Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 284 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rocha, Luis Miguel
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2011
870 ROC l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christie, Agatha, 1890-1976
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2022
823 CHR l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kramer, P.J., 1916-
Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010
923.195 1 LAS (1);923.151 LAS (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Riordan, Rick
Jakarta: Mizan Fantasi, 2016
813 RIO l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Cindar Dianisya
"ABSTRAK
Keadaan negara Jepang yang terdesak karena serangan dari Amerika pada Perang Dunia II, membuat Jepang terpaksa melaksanakan strategi terakhirnya, yaitu serangan dengan Kamikaze. Tidak adanya regenerasi dari pilot Kamikaze yang sudah gugur, memaksa pihak militer Jepang untuk membuat ideologi-ideologi agar bisa mendoktrin para pemuda Jepang untuk mau menjadi pilot Kamikaze. Segala cara dilakukan pihak militer demi menyukseskan perekrutan pilot Kamikaze, seperti dengan cara memanfaatkan propaganda pada ideology, sistem pendidikan, dan menggunakan media-media yang ada di Jepang untuk menyebarkan ideologi mereka mengenai serangan dengan Kamikaze.

ABSTRACT
The situation of the Japanese state which was pressed due to attacks from America in World War II, made Japan forced to carry out its final strategy, an attack with Kamikaze. The absence of regeneration from the fallen Kamikaze pilot forced the Japanese military to make ideologies in order to indoctrinated Japanese youth to became Kamikaze pilots. All methods were carried out by the military to succeed in recruiting Kamikaze pilots, such as using propaganda on ideology, the education system, and media in Japan to spread their ideology about attacks with Kamikaze.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Abigail Janissa
"Skripsi ini membahas tentang Wu Zetian, kaisar perempuan pertama dan terakhir dalam sejarah kedinastian Tiongkok yang berhasil membangun dinastinya sendiri dan berkuasa dari tahun 690 sampai 705. Tujuan pembahasan dalam skripsi ini mengenai Wu Zetian adalah untuk memahami bagaimana dia, sebagai seorang perempuan, bisa diterima sebagai kaisar, bahkan dianggap sah kekuasaannya oleh masyarakat yang dibangun atas dasar nilai-nilai patriarkal. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan berupa buku-buku, hasil penelitian sejarah, artikel dalam koran atau dari situs yang kredibel, dan jurnal ilmiah yang telah diunduh dari internet. Penerapan metode penelitian bersifat deskriptif, yang berarti data yang dihasilkan merupakan penjelasan akan rumusan masalah

The focus of this study is the only female emperor of China, Wu Zetian, who founded her own dynasty and ruled between the years 684 to 705. The purpose of this study is to understand how she, as a woman, garnered such support so much so that her sovereignty was acknowledged and accepted as legitimate by a society that had strong patriarchal values at the time. This research is conducted using a qualitative method. The sources that were used are from history books, other researches conducted by historians, academic journals, news articles and or websites from credible sources. The research method is applied in a descriptive way, where the data produced answers for the main problem of this study. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragi, Indika Royani
"Pendahuluan. Para penderita HIV diketahui memiliki risiko kanker yang lebih tinggi di banding populasi umum, dan kondisi itu mempengaruhi morbiditas dan mortalitas populasi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran prevalensi ADC dan NADC selama 8 tahun terakhir di RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Indonesia.
Metode. Penelitian ini menggunakan 149 sampel yang diambil secara konsekutif. Karakteristik demografis yang dinilai yaitu jenis kelamin, usia, faktor risiko, CD4+, terapi ARV, stadium kanker dan obat ARV yang diberikan.
Hasil. Dari seluruh pasien didapatkan Limfoma Non Hodgkin (LNH) sebagai kanker terbanyak, yaitu 45 pasien (30%) dari seluruh kanker dan diikuti kanker serviks sebanyak 30 (20%) pasien. Kanker tipe NADC terbanyak meliputi kanker tipe sarkoma dan kanker hati sebanyak masing masing 10 (6%) dari seluruh kasus. Sebanyak 119 (79,9%) pasien memiliki usia kurang dari 50 tahun dan 82 (55,03%) dalam terapi ARV. CD4+ pada 102 (68,46%) pasien berada dibawah 200 sel/uL dan CD4+ > 350 sel/uL dimiliki oleh 16 (17,45%) pasien.
Simpulan. Pada penelitian kami, didapatkan ADC lebih banyak dari NADC (87 vs 62). Peningkatan terapi ARV, skrining kanker dini dan tatalaksana komorbiditas akan membantu peningkatan kualitas hidup dan kesintasan terkait kanker pada pasien HIV.

