Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94269 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budi Yanto
"Skripsi ini membahas tentang hak asasi manusia dalam budaya Jawa dilihat dari ungkapan. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah ungkapan apa yang menyatakan konsep HAM dan bagaimana pandangan kebudayaan Jawa tentang HAM dalam ungkapan bahasa Jawa tersebut.
Tujuan skripsi ini adalah menemukan ungkapan ungkapan yang menyatakan HAM dan konsep dari ungkapan tersebut. Untuk menemukan ungkapan yang mengandung konsep HAM, penulis membangun definisi operasional HAM. Setelah membangun defini operasional, penulis menggunakan metode simak untuk menemukan ungkapan yang mengandung konsep HAM. Ungkapan yang mengandung HAM kemudian dianalisis dengan menggunakan teori semantik.
Hasilnya penulis menemukan tujuh belas ungkapan Bahasa Jawa yang mengandung konsep HAM. Dari tujuh belas ungkapan tersebut diperoleh simpulan bahwa konsep HAM dalam budaya Jawa adalah sebuah konsep menghargai orang lain.

This under-graduate thesis is about human rights in javanese culture, through it?s language expression. This research focus on language expresion that reflect human rights concept and javanese culture?s perspective on human rights.
The main purpose of this research is to find the expression that reveals human rights concepts. The other purpose is to find phrases that contains the concept of human rights. Before identifying the expressions, I constructed an operational definition of human rights. After constructing the operational definition, I used the observational method to find phrases that contain the concept of human rights. Then, I analyzed that phrases using the semantics theory.
As a results, I find seventeen Javanese language expressions that contain the concept of human rights. From those seventeen expression, I can conclude that the human rights concept in Javanese culture is about respecting other people.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S1697
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Cahyadi Setiawan
"Skripsi ini berisi pembahasan mengenai sikap pasrah yang terkandung dalam ungkapan bahasa Jawa. Studi kasus sikap pasrah yang diajarkan PANGESTU yang khususnya terkandung pada ajaran PANCA SILA dalam buku Sasangka Jati. Penelitian ini menggunakan teori Segitiga Makna dari C. K. Ogden dan I. A. Richards dengan melalui tahapan analisis; pemaparan makna konvensional, analisis makna leksikal, analisis makna kontekstual. Penelitian ini bertujuan mencari makna-makna dan pesan budaya pada tiap-tiap ungkapan yang mengandung sikap pasrah. Hasil analisis menyatakan bahwa orang Jawa memahami tiap ungkapan sikap pasrah sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan.

Abstract
This thesis contains with a discussion of the submission contained in the Java language expression. Reference submission of the Javanese in the study are contained PANGESTU submission on 'Sasangka Jati' especially in 'PANCA SILA'. This research uses in the meaning of Triangle Theory C. K. Ogden and I. A. Richards. Stages of analysis in this research; exposure of conventional meaning, the meaning of lexical analysis, analysis of the contextual meaning, the analysis of cultural messages. This research aims to find the meanings and cultural messages in every expression containing submission. The results of the analysis stated that the Javanese people understand every expression submission as something related to spirituality to God.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S503
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Melinda Sarasswati
"ABSTRAK
Kriteria pemimpin ideal dalam budaya Jawa dikenal dalam Astha Brata yang berasal dari pemikiran budaya Jawa. Ajaran Astha Brata dalam Pakem Makutharama sebagai data penelitian merupakan representasi budaya Jawa yang dituliskan melalui kata-kata yang bermakna. Makna dari ajaran Astha Brata tersebut dikomunikasikan di tengah masyarakat Jawa melalui unen-unen yang merupakan ungkapan yang menyatakan tindakan seperti yang dimaksudkan dari unen-unen tersebut. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan konsep pemimpin Jawa dalam Astha Brata, khususnya watak kisma lsquo;tanah rsquo;, serta keterkaitannya dengan unen-unen. Metode penelitian kualitatif dengan Teori Segitiga Semiotik oleh Ogden dan Richards serta Teori Metafora oleh Lakoff dan Johnson 1987 digunakan untuk pemaparan Astha Brata, serta Teori Semantik Pragmatik untuk unen-unen. Hipotesis penelitian menyatakan seorang pemimpin hendaknya memiliki sifat utama layaknya kisma yaitu murah hati, mampu mengarahkan masyarakatnya, dan tidak berbelas kasih kepada rakyat yang malas, serta mampu melakukan tiga belas tindakan kepemimpinan yang terperinci seperti yang dinyatakan dalam unen-unen.

