Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 42539 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mirza Akbar Maulana
"Whole cell biokatalis sekarang mulai banyak digunakan di industri, seperti industri kimia, farmasi maupun pangan. Salah satu whole cell biokatalis yang sudah dimanfaatkan untuk sintesis biodiesel dalam rangka mengatasi krisis energi adalah whole cell Candida rugosa lipase. Pada penelitian ini whole cell Candida rugosa yang telah dibiakkan dengan metode inokulasi digunakan sebagai biokatalis. Whole cell Candida rugosa lipase sebagai biokatalis yang digunakan yaitu dalam bentuk free (non-immobilized). reaksi yang digunakan yaitu reaksi interesterifikasi dimana metanol (alkohol) diganti dengan metil asetat sebagai pendonor gugus alkil. Reaksi dilakukan didalam reaktor batch, yang merupakan tempat terjadinya reaksi antara substrat (Minyak goreng dengan metil asetat) dan dengan bantuan whole cell Candida rugosa lipase sebagai biokatalis untuk mensintesis biodiesel. Untuk menganalisis komposisi dari produk sintesis digunakan instrument HPLC (High performance liquid chromatograph). Variasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu variasi mol substrat 1:10 dan 1:12 dengan konsentrasi biokatalis 10% dari berat substrat, hasil uji HPLC dari variasi mol substrat ini belum menunjukkan adanya metil ester di sampel, untuk pekerjaan berikutnya dilakukan variasi konsentrasi biokatalis 10% dan 20% dari berat substrat dengan rasio mol 1:12, untuk uji HPLC juga belum menunjukkan adanya pick metil ester yang dipresentasikan sebagai biodiesel. Sebagai pembanding, dilakukan sintesis biodiesel dengan menggunakan Whole Cell Candida rugosa lipase yang terimmobilisasi dalam alginat, dan hasil Uji HPLC menunjukkan terdapat biodiesel dengan % yield sebesar 40,16%. Sedangkan untuk Hasil dari uji karakteristik menunjukkan bahwa viskositas dan densitas berada dalam nilai range dari biodiesel yaitu 0,89 g/mL untuk sampel dengan biokatalis 20% berat dan 0,90 g/mL untuk biokatalis dengan 10% berat substrat.

Whole cell biocatalyst now started being used in industries, such as chemical, pharmaceutical and food., In this study, whole cell Candida rugosa which has been bred by the method of inoculation used as a biocatalyst. Whole cell biocatalyst Candida rugosa lipase as that used in the form of free (non-immobilized). Reaction used is the reaction interesterifikasi where methanol (alcohol) is replaced with methyl acetate as the donor alkyl groups. reactions carried out in a batch reactor, which is the site of reaction between the substrate (cooking oil with methyl acetate) and with the help of whole cell biocatalyst Candida rugosa lipase as to synthesize biodiesel. To analyze the composition of synthesis products used instrument HPLC (High performance liquid chromatograph). Variation performed in this study are variations of the substrate mole 1:10 and 1:12 with a biocatalyst concentration of 10% of the weight of the substrate, HPLC assay results from the variation of this substrate mole not indicate a pick-methyl ester in the sample, for the next job done biocatalyst concentration variation of 10% and 20% of the weight of the substrate with a mole ratio of 1:12, for the HPLC tests also do not indicate a pick-methyl ester which was presented as biodiesel. For comparison, carried out the synthesis of biodiesel using the Whole Cell Candida rugosa lipase immobilisation in alginate, and the HPLC test results indicate there is a% biodiesel yield of 40.16%. As for the results of the test characteristics showed that the viscosity and density are in the range of biodiesel is 0.89 for the sample with 20 wt% biocatalyst and 0.90 to 10 wt% biocatalyst with the substrate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1708
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afrah alatas
"Biodiesel merupakan salah satu energi alternatif yang cukup menjanjikan untuk menggantikan bahan bakar berbasis minyak bumi karena biodegradabilitas dan tingkat yang kurang beracun. Biodiesel adalah disintesis melalui reaksi interesterifikasi yang mengubah tanaman atau minyak hewani menjadi metil ester asam lemak (FAME). Reaksi yang digunakan adalah dikatalisis baik dengan katalis asam/basa atau biokatalis, yang paling umum, lipase enzim. Menggunakan enzim lipase untuk mengkatalisis produksi biodiesel dapat memberikan dampak untuk menghasilkan lebih sedikit kontaminasi selama reaksi. Untuk menghasilkan
