Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143360 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4894
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Fatimah Herwati
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
S4985
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jenpriwati
Jakarta : Kawan Pustaka, 2003
306.7 AJE p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jaka Warsihna
"ABSTRAK
Komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam memasarkan suatu produk, mulai dari desain kemasan, periklanan, pemasaran langsung, komunikasi getok tular, layanan konsumen, hingga pemilihan media. Proses pemasaran yang dilakukan untuk memasarkan organisasi nonprofit (nirlaba) sama dengan yang digunakan untuk organisasi profit (bisnis).
Tesis ini membahas strategi apa yang digunakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) dalam memasarkan Program Kesehatan Reproduksi untuk Remaja di wilayah DKI Jakarta pada tahun 1997, sehingga remaja di DKI Jakarta mengenal, bertambah pengetahuannya, dan memahami tentang kesehatan reproduksi pada dirinya.
Penulis mendeskripsikan berbagai startegi yang dilakukan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia dalam memasarkan program Kesehatan Reproduksi untuk Remaja sebagai bentuk komunikasi dan penggunaan media yang dipilih di wilayah DKI Jakarta pada tahun 1997, serta melihat apakah penggunaan media tersebut sudah tepat, sehingga pesan sampai kepada khalayak sasarannya.
Beberapa teori clan konsep yang digunakan di sini antara lain konsep dasar komunikasi pemasaran sosial, model perencanaan komunikasi pemasaran sosial, strategi komunikasi pemasaran sosial, memonitor strategi komunikasi pemasaran sosial.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara kualitatif dengan ripe deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara, yaitu data primer dilakukan dengan wawancara mendalam, sedangkan data skunder diperoleh dengan mengacu dari sumber tertulis yang sudah ada.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah pendidikan kesehatan reproduksi harus diberikan kepada seluruh masyarakat terutama kepada remaja dan orangtuanya, sehingga tidak terjadi masalah yang diakibatkan kurangnya pengetahuan kesehatan reproduksi, seperti kehamilan di luar nikah, aborsi, penyakit menular seksual, dan lain-Iain, serta pendidikan kesehatan reproduksi tidak ditafsirkan sebagai pendidikan seks secara terbuka
Namun dalam pelaksanaannya, program tersebut juga menemui masalah baik dari sisi sumber yang menyangkut keluar masuk relawan, masalah informasi program dalam kaitan dengan pemilihan media, dan masalah dari sisi penerima pesan yaitu remaja dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan saran-saran untuk penyempurnaan bentuk komunikasi pemasaran kesehatan reproduksi bagi remaja antara lain dengan selalu mengadakan perekrutan dan pelatihan relawan, perbaikan dalam segi kemasan pesan komunikai, negosiasi dengan Dep P dan K dan Dep Agama agar masuk dalam kurikulum SLTP dan SLTA, dan penggunaan berbagai media yang tepat.
"
1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isni Nur Aini
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S2805
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Anisa
"ABSTRAK
Resiko seksual merupakan masalah yang kurang disadari oleh para remaja. Penelitian ini mencoba melihat bagaimana pengaruh tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksualitas terhadap tingkat kesadaran remaja dalam menghindari resiko seksual. Penelitian ini menggunakan metode survei di dua sekolah, yakni penerima program PKRS (SMK WANUS, 46 siswa) dan dibandingkan dengan bukan penerima program (SMK YPR, 59 siswa). Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi dan seksualitas terhadap tingkat kesadaran remaja dalam menghindari resiko seksual meskipun hubungannya lemah. Menariknya hal ini berlaku di dua sekolah, baik penerima program maupun bukan penerima. Artinya, keberadaan program PKRS tidak berpengaruh secara positif.

ABSTRACT
Sexual risk is neglected topic yet very crusial to teenagers. This study observe the effect of reproductive health and sexuality knowledge to level of teenagers consciousness in sexual risk prevention. By using quantitative survey, this study compare two school theay are SMK WANUS (46 students) as receiver of reproductive health and sexuality education programme and SMK YPR (59 students) as non-receiver of the programme mention above. This study show the linked connection between level of reproductive health and sexuality knowledge to level of teenagers cousciousness in sexual risk prevention both in receiver and non-receiver programme. Therefore, this sexual education programme has no positive effect.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kollmann, Nathalie
Jakarta: Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, 1998
612.6 KOL k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Iswanto
"Perilaku seks pranikah pada remaja merupakan salah satu permasalahan kesehatan reproduksi remaja. Pasalnya, perilaku seks pranikah pada remaja kian mengalami peningkatan. Hasil SDKI 2017 menunjukkan sebanyak 8% remaja pria usia 15-24 tahun pernah melakukan hubungan seksual. Perilaku seks pranikah apabila tidak dibarengi dengan pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi dapat berdampak pada resiko tertular penyakit menular seksual (PMS) dan Kehamilan Tak Dikehendaki (KTD) yang dapat berujung pada aborsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran keluarga dan sekolah sebagai sumber informasi kesehatan reproduksi terhadap perilaku seks pranikah remaja usia 15–24 tahun di Indonesia berdasarkan dara SDKI 2017. Jenis Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari SDKI 2017. Analisa data menggunakan analisa univariat yaitu uji proporsi dan bivariat yaitu uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara peran keluarga dan sekolah dengan perilaku seks pranikah. Hubungan karakteristik individu dengan perilaku seks pranikah menunjukkan variabel umur, tingkat pendidikan, status ekonomi, pengetahuan kesehatan reproduksi, dan pengetahuan kb berpengaruh signifikan dengan perilaku seks pranikah, sedangkan variabel wilayah tempat tinggal dengan perilaku seks pranikah tidak berhubungan.

Premarital sex behavior in adolescents is one of the problems of adolescent reproductive health. Premarital sex behavior in adolescents has been increasing. The results of the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) 2017, premarital sex behavior in young men aged 15-24 years old are 8%. Premarital sex behavior, which not accompanied by information about reproductive health having a risk contracted by sexually transmitted diseases (STDs) and unwanted pregnancy which can lead abortion. The purpose of this study is to determine the role of family and school as source of reproductive health information for young men’s premarital sex behavior aged 15-24 years old in Indonesia based on IDHS 2017. This research used a cross sectional design from the IDHS 2017. The analysis is carried out by univariate and bivariate analysis using chi-square. Bivariate analysis done by chi-square showed that there was a significant relationship between the role of family and school with premarital sex behavior. The relationship between individual characteristics and premarital sex behavior showed that the variables such as age, education level, economic status, knowledge of reproductive health, and knowledge of contraception are related with premarital sex behavior. Meanwhile, the variable of residence is not related with premarital sex behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Saat ini perilaku seks remaja semakin memprihatinkan. Remaja seringkali kurang
mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi yang memadai. Salah satu
informasi tentang kesehatan reproduksi yang harus dimiliki remaja adalah informasi
tentang seks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara
Tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan perilaku seks remaja. Desain penelitian yang digunakan adalah pendekatan korelasi dengan sampel sebanyak 75 responden siswa SMK Bina Dharma Ciracas, Jakarta Timur. Alat pengumpul data
berupa kuisioner. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi Square didapat nilai p
value sebesar 0,113 dan apabila dibandingkan dengan a sebesar 0,05 maka p value lebih dari a yang berarti Ho gagal ditolak atau tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dengan pepilaku seks remaja. Saran bagi penelitian selanjutnya adalah memperluas area penelitian, menguji instrumen penelitian serta melanjutkan penelitian tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi dan perilaku seks remaja."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5527
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>