Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4844 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syahrizal
"ABSTRAK
The cranes are widely used to facilitate the transport of goods. This project aims to
create a miniature crane to study and analyze its behavior, especially the swing of the
load while moving, and then develop and implement a system controlling the position
and velocity of the load of the crane using a specific control technique.
The purpose of controlling this apparatus is automatically move the crane to a
particular position at a certain speed, while trying to keep the swing of the mass to a
minimum/no sway. The method used is the state feedback control implemented in
VB.net and it produces a very good response.
The overall structure of the miniature crane system consists of a computer/program,
the LabJack, amplifiers, a motor, sensors, and the miniature crane apparatus.The use
of linearization technique could overcome the problem of the dead zone on the motor."
2011
T29629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
JURFIN 3:11 (1999)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"In this paper , a dynamic model of the container crane which represents simultaneous traversing and hoisting motions is discussed.. The model is derived using lagrangian modeling techniques
."
IPTEKAB
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Simon Panangian Pangihutan
"Di Indonesia gula dikategorikan sebagai salah satu komoditas yang sensitif, bahkan tergolong komoditas pertanian kedua paling sensitif setelah beras. Karena Gula merupakan kebutuhan pokok penduduk yang menjadikan kewajiban pemerintah untuk menjamin ketersediaan gula di pasar domestik pada tingkat harga yang masih masuk akal bagi seluruh kelompok masyarakat; industri gula merupakan sumber penghidupan lebih dari satu juta petani di Jawa dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi lebih dari setengah juta buruh tani di pedesaan, terutama di Jawa dan Sumatera, fakta ini membawa konsekuensi bagi pemerintah untuk menjaga keberlangsungannya serta meningkatkan manfaatnya.
Unsur yang paling berpengaruh dengan produksi gula tentunya tanaman yang menghasilkannya, yaitu tebu atau dalam bahasa latinnya disebut Saccharum of jicinarum L.
Kebutuhan lahan untuk tumbuh tebu inilah yang menjadikan permasalahan yang cukup pelik di Indonesia Luas lahan perkebunan tebu yang cenderung berkurang dari tahun ke tahun tentunya berakibat pada produksinya Dan tentunya akan berakibat kepada produksi gula nasional juga.
Sebagai catatan luas area perkebunan tebu nasional pada periode tahun 2003-2004 adalah 334.839 Ha dengan produksi gula 2.040.600 ton padahal kebutuhan gula nasional Indonesia saat ini adalah 3.404.109 ton berarti Indonesia masih kekurangan 1.363.510 ton gula untuk pemenuhan kebutuhan gula nasional. Yang ditanggulangi dengan mengimpor gula Bila tidak ada proteksi harga gula dalam negeri dari pemerintah tentunya hal ini akan membuat petani tebu merugi dan enggan mengusahakan tebu yang juga akan berakibat semakin rendahnya produksi gula nasional.
Untuk menanggulangi hal ini selain meningkatkan kadar gula dalam tebu/rendemen, maka pengembangan lahan perkebunan tebu keluar Jawa sudah merupakan keharusan agar industri gula semakin bergairah. Areal-areal yang sesuai secara fisik pada pulau Jawa seluas 1.201.250 Ha, pada pulau Sumatera 9.610.000 Ha, pada pulau Kalimantan 28.830.000 Ha, dan pada pulau Sulawesi seluas 1.801.875 Ha masih dapat dikembangkan. Karena luas areal yang barn terusahakan di Jawa seluas 292.823 Ha pada tahun 1995, 225.588 Ha pada tahun 2000, dan 207.148 Ha pada tahun 2003/2004. Di Sumatera seluas 105.285 Ha pada tahun 1995, 88.688 Ha pada tahun 2000, 110.134 Ha pada tahun 2003/2004. Di Kalimantan seluas 15.893 Ha pada tahun 1995, 2.527 Ha pada tahun 2000, 2.176 Ha pada tahun 2003/2004. Di Sulawesi seluas 21.426 Ha pada tahun 1995, 19.159 Ha pada tahun 2000, dan 15.381 Ha pada tahun 2003/2004.