biodiesel, rute alkohol adalah yang paling umum digunakan. Namun, itu bisa memberi beberapa keterbatasan, seperti denaturasi biokatalis karena adanya alkohol. Kemudian, rute non-alkohol dapat dipilih, menggunakan metil asetat untuk menggantikan alkohol. Dalam penelitian ini, lipase dari Bacillus subtilis diproduksi dan disiapkan dalam bentuk mentah, kering dan amobil. Lipase yang diperoleh digunakan sebagai biokatalis untuk menghasilkan biodiesel. Hasil sintesis biodiesel dari Bacillus subtilis akan dibandingkan dengan lipase komersial Candida rugosa. Untuk mendapatkan kondisi optimum untuk memproduksi biodiesel, maka beberapa variabelnya adalah: diselidiki. Pertama, bentuk enzim lipase, kedua, variasi rasio molar, dan ketiga konsentrasi enzim. Menurut hasil percobaan, lipase amobil dengan 1:12 minyak menjadi metil asetat, dan konsentrasi enzim
2% memberikan yield biodiesel tertinggi di antara yang lainnya, yaitu 53,99%. Hasil ini lebih tinggi dibandingkan dengan lipase Candida rugosa. Sebagai kesimpulan, yang tidak bisa bergerak lipase dari Bacillus subtilis merupakan biokatalis yang menjanjikan untuk menghasilkan biodiesel.

Biodiesel is a promising alternative energy to replace petroleum-based fuels because of its biodegradability and less toxic levels. Biodiesel is synthesized through interesterification reactions that convert plants or
animal oils into fatty acid methyl esters (FAME). The reactions used are catalyzed either with acid/base catalysts or biocatalysts, most commonly, enzyme lipases. Using lipase enzymes to catalyze biodiesel production can result in less contamination during the reaction. To produce biodiesel, the alcohol route is the most commonly used. However, it can present some limitations, such as denaturation of the biocatalyst due to the presence of
alcohol. Then, a non-alcoholic route can be chosen, using methyl acetate to replace alcohol. In this study, lipase from Bacillus subtilis was produced and prepared in crude, dry and immobilized form. The lipase obtained was used as a biocatalyst to produce biodiesel. The biodiesel synthesized from Bacillus subtilis will be compared with commercial Candida rugosa lipase. To get the optimum conditions for producing biodiesel, some of the variables are: investigated. First, the form of the lipase enzyme, second, the variation of the molar ratio, and the third enzyme concentration. According to the experimental results, the lipase immobilized with 1:12 oil became methyl acetate, and the enzyme concentration 2% gives the highest biodiesel yield among others, which is 53.99%. This result was higher than that of Candida rugosa lipase. In conclusion, the immobilized lipase of Bacillus subtilis is a promising biocatalyst to produce biodiesel.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Republik Daudi Parthu
"Biodiesel dapat dihasilkan dengan bantuan biokatalis melalui reaksi enzimatik enzim lipase melalui rute non-alkohol atau reaksi interesterifikasi. Enzim lipase sebagai biokatalis dapat diaplikasikan tetapi enzim lipase merupakan enzim komersial dimana pemakaiannyadapat menaikan harga jual produk biodiesel. Oleh karena itu, diperlukan metode imobilisasi enzim lipase untuk memaksimalkan penggunaan enzim lipase.
Penelitian ini diarahkan pada optimalisasi metode imobilisasi enzim lipase terpilih yaitu metode entrapmentdan sintesis biodiesel. Metode entrapment menggunakan serbuk zeolit sebagai support dan NaF agen pengemulsi gel. Kondisi optimal imobilisasi didapatkan dari besarnya konsentrasi enzim termobilisasi pada support.
Pengukuran dilakukan dengan mengukur konsentrasi sisa enzim imobilisasi dengan metode Lowry dimana didapatkan rasio 3% enzim dalam support zeolit sebagai kondisi optimal dengan enzim loading 80%. Sintesis biodiesel rute non-alkohol dengan reaksi interesterifikasi antara minyak goreng yang merupakan minyak kelapa sawit dan metilasetat dengan perbandingan 1:12 dimanapada sistem batch diujikan dengan kondisi suhu 37°C, shaker150 rpm dan menggunakan biokatalis hasil imobilisasi dengan rasio massa enzim 3% berbanding massa supportmaka didapatkan 64,52% yield biodiesel dalam waktu 40 jam.
