Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 31225 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4920
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Alia Kirana
"Profil Komunitas Hi Fear Club adalah sebuah komunitas dan platform yang bertujuan untuk menginspirasi perempuan muda Indonesia untuk mengakui dan mengatasi kerentanan mereka. Hi Fear Club ingin membekali perempuan muda dengan supportive sisterhood atau komunitas kekeluargaan untuk mencapai aspirasi masa depan mereka. Analisis Situasi 1. Dari hasil riset ditemukan bahwa mayoritas belum ada yang menemukan cara untuk mengatasi rasa takut dan masih membutuhkan bimbingan. 2. Adanya tuntunan sosial akan bagaimana seorang perempuan menjalani hidup: berkarir, berpendidikan, dan bersikap. 3. Butuhnya ruang aman/support system pelengkap untuk perempuan menjadi diri sendiri tanpa ekspektasi. Tujuan 1. Menjadikan Hi Fear Club sebagai kanal media utama ruang aman bagi perempuan muda Indonesia khususnya pengikut Hi Fear Club. 2. Mengajak perempuan muda Indonesia untuk berteman dengan rasa takut dan menjadi lebih percaya diri melalui pemahaman penggunaan fear-setting dari Tim Ferris. Strategi Menggunakan strategi ABCDE yaitu assess, build, create, deliver, evaluate dengan pendekatan behaviour change communication (BCC) untuk mendukung perubahan perilaku melalui tiga instrumen: 1. Pengoptimalan Media Sosial 2. Kolaborasi dan Kerjasama 3. Special Events Khalayak Sasaran Khalayak yang dituju oleh Hi Fear Club untuk strategi komunikasi ini adalah khalayak yang merupakan pengikut komunitas Hi Fear Club dan khalayak yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Demografis Perempuan muda Indonesia yang baru lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), sedang menempuh atau lulusan baru pendidikan S1/sederajat, dan angkatan kerja baru serta berusia 17 - 25 tahun. 2. Geografis Menetap di Indonesia dan diaspora Indonesia. 3. Psikografis dan Perilaku Memiliki rasa takut dan keraguan atas kemampuan dirinya tetapi memiliki keinginan untuk memperbaiki dirinya dan menjadi pribadi yang lebih baik, memiliki keinginan untuk belajar lebih dalam mengenai perasaan dan diri sendiri serta tertarik dalam isu pengembangan diri.

Community Profile Hi Fear Club is a community and platform that aims to inspire young Indonesian women to acknowledge and address their vulnerabilities. Hi Fear Club wants to equip young women with a supportive sisterhood or family community to achieve their future aspirations. Situation Analysis 1. Based on research, it was found that the majority of young Indonesian women had not found a way to overcome fear and still needed guidance. 2. There are social standards for how a woman lives her life: career, education, and attitude. 3. The need for a safe space / complementary support system for women to be themselves without expectations. Goal 1. Making Hi Fear Club the main media channel for a safe space for young Indonesian women, especially Hi Fear Club followers. 2. Inviting young Indonesian women to befriend fears and become more confident by understanding the use of Tim Ferris’ fear-setting. Strategy Using the ABCDE strategy, namely assess, build, create, deliver, evaluate with behaviour change communication (BCC) approach in hopes of changing target audience’s behaviour through three instruments: 1. Social Media Optimization 2. Collaboration and Cooperation 3. Special Events Target Audience Hi Fear Club's target audience for this communication strategy are audiences who are followers of Hi Fear Club and audiences who have the following criteria: 1. Demographic Young Indonesian women who have just graduated from high school (SMA), are taking or have just graduated from an undergraduate education/equivalent, and are new to the workforce and are aged 17-25 years. 2. Geographical Settled in Indonesia and the Indonesian diaspora. 3. Psychographics and Behavior 4. Have fears and doubts about their abilities but have a desire to improve themselves and become a better person, have a desire to learn more about feelings and themselves and are interested in self-development issues"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
TA3234
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Chusnul Ifa Khalifa Dwi Putra
"RANGKUMAN EKSEKUTIF
Analasis Situasi
Perbanas Institute adalah sebuah institusi pendidikan yang berkonsentrasi di dunia perbankan. Perbanas Institute sudah mempunyai nama baik di dunia perbankan sejak tahun 1988. Pertumbuhan kampus di bidang perbankan yang semakin meningkat menyebabkan mereka harus berjuang mempertahankan citra baik yang telah lama mereka dapat. Pada kenyataannya Perbanas Institute hampir kalah popularitas dari kompetitornya karena kurangnya inovasi atau ide segar dari karyawan sebab masih banyak yang berusia nonproduktif dan yang akan pensiun.