Introduction. Patients with HIV are known to possess a higher risk of malignancy compared to the general population. The purpose of this study was to get an overwiew of the prevalence of ADC and NADC over the last 8 years at Cipto Mangunkusumo General Hospital, Jakarta, Indonesia.
Methods. This study used 149 samples consecutively. Demographic characteristics assessed were sex, age,risk factors, CD4+, ARV therapy, malignancy stadium and ARV consumed.
Results. Of all patients, Non-Hodgkin’s Lymphoma (LNH) was the most common malignancy with 45 patients (30%) of all cancers, followed by cervical cancer with 30 patients (20%). Most common NADC included sarcoma type cancer and liver cancer each with 10 patients (6%) of all cases. One-hundred and nineteen patients (79.9%) were younger than 50 years old and 82 patients (55.03%) were taking ARV therapy. Serum CD4+ count in 102 patients (68.46%) were <200 cells/uL and 16 patients (17.45%) had CD4+ count >350 cells/uL.
Conclusion. In our study, the number for ADC was larger than NADC (87 vs 62). Increasing ARV therapy, early cancer screening and management of comorbidities will help improve the quality of life and cancer-related survival in HIV patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Fadhillah
"Konstitusi Jepang yang disahkan pada tahun 1947 menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, terutama Pasal 9 yang bernuansa pasifisme. Beberapa yang menolak mengatakan bahwa pasal tersebut menghalangi Jepang sebagai negara normal sedangkan yang mendukung beralasan bahwa pasal tersebut melindungi Jepang dari perang selama tujuh puluh tahun terakhir. Shinzo Abe, Perdana Menteri terlama Jepang sekaligus termasuk yang kontra Pasal 9, mempunyai ambisi untuk melakukan amendemen konstitusi di periode terakhir dia menjabat. Namun, langkah tersebut tidak mudah karena terhalang oleh ideologi pasifisme yang kuat, persyaratan amendemen yang berat di parlemen, dan pandemi yang melanda. Untuk melewati halangan itu, Abe melakukan komunikasi politik yang bernada persuasif agar masyarakat mendukungnya. Sayangnya, komunikasi yang dilakukan Abe saat masa pandemi sering ditanggapi negatif. Hingga akhir masa jabatannya, Konstitusi Jepang masih tetap utuh. Penelitian ini akan membahas komunikasi politik yang Abe gunakan dalam periode terakhirnya, tantangan yang menyebabkan sulitnya terjadi amendemen, dan dampak dari komunikasi politik yang Abe lakukan. Penulis menggunakan metode penelitian sejarah dalam menganalisis masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk melihat masalah amendemen konstitusi dari sudut pandang para pendukung amendemen. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan, upaya komunikasi politik yang dilakukan Abe masih kurang maksimal.

The Japanese constitution, which was passed in 1947, raised pros and cons in society, especially Article 9 which has a pacifist nuance. Some objected to saying that the article precluded Japan from being a normal country. While those who support it argue that the article protects Japan from war for the last seventy years. Shinzo Abe, Japan's longest-serving prime minister and one of those against Article 9, has ambitions to amend the constitution in his last term in office. However, the move was not easy because it was hindered by a strong pacifist ideology, heavy amendment requirements in parliament, and the pandemic that hit. To overcome this obstacle, Abe carried out persuasive political communications so that the public would support him. Unfortunately, the communication that Abe made during the pandemic was often received negatively. Until the end of his term, the Constitution of Japan remained intact. This study will discuss the political communication that Abe used in his last period, the challenges that made the amendments difficult, and the impact of Abe's political communication. The author uses historical research methods in analyzing this problem. This study aims to look at the issue of constitutional amendments from the point of view of the proponents of the amendments. The results of this study reveal that Abe's political communication efforts are still not optimal."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Puzo, Mario, 1920-
Jakarta: Gramedia, 2002
813 PUZ g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lewis, C.S.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
808.3 Lew p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>