Pada sistem kontinyu reaksi dilakukan pada reaktor packed bedberukuran ID 11 mm dan panjang 150 mm. Kondisi operasi dilakukan dengan laju alir umpan 1mL/jam, suhu jaket 37°C, waktu tinggal 5 jam, dan kolom reaktor terisi 75% biokatalis dari volume total. Sistem kontinyu ini mampu menghasilkan %yield biodiesel sebesar 40,62% pada sampel jam ke-50.

Biodiesel can be produced with the help of biocatalyst lipase enzyme through an enzymatic reaction via the route of non-alcoholic or interesterification reaction. The enzyme lipase as a biocatalyst can be applied but enzyme lipase is commercial enzyme and use it can raise the selling price of biodiesel product. Therefore, lipase immobilization methods are needed to maximize enzyme lipase.
This study aimed at optimizing the lipase enzyme immobilization method was chosen the method of entrapment and synthesis of biodiesel. Entrapment method using zeolite powder as a support and NaF emulsifying agent gel. Optimal immobilization conditions obtained from the large concentration of enzyme immobilized on a support.
Measurements were made by measuring the residual concentration of enzyme immobilization by Lowry method which the ratio of 3% of enzyme obtained in support of zeolite as the optimal conditions with an enzyme loading of 80%. Biodiesel synthesis route of non-alcoholic interesterification performed on the reaction between vegetable oil which is palm oil and methyl acetate with a ratio of 1:12 which in batch system was tested with the conditions of 37° C, 150 rpm shaker and the results biocatalyst immobilization of enzymes with a ratio of 3% then 64.52% yield of biodiesel obtained within 40 hours.
In continuous systems the reaction carried out in packed bed reactor sized ID 11 mm and length 150 mm. Operating conditions performed with the feed flow rate 1mL/jam, jacket temperature of 37°C, residence time 5 hours, and a column reactor filled with 75% of the total volume biocatalyst. Continuous system is capable of producing 40.62% at sampling 50 hour.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1899
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Ananda
"Lipase komersial dari mikroba memiliki kinerja baik dalam mengkatalisis sintesis biodiesel rute non-alkohol. Namun pengembangbiakan kultur mikroba dalam medianya serta pemurnian dari bentuk whole-cell membuat harganya mahal. Getah buah pepaya mentah dengan kandungan lipase yang diproses tanpa permunian rumit yaitu melalui pencucian dengan air dan pengeringan beku, diusahakan sebagai biokatalis alternatif yang harganya lebih terjangkau. Selama sintesis biodiesel rute non-alkohol, pengadukan dalam waktu yang lama dapat menganggu stabilitas biokatalis yang tersuspensi bebas bersama reaktan. Oleh karenanya biokatalis diimobilisasi dengan metode inti-selubung mikrokapsulasi (core shell microcapsulation) menggunakan alginat yang berperan sebagai inti matriks pengikat dan kitosan sebagai selubung yang melindungi inti matriks juga mengatur keluar masuknya substrat dan produk. Kinerja biokatalis getah pepaya tersuspensi dan terimobilisasi diuji dalam reaksi interesterifikasi biodiesel rute non-alkohol pada kondisi suhu 37°C, 1:12 molar, (substrat minyak sawit komersial : reaktan pensuplai alkil metil asetat). Dengan analisa secara kromatografi gas detektor spektrometri massa, didapat konversi biodiesel tertinggi dari masing-masing variasi kondisi reaksi sebesar 73,55% yang dihasilkan oleh 30% (b/b minyak) konsentrasi biokatalis; 30,91% oleh waktu reaksi 28 jam; 70,19% oleh konsentrasi inti alginat 4% (b/v) dan 80,40% oleh konsentrasi selubung kitosan 1,15% (b/v). Dengan menggunakan konsentrasi dan waktu reaksi tersebut dalam satu reaksi utuh, biokatalis dapat menghasilkan 85,47% konversi biodiesel yang dapat digunakan kembali sebanyak 2 siklus. Berdasarkan hasil penelitian, biokatalis getah pepaya terimobilisasi alginat-kitosan dapat berpotensi sebagai biokatalis alternatif lipase komersial dengan saran proses penghilangan metil asetat secara distilasi daripada evaporasi biasa, agar biodiesel lebih murni.

