Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3598 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Andy Triwinarko
"DoDWAN (Document Dissemination in Wireless Ad hoc Networks) is the middle ware platform created by CASA group of the VALORIA laboratory, that support the model of communication known as "opportunistic content based" in a discontinuous mobile ad hoc networks. This platform was developed using JAVA, known for its portability features, and runs in the Linux system. The first objective of this internship is for studying and implementing the possibilities of porting DoDWAN in the Windows environment. And the second objective is for adding the feature of cryptography which can later be used to add security features to DoDWAN.

DoDWAN (Document Dissémination in Wireless Ad hoc Network) est une plateforme intergicielle qui a été créé par l?équipe CASA du laboratoire VALORIA, qui permet de supporter le modèle de communication dit "opportuniste basé contenus" dans un réseau mobile ad hoc discontinu. Cette plate forme a été développée en JAVA pour sa caractéristique de portabilité, et fonctionne sur le système Linux. Le premier objectif de ce stage est d'étudier et de mettre en oeuvre les possibilités de portage de la plate-forme intergicielle DoDWAN sur le système Windows. Le deuxième objectif est d'ajouter la fonctionnalité de chiffrement qui peut ensuite être utilisé pour ajouter des fonctionnalités de sécurité sur cette plate-forme."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T29582
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Hurina
"Salah satu penggunaan teknologi saat ini adalah menyimpan data dalam format digital. Terkadang data yang disimpan bersifat rahasia, sehingga diperlukan metode untuk menjaga kerahasiaannya. Dua metode yang dapat digunakan untuk menjaga kerahasiaan data adalah kriptografi dan steganografi. Penelitian ini bertujuan membuat metode pengamanan teks digital dengan menyembunyikannya dalam gambar digital dengan menggunakan kriptografi dan steganografi. Metode kriptografi dan steganografi yang digunakan dalam penelitian ini berbasis chaos dengan menggunakan fungsi chaos yang disebut MS Map dan teknik embedding yang disebut LSB dengan pola 3-3-2. Dengan menggunakan aplikasi yang disebut uji Institut Nasional Standar dan Teknologi (NIST), ditemukan bahwa urutan berisi nomor yang dihasilkan oleh MS Map lulus 15 tes dalam tes NIST sehingga dapat disimpulkan bahwa urutan itu acak. Selain itu, analisis ini memperoleh sensitivitas kunci hingga 10−15 dan ruang kunci 1.04976 × 101269. Kualitas gambar steganografi (disebut gambar stego) diukur dengan Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), dan koefisien korelasi. Nilai MSE yang dihasilkan mendekati 0 dengan maksimum 0,177153; nilai PSNR yang dihasilkan di atas 40 dB dengan minimum 55,647312 dB; sedangkan koefisien korelasi yang dihasilkan mendekati 1. Ini menunjukkan bahwa gambar stego tidak dapat dibedakan dengan gambar asli dalam tampilan biasa. Sedangkan untuk teks yang diekstraksi, kualitasnya diukur oleh perbedaan karakter dengan teks asli dan MSE. Nilai yang diperoleh untuk perbedaan karakter dan MSE adalah 0 yang menunjukkan bahwa teks yang diekstraksi sama dengan teks asli.

