Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 214767 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marcya Nuraini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5934
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marcya Nuraini
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S5214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nina Augustina
"Wells & Drilling Department merupakan salah satu dari departemen inti di BP Indonesia. Sistem kerja departemen ini cukup unik, sebagian besar karyawannya bekerja di lapangan dengan pengaturan waktu tertentu sehingga antara karyawannya jarang bertemu. Iklim komunikasi organisasi menurut Goldhaber terdiri dari lima dimensi, yaitu daya dukung, partisipasi dalam membuat keputusan, kepercayaan, keterbukaan dan keterusterangan, dan tujuan kinerja yang tinggi. Sedangkan kepuasan kerja menurut Wilo memiliki enam dimensi yaitu kepuasan dengan pekerjaan itu sendiri, kepuasan dengan ketepatan informasi, kepuasan dengan kemampuan seseorang yang menyarankan perubahan, kepuasan dengan efisiensi bermacam-macam saluran komunikasi, kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja, dan kepuasan dengan keterlibatan dalam komunikasi organisasi sebagai kesatuan. Skripsi ini mencoba mencari hubungan antara iklim komunikasi organisasi departemen ini dengan kepuasan kerja karyawannya. Penelitian ini bersifat kuantitatif sehingga data-data dan analisa yang dikemukakan meru pakan "hasil dari perhitungan statistik. Namun juga disertakan hasil wawancara, bukan sebagai inti dari penelitian tapi sebagai data penunjang saja. Setelah dianalisa, ternyata iklim komunikasi organisasi di departemen ini berhubungan erat dengan kepuasan kerja karyawannya. Selain itu, karyawan di departemen ini memang menganggap iklim komunikasi adalah hal penting dalam menunjang kepuasan kerjanya."
2003
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Beta
"PT Bank Tabungan Negara adalah suatu perusahaan yang memberikan pelayanan jasa di bidang perbankan. Sebagai suatu perusahaan yang membutuhkan kepercayaan publik, diperlukan adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan dapat dipercaya. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut, maka diperlukan adanya kegiatan-kegiatan yang ditujukan kepada karyawan agar dapat tercipta suatu rasa disiplin, loyalitas dan dedikasi yang tinggi, yang dapat tercipta jika terdapat rasa turut memiliki perusahaan atau sense of belonging pada diri karyawan. Sense of belonging tersebut dapat tumbuh jika karyawan merasa dirinya diakui, dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji kegiatan-kegiatan employee relations yang telah dilakukan di PT BTN cabang Jakarta Harmoni dan untuk melihat dampak dari kegiatan-kegiatan tersebut terhadap rasa turut memiliki perusahaan (sense of belonging) karyawan PT BTN cabang Harmoni Jakarta Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Data mengenai kegiatan employee relations di PT BTN cabang Harmoni Jakarta diambil dari berbagai sumber, baik literatur maupun dokumen perusahaan. Wawancara dengan karyawan maupun kepala divisi SDM selaku divisi yang melakukan kegiatan kehumasan juga dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai fakta yang diperlukan. Data tersebut diperlukan untuk melihat kegiatan employee relations yang telah dilakukan oleh PT BTN cabang Harmoni Jakarta agar dapat digambarkan sejelas dan secermat mungkin sehingga dapat dikaji dan dilihat dampak dari kegiatan employee relations tersebut terhadap sense of belonging karyawan terhadap perusahaan. Dad hasil pengamatan ditemukan bahwa kegiatan employee relations yang telah dilakukan oleh PT BTN cabang Harmoni Jakarta sangat bervariasi, meliputi kebutuhan fisik dan jiwa, yaitu kegiatan olahraga, darmawisata, kegiatan kerohanian, pemberian penghargaan kepada karyawan berprestasi dan kegiatan pelatihan (training). Kegiatan olahraga terdiri atas olahraga sepakbola, bowling, senam, bulu tangkis, dan tennis meja. Melalui kegiatan employee relations yang telah dilakukan oleh Bank Tabungan Negara cabang Harmoni Jakarta tersebut, karyawan dapat merasakan dampak yang positif dari kegiatan tersebut, antara lain perasaad bangga dan merasakan adanya dukungan dari rekan kerja maupun dad pimpinan. Kedua pihak, balk perusahaan maupun karyawan mendapatkan keuntungan yang sama dalam bentuk yang berbeda. Karyawan dapat merasakan dampak positif dari kegiatan yang dilakukan, seperti perasaan bangga, bahagia, puas karena rasa dibutuhkan oleh perusahaan. Sedangkan perusahaan diuntungkan karena memiliki karyawan yang memiliki dedikasi tinggi, disiplin, loyalitas terhadap perusahaan dan tentu saja Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Sumber Daya Manusia yang berkualitas dapat berbentuk inisiatif dari karyawannya untuk memberikan sumbangan ide, masukan dan kritik membangun yang ditujukan kepada perusahaan demi kemajuan perusahaan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4252
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S9538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rakhmat Soebekti
""Kesehatan adalah keadaan sejahtera dan badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis" (UU Kesehatan no.23/1992).