Jika pemerintah serius untuk mengusahakan lahan yang potensial dan telah tersedia itu, juga memproteksi harga gula dalam negeri serta menjaga tingkat rendemen Maka swasembada gula kemungkinan besar dapat terwujud pada tahun 2010, karena lahan perkebunan tebu yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan gula nasional sebesar 4.180.00 ton di tahun tersebut hanyalah seluas 835.165 Ha. Berarti Indonesia cukup menambah 500.326 Ha lagi lahan perkebunan tebu untuk mencapai swasembada gula nasional."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
T39419
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wendilius
"Tower crane adalah salah satu jenis alat berat yang banyak digunakan, khususnya pada proyek pembangunan gedung bertingkat tinggi (High Rise Building). Untuk menentukan produksi yang dihasilkan dari tower crane maka diperlukan data: tinggi area kerja, tinggi alan, pengalaman kerja operator, usia operator, waktu siklus, berat material perlantai, kondisi manajemen dan lain-lain. Agar produksi dapat dihitung maka perlu dilakukan analisis operasi dengan menghitung produksi tower crane secara langsung di lapangan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor efiisiensi kerja yang disebabkan oleh masalah-masalah sebagai berikut: tinggi area kerja, tinggi alat, pengalaman kerja operator, usia operator, waktu siklus, berat lantai gedung, kondisi manajemen.
Hipotesa dalam penelitian ini untuk mendapatkan/memperoleh apa saja yang sangat berpengaruh terhadap effisiensi tower crane dengan mengambil sampel pada proyek-proyek yang rnenggunakan tower crane dengan tingkat kepercayaan 95%. Data-data tersebut dikumpulkan dari proyek yang menggunakan tower crane, setelah diseleksi kemudian diolah dengan statistik.
Statistik yang dipakai adalah model statistik regresi linier berganda tanpa konstanta. Setelah dianalisa terungkap bahwa, yang sangat mempengaruhi efisiensi kerja yaitu tinggi alat, kondisi manajemen dan pengalaman kerja operator. Kesimpulan yang penting adalah pemakaian tower crane akan efisien jika kondisi manajemen baik, pemasangan tinggi alat betul-betul dirancang sesuai dengan tinggi area kerja dan didukung oleh operator yang benar-benar handal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S35555
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Kohar
"Dalam upaya meningkatkan nilai efisiensi dan tingkat produktivitas, berbagai macam metode konstruksi dikembangkan. Dan dimulai dengan sangat pesat setelah perang dunia kedua selesai, dengan mengadopsi konsep-konsep manajemen konvensional yang telah ada pada waktu itu.
Salah satunya adalah teknik Studi Metode (Method Study) yang merupakan bagian dan Studi Kerja (Work Study). Inti dari teknik tersebut adalah konsep pola pikir untuk meningkatkan produktivitas dan etektivitas kerja, serta teknik bagaunana menganalisanya.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tata letak fasilitas dan peralatan berpengaruh besar terhadap nilai produktivitas dan efisiensi, sehingga penelitian tentang hal tersebut tidak dapat dipisahkan dari analisa Studi Metode. Bagaimana membuat tata letak produksi pada proyek konstruksi secara efisien, sangat tergantung dari lokasi komponen utama proyek, yaitu akomodasi proyek dan alat pemindah yang digunakan. Dalam tulisan ini alat tersebut adalah Tower Crane yang telah sangat umum digunakan. Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan metode konstruksi yang akan diterapkan juga akan mempengaruhi tata letak fasilitas dan peralatan proyek.
Seiring dengan berkembangnya teknologi, kita dapat menggunakan program komputer untuk membantu menentukan altematif komposisi terbaik dari tata letak akomodasi proyek dan posisi tower crane di lapangan secara lebih akurat. Karena alternatif tersebut tetap harus disesuaikan dengan kondisi lapangan, maka harus ditetapkan beberapa ketentuan yang mendukung."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S34795
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Perl, Philip
Alexandria: Time-Life Books, 1979
R 635.9 PER m
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Sukma Wibowo
"Teknologi berkembang demikian pesatnya terutama dibidang Telekomunikasi dan Komputer. Kegiatan dunia Bisnis Internasional menuntut adanya fasilitas Telekomunikasi berkualitas dan berkecepatan tinggi untuk pengiriman dan pemrosesan data yang cepat dan akurat. Seiring dengan itu, Indosat sebagai Penyelenggara Telekomunikasi Internasional menyediakan suatu jasa Indosat Bussines Service (IBS). Untuk memenuhi pelanggan yang berada diluar jangkauan Jaringan IBS yang ada maka Jaringan Tail Link International (TLI) merupakan suatu pemecahan altematif yang relatif cepat dan murah dibandingkan dengan Jaringan yang ada. Jaringan ini memanfaatkan tkonologi Very Small Aparture Terminal (VSAT) dengan menggunakan Satelit Palapa untuk menghubungkan pelanggan ke Stasiun Bumi Konsentrator Jatiluhur. Melalui Radio Digital Terestrial data pelanggan dikirim ke Internasional Transmission & Maintenance Centre (ITMC) Jakarta yang selanjutnya dikirim ke luar negeri melalui Jaringan Kabel Laut Serat Optik.