One use of todays technology is storing data in digital format. Sometimes the data storedis confidential, so a method is needed to maintain its confidentiality. Two methods that can be used to maintain data confidentiality are cryptography and steganography. This research aims to make a method of securing digital text by hiding it in a digital image by using cryptography and steganography. The method of cryptography and steganography used in this research is chaos-based by using chaos function called MS Map and embedding technique called LSB with 3-3-2 pattern. By using an application called National Institute of Standards and Technology (NIST) test, it is found that a sequence contains number generated by MS Map passed 15 tests in NIST test so it can be concluded that the sequenceis random. Furthermore, the analysis obtained key sensitivity up to 10-15and key space of 1,04976×101269. The quality of steganography image (called stego image) is measured by Mean Square Error (MSE), Peak Signal-to-Noise Ratio (PSNR), and correlation coefficient. The MSE values yielded areclose to 0 with a maximum of 0,177153; the PSNR values yielded are above 40dB with a minimum of 55,647312dB; while the correlation coefficients yielded are close to 1.This shows that the stego image cannot be distinguished with the original image in plain view. As forthe extracted text, its qualityis measured by the character difference with theoriginal text and MSE. The values obtained both for character difference and MSE are 0 which indicates that the extracted text is the same as the original text."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Anggiani
"Dalam proses penyimpanan maupun pengiriman data digital, mengamankan dan menjaga kerahasiaan informasi digital telah menjadi masalah yang krusial dan mendesak yang hingga saat ini terus dikembangkan solusinya. Salah satu bentuk data digital yang membutuhkan teknik pengamanan khusus ialah citra digital, dengan salah satu teknik yang dapat digunakan ialah kriptografi dengan salah satu algoitma yang dapat digunakan ialah algoritma kriptografi berbasis operasi barisan DNA dan kombinasi dari fungsi chaos satu dimensi yaitu logistic-tent map, logistic-sine map, dan tent-sine map. Penggunaan operasi barisan DNA serta logistic-tent map, logistic-sine map, dan tent-sine map dalam algoritma yang dibahas dalam skripsi ini bertujuan untuk menghasilkan tingkat keamanan yang tinggi namun tetap memperhatikan waktu proses enkripsi dan dekripsinya.
Berdasarkan hasil percobaan dan analisis, dapat ditunjukkan bahwa algoritma ini menghasilkan hasil enkripsi yang baik ditunjukkan dengan nilai-nilai pixel-nya yang berdistribusi uniform serta korelasi antar pixel dekat dengan 0, hasil dekripsi yang identik dengan citra aslinya ditunjukkan dengan nilai PSNR yang tinggi, ruang kunci sebesar dengan tingkat sensitivitas kunci dan barisan chaos yang terbukti acak berdasarkan pengujian NIST frequency monobit test dan frequency test within a block.

Protecting a digital information when saving or sending the data over various network has become an urgent and significant topic that many research is still conducted to find a better solution. Among various digital data form, digital image is one that needs a special security technique. One of the techniques is cryptography. Using cryptography, one could use an algorithm using DNA sequences operation and multiple combinations of 1D chaotic maps logistic tent map, logistic sine map and tent sine map which is introduced in this thesis with the purpose to produce a robust, high in security, and fast image cryptography algorithm.
The experimental analysis and results shows that the algorithm has a cipher image whose pixel values near 0 and has uniform distribution and the decrypted image is identical with the corresponding real image shown by the high PSNR value. The algorithm also has key space with the sensitivity of each key is. Also in this thesis, it is proved by NIST test frequency monobit test and frequency test within a block that the chaos sequences are random.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S66138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seberry, Jennifer, 1944-
New York: Prentice-Hall, 1989
005.8 SEB c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meyer, Carl H.
New York: John Wiley & Sons, 1982
001.543 6 MEY c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfany Nurluthfia
"Pada era digital ini, bertambahnya tingkat kejahatan dunia maya, seperti pencurian, pemalsuan, dan penyalahgunaan informasi yang sifatnya rahasia, telah memicu berkembangnya teknik pengamanan informasi. Dua teknik yang dapat digunakan untuk mengamankan informasi adalah kriptografi dan steganografi.
Tujuan dari skripsi ini adalah menyusun algoritma penyembunyian informasi berupa citra digital dengan menggabungkan dua teknik, yaitu teknik enkripsi menggunakan keystream yang dibangkitkan oleh fungsi logistic map dan teknik penyisipan Least Significant Bit (LSB) berpola 3-3-2.