Definisi ini menempatkan manusia harus selalu dipandang sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik) dari unsur "raga" (organobiologi), "jiwa" (psiko-edukatif), dan "sosial" (sosio-kultural), yang tidak dapat dipisah-pisahkan antara satu unsur dengan unsur lainnya dalam upaya peningkatan "kualitas hidup" manusia yang terdiri dari kesejahteraan raga, jiwa, dan sosial.
Kesehatan jiwa mempunyai sifat yang harmonis (serasi), memperhatikan semua segi kehidupan manusia dalam hubungannya dengan manusia lain. Oleh karena itu, kesehatan jiwa mempunyai kedudukan yang penting di dalam pemahaman kesehatan, sehingga tidak mungkin kita membicarakan tentang kesehatan tanpa melibatkan kesehatan jiwa. Seseorang yang sehat raga dan jiwanya, tentunya diharapkan akan lebih baik kualitas hidupnya serta lebih produktif.
Salah satu aspek dari kesehatan jiwa adalah adanya bahaya psikososial kerja yang merupakan bagian dari bahaya-bahaya yang berhubungan dengan karyawan dan ruang lingkup kerjanya. Bahaya psikososial kerja dapat meliputi beban kerja, rutinitas kerja, masalah organisasi, konflik antara pekerja maupun antara pekerja dengan pimpinan, suasana kerja yang buruk, dan lain-lain. Bahaya-bahaya ini secara langsung atau tidak akan berpengaruh terhadap kondisi raga dan jiwa karyawan sehari-hari. Jika seorang karyawan tidak dapat mengatasi beban bahaya ini dengan baik, maka karyawan tersebut akan jatuh dalam kondisi stres, dan lambat laun akan mengalami gangguan serta keluhan-keluhan penyakit secara raga pula. Situasi ini jika dibiarkan dan tidak diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin produktifitas kerja karyawan akan menurun.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bahaya psikososial kerja terhadap tingkat stres karyawan nasional BP Indonesia tingkat manajer dan superintendent yang bekerja dan ditempatkan di Indonesia, dengan pendekatan cross-sectional, menggunakan metode pengukuran self report measure dan tehnik life event scale melalui kuesioner.
Cara penelitian ini digunakan untuk memperoleh gambaran tingkat stres kerja dan aspek bahaya psikososial kerja sebagai stresor.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer dan superintendent yang berjumlah 92 orang. Analisa penelitian ini menggunakan analisa statistik univariat, bivariat dengan uji Chi-square, kemudian analisa multivariat dengan menggunakan uji regress logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada 37 % karyawan mengalami stres kerja tingkat sedang, dan 63 % karyawan mengalami stres kerja tingkat ringan, dan tidak ditemukan karyawan yang mengalami stres kerja tingkat berat. Sedangkan faktor bahaya psikososial kerja yang bermakna secara statistik dan dominan terhadap tingkat sties adalah jenis kelamin dan tingkat jabatan karyawan.
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan masukan dan rekomendasi kepada perusahaan BP Indonesia untuk membuat program manajemen stres kerja dengan mengacu kepada aspek-aspek bahaya psikososial kerja yang dialami oleh karyawan, sehingga tujuan dan hasil program yang diharapkan lebih terarah dan terpadu.

Psychosocial Hazards in the Workplace that Influence BP Indonesia Employees Stress Levels"Health is a welfare condition that is physical, mental and social. Everyone lives in order to be productive both socially and economically" (W. Kesehatan no.23/1992).
This definition of human health should be viewed from a holistic point of view. The physical (biology-physic), mental (psycho-educative), and social (socio-culture) are essential components in improving the quality of life.
Mental health has harmonizing characteristics and is concerned with all human relationships with other humans. In this respect, mental health also has an important position as part of the health sciences. We cannot discuss health without involving mental health. Someone who has both physical and mental healthy is assured of having a better and more productive life.