ABSTRACT
The ideal criteria of a leader on Javanese culture known as Astha Brata, that is originally from those culture itself. Astha Brata concepts that written on Pakem Makutharama as a research subject is representation of Javanese culture that written by meaningful words. The meaning of those Astha Brata concepts are communicated among the Javanese society through unen unen which consicts of metaphor that reflect the action like the meaning of unen unen. The purpose of the research is to explain Javanese leadership concept in Astha Brata, exspecially kisma character, and the corelation with unen unen. Qualitative research method Semiotic Triangle by Ogden and Ricards also Theory of Methaphor by Lakoff and Jahnson that are used to explain Astha Brata and Theory of Semantic Pragmatic for the unen unen. The research hypotesis shows that a leader should have character like kisma which is generous, have ability to direct the society, not give a pity to the society that indolent and have ability to implement thirteen leadership action that are elaborated on the unen unen."
2017
S67388
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sella Wihelmina
"Pandemi COVID-19 memiliki peran besar dalam perubahan aktivitas di seluruh dunia. Akibatnya, muncul aktivitas-aktivitas baru yang melahirkan istilah-istilah baru yang digunakan oleh Belanda. Ton Den Boon mengumpulkan kata-kata dalam kamus berjudul Coronawoordenboek yang berisi 51 tren bahasa dan 1064 lemma yang di dalamnya terdapat berbagai macam kosakata baru termasuk verba. Peneliti melakukan analisis bidang semantik oleh Jost Trier (1931) dengan bantuan alat anotasi semantis yang disebut USAS. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat makna verba dan ranah semantik mana yang paling diprioritaskan oleh Belanda selama masa pandemi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat beberapa ranah semantik verba seperti Kesehatan dan penyakit; Obat-obatan dan perawatan medis; Kebersihan dan perawatan diri; Kejahatan, hukum, dan ketertiban: Hukum & Ketertiban; Hiburan secara umum; Kehidupan dan makhluk hidup; Pengukuran: Volume; Pendidikan secara umum; Komunikasi; dan Tindak tutur. Dari bidang-bidang tersebut, bidang ‘Komunikasi’ membawahi jumlah verba yang paling banyak, sehingga dapat dikatakan bahwa di masa pandemi, masyarakat Belanda memiliki lebih banyak cara dalam berkomunikasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Supraptiwi
"[Skripsi ini membahas komponen makna ?memisahkan? dalam bahasa Jawa. Batasan memisahkan dalam skripsi ini adalah tindakan memisahkan objek dari induknya. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari majalah Panjebar Semangat edisi tahun 2014 sebagai data primer, dan masukan responden, serta dosen penguji skripsi sebagai data sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kata-kata yang bermakna ?memisahkan? dalam bahasa Jawa, serta komponen makna umum dan komponen makna khusus dari kata-kata tersebut. Penelitian ini menggunakan teori medan makna dan teori komponen makna oleh Nida (1979). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Hasil dari penelitian ini menunjukkan ada 39 kata-kata yang bermakna ?memisahkan? dalam bahasa Jawa, dan dari ketiga puluh sembilan kata tersebut ditemukan 4 komponen makna umum dan 57 komponen makna khusus.
;This undergraduate thesis discusses semantic features of 'separating' in Javanese. Data that are used in this study come from Panjebar Semangat magazine 2014 edition as primary data, and respondents? as well as thesis examiners? input as secondary data. This research aims to find Javanese words which have meanings of 'separating' and also its semantic features (common components and distinctive components) . This research uses a theory of semantic field and a theory of semantic features by Nida (1979). The method that is used in this research is descriptive analysis. The results from this study show that: (1) there are thirty-nine words that have 'separating' meaning in Javanese and (2) from those thirty-nine words, this research found 4 common components and 57 distinctive components of ?separating? meaning.
;This undergraduate thesis discusses semantic features of 'separating' in Javanese. Data that are used in this study come from Panjebar Semangat magazine 2014 edition as primary data, and respondents? as well as thesis examiners? input as secondary data. This research aims to find Javanese words which have meanings of 'separating' and also its semantic features (common components and distinctive components) . This research uses a theory of semantic field and a theory of semantic features by Nida (1979). The method that is used in this research is descriptive analysis. The results from this study show that: (1) there are thirty-nine words that have 'separating' meaning in Javanese and (2) from those thirty-nine words, this research found 4 common components and 57 distinctive components of ?separating? meaning.