Dari hasil pengujian dan analisis, ditemukan bahwa algoritma ini memiliki ruang kunci sebesar 1030, sensitivitas kunci hingga 10−16, keystream yang dihasilkan terbukti acak berdasarkan frequency (monobit) test, distribusi nilai pixel-pixel dari citra terenkripsinya adalah uniform, dan nilai PSNR antara cover object dengan stego object di kisaran 47.123 − 57.586 yang mana mengindikasikan bahwa stego object yang dihasilkan memiliki kualitas imperceptibility yang baik.

In this digital era, the increasing number of cyber crime, such as theft, forgery, and abuse of secret information, has triggered the development of information security techniques. Two techniques that could be used to secure information are cryptography and steganography.
The purpose of this bachelor thesis is to design an algorithm to hide information in image form using the combination of two techniques, encryption technique with keystream generated by logistic map function and Least Significant Bit (LSB) with 3-3-2 pattern to embed information.
According to various tests and analysis, it is discovered that this algorithm has key space of 1030, key sensitivity up to 10−16, keystream that is proved to be random by frequency (monobit) test, pixel value distribution of encrypted image is uniform, and PSNR between cover object and stego object is in range 47.123 − 57.586 which indicates that the produced stego object has good imperceptibility quality.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S62152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Delmi
"Steganografi dan Kriptografi merupakan metode yang digunakan untuk mengamankan suatu informasi. Kriptografi yang digunakan memakai prinsip Chaos dengan menggunakan fungsi Chaos Arnold Cat Map untuk menjamin keacakan informasi. Sedangkan pada steganografi, digunakan metode penyisipan Least Significant Bit Matching Revisited (LSBMR). Wilayah penyisipan pesan berada di edge citra digital untuk menjamin pesan tidak terdeteksi pada citra secara visual.
Metode yang digunakan untuk mendeteksi wilayah edge yaitu dengan menggunakan Canny edge Detection. Hasil uji secara kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan Peak Signal to Ratio (PSNR), didapatkan nilai hasil yaitu 72-44 dB untuk data pesan dengan ukuran 10% dari media yang disisipkannya.

Steganography and Cryptography is the method used to secure the information. Cryptography is used the principle of a Chaos by using Cat Arnold Map function to assure randomness. While in steganography, the method is used Least Significant Bit Matching Revisited. Embedding region were on edge digital imagery to ensure the message was not detected in the image by visual.
The method used to detect the edge region by using Canny edge Detection. The test results obtained by Peak Signal to Ratio (PSNR) is 72-44 dB for data messages with a size of 10% of the media cover.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2016
S64769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Lesmana
