The using of banmal itself describe the using from junior students to senior
and other students in same year. This is a sociolinguistic study which is relating
the using of banmal to non-linguistic aspects which consisted of social aspect and
situasional aspect.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1796
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hani Rizka Azhara
"Studi literatur ini bertujuan untuk menelaah tingkat tutur bahasa Korea yang difokuskan pada bentuk penghormatan terhadap subjek. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah bagaimana tingkat tutur penghormatan terhadap subjek diwujudkan dalam bahasa Korea. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan menggunakan bahan dan koleksi perpustakaan untuk mendapatkan data. Dari hasil studi literatur ini dapat disimpulkan bahwa tingkat tutur penghormatan terhadap subjek memiliki empat elemen (실현 요소) yang dapat digunakan untuk menandakan penghormatan, yaitu praakhiran (선어말어미), penanda subjek (주격 조사), afiks (접사), dan kata khusus (특수 어휘). Selain itu, ada pengecualian untuk penghormatan terhadap subjek yang disebut dengan abjonbeob (압존법). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi acuan bagi pemelajar bahasa Korea sebagai bahasa asing untuk memahami tingkat tutur bahasa Korea lebih dalam.

This literature study aims to scrutinize speech levels in the Korean language, with a specific focus on the expressions of subject honorification. The research question in this study is how subject honorification is manifested in the Korean language. To address that, this study employs a literature review method, utilizing materials and collections from the library to gather data. From the literature study result, it can be concluded that subject honorification encompasses four elements (실현 요소) that can be utilized to signify respect, namely pre-final ending (선어말어미), subject marker particle (주격 조사), affix (접사), and special vocabulary (특수 어휘). Additionally, there is an exception to subject honorification, referred to as abjonbeob (압존법). This study is expected to serve as a reference for Korean learners as a foreign language, enabling them to gain a deeper understanding of the levels of speech in the Korean language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuris Alfa Toni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis kesalahan kalimat honorifik bahasa Korea, menemukan kesalahan yang paling dominan dan memaparkan faktor-faktor penyebab kesalahan tersebut. Rumusan pertanyaan penelitian ini bagaimanakah jenis-jenis kesalahan kalimat honorifik yang dilakukan oleh pemelajar Indonesia? Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan metode kualitatif, dengan menggunakan instrumen angket tes sebagai teknik pengumpulan data. Angket tes berisi 20 pertanyaan yang terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama untuk memperoleh data penggunaan kalimat honorifik penghormatan terhadap subjek kalimat. Bagian kedua untuk memperoleh data penggunaan bentuk kalimat honorifik pernghormatan terhadap mitra tutur. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia angkatan 2016 dan 2017 dengan sampel sebanyak 76 orang. Data dianalisis dan diklasifikasikan berdasarkan jenis kesalahan berdasarkan teori Dulay (2013). Hasil penelitian menunjukkan, ditemukan 713 data kesalahan. Kesalahan kalimat honorifik penghormatan terhadap subjek kalimat ditemukan sebanyak 408 (57%) kesalahan dan kesalahan kalimat honorifik penghormatan terhadap mitra tutur sebanyak 305 (43%) kesalahan dari total data kesalahan. Sementara, dari hasil identifkasi dan klasifikasi jenis kesalahan, ditemukan tiga jenis kesalahan dari lima kesalahan berdasarkan teori Dulay. Jenis kesalahan tertinggi yang ditemukan adalah kesalahan `salah bentuk` (misformation), sebanyak 346 (49%), jenis kesalahan tertinggi kedua adalah `pengurangan` (omission) sebanyak 325 (46%), dan jenis kesalahan terendah adalah `penambahan` sebanyak 17 (2%) dari total data kesalahan. Jenis kesalahan `salah urutan` (misodering) dan pemaduan (blends) tidak ditemukan. Kesalahan tersebut bisa terjadi diakibatkan karena kurangnya pemahaman penggunaan unsur pembentuk kalimat honorifik dan faktor-faktor lainnya.