Pernyataan Masalah
Perbanas Institute belum mempunyai program komunikasi internal yang berfokus kepada persiapan pensiun untuk pegawainya padahal mereka harus mengejar visi dan misi menjadi lima besar institusi pendidikan yang berbasis perbankan di Asia.
Solusi
Solusi yang ditawarkan adalah pengadaan program komunikasi internal yang berfokus pada special event seperti konseling seminar kewirausahaan kunjugan ke sentra bisnis penerbitan majalah internal dan pada akhirnya pembentukan paguyuban pensiunan Perbanas Institute yang diharapkan bisa tetap menjalin hubungan silahturahmi dengan karyawan walaupun mereka sudah pensiun. Selain itu bisa menjadikan relasi bisnis perusahaan.
Tujuan
Meningkatkan citra baik dari khalayak internal yang menganggap bahwa perusahaan peduli kepada para pegawai yang akan pensiun. Mempersiapkan masa pensiun pegawai.
Khalayak Sasaran
Pegawai yang akan memasuki masa pensiun.
Pesan Kunci
We understand and we care Jadwal Program1 Januari 2014 s d 30 Januari 2016
Tempat Pelaksanaan
Perbanas Institute JakartaPeternakan Ayam di daerah Bogor.
Kerangka Evaluasi
Evaluasi ini untuk mengukur keberhasilan program persiapan masa pensiun agar pada pelaksanaan selanjutnya bisa lebih baik. Evaluasi ini akan menggunakan diskusi dengan peserta setelah acara.
Biaya
Rp 209 128 200

EXECUTIVE SUMMARY
Situation Analysis
Perbanas Institute is an education institution which focused on banking. Perbanas Institute's popularity already established since 1988 when banking era grew up in Indonesia. The increase of banking education growth caused they must have more effort for maintaining their image. The competitor of Perbanas Institute popularity gains as much as Perbanas Institute. That's why Perbanas Institute must have an inovation from their employee.
Problems
Perbanas Institute hasn't had an internal communication program for their candidate retiree employees whereas they must reach vision and mission of 2019.
Solution
The solution is focusing on internal communication with special event like Counseling Entrepreneurship Seminar Visiting Business Central Launching Company's in house magazine and Finally Launching of Perbanas Institute Retire Community.
Objective
Incerasing good image to the internal community who think their company cares about employee who will retired. Preparing retirement program for emplyee.
Target
Candidate retiree employeesKey MessageWe understand and we care.
Schedule
January 1st 2014 until January 30st 2016.
Venue
Perbanas Institute Jakarta Chicken farm at Bogor.
Evaluation
This evaluation is to measure of program success and also as an evaluation for better next retire preparation programs. The goal of evaluation is using discussion with the participants.
Cost
Rp 209 128 200
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53422
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yosephine Ina Sabrina
"Karyawan adalah salah satu aset penting dalam operasional perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk menjadi suatu perusahaan yang memiliki produktivitas tinggi maka dibutuhkan karyawan yang produktif. Karyawan akan produktif dalam bekerja jika tennotivasi. Salah satu cara untuk memotivasi karyawan dalam bekerja adalah dengan melakukan employee relations yang berlandaskan human relations. Telkomsel sebagai salah satu pionir dalam bisnis telekomunikasi selular yang berbasis GSM, memiliki tenaga kerja lapangan yang disebut dengan Telkomsel Personal Representative (TPR). Melihat fungsi dan peranannya, produktivitas TPR akan memberikan pengaruh yang besar terhadap produktivitas perusahaan. Dalam kesehariannya, TPR dipimpin oleh seorang koordinator, begitu juga TPR Regional Jakarta. Penelitian ini adalah suatu penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil temuan penelitian yang ada ditujukan untuk menggambarkan gaya kepemimpinan sebagi salah satu kegiatan employee relations yang dilakukan koordinator TPR Regional Jakarta dan juga penerapan falsafah serta prinsip human relations dalam gaya kepemimpinannya sebagai kunci aktivitas employee relations, dalam meningkatkan motivasi kerja TPR Regional Jakarta. Hasil analisis terhadap hasil temuan, menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang digunakan oleh koordinator TPR Regional Jakarta adalah gaya kepemimpinan yang partisipatif atau demokratis. Dalam perilaku-perilaku yang menunjukkan gaya kepemimpinannya sebagai suatu kegiatan employee relations, koordinator TPR Regional Jakarta belum menerapkan falsafah dan prinsip human relations secara optimal. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa motivasi kerja TPR tetaplah rendah. Rendahnya motivasi kerja TPR terlihat dari sedikitnya TPR Regional Jakarta yang dapat memenuhi target kerja yang ada dan perilaku pelanggaran peraturan dan ketidakdisiplinan yang kerap dilakukan oleh TPR."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4278
