Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 117985 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Apriyos Naldi
"Peristiwa kebakaran merupakan hal yang sering terjadi di daerah perkotaan dengan pemukiman yang padat penduduknya. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan sebuah alat yang dapat digunakan secara efektif . Pemadam kebakaran mini merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk daerah-daerah tersebut. Selain bentuk pemadam yang berukuran kecil, pola sebaran air dari pemadam kebakaran mini tersebut juga sangat menentukan keefektifan dalam memadamkan api. Untuk itu, dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian terhadap pola sebaran air yang terjadi. Dalam pengujian, dilakukan beberapa variasi pengambilan data dengan berbagai bukaan nossel, sudut yang berbeda, dan jarak. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sebaran air tersebut dengan variasi yang telah ditentukan, terutama untuk semburan air jarak dekat.

Fire accident often happen in the urban area with the large number of population. To overcome this case, we need the device which able to use effectively. Pemadam kebaran mini is one of the solution which can use to this urban area. It has small size and special spread pattern to determine its effectiveness in fire fighting. So, in this research we do some variation of collecting data method, nozzle flow, angle of shooting, and distances. The purpose of the research is to know the water spread characteristic with several variation which have determined before, especially for low range water spray pattern. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S969
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sidebang, David
"Peristiwa kebakaran merupakan hal yang sering terjadi di daerah perkotaan dengan pemukiman yang padat penduduknya. Pada umumnya pertistiwa kebakaran yang terjadi sulit untuk di tanggulangi. Diperlukan sebuah alat pemadam api yang dapat digunakan secara efektif, salah satunya adalah pemadam kebakaran mini. Pemadam api mini sangat cocok untuk daerah pemukiman yang mempunyai karakteristik akses jalan yang sempit, tikungan tajam, dan jalan yang tidak rata. Selain bentuknya yang kecil, pola sebaran air yang dimiliki alat pemadam kebakaran mini tersebut juga sangat menentukan keefektifan dalam memadamkan api. Untuk itu, dalam penelitian ini dilakukan beberapa pengujian terhadap pola sebaran air yang terjadi. Dalam pengujian, dilakukan beberapa variasi pengambilan data dengan berbagai bukaan nossel, sudut yang berbeda, dan jarak. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sebaran air tersebut dengan variasi yang telah ditentukan.

Fire accident often happen in the urban area with the large number of population.Usually fire accident is hard to handle. We need some fire extinguisher which can use effectively, mini fire extinguisher is one of them. Mini fire extinguisher is good for urban area with bumpy road characteristic. It has small size, and its spray pattern determine effectiveness in fire extinguishing. So, we do some testing to mini fire extinguisher water spray pattern in this research. We do some variation in data coleecting method like nozzle, angle, and distance variation. We do the research to know water spray characteristic with all variation that has determined before."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2010
S50908
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Windy Noermala Prawira
"Skripsi ini membahas mengenai evaluasi APAR di gedung A FKM UI dengan membandingkan antara kondisi yang ada dengan peraturan-peraturan terkait. Selain itu, juga dijelaskan mengenai analisis konsekuensi yang ditimbulkan dari hasil evaluasi tersebut, sehingga diketahui keefektifan APAR untuk memadamkan api.. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan analitik deskriptif menggunakan metode event tree analysis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa APAR digedung A FKM UI hanya mempunyai keefektifan 5.7%. Hal ini dikarenakan Pemasangan APAR yang terkunci dalam kotak box tanpa palu pemukul kaca sehingga mempersulit seseorang untuk memperoleh, selain itu juga dikarenakan tidak adanya pemeriksaan secara berkala yang memastikan bahwa APAR berada dalam kondisi yang dapat dioperasikan. Dan konsekuensi yang akan ditimbulkan adalah ketidakefektifan APAR pada saat digunakan untuk memadamkan kebakaran kecil."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eric Gunawan
"Serangkaian penelitian dilakukan di lingkup dapur untuk mempelajari mekanisme dan efektivitas pemadaman kabut air terhadap kebakaran minyak goreng di kompor. Penelitian dilakukan pada pengembangan alat pemadam kebakaran yang dapat diintegrasikan dengan menggunakan sensor suhu dan dikendalikan secara otomatis oleh micro controller. Serangkaian percobaan juga dilakukan untuk mengetahui temperatur sekitar kompor ketika minyak goreng terbakar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebakaran minyak goreng sangat sulit untuk dipadamkan, karena minyak goreng memiliki suhu pengapian yang tinggi dan memiliki sifat auto ignition dimana minyak goreng dapat terbakar sendiri setelah melalui fase flash point. Sistem kabut air yang dikembangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya re-ignition dari minyak goreng yang terbakar agar tidak menyebabkan kebakaran yang lebih besar. Respon waktu antara sensor temperatur dan pengaktifan sistem water-mist adalah faktor penting untuk menentukan efektivitas sistem kabut air ini dalam menangani kebakaran minyak goreng di kompor.