Pada tugas akhir ini, dibahas mengenai analisa dan perencanaan dalam menerapkan terminal TLI yaitu; perhitungan link budget yang memenuhi spesifikasi kuaiitas lintasan, perhitungan penyediaan kebutuban daya SSPA yang sesuai dengan kecepatan data pelanggan yang beragam balk untuk sinyal pembawa tunggal maupun jamak, perencanaan transmisi baik ruas stasiun bumi maupun ruas angkasa yaitu biaya sewa transponder, serta analisa & perhitungan dalam penaksiran/perkiraan (forecasting) jumlah sirkit pelanggan. Penghematan biaya penerapan jaringan IBS dapat dicapai antara lain dengan meiakukan analisa dan perencanaan diatas secara tepat dan didukung oleh penaksiran/perkiraan Jumlah sirkit pelanggan yang akurat."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S36874
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifqi Putra Fadillah
"Transshipment merupakan salah satu bagian dari aktivitas logistic. Proses transshipment merupakan sebuah proses pengiriman barang dari suatu lokasi ke tempat tujuan yang lain melalui jalur darat, laut, dan udara. Proses transshipment tidak selalu hanya berada di satu jalur, namun dapat dikombinasikan dengan jalur yang lain. Salah satu fenomena transshipment yang terjadi di Indonesia adalah kegiatan bongkar muat batubara oleh PT. Adaro Logistic di laut lepas dengan menggunakan floating crane. Fenomena ini termasuk fenoma yang jarang ditemui dalam proses transshipment batubara, khususnya proses yang terjadi di Indonesia karena melakukan bongkar muat batubara di laut lepas. Terdapat masalah yang ditemui pada proses transshipment ini yaitu kurang nya penelitian mengenai proses transshipment batubara di laut lepas dengan menggunakan floating crane.
Kebanyakan penelitian dan literatur hanya membahas mengenai proses bongkar muat kargo di pelabuhan. Hal ini menyebabkan terjadinya gap penelitian. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model optimasi alokasi floating crane yang didasari oleh model optimasi crane pelabuhan sehingga diperoleh hasil yang mendekati fenomena sebenarnya yang dapat dijadikan bahan evaluasi dalam peningkatan produktivitas loading floating crane. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Integer Programming MIP.
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh model transshipment batubara untuk alokasi floating crane. Pada model tersebut dapat diketahui bahwa produktivitas floating crane dapat ditingkatkan sampai pemuatan maksimal 3 hari.

Transshipment is one part of logistic activity. Transshipment process is a process delivery of goods from one location to another destination by land, sea, and air. Transshipment process is not always only in one lane, but can be combined with another path. One of the transshipment phenomena occurring in Indonesia is coal loading and unloading activities by PT. Adaro Logistic on the high seas by using floating cranes. This phenomenon includes a phenomenon that is rarely encountered in the coal transshipment process, especially the process that occurs in Indonesia due to loading and unloading coal in the open seas. There is a problem encountered in this transshipment process that is lack of research on transshipment process of coal in the high seas by using floating crane.
Most research and literature only deals with the loading and unloading of cargo at ports. This led to a research gap. Therefore, this research is aimed to develop floating cation allocation optimization model which is based on crane optimization model so that the result is close to actual phenomenon which can be used as evaluation material in increasing floating crane loading productivity. The method used in this research is Mixed Integer Programming MIP.
Based on the result of research, we get coal transshipment model for floating crane allocation. In the model can be seen that floating crane productivity can be increased until the maximum loading of 3 days.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
T48136
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goldscheider, Gaby
Windsors: Berkshire Gaby Goldscheider, 1979
688.7 GOL d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>