Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53904 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ambhita Dhyaningrum
Jakarta: Kencana Prenada Media, 2009
899.221 AMB c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
808.81 MAM c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004
899.232 CIN (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
"Tema cinta seringkali ditulis dalam karya sastra. Dalam sejarah dunia telah dicatat bahwa cinta yang ideal sudah ada dalam berbagai kesusastraan dan mitologi dunia sejak zaman kuno. Tema cinta mencapai puncaknya pada masa gerakan kaum romantik. Konsep cinta dalam karya sastra pada suatu masa bisa berbeda dengan masa lainnya, bahkan konsep cinta dari seorang pengarang dengan pengarang lainnya, meskipun berasal dari tempat dan masa yang sama, karena visi mereka tentang cinta berbeda. Dalam kesusastraan Indonesia Modern, sajak mengenai cinta pun sudah ditulis sejak lulu. Di antara wanita penyair dalam Kesusastraan Indonesia Modern yang menulis tentang cinta adalah Toety Heraty. Karyanya banyak mengundang perhatian Para kritikus.
Dari sekian banyak sajak Toety Heraty, secara selintas, sajak "Cintaku Tiga" dan "Balada Setengah Baya" , dapat dikatakan sebagai sajak cinta. Tetapi, untuk membuktikan bahwa kedua sajak tersebut bertemakan cinta, perlu diadakan penelitian yang lebih jauh. Dalam tesis ini, akan dianalisis aspek struktur dan semantiknya. Aspek struktur diperlukan untuk melihat sejauh mana peran struktur tersebut mendukung aspek semantik, barulah kemudian dianalisis aspek semantiknya, untuk membuktikan bahwa kedua sajak tersebut bertemakan cinta dan untuk mengetahui pula unsur-unsur cinta apakah yang terdapat di dalamnya.
Analisis ini menggunakan pendekatan struktural-dinamik atau struktural semiotik, dan beberapa teori, yaitu teori tentang struktur: klausa, kalimat, enjambemen, teori tentang semantik: isotopi, denotasi-konotasi, gaya bahasa, dan teori tentang semiotik: gronnd, denotatum dan interpretant. Dari hasil analisis struktur dapat disimpulkan bahwa struktur sajak, pungtuasi, sintaksis dan enjambemen kedua sajak tersebut sangat berhubungan kuat dengan aspek semantiknya. Dari hasil analisis semantik dapat disimpulkan bahwa kedua sajak tersebut benar bertemakan cinta dan masing-masing sajak memuat unsur cinta yang berbeda, seperti unsur: ikatan, indera, perasaan, pikiran, dan sensualitas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Titi Afiati
"Ramayana adalah sebuah epos` besar, disamping Mahabharata serta epos-epos Iainnya. Terkadang ada juga yang menyebutnya kisah Rama dan Sita. Dalam penelitian ini yang menjadi obyeknya adalah cerita Ramayana Jawa Kuno atau kakawin yang terdapat dalam Indonesian Ramayana. Kakawin adalah jenis puisi Jawa KunoZ. Sudah ada beberapa yang meninjau Ramayana dari berbagai sudut pandang penafsiran, misalnya saja moral, karena memang muatan moralnya sangat tinggi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11494
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mia Puspita Wardani
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
S2020
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mira W.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003
808.83 MIR t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Dyah A
"ABSTRAK
Manusia merupakan makhluk hidup yang memiliki kemampuan untuk
menghayati peristiwa atau kejadian di dalam hidupnya. Ada banyak emosi yang
dapat dirasakan oleh manusia, dan salah satunya adalah emosi cinta. Cinta
dinilai sebagai salah satu hal esensial dalam kehidupan manusia (Strong &
DeVault, 1989). Cinta merupakan dasar bagi terbentuknya bermacam-macam
hubungan interpersonal.
Ada banyak bentuk cinta. Dalam kebudayaan Yunani dikenal empat
bentuk cinta, yaitu: storge, agape, philia dan eros. Tetapi penelitian ini hanya
akan memusatkan perhatian pada salah satu bentuk cinta, yaitu eros. Eros
seringkali disebut juga sebagai cinta romantik (romantic love) (Rathus, 1993).
Fromm (dalam Peele,1988) mengemukakan bahwa cinta merupakan
sesuatu yang unik, sehingga penghayatan cinta bagi setiap individu dalam suatu
hubungan akan bersifat unik pula. Brehm (1992) mensinyalir perbedaan tersebut
mungkin berkaitan dengan tiga faktor, yaitu: perbedaan jenis kelamin, perbedaan
lamanya hubungan yang terjalin dan perbedaan kepribadian individu yang
terlibat. Di antara ketiganya, perbedaan jenis kelamin merupakan faktor yang
paling berpengaruh.