A series of studies conducted in the scope of the kitchen to study the mechanisms and effectiveness of water mist suppression of fires on the stove cooking oil. The study was conducted on the development of a fire extinguisher that can be integrated by using a temperature sensor and automatically controlled by a micro controller. A series of experiments are also performed to determine the temperature of the stove when cooking oil burned.
The results showed that cooking oil fires are very difficult to extinguish, because oil has a high ignition temperature and have the property where the auto ignition of cooking oil can ignite itself after it pass the flash point fase. Water mist systems developed in this study aims to prevent re-ignition of cooking oil that burned so it can't cause a bigger fire. Response time between the sensor temperature and water-mist system activation is an important factor to determine the effectiveness of water mist system in dealing with cooking oil fires in the stove.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1748
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA1487
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Doddy Rezki Pratama
"Api yang tidak terkontrol (uncontrolled) dinamakan kebakaran. Kebakaran dapat dikendalikan dengan alat pemadam api yang banyak jenisnya. Salah satunya yaitu system kabut air yang saat ini sedang dikembangkan untuk dapat memadamkan semua kelas kebakaran. Sistem kabut air (water mist system) menggunakan bahan baku air yang dikabutkan oleh suatu nosel agar dapat memadamkan api. Kabut air ini sangat efektif untuk memadamkan api jenis pool fire, dimana pemadaman jenis ini hanya dapat menggunakan jenis bubuk kimia kering yang berbahaya untuk kesehatan.
Performa system kabut air dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu mass fluxdensity, momentum, dan ukuran droplet. Penelitian ini akan mencari nilai mass flux density, karakteristik pemadaman bahan bakar cair (pool fire), dan karakteristik pemadaman bahan bakar padat (briket batubara) menggunakan lima buah nosel dengan jarak antara 4 cm. Variasi yang akan digunakan yaitu diameter pool fire, tekanan air, ketinggian penyemprotan, dan jumlah nosel yang digunakan. Setelah mengetahui karakteristik pemadaman tersebut, maka dirancang suatu alat pemadam api ringan (APAR) berbasis kabut air.
Pemadaman pool fire menggunakan lima buah nosel ini sangat efektif, hanya membutuhkan waktu <5 detik untuk diameter 10 cm. Sedangkan untuk memadamkan jenis bahan bakar padat (briket) membutuhkan waktu yang lama untuk menurunkan temperature sampai < 50° C. Ini karena prinsip pemadaman bahan bakar padat yaitu pembasahan (wetting), yang hal ini kurang dimiliki oleh system kabut air.

Fire can be controlled by certain kind of fire extinguisher. Water mist is one of fire extinguisher, which is now being developed to extinguish all class of fire. In this research, water will be used as a media extinguisher for pool fire with water mist technology used as basic system. The principal is heat absorption by water mist. Water mist can be made by dispersing water to get a very small droplet (mist).
Water mist performance is dependent to mass flux density, momentum, & droplet size. The aim of this research is to know characteristic of water mist system. Various water pressures at a constant nozzle-to-fuel surface distance were used to investigate the performance of water mist fire suppression effects for different pool sizes using 5 nozzle with 8 cm outer diameter. The results are discussed by using both gas temperature and fire extinguishing time. Investigate extinction phenomena of coal briquette. And to design APAR with water mist system.
Pool fire extinguishment using five nozzle is very effective. It only needs less than five second for 10 cm of diameter. In other hand, to extinguishes solid fuel (coal briquette), it needs longer time to reduce the temperatur until below 50° C. The reason is water mist system can?t perform wetting which is basic principle to extinguish solid fuel fire.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37334
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wahyu Hidayat
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S37333
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Idam Bariyanto
"Imunisasi sangat penting untuk masa depan anak-anak Indonesia, karena dapat mencegah penyakit dan infeksi yang menular dengan cara meningkatkan kekebalan tubuh. Untuk mendukung Pekan Imunisasi Nasional (PIN), Laboratorium Perpindahan Kalor Departemen Teknik Mesin FTUI telah mengembangkan vaccine carrier atau alat pembawa vaksin yang menggunakan peltier ganda berpendingin air untuk menjaga temperatur ruang vaksin pada kisaran temperatur hidup vaksin polio . Akan tetapi alat ini sulit dibawa kemana-mana karena berat dan memiliki komponen tambahan berupa sistem pendingin air untuk mendinginkan sisi panas peltier. Sistem pendingin air ini memiliki pompa air, selang, dan water block yang terpisah dari vaccine carrier, sehingga membuat vaccine carrier tersebut menjadi tidak ringkas. Sebagai solusinya digunakanlah heatsink-fan sebagai pendingin sisi panas peltier untuk menggantikan sistem pendingin air. Tujuan penelitian yang dilakukan adalah ingin mengetahui unjuk kerja vaccine carrier apabila heatsink-fan digunakan sebagai pendingin sisi panas peltier. Pertimbangan utama digunakannya heatsink-fan karena bentuk dan dimensinya yang ringkas sehingga sesuai untuk aplikasi vaccine carrier yang portable. Dari pengujian yang telah dilakukan, didapat hasil penting bahwa vaccine carrier dengan peltier ganda berpendingin udara mampu mendinginkan ruang vaksin hingga dibawah 8_C dalam waktu 10 menit, dapat menjaga konstan temperatur 0_C selama lebih dari 3 jam, dan memiliki desain serta unjuk kerja yang lebih baik dari vaccine carrier berpendingin air.

