Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 158137 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manulong, Diana Patricia
"Skripsi ini membahas representasi agenda media, khususnya surat kabar nasional dalam mengangkat isu-isu lingkungan. Kompas dan koran Tempo dipilih karena merupakan surat kabar nasional dengan oplah yang tinggi sehingga agendanya akan mempengaruhi agenda publik secara signifikan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode analisis isi.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa surat kabar di Indonesia belum memberikan perhatian kepada isu-isu lingkungan dan representasi lingkungan masih sangat terbatas pada isu-isu tertentu yang menarik khalayak dan berdampak besar.
The focus of this study is the representation of the media agenda, especially national newspaper in reporting environmental issues. Kompas and Tempo newspaper was chosen because of its high circulation, thus the media agenda does effect the public agenda significantly. This is a quantitative study using content analysis method.
The data analysis showed that the environmental issues in Indonesia hasn't been the national newspaper's concern. The environment issue that was discussed is very limited to certain issue that attracts the readers and has a big impact to the society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Sunarwan
"ABSTRAK
Kajian ini menyoroti pada masalah yang dikaji diambil dari konten headline yang disajikan surat
kabar yang dijadikan sampel, yakni: Surat kabar Kompas, Media Indonesia, Republika, dan Rakyat
Merdeka. Hasil kajian surat kabar pada bulan Oktober 2017 dapat dipaparkan sebagai berikut. 1)
Dari Topik isu yang menonjol menyangkut Kendala dan Gangguan Sistem Informasi Partai Politik
(Sipol). 2) Dari bidang masalah yang paling menonjol menyangkut isu bidang politik dalam
frekuensi penyajiannya menduduki peringkat pertama. 3) Dari asal sumber informasi yang paling
dominan berasal dari kalangan pemerintah. 4) Dari sisi Cover Both Side kajian mengkaji 28 edisi,
21 diantaranya menerapkan kaidah Both Side. Kajian ini merekomendasikan seyogyanya surat
kabar selalu mengedepankan prinsip dan etika jurnalitik salah satunya adalah cover both sides. "
Jakarta : BPSDMP Kominfo , 2018
384 KOMAS 14:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Desmon Danus
"Penelitian ini membahas hubungan agenda media surat kabar dengan agenda publik mahasiswa, yang merupakan studi hubungan agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dengan agenda publik HMI Jakarta tentang isu-isu nasional. Untuk itu digunakan pendekatan agenda setting yang merupakan salah satu cara untuk mengetahui apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik. Media surat kabar mampu menyeleksi isu-isu nasional dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita tersebut oleh publiknya dipersepsikan sebagai isu yang penting pula dalam kurun waktu tertentu. Disamping itu juga ingin diketahui apakah ada variabel lain yang turut berpengaruh terhadap hubungan antara agenda media dan agenda publik. Variabel independen dalam penelitian ini adalah agenda media harian Media Indonesia dan harian Republika dan variabel dependennya adalah agenda publik Himpunan Mahasiswa Isalam (HMI) Jakarta. Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah kredibilitas."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T1292
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah
"Ada sekurangnya dua konteks perubahan pada masa iransisi di Indonesia yang paling berpengamh; perubahan sistem media, dan refomiasi fungsi iegislatif. Sistem media pasca Orde Baru yang berubah kearah paradigma pers bebas berimplikasi pada struktur kebijakan media, struktur industri media, struktur isi media dan struktur khalayak media. Reformasi fungsi Iegislatif ditandai dengan semakin leluasanya parlemen memerankan diri sebagai fungsi keseimbangan bagi eksekutif. Namun perubahan itu tidak disertai dengan kualitas media yang baik dan mental para anggota Iegislatif (DPR-Rl) yang seharusnya lebih sensilif pada kepentingan masyarakat daripada urusan elit politik. Atas dasar konteks tersebul, perlu dikaji sejauhmana iklim kebebasan pers mernbuat anggota legislatif lebih sensitif pada permasalahan-permasalahan kebangsaan. Penelitian ini ingin mengetahui agenda media dan karekteristik isu yang menoniol serta hubungannya dengan perhatian anggota DPR-Ri pada isu-isu nasional.