Commercial lipase from microorganism has good performance in catalyzing biodiesel non-alcohol route. Yet cultivation on the medium and purification from whole cell form make it costs expensive. Latex from unripe papaya fruit containing lipase processed without complex purification by washing with water and freeze drying, was attempted as more economically reachable alternative biocatalyst. During biodiesel synthesis through non-alcohol route, long time stirring in the reactor could disturb stability of biocatalyst that freely suspended along with reactant. Therefore, biocatalyst was immobilized with core-shell microcapsule method using alginate as linking matrix core and chitosan as core protector also regulate entry-exit of substrate and product. Suspended and immobilized biocatalyst’s performance was tested in interesterification reaction of biodiesel synthesis non-alcohol route under condition of 37°C, 1:12 molar (substrate commercial palm oil : alkyl supplier reactant methyl acetate). From analysis using gas chromatography-mass spectrometry detector, achieved the highest biodiesel conversion from each of every condition reaction variation in the amount of 73.55% by 30% (w/w) biocatalyst concentration; 30.91% by 28 hours reaction; 70.19% by 4% (w/v) alginate core and 80.40% by 1.15% (w/v) chitosan shell. By using those concentrations and time reaction, biocatalyst was set on a run, resulted 85.47% biodiesel conversion which could be reused for 2 cycles. Based on this study’s results, papaya latex immobilized in alginate-chitosan could become a potential alternative to commercial lipase with a suggestion on the methyl acetate removal by distillation instead of rough evaporation to get more purified biodiesel"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54454
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Satriyo Utomo
"Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang sedang dikembangkan. Secara konvensional pembuatan biodiesel disintesis melalui reaksi transesterifikasi dengan menggunakan katalis homogen. Tetapi penggunaan katalis homogen menimbulkan beberapa masalah, seperti susahnya proses pemurnian produk biodiesel yang didapat sehingga biaya produksinya pun akan tinggi. Masalah tersebut dapat diatasi dengan menggunakan katalis heterogen, seperti zeolit. Zeolit alam lampung yang digunakan diimpregnasi dengan larutan NaOH 0,5M, 0,75M dan 1M. Kandungan terbesar NaOH yang teradsorp ke zeolit sebesar 0,55 g. Teknik transesterifikasi ini menggunakan bahan baku minyak goreng murni yang dilakukan secara batch. % yield yang dihasilkan dengan menggunakan zeolit yang di impregnasi dengan larutan NaOH adalah sebesar 53,84% dan batas optimal % yield optimal yang didapatkan adalah dengan menggunakan 5% wt katalis NaOH/Zeolit yang menggunakan konsentrasi larutan NaOH 1M, dari total substrat yang digunakan.

Biodiesel is one alternative fuel that is being developed. In the conventional, Synthesized of biodiesel by transesterification reactions using homogeneous catalysts. But the uses of homogeneous catalysts have some problems, such as the difficult process of purification of biodiesel products, so the production costs would be high. These problems can be hadled by using heterogeneous catalysts, such as zeolite. Lampung's natural zeolites are used will be impregnated with a solution of 0.5 M NaOH, 0.75 M NaOH and 1M NaOH. Largest content of NaOH is beeing adsorp into the zeolite is 0.55 g. This transesterification technique using raw materials made of pure cooking oil in batches. % Yield generated by using a zeolite in the impregnation with a solution of NaOH is equal to 53.84% and the limit of % yield optimal is produced by using 5 wt% Zeolite/NaOH 1M catalyst of total substrate used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S676
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ekky Rizkiyadi
"Metil asetat sebagai pensuplai gugus alkil direaksikan dengan trigliserida dari minyak jelantah dalam reaktor batch. HPLC digunakan untuk menganalisa reaktan dan produk. Hasil penelitian ini menunjukkan Candida rugosa mampu mengkonversi 75% rantai asam lemak dari trigliserida minyak jelantah menjadi biodiesel yang dihasilkan menggunakan biokatalis dalam bentuk tersuspensi pada kondisi biokatalis sebesar 4% wt substrat, rasio mol minyak/alkil sebesar 1:12 selama 50 jam reaksi. Uji stabilitas menunjukkan bahwa biokatalis terimobilisasi ini masih memiliki aktivitas untuk tiga kali siklus reaksi. Uji efek inhibisi diperoleh % yield terbesar 28.30% untuk lipase tersuspensi sedangkan untuk uji variasi diperoleh % yield terbesar 26.49% pada temperatur 50ºC untuk lipase tersuspensi. Model kinetika berbasis Michaelis Menten mampu menggambarkan reaksi ini dengan ditandai hasil fitting yang cukup memuaskan dengan data hasil eksperimen.

