Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116035 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Intan Pramesti Putri
"Seni pertunjukan Wayang Beber termasuk salah satu jenis seni pertunjukan Wayang yang tertua di Indonesia, yang kini menjadi semakin langka dan menuju kepunahan. Ditempat asalnya yaitu daerah Pacitan dan Wonosari, asal Wayang Beber ini berada, semakin ditinggalkan oleh pengikutnya. Akan tetapi, ternyata di Jakarta sebagai kota metropolitan terdapat komunitas Wayang Beber Metropolitan yang mencoba untuk mengembangkan Wayang Beber tidak hanya dari segi seni rupa tetapi juga dari segi seni pertunjukan hingga menjadi sebuah pertunjukan Wayang Beber kontemporer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan cara pengamatan terlibat, wawancara dan dokumentasi visual dan auditif.
Tulisan ini mengenai perkembangan seni pertunjukan Wayang Beber yang ada pada saat ini dan tidak lepas dari perkembangan yang telah terjadi di masa lalu. Perubahan dan transformasi yang terjadi pada pertunjukan Wayang Beber adalah hasil adaptasi dan sesuai dengan tingkat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada didalam masyarakat dengan kondisi sosio kulutral yang telah berkembang dengan pesat. Hal ini dapat membuktikan bahwa tradisi itu tidak mati dan masih dapat hidup di tengah masyarakat perkotaan.

The Performing arts of Wayang Beber including one of the oldest Wayang performing arts in Indonesia, which is now becoming increasingly scarce and headed for extinction. Pacitan and Wonosari, which is the area the origin of Wayang Beber is came from, increasingly abandoned by its followers. However, turned out in Jakarta as a metropolitan city, there is a Wayang Beber Metropolitan community that tries to develop a Wayang Beber not only in terms or art, but also in terms of the performing arts to become a contemporary performing of Wayang Beber. Research method used is a qualitative method by way of participant observation, interviews and documentation of visual and auditory.
This article about the development of Wayang Beber performing arts that existed at the moment and cannot be separated from the development that has occurred in the past. Changes and transformation that occur in the performing of Wayang Beber is the result of adaptation and in accordance with the progress of science and technology in the community with socio-cultural condition which have develop rapidly. This can prove that the tradition does not die and still be living in urban society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
S1248
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Parikesit, Gea O.F.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2017
776 PAR e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stefany Tasma
"Skripsi ini mendeskripsikan kehidupan anak wayang (wayang cokèk) sebagai pelaku seni dalam pertunjukan gambang kromong. Gambang kromong yang dimaksud merupakan seni tradisi yang hidup di tengah orang Cina Benteng di Tangerang. Kehadiran mereka dapat dengan mudah kita temui di berbagai pesta orang Cina Benteng di daerah Mekarsari. Bagi sejumlah perempuan, profesi anak wayang masih memiliki daya tarik tersendiri untuk memenuhi kebutuhan hidup yang lebih baik. Sementara itu, mereka harus menjalani kehidupan yang hampir serupa dengan perempuan seni tradisi lain yang menghadapi dua lingkungan yang berbeda, di atas panggung dan hidup keseharian. Keberadaan mereka hingga saat ini tidak lepas dari berbagai bentuk apresiasi yang datang dari penduduk Mekarsari, baik positif maupun negatif, yang juga turut memengaruhi perkembangan kesenian ini. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi dan indepth interview di tengah penduduk Mekarsari dan kelompok anak wayang Shintanara.

This undergraduate thesis describes the life of anak wayang (wayang cokèk) as an artist who performs gambang kromong show. By gambang kromong, I mean the traditional art that exists within the life of Cina Benteng people in Tangerang. Their existence can be seen in various celebration of Cina Benteng people in the region of Mekarsari. For some women, the profession of anak wayang has a special attraction in order to get a better living. Meanwhile, they have to live their lives similar to other traditional female artists who have to face two different environments, the life on the stage an the life in reality. Their presence until today can not be separated from the appreciation of Mekarsari people that support either in positive or negative aspect that influence the development of this art. The research is held by an observation and indepth interviews to Mekarsari people and anak wayang Shintanara group.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S53827
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tiara Gita Putri Juliati
"Penelitian ini mengkaji advokasi arsip wayang punakawan oleh Museum Wayang untuk memberdayakan masyarakat dan bertindak sebagai inisiatif pemerintah yang responsif. Kegiatan advokasi ini dipicu oleh ancaman terhadap keberadaan wayang punakawan dan narasi-narasinya. Studi ini bertujuan untuk memahami proses advokasi pengelolaan arsip wayang oleh Museum Wayang Jakarta dalam komunitas wayang lokal. Dengan menekankan wayang punakawan sebagai bagian penting dari warisan budaya Indonesia, penelitian ini menyoroti pentingnya arsip dalam melestarikan budaya wayang, yang berfungsi tidak hanya untuk mempertahankan seni tetapi juga sebagai alat pendidikan dan sarana verifikasi dalam konteks modern. Menggunakan metode kualitatif dan studi kasus, penelitian ini mengungkap bahwa advokasi Museum Wayang meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengelolaan arsip yang baik dan membantu komunitas wayang dalam menghadapi tantangan seperti globalisasi dan perubahan minat publik. Temuan menunjukkan bahwa pengelolaan arsip yang efektif menjaga relevansi dan integritas koleksi arsip wayang, mendukung inovasi dan reinterpretasi dalam seni kontemporer. Pengelolaan arsip yang holistik dan kolaboratif berdasarkan pendekatan NSPK oleh Museum Wayang dan komunitas wayang memastikan bahwa kekayaan budaya wayang dilestarikan, tetap relevan, dan dihargai oleh generasi mendatang.