Teori yang dikaii untuk peneiitian ini melipuli teori-ori tentang efek media massa pada publik. Dari tiga katagori teori efek media; efek kuat, efek moderat dan efek iemah, teori efek moderat lebih banyak digunakan dalam menielaskan efek media massa dalam memindahkan perhatian publik tentang isu-isu yang diliput. Model dependensi Ball-Rokeach dan DeF|our (1976 dan 1989) menjelaskan hubungan sistem ketergantungan sistem media dengan efek kognitif, afektif dan behavioral publik yang dipengaruhi oleh ketergantungan dan keterlibatan individu dalam sebuah isu. Selanjutnya dikaji beberapa model agenda setting antara lain berdasarkan penelitian Bemard C. Cohen (1969), McComb dan Shaw (19?2 dan 1987), Upton, Haney, dan Baseheart (19975), Zucker (1978), Serta David Hill (1991). lnti dari model agenda setting adaiah media memiliki kemampuan menyeleksi isu-isu untuk ditoniolkan yang pada gilirannya berpengaruh pada perhatian pubiik terhadap isu tersebut. Perhatian publik terhadap agenda media akan semakin besar jika publik tidak terlibat iangsung dengan isu yang diiiput oleh media.
Model fungsi agenda seiiing pada penelitian ini diteliti menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mnguji hipotesis ada tidaknya hubungan antara agenda media massa, dalam hal ini surat kabar, maiaiah dan teievisi, dengan agenda para anggota Iegislatif (DPR-Rl). Uji statistik pada analisis kuantilif menggunakan Koeiisien Koreiasi Rank Spearman. Untuk menganalisis karakteristik isu dan karakteristik publik dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan tematik mempakan teknik analisis wacana pada tingkat makro untuk merangkai kesatuan tema dari beberapa isu dan karakteristik yang terkandung didaiamnya. Populasi media adalah surat kabar Kompas, majaiah Tempo dan tayangan Liputan 6 Petang SCTV pada periode 1 sampai 31 Oktober 2002 dengan unit analisis isu. Sedangkan populasi pubiik adaiah 500 anggota DPR Ri kemudian diambil sampel sejumiah 80 responden yang tersebar ke daiam 6 Fraksi terbesar di DPR.
Hasii uji statistik menunjukkan, pemenngkatan isu-isu nasional oieh Kompas maupun Tempo tidak mempengaruhi pemeringkalan agenda pubiik anggota DPR. Pemeringkatan isu nasional oleh Liputan 6 SCTV mempengaruhi pemeringkatan agenda pubiik anggola DPR. Ketika di uji dalam kelompok komunitas berdasarkan atiiiasi politik publik, tingkat hubungan tersebut diketahui berbeda-beda. Agenda Kompas hanya berkorelasi dengan agenda publik beraiiliasi politik Parlai Golkar, Tempo berkorelasi dengan publik berailiasi poiitik Partai Golkar, PPP dan PKB. Sedangkan Lipuian 6 SCTV berkorelasi dengan pubiik beraliliasi Partai Golkar, PPP, PKB, kelompok Refomasi dan TNI Polri.
Dari analisis terhadap karakteristik isu ditemukan bahwa diantara 10 isu yang diteliti, isu-isu politik yang berhubungan dengan citra iembaga iegislatif kurang mendapatkan perhatian publik. Hal ini dimungkinkan karena media juga teiah menggeser isu-isu tersebut oleh karena isu bam yang karakteristiknya Iebih kuat, yakni kasus bom Bali; peristiwanya besar, melibatkan iebih banyak manusia dan iingkupnya lebih luas. Isu ini mendapai perhatian publik anggota DPR paling besar karena peristiwanya tidak dialami langsung oleh pubiik."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T4912
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintan Humeira
"Media massa sebagai sumber persuasif menyajikan bahan atau materi untuk mempertajam dan membentuk persepsi khalayak tentang isu gender. Dengan keterlibatan khalayak pada media, terdapat kemungkinan bahwa susuna agenda media cocok dengan susunan agenda khalayak. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan dapat mencapai tujuan dalam menggambarkan susunan agenda media surat kabar dan agenda publik mengenai isu-isu gender, serta melihat perbedaan efek agenda setting media pada publik dengan munculnya variabel ketiga, yaitu kredibelitas media, tingkat kebutuhan orientasi (need for orientation) dan penggunaan media.
