Haikal Mahfuzh Riza
"Setelah 14 tahun penutupan majalah jurnalisme sastrawi Pantau, tidak ada media lain yang melanjutkan penggunaan jurnalisme sastrawi menjadi gaya utama pemberitaan di Indonesia. Saat ini, jumlah pembaca surat kabar menurun karena peralihan tren membaca media online. Jurnal ini meninjau penggunaan jurnalisme sastrawi pada Jawa Pos dan Kompas, dua surat kabar paling banyak dibaca penduduk Indonesia saat ini. Setelah ditinjau, ditemukan bahwa kedua surat kabar tersebut mayoritas menggunakan pendekatan hard news dan soft news dan tidak ditemukan penggunaan jurnalisme sastrawi. Padahal, hard news dan soft news merupakan pendekatan utama yang digunakan oleh media siar dan media online. Hasil tersebut disimpulkan setelah dilakukan peninjauan terhadap sejumlah artikel berita pada tiga edisi surat kabar Jawa Pos dan tiga edisi surat kabar Kompas dengan menggunakan alat-alat jurnalisme sastrawi, yaitu: Penyusunan Adegan, Dialog, Sudut Pandang Orang Ketiga, dan Mencatat Detil. Jurnal ini menyarankan surat kabar untuk mengaplikasikan jurnalisme sastrawi secara lebih mendalam dan mendetil sebagai pembeda dari media siar dan media online yang serba cepat dan singkat.
Fourteen years after the shutting down of Pantau, a literary journalism magazine, no other media has since continued applying literary journalism as the principal style of news reporting in Indonesia. Nowadays, the number of newspapers readers is decreasing because of the shift to the trend of reading online media. This journal observes the application of literary journalism on Jawa Pos and Kompas,two of the most-read newspapers by Indonesian people today. After observing, it is found that both newspapers predominantly use hard news and soft news approaches, and the use of literary journalism is hardly found. Factually, hard news and soft news are the principal approaches mostly used by broadcast media and online media. This result is concluded after observing a number of news articles written for three editions of Jawa Pos newspaper and three editions of Kompas newspaper using the tools of literary journalism, namely Scene-by-Scene, Dialogue, Third Person Point of View, and Status Details. This journal suggests newspapers to apply literary journalism more deeply and in more detail, as a way to distinguish from broadcast media and online media with its speed and brief approaches."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library