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4931
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Pinasthika Hapsari Putri
"RINGKASAN EKSEKUTIF
1. Berdasarkan struktur organisasi PT Cardig Air dan wawancara singkat dengan Bapak Andri Budiman, diketahui bahwa PT Cardig Air tidak memiliki fungsi khusus untuk menangani komunikasi korporasi di dalam perusahaan. Sebaliknya, fungsi komunikasi korporasi ditangani oleh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang berada dalam bagian divisi Corporate Secretary, yaitu HR & GA Group Head, Bapak Andri Budiman. Saat ini, PT Cardig Air belum memerlukan posisi khusus yang memiliki keahlian dalam menangani fungsi komunikasi korporasi perusahaan, karena karyawan yang berada dibawah divisi Corporate Secretary masih bisa menangani hal-hal yang berkaitan dengan fungsi komunikasi korporasi perusahaan. Yang diperlukan adalah kerjasama antar para karyawan di dalam divisi Corporate Secretary sehingga dapat menangani hal-hal yang berkaitan dengan fungsi korporasi komunikasi perusahaan dengan baik.
2. Terdapat empat program komunikasi internal di PT Cardig Air, yaitu Town Hall Meeting, Board of Directors Meeting, Meeting Bomb, dan Basic Induction. Namun, keempat program tersebut masih terbatas terkait waktu dan media yang digunakan. Keterbatasan waktu yang terjadi adalah keempat program komunikasi internal tersebut dikarenakan hanya pada satu waktu yang telah terjadwal. Hal ini menyebabkan tidak semua pihak pemangku kepentingan internal perusahaan dapat hadir dalam kegiatan rapat atau pertemuan tersebut.
3. Terdapat keterbatasan medium komunikasi yang digunakan, sehingga hasil dari rapat yang dilaksanakan tidak dapat diketahui oleh seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, sehingga informasi tidak dapat disebarkan dengan lengkap dan terdistribusi sempurna.
4. Keempat program komunikasi internal perusahaan tersebut seluruhnya bersifat formal dan hanya memfasilitasi komunikasi formal antara seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan. Komunikasi horizontal yang terjalin antar para karyawan, antar para jajaran direksi, dan antar para kepala divisi sudah cukup baik. Namun, komunikasi vertikal yang terjalin antara atasan dan bawahan kerap kali terdapat hambatan yaitu terjadinya kesalahpahaman dalam arus komunikasi yang terjadi diantara beberapa pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, baik saat berbicang dan/atau saat menyampaikan suatu informasi. Hambatan dalam komunikasi tersebut seperti penggunaan intonasi yang tinggi yang dapat menyebabkan terjadinya kesalahpahaman.
Pernyataan Masalah
1. Tidak adanya program komunikasi internal yang dapat memfasilitasi dan meningkatkan komunikasi informal antara pihak-pihak pemangku kepentingan internal perusahaan.
2. Tidak adanya medium teknologi komunikasi internal yang tidak dibatasi waktu, sehingga informasi antar pihak pemangku kepentingan internal perusahaan terhambat.
Tujuan Program
Program komunikasi internal bertujuan untuk meningkatkan komunikasi informal antar para pihak pemangku kepentingan internal perusahaan dan menciptakan medium teknologi komunikasi internal yang tidak dibatasi waktu.
Strategi Program
Menyusun satu rangkaian program komunikasi internal dengan tema ?Cardigative? yang terdiri dari tiga kegiatan. Kegiatan outbound dan malam berbagi, serta malam apresiasi untuk seluruh pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan komunikasi informal antar para pihak pemangku kepentingan internal perusahaan, dan menciptakan medium teknologi komunikasi internal yaitu intranet perusahaan yang tidak terbatas waktu untuk mendistribusikan pesan dengan sempurna.