Kerangka teoritis yang digunakan di dalam penelitian ini adalah teori agenda setting yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara apa yang ditonjolkan media dengan penilaian publik mengenai isu-isu penting. Dengan operasionalisasi konsep penelitian berkaitan dengan agenda media dan agenda publik.
Penelitian ini merupakan penelitian eksplanatif dengan teknik analisa kuantitatif. Pengukuran agenda media menggunakan tehnik analisis isi (content analysis), sedangkan agenda publik diukur melalui tehnik survey dengan menggunakan pertanyaan setengah terbuka. Analisa data untuk menguji hubungan antara agenda media dan agenda publik dilakukan dengan menggunakan tehnik statistik nonparametrik, yaitu menghitung dan menguji signifikansinya dengan koefisien korelasi jenjang Spearman.
Penelitian memperlihatkan adanya dukungan terhadap hipotesa penelitian, yaitu intensitas pemunculan tinggi yang diberikan media atas suatu isi membuat isu tersebut tampak menonjol sehingga membuat publik menganggap isu tersebut sebagai isu panting. Dengan demikian uji korelasi menunjukkan terdapat korelasi antara penonjolan yang diberikan media atas suatu isu tertentu melalui intensitas pemunculan yang tinggi dengan persepsi publik tentang isu yang dianggap penting. Korelasi ini ditunjukkan dengan isu yang menjadi prioritas media merupakan isu yang diprioritaskan juga oleh publik. Artinya isu gender yang diprioritaskan oleh media dengan pemberian intensitas pemunculan yang linggi merupakan isu gender yang dipersepsi oleh publik sebagai isu penting bagi mereka.
Hal ini tampak dari hasil analisis yang menunjukkan bahwa meski hubungan antara agenda media dan agenda publik cukup kuat, namun hubungan ini tidak signifikan. Artinya terdapat hubungan antara penonjolan yang diberikan media terhadap isu-isu gender tertentu melalui intensitas pemunculan isu di media, dengan persepsi publik tentang isu gender yang dianggap penting bagi mereka. Namun hubungan antara agenda media dan agenda publik cenderung menguat atau melemah pada kondisi tertentu. Hal ini ditunjukkan dengan semakin tinggi tingkat penggunaan media oleh publik, semakin kuat hubungan antara agenda media dengan agenda publik semakin tinggi kebutuhan orientasi publik, semakin kuat hubungan agenda media dan agenda publik; dan semakin tinggi kredibelitas media dimata publik semakin kuat hubungan agenda media dan agenda publik. Sebaliknya semakin rendah tingkat penggunaan media, tingkat orientasi kebutuhan dan tingkat kredibelitas media dimata publik maka semakin lemah hubungan antara agenda media dan agenda publik. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel ketiga pada level tertentu terhadap kekuatan hubungan antara agenda media dan agenda publik.
Dari temuan penelitian diajukan beberapa rekomendasi bagi penelitian berikutnya antara lain perlu dikembangkan lebih jauh lagi pengujian agenda media dan agenda publik dengan melihat lebih detil pada bagaimana frame media yaitu bingkai yang sajikan oleh media dalam mengemas suatu isu, dan apakah isu tersebut dipersepsi oleh publik dengan bingkai yang sama seperti bingkai media. Di sini disarankan penggunaan teknis framing untuk membedah isi media dan depth interview untuk melihat bagaimana individu membingkai isu tertentu dalam agendanya. Dengan demikian dapat diketahui apakah bingkai yang digunakan media sama dengan bingkai yang digunakan publik dalam melihat isu penting. Untuk itu perlu juga melihat bagaimana proses pengolahan informasi (information processing ) pada level individu. Selain itu sebaiknya perlu juga dilakukan pengujian terhadap agenda kebijakan, seperti agenda yang dimiliki oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan. Dengan demikian dapat dilihat apakah agenda media mempengaruhi agenda kebijakan tentang gender atau sebaliknya, agenda media tentang gender dipengaruhi oleh agenda kebijakan tentang gender. Untuk itu dibutuhkan pengujian statistik yang lebih mendalam untuk melihat hubungan kausal antara agenda media, agenda publik dan agenda kebijakan. Dengan demikian dapat diketahui agenda mans yang memiliki pengaruh atas agenda lainnya.
Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung pernyataan bahwa berita-berita media massa terampil dalam menciptakan kesadaran yang menyebar iuas tentang suatu ide atau topik Baru. Berita-berita yang dimuat ini tidak hanya membawa masalah, peristiwa dan arang-orang yang tersangkut didalamnya menjadi perhatian publik, tetapi juga memperlihatkan prioritas yang diberikan media terhadapnya. Dengan pemuatan yang rutin setiap harinya dan pola pemikiran sehari-hari media tersebut, maka tidaklah mengherankan jika kemudian masalah atau topik tersebut menjadi prioritas publik."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22065
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Lutfi Masduki
"Indonesia memiliki penduduk yang didominasi umat Islam dan persoalan agama dalam media menjadi sensitif. Penulisan di media harus dilakukan dengan hati-hati dan tidak menyinggung. Sehingga media melakukan agenda setting untuk memilah isu yang dimunculkan dan tidak dimunculkan dalam medianya. Dari hasil analisis isi yang dilakukan pada surat kabar di Indonesia pada tahun 1996 ? 2011, diperoleh bahwa isu keagamaan hanya menjadi wacana alternatif, dan lebih banyak menggunakan perspektif teknologi dibanding syariah dengan menggeser wilayah spiritual ke wilayah yang lebih rasional. Sehingga aspek ekonomi dan tema tentang kebijakan hukum dipilih. Isu halal pun belum masuk kedalam agenda isu global dan terdapat kecenderungan untuk membahasnya secara sambil lalu dengan mengarahkannya pada tema lain yang sekiranya lebih menarik. Ditambah dengan tenggat waktu yang mengikat, reporter takut melakukan elaborasi isu keagamaan. Birokrat atau pemerintah dianggap paling legitimate sebagai narasumber karena berperan sebagai pembuat kebijakan yang akan berpengaruh kepada kepentingan publik.

Indonesia is dominated by moslem people. Religious issue could became sensitive to publicate in media. Media writing have to do carefully and not offense. That‟s why media have to do setting agenda for choose the issue that is publicate in his media. From content analysis to Indonesia‟s media since 1996- 2011, concluded that religious issue only be an anlternative and presented by technologycal perspective than sharia which is take spiritual area to rational area. Economic aspect and law enforcement is choosen. Halal issue not become global isuue yet. And there is tendency to ignore it with more interesting theme. With the tight schedule, reporters are affraid to do ellaboration. Birochracy and Government have rule as make regulation that mek them more initeresting to presented to public.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2012
T30764
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siahaan, Parlagutan
"Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan pendekatan agenda setting untuk mengetahui apakah media massa mampu menyeleksi isu-isu dan menyusunnya dalam suatu agenda, sehingga berita-berita tersebut dipersepsikan oleh publiknya sebagai isu yang penting pada kurun waktu tertentu. Dengan kata lain peneliti ingin mengetahui "apakah ada hubungan antara agenda media dengan agenda publik". Di samping itu ingin mengetahui pula adanya variabel lain yang mempengaruhi hubungan antara agenda media dan agenda publik tersebut.
Media massa yang menjadi objek penelitian ini adalah surat kabar Kompas dan surat kabar Suara Pembaruan yang terbit di Jakarta. Publik yang terpilih dalam penelitian ini adalah mahasiswa anggota organisasi GMKI di Jakarta- Dari populasi yang ada, diambil sampel sebanyak 45 orang dengan menggunakan prosedur "acak sederhana" (simple random sampling), dan isu-isu yang diteliti adalah isu-isu yang berskala nasional. Untuk variabel yang diduga mempengaruhi hubungan antara agenda surat kabar dengan agenda publik adalah: (1) kredibilitas media, (2) penggunaan media, dan (3) tingkat orientasi. Ketiga variabel tersebut bertindak sebagai variabel kontrol.
Penelitian ini menggunakan dua metode. Pertama, analisis isi (content analysis) yang digunakan untuk mengukur agenda surat kabar. Kedua, survey riset yang digunakan untuk mengukur agenda publik mahasiswa anggota GMKI.
Dari hasil studi penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa hubungan antara agenda surat kabar Kompas dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang kuat (I = 0,80 ), juga diketahui bahwa hubungan hubungan antara agenda surat kabar Suara Pembaruan dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI mempunyai korelasi yang cukup kuat (Y5=0,67).
