Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159692 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S6359
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eldy Bisma
"ABSTRAK
Perjudian kiranya telah menjadi masalah sosial yang telah ada sejak dahulu. Perjudian ini semakin marak ketika terjadi perubahan keadaan sosial politik serta krisis ekonomi yang melanda negara ini, dimana orang semakin sulit untuk mendapatkan uang dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu orang menginginkan cara yang paling cepat untuk mendapatkan uang yang salah satunya dilakukan dengan cara berjudi. Disamping itu, jika kita lihat disini, yang menjadi sebab utama perjudian dilarang ialah, bahwa aktivitas ini mengajarkan manusia untuk senantiasa mencari keuntungan di atas kesusahan orang lain. Dimana dalam suatu permainan judi setiap pemain akan selalu berusaha ?mematikan? lawan, dengan berbagai cara, sehingga dialah yang keluar sebagai pemenang dan berhak memperoleh keuntungan dari lawan yang dikalahkannya.
Dalam hukum yang berlaku di Indonesia perjudian sudah termasuk dalam tindakan pelanggaran hukum. Bagi siapa saja yang melakukan tindakan perjudian pasti akan mendapatkan sanksi yang sudah jelas diatur dalam KUHP tanpa memandang usia, pendidikan, dan lain sebagainya. Perjudian yang dilakukan oleh orang dewasa saja sudah melakukan tindakan pelanggaran hukum apalagi perjudian tersebut dilakukan oleh anak-anak yang secara psikologis belum memiliki pola piker yang lebih matang dibandingkan dengan orang dewasa dan juga memiliki tingkat emosional yang bias dibilang tidak stabil yang nantinya akan berimbas pada perilaku anak tersebut dikemudian hari Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan wawancara mendalam dan sedikit studi kepustakaan. Sumber data berasal dari wawancara yang penulis lakukan dengan pelaku perjudian, otoritas penguasa setempat, pemilik rental PS, dan juga salah satu orang tua dari pelaku tindakan perjudian agar mendapatkan gambaran padu perjudian yang dilakukan serta reaksi yang mungkin ditimbulkan setelahnya. Selain itu, penulis juga memakai sumber lain seperti buku, artikel, berita internet dan bentuk-bentuk tulisan lain ? baik yang diterbitkan maupun tidak ? yang isinya relevan dengan permasalahan ini.

Abstract
Gambling would have become a social problem that has existed long ago. Gambling is more prevalent when there is a change of political and social situation of economic crisis that hit the country, where people are increasingly difficult to earn money and meet their needs. Therefore most people want a quick way to earn money, one of which is done by gambling. Besides, if we can see here, which became the main cause of gambling is forbidden, that this activity teaches people to constantly seek advantage over the distress of others. In a gambling game where each player will always try to "kill" the opponent, in various ways, so it was he who came out as winners and are entitled to benefit from a defeated the opponent.
The applicable law in Indonesia is included in the act of gambling law violations. For anyone who does the gambling will definitely get the sanctions that have been in the Penal Code regardless of age, education, and etc. Gambling is conducted by adults alone let alone unlawful act of gambling is done by children who are psychologically not have think the pattern is more mature than adults and also have high levels of emotional instability arguably bias that would impact on the behavior the child's future. This study used a qualitative approach to the type of descriptive research. Techniques of data collection conducted in-depth interviews and a little library research. The source data came from interviews that the author did with gambling offender, the authority of local authorities, owners of rental PS, and also one of the parents of the perpetrators of the gambling action in order to get a coherent picture of gambling is conducted and the reactions that may arise thereafter. In addition, the authors also use other sources such as books, articles, internet news and other forms of writing - whether published or not - that is relevant to this issue."
2012
14-17-105504669
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Netty Saraswati
"Children are our national succeeding struggle and ideal generations, thus those children with substantial potential must completely be supported by government or community, in order they remain in qualified human resources position. Therefore, they must obtain a good and Wright education in their growth period in avoiding problems that they are not naughty. There are various children delinquency, and even have tendency to criminal act. One of the most serious children delinquencies is sexual violence. There is much sexual violence committed by children in Jakarta City; so that it is necessary to know what make these children committed them.
The research methodology used in this study is a qualitative approach by case study technique. This research's informant is a child as sexual violence actor. Its data collecting method is carried out by a depth interview with informant, collection of information data, and observation in informant's environment.
From conducted research, it is obtained a result that there are various factors causing those children commit to do sexual violence. They are, among others, negative environmental influence, inappropriate entertainment and information received by them (such pornographically media) and a lack of social relationship that cause a child commit to do sexual violence and others deviational behavior.