Hubungan pacaran merupakan salah satu bentuk hubungan intim antara
pria dan wanila yang didasari oleh rasa cinta yang kuat atau eros. Pada
hubungan tersebut masing - masing pihak akan memperlihatkan penghayatan
cinta yang berbeda. Salah satu penyebabnya adalah adanya perbedaan jenis
kelamin di antara kedua individu tersebut.
Oleh karena itu penelitian ini hendak melihat adakah perbedaan cinta
antara pria dan wanila dalam hubungan pacaran. Untuk menjawab
permasalahan tersebut dpilihlah teori Segitiga Cinta dari Stemberg (1988). Teori
ini menyatakan bahwa cinta mengandung tiga komponen, yaitu intimacy passion
dan commitment. Ketiga komponen ini merupakan pembentuk (building block)
cinta dan masing-masing komponen memiliki sifat serta peran yang berbeda.
Maka pemasalahan penelitian ini adalah adakah perbedaan komponen-
komponen cinta antara pria dan wanita dalam hubungan pacaran?
Dari hasil perhitungan t-test ternyata tidak ditemukan perbedaan antara
pria dan wanita untuk ketiga komponen tersebut. Hal ini mungkin disebabkan
oleh dua hal, yaitu: karena pengaruh budaya sebagaimana yang disinyalir oleh
Brehm (1992) atau implikasi dan teknik pengambilan sampel, dimana subyek
dalam penelitian ini adalah pasangan pria dan wanita yang sedang berpacaran.
Jika dilihat dari harga rata-rata (mean) untuk setiap komponen, kelompok
subyek wanita memberikan penilaian yang Iebih tinggi untuk komponen intimacy dibandingkan dua komponen lainnya. Artinya wanita komponen intimacy yang
paling tepat menggambarkan diri serta pasangannya dalam hubungan pacaran
Sementara komponen commitment dinilai Iebih sesuai/tepat bagi kelompok
subyek pria dibandingkan kedua komponen Iainnya.
Dari penelitian ini juga terlihat bahwa hubungan pacaran pada dewasa
muda didasari oleh consumate love, yaitu jenis cinta yang merupakan kombinasi
antara ketiga komponen cinta, yaitu; komponen intimacy, passion dan
commitment (Stemberg, 1988)."
1999
S2597
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Marcellina Sandiata
"Cinta merupakan suatu hal yang mendasar dalam kehidupan manusia yang tidak dapat diabaikan keberadaannya. Keberagaman sudut pandang dalam mengartikan cinta juga menjadi suatu hal yang wajar terjadi dalam kehidupan. Cinta yang filosofis dan cinta yang religius seringkali dilihat sebagai dua hal yang bertentangan dan tidak dapat bersatu. Bagaimana filsafat dan agama Kristen melihat cinta dan hubungan di antara keduanya menjadi kajian utama penulisan skripsi ini yang berusaha membuktikan bahwa cinta yang dilihat dari sudut pandang filosofis ataupun religius dapat saling melengkapi satu sama lain, sekaligus membuktikan adanya relasi yang tidak selalu berlawanan antara filsafat dan agama.

Love is an unavoidable basic thing on human life. The varying point of views that human have to acknowledge the word 'love' is also a common thing existed. The 'philosophical love' and the sacred love are often seen as two different things which will never be kept together. Therefore, the primary focus of this writing is how philosophy and Christianity concepts are employed to analyze the concept of love so that people can see the relation between two. Moreover, this writing will show that those concepts are completing each other rather than opposing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42149
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranggi Marsetti Layyinanti
"ABSTRAK
Cerita cinta dalam dongeng adalah suatu cerita yang memiliki berbagai kisah dan
jenis cinta di dalamnya. Kisah percintaan ini memiliki sesuatu yang sama antara
cerita yang satu dengan yang lainnya, dimana terdapatnya konflik dan akhir yang
bahagia. Karena persamaan tersebut, muncullah konsep cinta dongeng sebagai
penyatuan persamaan. Cinta dongeng adalah suatu konsep cinta yang mengadukaduk
emosi yang berujung pada kebahagiaan. Cinta dongeng ini memberikan
suatu kenikmatan, seperti membayangkan cerita cinta tersebut ke kehidupan nyata
(pseudo love). Dari konsep dan dampak tersebut yang memunculkan suatu
pernyataan bahwa adanya catharsis di dalam cinta dongeng. Catharsis menurut
Aristoteles adalah pembersihan jiwa terhadap sesuatu yang kita nikmati.

ABSTRACT
Love stories in fairy tales are stories that have various things to tell and content
various kinds of love in them. Those love stories have a same content between
one and another, which content conflict and a happy ending. Because of those
similiarities, the concept of fairy tale love appears as a unity of the similiarities.
Fairy tale love is a love concept which mix someone?s emotion and ended in
happiness. Fairy tale love also give a pleasure, as if someone imagines that love
story in a real life (pseudo love). From the concept and impact, which stimulate a
statement of the existence of catharsis in a fairy tale love. Catharsis according to
Aristoteles is purification of emotion of something we consider it as a pleasure."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>