"Pengamanan data digital bertujuan untuk mencegah bocornya isi informasi dalam sebuah komunikasi maupun penyimpanan. Pengamanan data baik dalam komunikasi maupun penyimpanan dapat dicapai menggunakan sebuah teknik kriptografi. Dalam sistem digital, kriptografi sudah umum diterapkan secara simetris dan asimetris. Dalam penelitian ini, digunakan sistem kriptografi yang belum diimplementasi secara luas, yaitu Chaos Cryptography, sistem kriptografi yang menerapkan teori sifat Chaos dalam matematika. Penelitian ini membahas penerapan enkripsi menggunakan teknik kriptografi simetris berbasis permutasi yang dinamakan Permutasi Chaotic Multiputaran (PCMP) untuk diimplementasikan sebagai kriptografi asimetris. PCMP merupakan algoritma permutasi himpunan yang menggunakan perputaran elemen untuk menggeser dan mengacak urutannya menggunakan kunci yang dibuat dengan syarat matematis khusus yang menghasilkan sifat chaotic. Sifat chaos teknik PCMP didapat dari penerapan matematis pembuatan kuncinya yang menggunakan aturan basis modulus dan KPK pada setiap elemen dari sebuah set barisan bilangan bulat positif menurut nilainya dalam urutan sebelum dikalkulasikan dengan seed input, hal ini juga menghasilkan nilai berbeda pada ukuran kunci berbeda walaupun nilainya tetap, sehingga memungkinkan sifat pengacakan yang memenuhi syarat sifat chaotic. Teknik PCMP pada dasarnya berupa kriptografi simetris sehingga menggunakan satu kunci dan dua algoritma berbeda untuk melakukan enkripsi dan dekripsi, tetapi sebagai teknik permutasi algoritma tersebut mengubah urutan sebuah himpunan tanpa mengubah komposisinya, karena itu algoritma PCMP juga dapat mengembalikan himpunan yang dipermutasi ke susunan semula menggunakan fungsi yang sama dengan kombinasi kunci yang cocok. Dalam penelitian tesis ini, diusulkan sebuah metode untuk menghasilkan pasangan kunci asimetris dari teknik PCMP, dengan merancang sebuah algoritma yang memungkinkan untuk membuat kunci dari pasangan suatu himpunan dengan hasil permutasi PCMPnya, dapat dihasilkan sebuah pasangan kunci untuk enkripsi dan dekripsi secara terpisah. Algoritma Pencari Kunci PCMP berfungsi mencari kunci PCMP yang dapat menghasilkan permutasi dari sebuah himpunan awal ke himpunan lain yang berisi nilai elemen sama dengan susunan berbeda. Algoritma ini menghasilkan kunci pasangan asimetris dengan mencari kunci PCMP yang dapat mengubah hasil permutasi kembali ke susunan awalnya, melalui pengujian iteratif dengan algoritma enkripsi dari teknik PCMP, yaitu PCMP Mengecil (PCMP-K). Kunci pasangan yang dihasilkan dapat mempermutasi himpunan hasil enkripsi PCMP kembali ke bentuk awal menggunakan fungsi yang sama. Dalam implementasinya, pasangan kunci asimetris PCMP dapat dihasilkan dengan mencari kunci pembalik untuk hasil permutasi kunci buatan generator kunci PCMP dasar, atau dari sepasang himpunan acak yang merupakan permutasi satu sama lain. Syarat untuk pembuatan kunci pasangan PCMP ini adalah himpunan awal untuk pencarian kunci harus terdiri dari elemen dengan nilai unik tanpa duplikat. Perbedaan metode kunci asimetris PCMP dengan implementasi PCMP dasar adalah penggunaan fungsi tunggal untuk enkripsi dan dekripsi, yang dapat menyederhanakan dan mempercepat proses kriptografi, melalui penggunaan algoritma PCMP Mengecil sebagai fungsi enkripsi yang juga berperan sebagai fungsi dekripsi menggunakan pasangan kunci yang dihasilkan. Dari penggunaan PCMP Mengecil sebagai fungsi kriptografi tunggal didapat peningkatan performa pada waktu dekripsi sebesar 75.87%. Selain itu, hasil enkripsi dari kunci pasangan menghasilkan tingkat kerandoman lebih baik dilihat dari hasil pengukuran Entropi, Chi-Square, Arithmetic Mean, Monte Carlo untuk Pi dan Serial Correlation.