This research examines the advocacy of wayang punakawan archives by the Wayang Museum to empower the community and act as a responsive government initiative. These advocacy activities were prompted by threats to the existence of wayang punakawan and its narratives. The study aims to understand the process of wayang archive management advocacy by the Wayang Museum Jakarta within local wayang communities. Emphasizing wayang punakawan as a vital part of Indonesia's cultural heritage, the research highlights the importance of archives in preserving wayang culture, serving not only to maintain the art but also as educational tools and means of verification in modern contexts. Using qualitative methods and a case study, it reveals that the Wayang Museum's advocacy increases awareness about the importance of good archive management and assists wayang communities in addressing challenges such as globalization and changing public interests. The findings show that effective archive management maintains the relevance and integrity of the wayang archive collection, supporting innovation and reinterpretation in contemporary art. A holistic and collaborative Archive management based on NSPK approach by the Wayang Museum and wayang communities ensures that wayang’s cultural wealth is preserved, remains relevant, and is appreciated by future generations."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Dokumentasi  Universitas Indonesia Library
cover
Franz Magnis-Suseno
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
791.5 FRA w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi tulisan tentang daftar wayang yang tersimpan di Mangkunagaran. 1. wayang madya, karya M.N. IV di Surakarta; 2. wayang purwa (Kyai Sebet I) karya M.N. IV; 3. wayang purwa (Kyai Sebet II) karya M.N. VII; 4. pratelan nama wayang, nama negara, gunung, sungai, hingga senjatanya; 5. wayang dupara dan wayang dobel; 6. nama wayang klithik atau krucil dan wayang madya; 7. daftar nama wayang klitik kayu; 8. wayang Kyai Sebet yang berciri tanda tangan PB X; 9. wayang jaman Kartasura; 10. bab mripatan wayang (mengenai mata wayang)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.10-KS 39a
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Woro Retno Mastuti
Jakarta: Sinar Harapan dan Indonesia Shangbao, 2014
R 791.530 DWI w
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini berisi gambar-gambar wayang dengan judul wayang di bagian bawah gambar. Tiap halaman terdiri atas satu gambar. Jumlah keseluruhan ada 17 halaman gambar. Gambar-gambar tersebut kemudian difotocopy dan dijilid dalam satu bundel."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
WY.22-KS 99
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Destri Difrensia
"Artikel berjudul Wayang Beber: Kedudukan, Fungsi, dan Nilai-Nilai Budaya Yang Terkandung di Dalamnya. Menjelaskan tentang perkembangan Wayang Beber di setiap daerah, yaitu daerah Jawa Timur di Pacitan, Jawa tengah di Wonosari, dan Wayang Beber pada zaman modern di Jakarta yang disebut Wayang Beber Metropolitan. Tujuan dari penelitian ini menjelaskan keberadaan Wayang Beber yang hampir punah di zaman modern ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan membuat deskripsi, gambaran, faktual dan akurat mengenai data-data yang terpercaya sehingga dapat membuat kesimpulan mengenai kedudukan, fungsi, dan nilai-nilai yang terkandung dalam Wayang Beber.
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan berkembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah-daerah tertentu di Pulau Jawa. Fungsi Wayang Beber dipakai sebagai pertunjukkan ritual seperti ruwatan, bersih desa, peringatan proses hidup manusia (kelahiran, khitanan, perkawinan), mendatangkan hujan, dan sebagainya. Nilai–nilai yang terkandung dalam Wayang Beber meliputi nilai seni, nilai religi, nilai falsafah, dan nilai universal. Wayang Beber mengambil ajaran-ajaran dari berbagai macam filsafat hidup yang bersumber pada sistem kepercayaan, kejujuran, keadilan, empati, tanggung jawab, dan saling menghargai sangat penting dalam membangun karakter bangsa Indonesia.

The article entitled Wayang Beber: Kedudukan, Fungsi, dan Nilai-Nilai Budaya Yang Terkandung di Dalamnya. Describes the develpoment of Wayang Beber in each region, the area of East Java in Pacitan, Central Java in Wonosari, and Wayang Beber in modern time in Jakarta called Wayang Beber Metropolitan. The purpose of this research explain the existence of Wayang Beber is almost extinct in this modern times. The method used in this research is descriptive method to make a description, picture, factual and accurate information on which reliable data as to make inferences about the position, function and values are contained in the Wayang Beber. Wayang Beber is art that emerged and developed in Java on the pre-Islamic period and still growing in certain areas on the island of Java.
Wayang Beber function is used as ritual performances as Ruwatan, Bersih Desa, process of the human life as (birth, circumcision, marriage), bring rain, and so on. The values are contained in the Wayang Beber include artistic value, religious value, philosophy value, and universal value. Wayang Beber takes the teachings of the various philosophies oh life which is based on a system of trust, honesty, fairness, empathy, responsibility, and respect are very important in establishing the characters of the Indonesian nation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jogjakarta: Antareja Search, 1928
899.222 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>