Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 55956 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raneeta Mutiara
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S6016
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farchan Fachrurrezy
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang kepentingan nasional Singapura terhadap penguasaan ruang udara Kep.Riau yang ingin diambil alih kembali oleh Indonesia. Ruang udara Kep.Riau masuk ke dalam bagian dari FIR Singapura sejak tahun 1946. Indonesia sudah bertahun-tahun berusaha untuk mengambil alih ruang udara tersebut namun Singapura tetap tidak memberikan dengan alasan Indonesia belum siap. Pada tahun 2015, Presiden Joko Widodo menginginkan pemerintahannya mempercepat pengambilalihan ruang udara Kep. Riau tersebut menjadi tahun 2019, dari seharusnya akan dievaluasi pada tahun 2024. Penulis memfokuskan tulisan ini pada alasan atau faktor kepentingan nasional apa yang mendasari Singapura tidak memberikan otoritas ruang udara tersebut kepada Indonesia. Penulis akan membahas mengenai FIR Indonesia secara singkat, teknologi radar navigasi yang Indonesia miliki dan kesiapan dari Indonesia untuk mengambil alih. Selain itu penulis juga akan mengupas dari sisi Singapura, penulis akan membahas tentang FIR Singapura, posisi Bandara Changi sebagai Global-Hub dan melihat keuntungan yang didapatkan Singapura dari sektor penerbangannya. Dari hasil penelitian ini, penulis mendapati bahwa Singapura memiliki kepentingan ekonomi yang kuat berdasarkan keuntungan yang didapatkannya melalui sektor penerbangan. Sehingga Singapura merasa perlu untuk menguasai ruang udara tersebut dan memiliki keraguan akan kapabilitas Indonesia apabila Indonesia menguasai ruang udara tersebut.

ABSTRACT
This research discusses the national interest of Singapore in the control of the Kep. Riau airspace that Indonesia wants to take over. Kep. Riau's airspace has been part of the Singapore FIR since 1946. Indonesia has been trying for years to take over the airspace, but Singapore still does not giving the authority to Indonesia because Indonesia is not ready yet. In 2015, President Joko Widodo wanted his government to speed up the takeover of Kep. Riau in 2019, of which it should be evaluated in 2024. The author focuses on this article on the reasons or factors of national interest that underlie Singapore not to give the airspace authority to Indonesia. The author will briefly discuss the Indonesian FIR, the navigation radar technology that Indonesia has and the readiness of Indonesia to take over. In addition, the author will also review from the Singapore side, the author will discuss the Singapore FIR, the position of Changi Airport as a Global-Hub and see the benefits Singapore gets from its aviation sector. From the results of this study, the authors found that Singapore had strong economic interests based on the benefits it gained through the aviation sector. So Singapore feels the need to control the airspace and also Singapore has doubts about Indonesia's capability if Indonesia controls the airspace.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dinar Shinta Ulie
Depok: Universitas Indonesia, 2001
S25663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Budiarto
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981
345.052 BUD e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Parthiana
Bandung: Yrama Widya, 2009
341.488 WAY e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1999
S25701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fira Winarni
"Penelitian ini berupaya unmk memahami dan menjeIaskan kepentingan ekonomi politik Jepang dalam melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura. Dan hal ini merupakan Iangkah pertama Jepang unmk memulai perjanjian perdagangan bebas pertamanya dengan negara lain. Kepentingan Jepang dengan mengadakan perjanjian perdagangan bebas dengan Singapura adalah merupakan strategi Jepang dan menjadikannya sebagai model untuk kedepannya mengadakan perjanjian serupa dengan negara-negara ASEAN yang lainnya. Kerangka pemikiran yang digunakan adalah teori neoliberal dan teori kepentingan nasional. National Interest digunakan untuk melihat kepentingan Jepang dalam melakukan FIA dengan Singapura.
Hipotesis penelman ini adalah Jepang memutuskan untuk melakukan kerjasama bilateral dengan Singapura karena melihat bahwa perjanjian perdagangan bebas ini akan merupakan bagian dari kepentingan ekonomi politik Jepang untuk melakukan FTA pertamanya dengan negara lain (dalam hal ini Singapura).
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ada beberapa kepentingan ekonomi politik Jepang dalam melakukan FIA dengan Singapura, diantaranya yaitu ; (1) tidak adanya sektor sensitif diantara kedua negara (sektor pertaman) (2) tingkat tarif di Singapura yahg relatif Iebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (3) posisi Singapura yang strategis dan kondisi infrastruktur yang sudah maju dipandang sebagai salah satu akses untuk memasarkan produk-produk Jepang.
Dengan djadakannya FTA Jepang-Singapura ; kepentingan ekonomi Jepang yang lain, yaitu untuk memajukan penumbuhan ekonomi dengan mengalokasikan perbaikan ekonomi dan teknik efisiensi melalui kegiatan perdagangan yang dilakukan antar negara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21716
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tim
Jakarta: Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, 2004
341.48 Tim a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siburian, Lawrence Tp
Depok: Universitas Indonesia, 1983
S25355
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Wayan Parthiana
Bandung: Alumni, 1983
341.48 WAY e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>