Digital data security aims to prevent the leakage of information content in a communication or storage. Data security both in communication and storage can be achieved using a cryptographic technique. In digital systems, cryptography is generally applied symmetrically and asymmetrically. In this study, a cryptographic system that has not been widely implemented is used, namely Chaos Cryptography, a cryptographic system that applies the theory of Chaos properties in mathematics. This study discusses the application of encryption using a permutation-based symmetric cryptography technique called Multicircular Chaotic Permutation (PCMP) to be implemented as asymmetric cryptography. PCMP is a set permutation algorithm that uses rotating elements to shift and scramble the order using a key that is created with special mathematical conditions that produce chaotic properties. The chaotic nature of the PCMP technique is derived from the mathematical application of key generation that uses the basic modulus and LCM rules on each element of a set of positive integer sequences according to their values ​​in the order before being calculated with the input seed, this also results in different values ​​at different key sizes even though the values ​​are fixed. , thus enabling randomization properties that meet the chaotic properties condition. The PCMP technique is basically symmetric cryptography so that it uses one key and two different algorithms to perform encryption and decryption, but as a permutation technique the algorithm changes the order of a set without changing its composition, therefore the PCMP algorithm can also return the permuted set to its original arrangement using the function which is the same as the matching key combination. In this thesis research, a method is proposed to generate asymmetric key pairs from PCMP technique, by designing an algorithm that allows to generate a key from a set pair with the PCMP permutation result, can generate a key pair for encryption and decryption separately. The PCMP Key Finder Algorithm functions to find PCMP keys that can produce permutations from an initial set to another set containing the same element values ​​with different arrangements. This algorithm generates an asymmetric key pair by looking for a PCMP key that can change the permutation result back to its initial arrangement, through iterative testing with an encryption algorithm from the PCMP technique, namely Shrinking PCMP (PCMP-K). The resulting key pair can permute the resulting set of PCMP encryption back to its original form using the same function. In its implementation, PCMP asymmetric pair key can be generated by finding the reverser key for permutations made by key generated from the basic PCMP key generator, or from a pair of random sets which are permutations of each other. The condition for generating this PCMP key pair is that the initial set for key searches must consist of elements with unique values ​​without duplicates. The difference between the PCMP asymmetric key method and the basic PCMP implementation is the use of a single function for encryption and decryption, which can simplify and speed up the cryptographic process, through the use of the Shrinking PCMP algorithm as an encryption function which also acts as a decryption function using the generated key pair. By using Shrinking PCMP as a single cryptography function, the performance increase in decryption time is 75.87%. In addition, the encryption results from the paired keys produce a better level of randomness seen from the results of the Entropy, Chi-Square, Arithmetic Mean, Monte Carlo for Pi and Serial Correlation measurements."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Diffa Ananda Lukman
"Keamanan, kerahasiaan, dan integritas informasi atau data menjadi aspek-aspek penting dalam komunikasi digital saat ini. Alasannya adalah untuk mencegah data untuk dapat diakses oleh pihak ketiga dan menjaga konsistensi data selama proses transmisi antara dua titik komunikasi. Hal tersebut dapat dicapai dengan menerapkan autentikasi, enkripsi, dan signature terhadap suatu data pada skema kriptografi asimetris. Penelitian ini membahas mengenai rancang bangun aplikasi web yang mengimplementasikan skema kriptografi asimetris pada proses enkripsi dan dekripsi teks sebagai data. Algoritma kriptografi yang tersedia pada aplikasi ini adalah RSA (Rivest-Shamir-Adleman) dan ECC (Elliptic Curve Cryptography). Aplikasi web ini akan memiliki fitur-fitur, seperti membentuk kunci public dan private, enkripsi data teks, memberi signature terhadap data teks, dekripsi data teks, dan verifikasi signature data teks. Dari implementasi aplikasi web tersebut, akan dilakukan analisis perbandingan performa antara algoritma kriptografi RSA dan ECC dari sisi konsumsi waktu dalam melakukan proses pembentukan kunci, enkripsi, dekripsi, tanda tangan, dan verifikasi terhadap data di setiap ukuran kunci berdasarkan beberapa tingkat keamanan kriptografi.

Security, confidentiality and integrity of information or data are important aspects of today's digital communications. The reason is to prevent data from being accessed by third parties and to maintain data consistency during the transmission process between two communication points. This can be achieved by applying authentication, encryption, and signature to data in an asymmetric cryptography scheme. This study discusses the design and development of web applications that implement an asymmetric cryptography scheme in the process of encrypting and decrypting text as data. The cryptography algorithms available in this application are RSA (Rivest-Shamir-Adleman) and ECC (Elliptic Curve Cryptography). This web application will have features, such as forming public and private keys, encrypting text data, giving signatures to text data, decrypting text data, and verifying text data signatures. From the implementation of the web application, a performance comparison analysis will be carried out between the RSA and ECC cryptography algorithms in terms of time consumption in keys generation, encrypting, decrypting, signing, and verifying data at each key size based on several levels of cryptographic security measure."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Washington, Lawrence C.
Boca Raton: Chapman & Hall/CRC, 2008
516.352 WAS e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>