This research aims to identify the types of errors in Korean honorific sentences, find the most dominant errors and explain the factors that cause these errors. This research answers the following question, that is what are the types of honorific sentence mistakes made by Indonesian students. This research uses qualitative and quantitative methods by using a questionnaire in the form of a test to collect the data needed. The test consists of 20 questions which divided into 2 parts. The first part is to focus on the use of honorific sentences in sentences` subject. The second part is to focus on the use of honorific sentences used by speakers. The population in this research is students of Korean Language and Culture major, Universitas Indonesia batch 2016 and 2017 with 76 people as the sample. Data were analyzed and classified according to Dulay`s (2013) the type of error theory. The results show that there are 713 errors in the data, 408 (57% of total data) errors are in the use of subject honorification and 305 (43% of total data) errors in the use of addressee-related honorification . Meanwhile, based on types of error identification and classifications, there are three types of errors out of Dulay`s five types of errors found in the data. The most common type of error is 'misformation' error, which is 346 (49%), the second is `omission` 325 (46%), and the last is `addition` with the number 17 (2%) of the total error data. The type of error `wrong order` (misordering) and blends were not found. The error can occur due to a lack of understanding of using the elements to form the honorific sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asti Ningsih
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai sistem honorifik dalam bahasa Korea yang dibatasi pada bentuk penghormatan terhadap subjek (subject honorification), mitra tutur (addressee-related honorific), dan objek (object honorification). Penelitian dilakukan dengan metode tinjauan pustaka dan menggunakan pendekatan kualitatif. Dari hasil tinjauan ditemukan bahwa honorifik terhadap subjek ditandai dengan partikel subjek -께서[kkésô] dan penanda honorifik 시 [si]; honorifik terhadap mitra tutur ditandai dengan pemakaian akhiran kalimat (ending) yang berbeda-beda sesuai tingkat ragam dan jenis kalimatnya; dan honorifik terhadap objek ditandai dengan partikel objek ?께 [kké] dan verba khusus.

ABSTRACT
The focus of this study is to discuss about the Korean honorific system constrained to the form of subject honorification, addressee-related honorific, and object honorification. This study is using a literature-review method and qualitative approach. In conclusion, it found that subject honorification can be identified by the use of subject particle -께서[kkésô] and honorific marker 시 [si]; while addressee-related honorific can be identified by the use of variant ending according to the speech level and sentence-style; and object honorification can be identified by the use of object particle ?께 [kké] and some special honorific verb."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1771
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Triana Dewi
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai kesalahan ejaan dan tata bahasa Korea pada karangan yang dibuat oleh 35 mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia angkatan 2013/2014. Penelitian ini menggunakan analisis kesalahan berbahasa dan metode campuran dengan mendiskripsikan jenis kesalahan ejaan dan tata bahasa dari data kuatitatif yang didapat. Sumber penelitian ini diambil dari soal ujian TOPIK (Test of Profiency in Korean). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa Korea terjadi pada kesalahan ejaan vokal, konsonan, dan susunan kata, serta kesalahan tata bahasa yakni pada partikel, final ending, kala, dan struktur.

ABSTRACT
The topic of this paper is Korean Grammar and Spelling Errors of writing examination result which was made by 35 Korean Studies Students of the academic year of 2013/3014 of the University of Indonesia. This research is using language error’s analysis, and also using mix method by describing types of grammar and spelling errors from the qualitative data that was got. This sources in this research is taken from writing case of TOPIK (Test of Profiency in Korea). The result of this reseach shows that spelling error is occured on vowel and consonant writing, word formation, and also occurred in grammar, such as Korean particle using, final ending, tenses , and the structure of sentence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56258
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Errdiansha Ibaraki Haryono
"Penelitian ini membahas tentang kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/- 어서) dan -(eu)nikka (-(으)니까) pada angket yang telah diisi oleh 87 mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesalahan penggunaan akhiran konjungsi kausal -aseo/-eoseo (-아서/-어서) dan -(eu)nikka (-(으)니까) yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif sekaligus menggunakan hasil isian angket yang disebar secara daring sebagai bahan analisis. Data yang telah didapat kemudian dihitung jumlah dan dikategorikan berdasarkan jenis kesalahannya dengan menggunakan teori analisis kesalahan berbahasa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kesalahan tertinggi yang dilakukan oleh mahasiswa prodi Korea Universitas Indonesia baik dalam akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/-어서) maupun - (eu)nikka (-(으)니까) adalah kesalahan substitusi, diikuti dengan kesalahan pengurangan dan terakhir kesalahan penambahan. Selain itu, diketahui bahwa jumlah kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -aseo/-eoseo (-아서/-어서) lebih rendah dibanding jumlah kesalahan penggunaan akhiran konjungsi -(eu)nikka (-(으)니까).