In this reaction, methyl acetate is reacted with triglyceride from fried palm oil in batch reactor. The reactants and products were analyzed using HPLC. The result showed that Candida rugosa lipase can convert 75% fatty acid from triglyceride in Fried palm oil to biodiesel under the condition of 4% wt of the biocatalyst concentration, oil/alkyl mole ratio equal to 1:12 in 50 hour reaction. Stability test indicate that the activity of the immobilized biocatalyst still remain after three reaction cycles. The maximum yield of methyl ester for inhibition test was 28.30% achived from lipase in suspension form and the maximum yield for temperature variation test was 26.49% gained in temperature of 50ºC from lipase in suspension form. Kinetic model based on Michaelis Menten mechanism can describe this reaction with comparing experiment data result to fitting data result."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52202
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nathasya Pamata
"Dewasa ini, biodiesel hadir sebagai bakar alternatif yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui. Pada penelitian ini, dilakukan sintesis biodiesel dari minyak biji kemiri (Aleuritus moluccana) hasil ekstraksi dengan metode ultrasonokimia. Metode ultrasonokimia menawarkan cara alternatif dalam usaha untuk meningkatkan efektifitas reaksi transesterifikasi (sintesis biodiesel) antara minyak dengan metanol. Untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, juga dilakukan optimasi kondisi reaksi transesterifikasi dengan memvariasikan beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi transesterifikasi seperti perbandingan mol minyak & metanol, jumlah katalis, serta waktu & suhu reaksi. Dari percobaan, didapatkan kondisi optimal sintesis biodiesel dari minyak biji kemiri adalah pada penggunaan mol minyak : mol metanol = 1:9, katalis KOH 1% berat minyak, waktu reaksi 40 menit pada suhu 37oC, dimana konversi minyak biji kemiri menjadi metil ester mencapai 89,24 %."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30371
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Banyak penelitian telah dilakukan untuk menemukan bahan bakar
elternetif atau bahan bakar pengganti minyak bumi. Salah satu bahan bakar
elternatif yang dibuat dari minyak nabati adalah biodiesel. Sampai saat ini
biodiesel masih terus dikembangkan untuk dapat menggantikan minyak solar
sebagai bahan bakar mesin diesel. Dalam penelitien ini dicoba menggunakan
katalis padatan yaitu katalis y-AIQO3 yang diimpregnasi dengea KOH dan KQCO3
untuk mengkatalisis reaksi transesterifikasi minyak jarak dengan metanol. Untuk
tujuan ini maka dilakukan beberapa variasi antara lain variasi persen impregnasi
KOH pede y-AIQO3: 10%, 7%, 4% dan impregnasi dengan K2CO3 yang dilakukan
pada kondisi optimum KOH yaitu 10% den 7%. Reaksi katalisis heterogen ini
dilakukan secara batch pada temperatur 65°C dengan % katalis terhadap
minyak jarak yaitu 2%. Hasil %konversi maksimum minyak jarak sebesar
46,51 %. Kecilnya %konversi berhubungan dengan reaksi seponifikasi yang lebih
dominan."
