Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Riza Sihbudi, 1957-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
923.2 RIZ b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Riza Sihbudi, 1957-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama , 1996
320.092 RIZ m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Iskandar
Jakarta: Ind-Hill, 1984
320 SIA p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Bina Aksara, 1985
320.02 PEM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Triandayani
"ABSTRAK
Perempuan adalah manusia sebagaimana laki-laki Islam
memberi hak-hak kepada perempuan seperti yang diberikan
kepada laki-laki dan membebankan kewajiban yang sama
kepada keduanya, kecuali beberapa hal yang khas bagi
perempuan atau laki-laki karena adanya dalil syara. Dalil
syara bukan diciptakan khusus untuk untuk perempuan atau
khusus untuk laki-laki, melainkan keduanya sebagai insan.
Prinsip persamaan dalam Islam dapat dipahami dari
Al-Qur'an surah Al-Hujurat ayat 13 yang menyatakan,"Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsabangsa
dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia disisi Allah
ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui dan Maha Mendengar."
Islam menetapkan hak dan kewajiban bagi laki-laki
dan perempuan ada yang sama dan ada yang berbeda, tidak
mempersoalkan Kedudukannya tetapi fungsi dan tugasnya.
Pada dasarnya Allah Swt menciptakan manusia, baik lakilaki
dan perempuan semata-mata ditujukan agar mereka
mampu mendarmabaktikan dirinya untuk mengabdi kepada-Nya.
Dalam banyak hal kaum perempuan diberikan hak dan
kewajiban serta kesempatan yang sama dengan kaum lakilaki.
Namun, dalam masalah-masalah yang berkaitan dengan
kodrat dan martabat perempuan, Islam menempatkan fungsi
dan kedudukannya.
Tema utama yang sampai saat ini sering menimbulkan
pemahaman yang kontroversi di masyarakat yaitu tentang
kepemimpinan perempuan. Dalam bidang kepemimpinan
perempuan memperoleh akses yang kurang, disebabkan adanya
pemahaman yang sudah melekat di masyarakat bahwa
kepemimpinan adalah domain laki-laki.
Kepemimpinan perempuan di dalam Islam masih
merupakan persoalan yang debatable, hal ini tentunya
banyak faktor yang melatarbelakangi munculnya berbagai
penafsiran. Salah satu yang tidak dapat dipungkiri adalah
kemampuan manusia di dalam menafsirkan ayat-ayat
Al-Qur'an terbatas karena bersumber dari Allah Swt yang
ilmu-Nya Maha Tidak Terbatas."
Universitas Indonesia, 2005
T37748
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
330 KOM 1:2 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S5722
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rahmat Hindiarta Kusuma
"Tesis ini ingin menjelaskan unsur-unsur Confidence-Building Measures (CBMs) dalam politik luar negeri Presiden Muhammad Khatami dapat mempengaruhi perubahan hubungan antara Republik Islam Iran dan negara-negara yang tergabung dalam GCC. Iran dan negara-negara tetangganya terlibat dalam kesalingcurigaan dalam kurun waktu lebih dari satu dekade ketika Revolusi Islam Iran terjadi pada tahun 1979. Retorika-retorika para pembuat kebijakan di Iran memberikan kekhawatiran yang luar biasa pada para pemimpin negara-negara GCC. Hal itu ditambah lagi dengan reputasi Iran yang mempunyai keinginan kuat untuk menjadi hegemon di kawasan, dengan tetap mempertahankan status quo teritorial dan pembangunan fasilitas pertahanan, khususnya pembuatan rudal-rudal, pembangunan pertahan maritim yang semakin kuat di Teluk dan pengejaran senjata nuklir.
Rasa khawatir para pemimpin GCC terhadap Iran terus berlanjut walaupun bapak Revolusi Iran, Ayatullah Khomeini, telah meninggal dunia, dan orientasi politik luar negeri Iran cenderung pragmatis.
Kesalingcurigaan tersebut pada akhirnya membuat kawasan Teluk menjadi teramerikanisasi dan membahayakan keberadaan pemerintah Iran. Apalagi ketika pasukan AS berhasil menaklukkan Irak pada Maret 2003. Persepsi pemerintah Iran dalam memandang keamanannya adalah terkepung diantara negara-negara yang berada di bawah kontrol Amerika. Perbaikan hubungan dengan Amerika Serikat sampai saat ini belum bisa diwujudkan, padahal Iran harus mencari alternatif bagi pembangunan negerinya yang membutuhkan dana yang tidak sedikit dan melindungi rezim penguasa saat ini.
Pilihan strategisnya adalah pendekatan yang dilakukan pada negara-negara Teluk yang selama ini menjadi target revolusi. Presiden Khatami telah memulainya sejak memegang jabatan presiden Iran pada tahun 1997, dan sedikit banyak telah mendapat perkembangan yang baik. Konflik konservatif-reformis mendukung perbaikan hubungan ini karena negara-negara Teluk adalah negara-negara muslim juga, walaupun memiliki kerja sama keamanan dengan AS.
Saling kunjung para pejabat negara diantara dua pihak telah terjadi dan itu sebagai tanda tercapainva CBMs pada tahap awal. CBMs itu masih sangat jauh membantu upaya penciptaan sistem keamanan regional yang berbasiskan pada ide-ide dan kepentingan negara-negara kawasan, karena masih adanya berbagai kecurigaan yang timbul karena sengketa yang belum terselesaikan, seperti sengketa tiga pulau strategis.
Daftar Pustaka : 39 buku; 10 artikel jurnal; 34 artikel dan berita website; 2 sumber lain"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>