One factor that influences mental health is the psychosocial hazards that exist in the workplace that are associated with all the other risks to employees and their jobs. These hazards include workloads (over load as well as under load), routine work, organizational problems, interpersonal relationship conflicts, poor work conditions, poor work environment and others. These hazards can directly or indirectly influence the physical and mental health of employees in their daily occupations. If employees are unable to manage these psychosocial hazards, they may become vulnerable to occupational stress problems, and, further more in chronic conditions may develop many symptoms of physical health problems and suffering from several diseases. These conditions can consequently lead to a decrease the employees productivity.
The purpose of this research is to better understand the psychosocial hazards that exist in the workplace and how to manage the occupational stress levels of BP Indonesia national employees, especially the managers and superintendents who work in Indonesia. This research has been conducted from a cross-sectional approach, with life self-reporting measurements and life event scale technique carried out through questionnaires that are distributed to the responders. This method is used to gain an overview of the occupational stress levels and psychosocial hazards that constitute the main factors of stress in the workplace. The sample of this research are all managers and superintendents. There were 92 responders, and the research statistics analyze data using the techniques of univariate and bivariate through the Chi-square test, together with the multivariate through the logistic regression test.
The results of this research showed that 37% of the employees have experienced moderate levels of occupational stress and 63% of the employees have experienced mild levels of occupational stress.
Gender and job levels are statistically significant value and dominating influence on the stress level related psychosocial hazards in the workplace.
This research can hopefully lead to recommendations that will help the company in developing management stress programs in the workplace in order to reduce stress levels.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12821
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitriana Lestari
"ABSTRAK
Karyawan memiliki sikap komunikasi yang berperan sebagai komunikator aktif yang dapat menjadi ambasador dan pengumpul informasi untuk organisasi. Namun, sikap komunikasi karyawan tidak selalu bersifat positif. Dalam situasi krisis, sikap komunikasi karyawan memberikan dampak bagi organiasi, dimana mereka dapat membentuk pesan yang mempengaruhi reputasi di mata publik. Komunikasi internal dalam kondisi krisis diperlukan sebagai strategi menghapus kesenjangan antara organisasi dan karyawan, salah satunya menanggulangi sikap komunikasi mereka yang negatif. Komunikasi internal yang efektif dapat dibentuk dengan menggunakan strategi komunikasi simetris dua arah dan transparansi komunikasi. Selain memiliki strategi, organisasi juga harus mampu melibatkan karyawan di dalamnya. Untuk itu penelitian ini dilakukan guna melihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara komunikasi simetris dua arah dan transparansi komunikasi sebagai strategi komunikasi internal terhadap sikap komunikasi karyawan yang dihubungkan oleh keterlibatan karyawan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memanfaat analisis jalur pada 226 responden yang merupakan karyawan tetap PT. Pembangkitan Jawa Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi simetris dua arah secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh positif terhadap sikap komunikasi karyawan. Sementara komunikasi transparan berpengaruh langsung secara negatif dan berpengaruh positif secara tidak langsung terhadap sikap komunikasi karyawan.

ABSTRACT
Employees have communication behaviour that acts as active communicator who can be an ambassador and information seeking for organization. However, employee communication behaviour are not always positive. In a crisis situation, employee communication behaviour have impact on the organization, where they can form messages that affect reputation in the public eye. Internal communication in crisis is needed as a strategy to remove the gap between the organization and employees, which overcome their negative communication behaviour. Effective internal communication can be formed with the symmetrical two-way communication and transparent communication as strategy. In addition to having strategy, organization must also be able to engage employees in it. This research was conducted to see the direct and indirect effects between two-way symmetrical communication and transparent communication as internal communication strategy on employee communication behaviour that connected by employee engagement. This study used a quantitative approach by utilizing path analysis towards 226 respondents who are permanent employees of PT. Pembangkit Jawa Bali. The results showed that two-way symmetrical communication directly and indirectly had positive influence on employee communication behaviour. While transparent communication has direct negative effect and indirectly positive effect on employee communication behaviour."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amira Azzahra Denita