Universitas Indonesia, 2007
S30437
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iva Raudyatuzzahra
"ABSTRAK Pertumbuhan penduduk dan tingkat ekonomi yang tinggi mengakibatkan kebutuhan bahan bakar semakin meningkat. Biodiesel sebagai bahan bakar terbarukan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif. Penurunan kualitas selama masa penyimpanan akibat dari rendahnya stabilitas oksidasi biodiesel menjadi salah satu kendala dalam pemanfaatan biodiesel. Salah satu cara untuk meningkatkan stabilitas oksidasi adalah dengan menambahkan antioksidan. Tert-Butylhydroquinone TBHQ adalah salah satu antioksidan yang dapat digunakan sebagai aditif biodiesel. Akan tetapi TBHQ dan biodiesel berbeda kepolaran sehingga TBHQ sulit terdispersi di dalam biodiesel. Dispersi TBHQ dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan surface actuve agent surfaktan . Polyglyceryl-4-isostearate adalah surfaktan pengemulsi water in oil yang dapat membuat campuran yang memiliki perbedaan kepolaran menjadi homogen. Pada penelitian ini, biodiesel diberikan aditif berupa antioksidan TBHQ dengan konsentrasi sama dan aditif surfaktan polyglyceryl-4-isostearate dengan konsentrasi yang divariasikan. Karakteristik biodiesel yang diamati sebagai parameter stabilitas oksidasi adalah perubahan bilangan asam dan bilangan iodin selama empat minggu periode penyimpanan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penambahan surfaktan polyglyceryl-4-isostearate dapat meningkatkan kelarutan TBHQ di dalam biodiesel sehingga kinerja TBHQ sebagai antiosidan dalam biodiesel mengalami peningkatan. Konsentrasi penambahan aditif paling baik untuk menjaga stabilitas oksidasi biodiesel adalah 2000 ppm antioksidan TBHQ dan 300 ppm surfaktan polyglyceryl-4-isostearate.
ABSTRACT >Population growth and high economic levels result in increasing fuel demand. Biodiesel as a renewable fuel can be utilized as an alternative fuel. The used of biodiesel is constrained due to low oxidatio stabilitythat causes decreasing quality of biodiesel. The addition of antioxidant additive is needed to improve oxidation stability. Tert Butylhydroquinone TBHQ is one of the antioxidants that can be used as a biodiesel additive. However, TBHQ and biodiesel are different in polarity so that TBHQ is difficult to dispersed in biodiesel. TBHQ dispersions can be increased by utilizing surface actuve agents surfactants . Polyglyceryl 4 isostearate is a water in oil emulsifying surfactant which can make a mixture of polar differences to be homogeneous. In this study, biodiesel was given a TBHQ antioxidant additive with the same concentration and a polyglyceryl 4 isostearate surfactant additive with varied concentrations. The characteristics of biodiesel observed as parameters of oxidation stability such as the change of acid number and iodine number during four weeks of storage period. The results of this study show that the addition of polyglyceryl 4 isostearate surfactant can increase TBHQ solubility in biodiesel so that the performance of TBHQ to maintain oxidative stability also increases. The best composition to maintain biodiesel oxidation stability is 2000 ppm of antioxidant TBHQ and 300 ppm of polyglyceryl 4 isostearate surfactant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Danar Aditya Siswosoebrotho
"Penelitian ini mengevaluasi metode Contact Glow Discharge Electrolysis dalam proses sintesis biodiesel. Tujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan proses sintesis dan produk biodiesel. Larutan yang dielektrolisis adalah CPO dan metanol dengan perbandingan molar 1:24 dan NaOH dan KOH dengan variasi konsentrasi sebesar 0.5% - 1,5% berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa biodiesel dapat dibentuk akibat reaksi transesterifikasi yang diduga disebabkan oleh radikal metoksi. Penggunaan elektrolit KOH lebih baik dibandingkan NaOH dilihat dari yield biodiesel yang dihasilkan dan jumlah energi yang dibutuhkan. Yield biodiesel optimum didapat pada penggunaan KOH 1% selama 30 menit yaitu sebesar 97% dengan keefektifan energi 1,32 kJ/mL.

This research evaluated the use of Contact Glow Discharge Electrolysis Method in Biodiesel Synthesis. The purpose of this research is to get the synthesis process and biodiesel product. The solution that is used are CPO and methanol with molar ratio 1:24 and NaOH and KOH with variation of concentration 0.5% - 1.5%-wt. The result of this research show that the biodiesel can be made from transesterification reaction that may caused by radical methoxide. The use of electrolyte KOH is better than NaOH based on the yield of biodiesel and the energy needed. The optimum yield is reached at the used of KOH 1% for 30 minutes that is 97% with the energy effectiveness 1,32 kJ/mL.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64176
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>