Khalayak Sasaran
Seluruh pemangku kepentingan internal PT Cardig Air di wilayah Jakarta, yakni daerah Gambir dan Halim Perdanakusumah. Program komunikasi internal perusahaan ini merupakan proyek percobaan untuk PT Cardig Air, maka dari itu program komunikasi internal ini hanya menyasar pihak pemangku kepentingan internal perusahaan yang berada di wilayah Jakarta.
Pesan Kunci
Rangkaian program memiliki tema besar ?Cardigative?. Ketiga program yang ada di dalam rangkaian program ?Cardigative? memiliki kekonsistenan dalam mengembangkan partisipasi aktif dan kreativitas pihak pemangku kepentingan internal PT Cardig Air. Pesan kunci program ini adalah PT Cardig Air percaya bahwa partisipasi aktif dan komunikasi yang baik diantara keluarga besar PT Cardig Air merupakan kunci kesuksesan dari kinerja perusahaan.
Program
Program Komunikasi Internal :Cardigative"
1. Cardig Air Weekend
2. Cardig Air Awarding Night
3. Cardig IntraComm
Jadwal
Januari ? Desember 2015
Anggaran
Rp 996.720.000,-
Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan adalah:
- Daftar kehadiran pada masing-masing program
- Survei dan wawancara mendalam;EXECUTIVE SUMMARY

EXPLANATION
Situation Analysis
1. Based on the organizational structure of PT Cardig Air and an interview with Mr. Andri Budiman, it is known that PT Cardig Air does not have a specific function to manage corporate communications within the company. Corporate communications function is handled by all internal stakeholders that are in part of the Corporate Secretary division, under the command of HR & GA Group Head, Mr. Andri Budiman. Currently, PT Cardig Air does not need a special position with expertise in dealing with the company?s corporate communications functions, because the employees under the Corporate Secretary division can still handle matters relating to the company?s corporate communications function. What is needed is cooperation among all employees in the division of Corporate Secretary so that they can deal with matters relating to a good corporate communications function.
2. There are four internal communication programs in PT Cardig Air Jakarta: Town Hall Meeting, Board of Directors Meeting, Meeting Bomb, and Basic Induction. However, these four programs are still limited due to the time and media used. The limitation is the fact that these programs are executed only when they are scheduled in advance. Due to this, not all stakeholders can attend the internal corporate meeting or the meeting activities.
3. Limitations in the communication medium to distribute the meeting result have prevented the meeting result to be distributed among the internal stakeholders of Cardig and hence causes ineffectiveness in information distribution.
4. All internal communications programs entirely formal and only facilitate formal communication among all internal stakeholders. Horizontal communication that exists among all employees, among all the board of directors, among all the head divisions is good enough. However, vertical communication that exists between superiors and subordinates often have a misunderstanding situation in communication flow that occurs between some of internal stakeholders of the company, both during converse and/or when delivering information. Barriers in the communication such as the use of high intonation that causes misunderstanding.
Problem Statement
1. The absence of an internal communications program that can facilitate and improve the informal communication between the internal stakeholders of the company.
2. The absence of the internal communication technology media that is not limited by time, so that information between all of internal stakeholders can be distributed anytime.
Goals
The internal communications program aims to improve the informal communication between all the internal stakeholders and creating the internal communication technology media which is not limited by time.
Strategy
Develop a whole of internal communications program with the theme ?Cardigative? which consists of three activities. Outbound activities and night sharing activities, as well as an appreciation night activities for all internal stakeholders of the company that aims to increase informal communication among all internal stakeholders of the company. The other activity is creating internal communications medium technology ? intranet, which is not limited by time to distribute all messages perfectly.
Target Audiences
All of the internal stakeholders of PT Cardig Air Jakarta, Gambir and Halim Perdanakusumah. This internal communications program is a pilot project for PT Cardig Air, therefore the internal communications program is only targeting the internal stakeholders of the company which is located in Jakarta.
Key Message
A whole of internal communications program has a big theme ?Cardigative?. These three sub-programs that are in the range of ?Cardigative? program have consistency in developing active participation and creativity of the internal stakeholders of PT Cardig Air. A key message of this program is PT Cardig Air believes that active participation and good communication among PT Cardig Air families are the keys to a successful company performance.
Program
Internal Communications Program "Cardigative"
1. Cardig Air Weekend
2. Cardig Air Awarding Night
3. Cardig IntraComm
Timeline
January - December 2015
Budgeting
Rp 996.720.000,-
Evaluation
Evaluation methods that will be used are:
- Attendance list in each programs
- Survey and in-depth interview"
Depok: Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S4793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
S5078
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>