"Sudah banyak penelitian membuktikan bahwa sikap memprediksi perilaku berkelanjutan individu. Sikap merupakan konsep untuk memahami perilaku manusia, sikap dapat memengaruhi beberapa aspek dalam kehidupan individu seperti pandangan individu lain, objek fisik, perilaku, maupun kebijakan. Di sisi lain terdapat beberapa peneliti yang meragukan tentang peranan sikap dalam memengaruhi perilaku individu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh sikap terhadap perilaku berkelanjutan. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan populasi karyawan GoTo pada sustainability team. Pengambilan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner secara daring kepada 50 partisipan. Alat ukur kuesioner yang digunakan antara lain General Ecological Behavior Scale (GEB) untuk mengukur perilaku berkelanjutan, A validity and reliability study of the Attitudes toward Sustainable Development scale untuk mengukur sikap. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisa menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Hasil analisis menunjukan bahwa sikap terhadap three zeros dapat memprediksi perilaku berkelanjutan. Hasil penelitian ini dapat memberikan implikasi bagi perusahaan atau masyarakat umum untuk menerapkan perilaku berkelanjutan berdasarkan kebijakan three zeros dalam kehidupan sehari-hari dengan tujuan untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Many studies have proven that attitudes predict an individual's sustainable behavior. Attitude is a concept to understand human behavior, attitudes can affect several aspects of an individual's life such as the views of other individuals, physical objects, behavior, and policies. On the other hand, there are some researchers who doubt the role of attitudes in influencing individual behavior. Therefore, this study aims to see the effect of attitudes on sustainable behavior. This study is a cross-sectional study with a population of GoTo employees on the sustainability team. Data was collected by distributing online questionnaires to 50 participants. The questionnaire measuring instruments used include the General Ecological Behavior Scale (GEB) to measure sustainable behavior, A validity and reliability study of the Attitudes toward Sustainable Development scale to measure attitudes. The data obtained in this study were analyzed using a simple linear regression analysis technique. The results of the analysis show that attitudes towards the three zeros can predict sustainable behavior. The results of this study can provide implications for companies or the general public to implement sustainable behavior based on the three zeros policy in everyday life with the aim of a sustainable life."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gultom, Lorsiani
"PT. GTA Indonesia pada Mei 2011 secara resmi mengumumkan perihal perusahaan tersebut diakuisisi oleh Kuoni Destination Management. Perihal akuisisi menimbulkan asumsi ? asumsi negatif mengenai akan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan perampingan departemen. Sejak diumumkannya akuisisi, PT. GTA Indonesia mengalami turn over karyawan/ti yang cukup tinggi yakni sebesar 36%. Adapun communication tool yang digunakan management selama proses akuisisi hingga integrasi yakni one way communication dengan media email.
Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh strategi komunikasi organisasi terhadap iklim komunikasi organisasi. Sampel penelitian adalah karyawan/ti PT. GTAIndonesia sebanyak 40 orang dengan masa kerja minimal dua tahun. Pendekatan penelitian adalah kuantitatif yang bersifat eksplanatif. Hasil penelitian ini adalah adanyapengaruh dari strategi komunikasi organisasi terhadap iklim komunikasi organisasi.

PT. GTA officially announced the acquisition by Kuoni Destination Management on May 2011. However, the acquisition causes negative perceptions among the staff, such as : staff termination and department termination. Since the acquisition, staff resignation was increase for 36%. Management was using one way communication with email as the communication tool to convey the information about the acquisition.
This research tried to find out the influence of organizational communication strategy towards organizational communication climate. The sample is 40 employees who?s been worked for more than two years in PT.GTA Indonesia. The research method using quantitative and explanative. The result of this research conclude there is an influence of organizational communication strategy towards organizational communication climate.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Rindila
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara sikap terhadap uang dan kebahagiaan pada karyawan. Sikap terhadap uang diukur dengan Money Ethic Scale oleh Tang (1995), α=0,893 dan kebahagiaan diukur dengan Oxford Happiness Questionnaire oleh Hills dan Argyle (2002), α=0,891. Penelitian ini dilakukan kepada 177 karyawan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan antara sikap terhadap uang dan kebahagiaan pada karyawan (r=0,210, p<0,01). Penelitian menunjukkan bahwa semakin positif sikap terhadap uang, maka semakin tinggi pula kebahagiaan pada karyawan.

This study aims to seek the correlation between attitudes toward money and employee happiness. Attitudes toward money is measured with Money Ethic Scale (Tang, 1995), α=0,893 and happiness is measured with Oxford Happiness Questionnaire (Hills & Argyle, 2002), α=0,891. Data were collected from 177 employees with accidental sampling. The result of this study shows that there is positive significant correlation between attitudes toward money and employee happiness, which is the more positive attitudes toward money of employees, the higher of happiness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S57642
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>