, This undergraduate thesis discusses semantic features of 'separating' in Javanese. Data that are used in this study come from Panjebar Semangat magazine 2014 edition as primary data, and respondents’ as well as thesis examiners’ input as secondary data. This research aims to find Javanese words which have meanings of 'separating' and also its semantic features (common components and distinctive components) . This research uses a theory of semantic field and a theory of semantic features by Nida (1979). The method that is used in this research is descriptive analysis. The results from this study show that: (1) there are thirty-nine words that have 'separating' meaning in Javanese and (2) from those thirty-nine words, this research found 4 common components and 57 distinctive components of ‘separating’ meaning.
]"
2015
S60999
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saskia Ayu Khairunnisa Marseno
"Kontranim merupakan fenomena kebahasaan yang terjadi pada unsur bahasa yang memiliki makna lebih dari satu dan di antara makna tersebut terdapat makna yang saling berkebalikan. Fenomena bahasa ini tidak banyak diketahui oleh masyarakat sehingga timbul berbagai diskusi atau keheranan masyarakat mengenai kata-kata yang mungkin menjadi kontranim dalam bahasa Indonesia. Penelitian mengenai kontranim, terutama dalam bahasa Indonesia, juga tidak banyak dilakukan. Akan tetapi, terdapat beberapa penelitian berbasis korpus dalam bahasa asing yang menunjukkan jenis-jenis kontranim dan penggunaan kontranim dalam kalimat. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini berfokus pada penggunaan kata kontranim bahasa Indonesia dalam kalimat berdasarkan lingkungan dan makna kata kontranim, serta konteks yang terbentuk dalam kalimat. Tujuan adalah menjelaskan penggunaan dan perwujudan kontranim dalam kalimat dan menjelaskan penentuan kata kontranim. Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif berbasis korpus linguistik. Penelitian mengenai kontranim berbasis korpus ini menggunakan Leipzig Corpora dan Twitter sebagai sumber data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan kata kontranim dapat dilihat dari berbagai aspek, seperti makna dalam kalimat, lingkungan kata, dan juga konteks yang terbentuk dalam kalimat. Selain itu, penggunaan kata kontranim juga bergantung pada penggunaan makna kata kontranim itu sendiri. Dalam penelitian ini, terdapat kecenderungan munculnya kata-kata yang serupa dengan kontranim, tetapi nyatanya bukan merupakan kontranim.

Contranym is a language phenomenon that occurs in language features with multiple meanings and amongst them are contrary meanings. This phenomenon is not publicly known and has raised various discussions and curiosity regarding possible Indonesia contranym words. Research on contranym, especially in Indonesian, has not been conducted much. However, there are several corpus-based studies in languages other than Indonesian that showed types of contranym and the usage of contranym within sentences. Therefore, this research is conducted with the focus on the use of Indonesian contranyms in sentences based on their environment, senses, and context formed in the sentence. The purposes of the research is to describe the usage and embodiment of contranym in sentences and to describe the determination of contranym. This research will be conducted with the method of descriptive qualitative analysis based on the linguistic corpus. The data source for this research will be taken from Leipzig Corpora and Twitter. The findings of this research suggest the usage of contranyms can be seen from various aspects, such as the sentence’s meaning, the environment of the word, and the context formed in the sentence. Moreover, the use of contranym words depends on its senses. This study also shows a tendency of the emergence of words that are similar to contranym, but it is not a contranym."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hilma Erfiani Baroroh
"Penelitian ini adalah penelitian semantik leksikal yang bertujuan untuk menemukan persamaan dan perbedaan makna kosakata ranah emosi takut dalam bahasa Arab Al-Qur?an. Teori yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut
adalah teori komponen makna Nida (1975), teori relasi makna dan konfigurasi leksikal (Cruse, 1986, 2004), dan teori komponen esensial emosi dari para ahli
Psikologi, yaitu Mesquita, Frijda, dan Scherer (2000), serta Berry et. al (2011). Dari tujuh kosakata ranah emosi takut dalam Al-Qur?an yang dianalisis, dihasilkan relasi hiponimi, sinonimi, dan oposisi. Leksem  /al-khauf/ menjadi hiperonim dari keenam leksem lainnya. Takut kepada Allah menjadi salah satu komponen makna penyebab emosi takut yang sangat berpengaruh hebat
bagi kehidupan manusia. Hal ini karena dalam perspektif Al-Qur?an, takut yang sebenarnya adalah takut yang dirasakan oleh orang beriman yang berpengaruh