This research discussed about causal conjuction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) on a questionnaire filled out by 87 Korean studies‟s student Universitas Indonesia. This study aims to analyze the error of using causal conjunction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) done by Korean studies‟s student Universitas Indonesia. This study uses both quantitative and qualitative methods as well as using the results of questionnaires that are distributed online as material for analysis. Data that has beenobtained are then calculated and categorized based on the type of error using language error analysis theory. The result of this study indicate that the highest type of error made by Korean studies‟s student Universitas Indonesia both in the conjunction connective ending -aseo/-eoseo (- 아서/-어서) and -(eu)nikka (-(으)니까) using is a substitution error, followed by omission error and lastly addition error. In addition, it is known that the number of errors in the using of conjunction connective ending -aseo/-eoseo (-아서/-어서) is lower than the numbers of errors in the using of conjuncion connective ending -(eu)nikka (-(으)니까)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyada
"Kopi merupakan salah satu minuman yang telah dikenal secara mendunia termasuk di Korea Selatan. Rutinitas minum kopi masyarakat Korea Selatan sudah membentuk sebuah kebiasaan yang kemudian menjadi sebuah budaya minum kopi di Korea Selatan. Baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kebiasaan yang berbeda apabila mengaitkan budaya minum kopi dengan diferensiasi gender. Perbedaan kebiasaan tersebut akankah tetap berbeda, apabila individu Korea berada di luar Korea Selatan, seperti mahasiswa Korea di Universitas Indonesia.  Oleh karena itu, penulis tertarik untuk membahas diferensiasi gender pada budaya minum kopi ditinjau dari studi habitus dan lingkungan. Penulis menggunakan metode kualitatif dengan meggunakan tinjauan pustaka dari buku, jurnal, situs internet, pengambilan data berupa kuesioner , dan melakukan wawancara kepada  mahasiswa Korea di Universitas Indonesia sebagai sample dari individu Korea yang berada di luar Korea Selatan. Hasil penilitan ini menunjukkan gender dapat mempengaruhi kebiasaan seseorang dalam menjalani budaya minum kopi, khususnya saat berada di Korea Selatan. Akan tetapi, saat individu tersebut berada di luar Korea, kebiasaan yang dilakukan akan menyesuaikan dengan lingkungan baru yang ada.
Coffee is one of the famous drinks that have been known worldwide, incluiding South Korea. Coffee drinking routine by South Korean people become a habit and later formed a coffee culture in South Korea. Both men and women have different habits when connecting coffee culture with gender differentiation. The difference in coffee drinking habits will remain the same or not, if  South Korean people live outside South Korea, such as Korean Scholars in University of Indoneisa. Therefore, the author is interested in how gender differentiation in coffee culture by point of view from habitus and field theory concept by Pierre Boudieu. The author uses qualitative methods by using books, journals, internet sites, giving a questioner, and interview a Korean Scholar in University of Indonesia for data collection. Korean Scholar in University of Indonesia will become author sample, as Korean people who live outside South Korea. The result of this paper shows that gender differentiation can affect a person when doing a coffee culture, especially in South Korea. However, when a South Korean people lives outside their country like in Indonesia, their habit will adapt to the new environment."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Syafira Gustia
"Produk skincare Korea kini mulai menarik perhatian dan diminati oleh konsumen global, termasuk Indonesia. Tidak hanya memperkenalkan produk-produk yang beragam, rejimen skincare Korea juga kerap dikenal meliputi langkah-langkah dan produk yang cukup banyak. Menerapkan metode rejimen skincare Korea bukanlah suatu hal yang mudah, terutama bagi kalangan mahasiswa yang belum lama mulai merawat wajah dan belum memiliki penghasilan tetap. Adaptasi penggunaan skincare Korea dalam rutinitas perawatan kalangan mahasiswa membentuk ritual konsumen yang berbeda dibandingkan target konsumen di Korea. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ritual konsumen pengguna produk skincare Korea pada kalangan mahasiswa dengan menggunakan teori perilaku konsumen dan konsep ritual konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode etnografi. Perilaku ritual konsumen dijabarkan berdasarkan komponen-komponen ritual yang ada di dalamnya. Masing-masing konsumen diidentifikasi ke dalam empat tingkat ritualisasi berbeda. Hasil penelitian menunjukkan keunikan komponen-komponen ritual serta adanya keunikan karakteristik dan kategori konsumen berdasarkan tingkat ritualnya. Kedua dasar analisis tersebut juga menunjukkan karakteristik unik dari kalangan mahasiswa sebagai konsumen produk skincare Korea.

Korean skincare products is now garnering attention and interest among global consumers, including Indonesia. Not only do they introduce various types of product, Korean skincare routine is known to include plenty of steps and products. Applying them to our daily routine is not an easy task, especially for university students that haven't started taking care of their skin that long and not yet have a fixed income. Adapting Korean skincare into their own skincare routine develops a unique consumer ritual compared to the consumers in Korea. This study aims to analyze the consumer ritual on Korean skincare usage among university students using consumer behavior theory and consumer ritual concept. This research use qualitative approach and ethnographic method. Consumer ritual behavior are interpreted based on the ritual components in them. Each consumer is also identified by ritual degree. The research found several uniqueness within the ritual components, also unique characteristics and consumer category from each ritual degree. Both of that analysis also show the unique characteristics of university students as Korean skincare consumers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Pelayanan informasi Korea di Luar Negeri, 1995
951.9 FAK
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
G. Moedjanto
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1986
959.8 MOE c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>