Immunization is very important because it can prevent children from disease and infection by raised the antibody. For supporting the national immunization. Heat Transfer Laboratory on Mechanical Engineering University of Indonesia has developed vaccine carrier that uses water-cooled two-stage pettier to cool the vaccine's cabin. The vaccine carrier has successfully worked at the temperature range of 2-8_C, which is where polio vaccines live, but this equipment is not easily portable because it is heavy and has an additional component which is the water-cooled system that consists of water pump, hose, and water block that are separated from it. As a solution, heatsink-fan is use to cool the pe liter's hot side as a replacement of the water cooling system. The objective of this research is to know cooling performance of vaccine carrier if heatsink-fan is use to cool the hot side of peltier. The main consideration for using heatsink-fan is because its shape and dimension are compact so that it is appropriate for a portable vaccine carrier. The results of the research are vaccine carrier with air-cooled double peltier can lower the vaccine cabin's temperature to under 8_C in 10 minutes, it can keep the temperature constantly at 0_C for over 3 hours, and it has better design and performance than water-cooled vaccine carrier."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S37878
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siagian, Tondy Liandro
"Dalam penelitian ini, perubahan dimensi nyala api difusi akan diteliti saat bahan bakar gas LPG dipanaskan terlebih dahulu sebelum dibakar didalam burner. Pemanasan dilakukan terhadap medium kerja dimana aliran bahan bakar dialirkan. Secara teori temperatur un-burn yang lebih tinggi dapat menyebabkan laju raksi yang lebih cepat kecepatan pembakaran yang lebih cepat dan energi minimum yang lebih rendah. Dalam penelitian ini akan dilakukan pendekatan dengan mencari kecepatan pembakaran melalui panjang nyala api dan tinggi lifted flame yang terjadi akibat proses pemanasan. Panjang api yang selama dipanaskan semakin memendek sehingga nilai kecepatan pembakaran akan semakin cepat, kecepatan laminar dari 4,67 cm/s menjadi 5,77cm/s, sedangkan kecepatan turbulen dari 81,88 cm/s menjadi 159,86 cm/s.

This research is about measuring dimension's change of diffusion flame when LPG gases are being preheated before it burns in burner. Preheat process takes place on fluids that we used in this research (water). Theoretically as unburned temperature raise it cause higher rate of reaction, higher burning velocity, and lower minimum energy. This research will be approaching on burning velocity by finding length of diffusion flame and heights of lifted flame by the effect of preheat process. As the un-burned temperature increased, the length of flame shortens and the bunring velocity becomes faster. As for laminar burning velovity it was increasing from 4,67 cm/s to 5,77cm/s. and for turbulence burning velocity from 81,88 cm/s to 159,86 cm/s."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50728
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"
Short-range HF radio communication (NVIS: Near Vertical Incidence) is often forgotten because of the many other means of communication that can easily be used. When there is a natural disaster or in emergency situations where regular communication is not functioning, this type of communications are used as the alternative means to overcome the problems. As other HF radio communication, the short distance HF communications also utilizes the reflection of radio waves by the ionosphere. The combination of frequency, radio waves elevation angle and the appropriate transmit power will make this communication work well. This paper discusses the NVIS communications working frequencies selection by using the ionosphere observation data. Ionospheric observations result at Tanjungsari (6,54° S, 107,55â° E) shows that for NVIS communication at the daytime (between 8:00 to 17:00 LT) around Tanjungsari in March, a good frequency to use is 4.7 to 10.1 MHz at a low level of solar activity and 9,1 to 14.4 MHz at high solar activity, while for June are 4.9 to 7.9 MHz and 10 to13 MHz respectively. "
620 DIR 6:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>