positif bagi kehidupannya baik di dunia dan akhirat;The research is a lexical semantic one that aims to figure out similiarities and differences of the meaning of emotional domain vocabulary of fear in Qur?anic
Arabic. The theory used to achieve such an objective is Nida?s theory of meaning component (1975), meaning relation and lexical configuration (Cruse, 1986,
2004), and essential emotion component theory by experts in psychology, respectively Mesquita, Frijda, and Scherer (2000), and Berry et. al. (2011). From
the seven emotional domain vocabularies of fear in the Qur?an that are analyzed, hyponym, synonym, and oppositional relation are generated. Lexeme  /alkhauf/ becomes the hyperonim of the other six lexemes. Fear of Allah becomes one of the meaning components that trigger the emotion of fear which is
tremendously influential to human?s life. This is because in Qur?anic perspective, the real fear is the one experienced by the faithful that would bring about positive impact in his/her life in this world and in the afterlife."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42383
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rafiqa Azmi
"Skripsi ini membahas kajian semantik-leksikal kosakata kuliner bahasa Arab pada majalah مطبخ قودي /maṫbakh qūdī/. Analisis yang digunakan dalam skripsi ini adalah analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini dilakukan dengan toeri pembentukan kata dari segi semantik dan relasi makna. Data dalam skripsi ini diambil dari majalah مطبخ قودي edisi 2014. Hasil analisis dari teori pembentukan dari segi semantik kata menyatakan bahwa kosakata kuliner bahasa Arab dibentuk dari proses neologisme, metafora, dan pinjam terjemah. Dari teori relasi makna, kosakata kuliner bahasa Arab memiliki relasi makna keidentikan yang mencakup relasi makna homonimi, polisemi, dan sinonimi; relasi makna peliputan yang mencakup relasi hiponimi dan meronimi; dan relasi makna pertentangan yang mencakup relasi antonimi.

This thesis discusses the lexical semantic study of arabic vocabularies about culinary in Goody Kitchen Magazine. The analysis that used in this thesis is qualitative method with a descriptive-analyzed. The analisys is done by Arabic word-formation theories and semantic relation theories. The data in this thesis are taken from Goody Kitchen Magazine 2014 edition. The result of this research from word-formation in semantic term states that Arabic culinary vocabularies are formed from neologism, methapor, and borrowing translation process. From the semantic relation theory states that Arabic culinary vocabularies have identical semantic relation, including homnymy, polysemy, and synonymy relation; coverage semantic relation, including hyponymy and part-whole relation; and opposite semantic relation, only including antonymy relation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S59341
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ilham Saiful Mubin
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas medan makna rasa heran dalam bahasa Jawa. Objek kajian pada penelitian ini adalah kata-kata yang memiliki makna rasa heran. Kata-kata tersebut dicari dalam majalah Panjebar Semangat edisi tahun 2012 terutama pada rubrik, Cerita Sambung, Cerita Cekak, Alaming Lelembut, Gelanggang Remaja, dan Wahana Bocah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kata-kata yang bermedan makna rasa heran dalam bahasa Jawa, mengetahui komponen makna, dan mengetahui relasi makna. Penelitian ini menggunakan teori medan makna, komponen makna, dan relasi makna. Metode penelitian yang digunanakan adalah penelitian kualitatif. Metode penulisan dalam peneletian ini adalah deskriptif-analitis. Langkah pertama dalam menganalisis data adalah menemukan komponen makna yang dilanjutkan dengan menganalisis hubungan makna dari masing-masing kata. Hasil penelitian menunjukkan ada 22 kata yang masuk dalam medan makna rasa heran. Dari kedua puluh dua kata kata tersebut menunjukkan adanya hubungan sinonimi.

ABSTRACT
This thesis analizes semantic domain of a sense of wonder in the Javanese language. Object in this thesis are the words that have meaning sense of wonder. The words are searched in Panjebar Semangat magazine of the 2012th edition especially on the rubric, Cerita Sambung, Cerita Cekak, Alaming Lelembut, Gelanggang Remaja, and Wahana Bocah. The purposes to find out words from semantic domain of a sense of wonder in the Javanese language, the semantic components, and the semantic relation. This thesis uses semantic domain theory, the semantic component theory, and the semantic relation theory. The method for this thesis is a qualitative research. The method of writing is descriptive-analytical. The first step in analyzing the data is to find the semantic components and then analyzing the semantic relation of each words. The results of this thesis show there are twenty-two words that entering the semantic domain of a sense of wonder. The twenty-two words indicate the synonymy."
2014
S53154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>