In order to avoid that such children do not commit those deviational behavior, thus it is required for a collaborative action between elements in community and governmental role in regulation enforcement about pornography and porn action."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T21514
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Lalele, Agnes Febriana
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
S6471
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aldilla Stephanie Suwana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas pengendalian merger yang berskala internasional antara perusahaan asing dengan perusahaan asing lainnya yang memiliki anak-anak perusahaan di negara Amerika Serikat ataupun Uni Eropa oleh otoritas hukum persaingan usaha di negara tersebut dan juga pengaturan mengenai merger berskala internasional antara perusahaan asing dengan perusahaan asing lainnya yang memiliki anak perusahaan di Indonesia dalam prespektif hukum persaingan usaha di Indonesia. Metode penelitian ini adalah metode penelitian yang bersifat yuridis normatif. Hasil penelitian ini menyarankan pemerintah untuk sebaiknya membuat ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih jelas mengenai pengendalian merger perusahaan-perusahaan asing yang dapat berdampak pada persaingan usaha di Indonesia agar hukum persaingan usaha Indonesia dapat berlaku bagi pelaku usaha asing.

ABSTRACT
This thesis explains about international merger regulations controlled by the merger authorities of United States of America, European Union, and Indonesia. The focus is to determine Indonesia relevant legislations to control mergers of subsidiary companies incorporated in Indonesia which are affected by merger of their respective overseas holding companies. In arranging this thesis, the writer uses typology of normative legal research. Writer suggests that if the Government of Indonesia wants to have jurisdiction to control over international mergers, it should create regulations that can control foreign mergers affecting Indonesia."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
S529
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dega Tri Ananthadevi
"Kampanye sebagai alat komunikasi sebuah organisasi atau institusi berperan penting dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Seringkali tercapainya tujuan organisasi ditentukan oleh kampanye yang dilakukan kepada populasi sasarannya. KEHATI sebagai sebuah organisasi pengumpul dana untuk pelestarian lingkungan melakukan kampanye pelestarian keanekaragaman hayati dengan populasi sasaran anak-anak usia 10-12 tahun (kelas 4-6 SD). Medium yang digunakan adalah Buku Seri Keanekaragaman Hayati.
Terkait dengan tujuan pelestarian keanekaragaman hayati tersebut peneliti rnemandang penting untuk melakukan evaluasi pada tahap formatif, proses maupun tahap sumatif. Dari evaluasi yang bersifat menyeluruh tersebut, dapat diperkirakan efek kampanye berupa pelestarian keanekaragaman hayati oleh populasi sasaran anak-anak.
Dan hasil evaluasi diperoleh gambaran bahwa kampanye yang dilakukan oleh KEHATI berpeluang untuk berhasil. Hal ini disebabkan kredibilitas tinggi yang dimiliki KEHATI sebagai organisasi yang bergerak di bidang pelestarian keanekaragaman hayati. Hal lain yang turut mempengaruhi peluang keberhasilan kampanye adalah perencanaan / pemilihan obyek komunikasi, populasi sasaran, pesaing komunikasi, pemanfaatan aspek pendukung komunikasi yang konsisten dengan pelaksanaan kampanye. Hasil yang tercatat peneliti adalah populasi sasaran kampanye mengalami perubahan pemahaman, munculnya sikap mendukung dan kecenderungan periiaku yang sesuai dengan tujuan pelestarian keanekaragaman hayati.
Namun demikian masih terdapat beberapa kelemahan dalam kampanye ini, berupa kurang fokusnya perumusan tujuan maupun distribusi penyebaran materi kampanye berupa Buku Seri Keanekaragaman Hayati, yang jika tidak memperoleh perhatian dapat mengganggu proses kampanye berikutnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jika kampanye selanjutnya dilakukan dengan memperhatikan hal-hal yang disebutkan di atas, maka potensi keberhasilannya akan semakin besar. Namun jika kampanye selanjutnya dilakukan dengan tidak memperhatikan hal-hal tersebut, maka potensi keberhasilannya akan berkurang.
Secara akademis, hash evaluasi pada penelitian ini hanya bersifat menggambarkan potensi keberhasilan kampanye pelestarian keanekaragarnan hayati yang dilakukan oleh KEHATI, tanpa berupaya mengukur keberhasilan berupa terpeliharanya keanekaragaman hayati yang menjadi tujuan utama kampanye. Sehingga disarankan, perlu ada penelitian berikutnya yang berupaya mengukur korelasi antara pelaksanaan kampanye dengan keadaan keanekaragaman hayati di Indonesia.