Kekuatan hubungan masing-masing agenda surat kabar terhadap agenda publik mahasiswa anggota GMKI, ternyata dipengaruhi oleh variabel kredibilitas surat kabar, penggunaan media, dan tingkat orientasi. Hubungan antara agenda media dan agenda publik, contohnya, lebih kuat dalam kondisi dimana individu mempersepsikan surat kabar yang bersangkutan memiliki kredibilitas tinggi. Jadi ketiga variabel tersebut merupakan specifying variable atau variabel yang merinci hubungan antara agenda surat kabar dengan agenda publik mahasiswa anggota GMKI pada keadaan kondisi yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kristianto Hartadi
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alex Ibnu Muridjal
"Dewasa ini semakin terasa betapa media massa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Terutama dalam menjalankan fungsi-fungsi yang penting, sebagai salah satu sumber informasi. Begitu pula halnya dengan model penelitian agenda setting sebagai salah satu bentuk penelitian yang merupakan jenis batas antara pendekatan/tradisi model efek media dan uses and gratifications dalam studi komunikasi massa.
Salah satu pandangan yang melihat bahwa efek media tidak lagi hanya terpusat pada tataran efektif, melainkan telah bergeser pada tataran kognitif manusia yakni, dengan perhatian utamanya adalah tentang hubungan antara isi media dan persepsi publik mengenai sejumlah isu-isu tertentu yang dianggap penting. Seperti pula penelitian yang dilakukan ini, pada dasarnya adalah untuk mengetahui bagaimana peranan maupun fungsi-fungsi yang dilakukan oleh media serta bagaimana hal tersebut dalam proses pembentukan stabilitas sosial di kalangan publiknya.
Pusat perhatian yang utama dari penelitian yang dilakukan ini adalah antara isi media Kompas, Jawa Pos dan Suara Merdeka dalam membentuk persepsi publiknya yaitu, bagaimana peranan ketiga surat kabar itu mampu membentuk persepsi publik tentang isu-isu politik, ekonomi maupun sosial dalam negeri tertentu yang sama-sama dianggap penting. Hal ini bertitik tolak dari suatu pemikiran bahwa pada akhirnya terdapat sejumlah orang yang menganggap bahwa isu-isu tertentu itu sebagai sesuatu yang penting. Sedangkan di lain pihak justru beranggapan bahwa hal itu bukanlah sebagai sesuatu yang diyakini sebagai sesuatu yang tidak penting.
Adapun sebagai obyek penelitian di sini adalah publik mahasiswa pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik angkatan tahun akademi 1992. Pilihan terhadap obyek ini didasarkan pada anggapan bahwa di kalangan mereka tingkat konsumsi informasi dari media relatif cukup tinggi. Dibandingkan pada jenjang pendidikan mereka sebelumnya, baik dalam mengkonsumsi isi media maupun tingkat kebutuhan beragam informasi yang lain.
Metodologi penelitian ini terdiri dari dua cara yang dilakukan untuk melihat hubungan antara agenda media dan agenda publik tentang sejumlah isu-isu tertentu yaitu, metode analisis isi surat kabar dimaksudkan untuk mengetahui sejumlah isu-isu apa saja yang dianggap penting oleh ketiga surat kabar yang diteliti. Kemudian metoda survei dilakukan untuk mengetahui isu-isu apa saja yang menjadi pilihan publik sebagai yang dianggap penting. Periodesasi penelitian/time frame yang ditetapkan adalah selama dua minggu terahir Februari dan dua minggu pertama Maret 1993.
Teknik pengumpulan data untuk agenda surat kabar dilakukan dengan menggunakan form isian yang dibuat oleh peneliti untuk mencatat berbagai isu-isu media yang muncul berdasarkan jumlah frekuensi. Juga dalam penelitian ini digunakan angket/daftar pertanyaan yang ditujukan sebagai alat pengumpulan data tentang agenda publik berdasarkan sejumlah pilihan.
Setelah data terkumpul dan ditabulasikan menurut pengkatagorian yang telah ditentukan maka kemudian dilakukan analisis. Teknik analisis data baik tentang agenda media maupun agenda publik tersebut menggunakan teknik statistik yaitu analisis koefisien Korelasi Rank Spearman atau juga disebut sebagai RHO sebagai ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam Skala ordinal. Hasil analisis data kemudian disajikan dengan bentuk-bentuk Label silang untuk memberikan penjelasan atas beberapa variabel yang diteliti. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Buha
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2009
499.221 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>