Secara praktis, direkomendasikan agar pada pelaksanaan kampanye - khususnya yang memiliki kesamaan karakteristik dengan kampanye KEHATI - agar menetapkan tujuan yang terfokus. Penetapan tujuan yang terfokus harus benar-benar diperhatikan sebab hasil kampanye sangat dipengaruhi oleh tujuan awal yang ditetapkan. Disamping perumusan tujuan yang terfokus, distribusi pesan kampanye pun harus diperhatikan, sehingga pesan memiliki potensi yang besar untuk dapat mencapai seluruh populasi sasaran - dengan kesempatan yang sama, dan dengan demikian dapat memperbesar peluang tercapainya keberhasilan tujuan kampanye."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22085
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rais Rahmat Ismail
"Perkosaan anak merupakan fenomena yang terjadi pada lingkungan domestik antara pelaku dengan anak. Korban dipandang sebagai anak yang belum memiliki kapasitas dan pengetahuan untuk mempertimbangkan risiko yang timbul akibat terjadinya perkosaan. Perkosaan adalah tindakan yang tidak disukai oleh masyarakat, sehingga untuk dapat menjelaskan gejala tersebut diperlukan metode yang tepat untuk menelitinya. Penulis mencoba menganalisis pola hubungan sosial antara pelaku dan korban terhadap penanganan kasus perkosaan di Polda Metro Jaya pada periode tahun 2021-2022 dengan menggunakan teori The Criminal and His Victim dan The Relationship Between Victim-Perpetrator. Subjek penelitian anak sebagai korban perkosaan dengan skala waktu dimulai antara 1 Januari 2021 dan 31 Desember 2022 yang dilaporkan kepada Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subditrenakta) Polda Metro Jaya. Ketika dikatakan dalam The Criminal and His Victim bahwa anak menempati beberapa posisi sosial, mereka tidak memiliki posisi negosiasi yang tinggi sehingga rentan menjadi korban serta didalam The Relationship Between Victim-Perpetrator bahwa hubungan antara pelaku dan korban akan menentukan jumlah kejadian perkosaan, durasi hubungan, tingkat pemaksaan, motif, kesempatan, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan korban untuk melaporkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan hasil menunjukkan bahwa perkosaan dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan sosial dengan korban dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hubungan sosial pelaku dan korban, sosiodeografi pelaku dan korban, kondisi pelaku, jumlah pelaku, tempat kejadian dan hubungan pelapor dengan korban. Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan bahwa tingkat hubungan pelaku dan korban terjadinya perkosaan dapat membentuk suatu pola perkosaan yang dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang terjadi sebelum perkosaan terhadap anak itu terjadi.

Perkosaan anak merupakan fenomena yang terjadi pada lingkungan domestik antara pelaku dengan anak. Korban dipandang sebagai anak yang belum memiliki kapasitas dan pengetahuan untuk mempertimbangkan risiko yang timbul akibat terjadinya perkosaan. Perkosaan adalah tindakan yang tidak disukai oleh masyarakat, sehingga untuk dapat menjelaskan gejala tersebut diperlukan metode yang tepat untuk menelitinya. Penulis mencoba menganalisis pola hubungan sosial antara pelaku dan korban terhadap penanganan kasus perkosaan di Polda Metro Jaya pada periode tahun 2021-2022 dengan menggunakan teori The Criminal and His Victim dan The Relationship Between Victim-Perpetrator. Subjek penelitian anak sebagai korban perkosaan dengan skala waktu dimulai antara 1 Januari 2021 dan 31 Desember 2022 yang dilaporkan kepada Sub Direktorat Remaja, Anak dan Wanita (Subditrenakta) Polda Metro Jaya. Ketika dikatakan dalam The Criminal and His Victim bahwa anak menempati beberapa posisi sosial, mereka tidak memiliki posisi negosiasi yang tinggi sehingga rentan menjadi korban serta didalam The Relationship Between Victim-Perpetrator bahwa hubungan antara pelaku dan korban akan menentukan jumlah kejadian perkosaan, durasi hubungan, tingkat pemaksaan, motif, kesempatan, serta berapa lama waktu yang dibutuhkan korban untuk melaporkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan hasil menunjukkan bahwa perkosaan dilakukan oleh orang yang memiliki hubungan sosial dengan korban dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti hubungan sosial pelaku dan korban, sosiodeografi pelaku dan korban, kondisi pelaku, jumlah pelaku, tempat kejadian dan hubungan pelapor dengan korban. Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan bahwa tingkat hubungan pelaku dan korban terjadinya perkosaan dapat membentuk suatu pola perkosaan yang dipengaruhi oleh berbagai keadaan yang terjadi sebelum perkosaan terhadap anak itu terjadi.

Child rape is a phenomenon that occurs in the domestic environment between the perpetrator and the child. Victims are children who do not have the capacity and
knowledge to consider the risks that arise as a result of rape. Rape is an act that society does not like, so to be able to explain this phenomenon, an appropriate method is needed to examine it. The author tries to analyze the pattern of social relations between perpetrators and victims regarding the handling of rape cases at Polda Metro Jaya in the 2021-2022 period by using The Criminal and His Victim and The Relationship Between Victim-Perpetrator theories. The research subjects were children as victims of rape with a time scale starting from 1 January 2021 to 31 December 2022 which was reported to the Sub Directorate for Youth, Children and Women (Subditrenakta) Polda Metro Jaya.
When it is said in The Criminal and His Victim that children occupy several social
positions, they do not have a high negotiating position so they are vulnerable to becoming victims and in The Relationship Between Victim-Perpetrator that the relationship between the perpetrator and the victim will determine the number of rape incidents, the
duration of the relationship, the degree of coercion, motive, opportunity, and how long it took the victim to report. This study used a quantitative approach and the results showed that rape was committed by people who had social relations with the victim. It was influenced by several factors, such as the social relationship between the perpetrator and the victim, the sociodeography of the perpetrator and the victim, the condition of the
perpetrator, the number of perpetrators, the scene of the incident and the relationship between the complainant and the victim. The results of this study can be knowledge that the level of relationship between the perpetrator and the victim of rape can form a pattern
of rape which is influenced by various circumstances that occurred before the rape of a child occurred.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>