Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5586 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silverman, George
"In our hype-infested society, honest and positive word of mouth can multiply sales explosively. But for those who think it happens by chance (as most marketers do), this book will be an eye-opener. The surprising truth is that word of mouth can be implemented as strategically as any other form of marketing--and at significantly lower cost! This is especially good news for any seller of products or services who must maximize every marketing dollar. Central to this book is the innovative Decision Matrix, which helps readers identify who their potential buyers are and what messages those prospects need to hear from friends, coworkers, and trusted advisors. This matrix is followed by step-by-step guidance on how to construct an integrated "no vested interest" campaign that leverages all channels (including traditional media, the Internet, and PR), penetrates successive tiers of audiences, and builds sales exponentially. Marketers will learn how to: * Target the predominate adopter type (innovator, early, middle, late, laggard) * Create the content--the actual words--needed to accelerate the process * Identify the sources and delivery mechanisms that will be most persuasive * Use the wide variety of methods that trigger runaway word of mouth."
New York: American Management Association, 2001
e20438329
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Amylia Kusumawardhani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana pengaruh servicescape terhadap pembentukan Word of Mouth (WOM) oleh konsumen Restoran Marché Cabang Plaza Senayan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 pengunjung Restoran Marché Cabang Plaza Senayan dengan menggunakan metode non-probability sampling serta teknik purposive. Instrumen penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisis menggunakan linear regression. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa servicescape memiliki pengaruh 26.5% dalam pembentukan WOM konsumen Restoran Marché Cabang Plaza Senayan, dan 73.5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

The objective of this research is to analyze how the influence of servicescape in establish Word of Mouth (WOM) by consumers of Marché Restaurant at Plaza Senayan. This research applied quantitative approach. The sample of this research is 100 consumers of Marché Restaurant at Plaza Senayan, collected using nonprobability sampling and purposive technique. This research used questionnaire as research instrument and analyzed using linear regression. The result of this research shows that servicescape has influence 26.5% in establish WOM of consumers Marché Retaurant at Plaza Senayan, and 73.5% was influenced by the other factors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Silverman, George
New York: Amacom, 2011
658.8 SIL s (1);658.8 SIL s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Selly Dita Arnyatanggi
"

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh Experiential Marketing Terhadap Word Of Mouth Konsumen (Studi pada Velvet Suite Blitzmegaplex Central Park. Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung velvet suite blitzmegaplex yang minimal berusia 17 tahun dan sudah pernah menonton di Velvet Suite Blitzmegaplex CP. Dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik purposive. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang dianalisis dengan simple regresion. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Experiential Marketing memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap Word of Mouth dengan nilai sebesar 34,7% dan sisanya sebesar 62,6% Word of Mouth dipengaruhi oleh faktor lain.


The purpose of this research is to find out how the influence of Experiential Marketing To Consumer Word Of Mouth (study on Velvet Suite blitzmegaplex Central Park. The respondents in this study are the visitors of velvet suite, who are at least  17 years old, with a total sample of 100 respondents by using non-probability sampling methods with purposive technique. Instrument in this study is a questionnaire that analyzed with simple regresion. The results of this research show that the Experiential Marketing have no significant influence of Word of Mouth with a value amounting to 34.7% and the rest of hitting on 62.6% Word of Mouth is affected by other factors."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggara Pranaspati
"ABSTRAK
Perkembangan teknologi membantu tumbuhnya usaha-usaha baru, salah satunya adalah bisnis-bisnis rintisan atau startup yang menandakan semakin banyaknya produk dan jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Salah satu contohnya adalah ride hailing services seperti Gojek, Uber, dan Grab. Pada sisi lain, perkembangan teknologi ini memacu banyaknya informasi iklan dan pemasaran yang hanya akan merugikan konsumen dan juga pemasar atau perusahaan karena konsumen akan cenderung untuk menutup diri dari hal yang berbau pemasaran. Salah satu jawaban bagi para perusahaan untuk bersaing di masa ini adalah dengan menggunakan Guerrilla Marketing. Guerrilla Marketing adalah strategi pemasaran yang fokus terhadap hasil yang besar dengan biaya yang kecil. Penelitian ini akan menganalisis karakteristik daripada Guerrilla Marketing yaitu creativity, clarity, humour, dan surprise terhadap intensi word of mouth dengan credibility sebagai mediasi. Penelitian ini menggunakan studi kasus Grab Indonesia. Responden merupakan masyarakat yang pernah menggunakan jasa Grab selama 1 satu tahun terakhir. Metode pengolahan data menggunakan structural equation modeling SEM . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa creativity, surprise, humour, dan credibility memiliki pengaruh signifikan terhadap word of mouth. Credibility juga terbukti memediasi hubungan creativity, clarity. humour, dan surprise terhadap word of mouth dalam kasus Guerrilla Marketing yang dipakai oleh Grab Indonesia.

ABSTRACT
Everyday we could see new startups getting started with issues and problems on their hands that they are trying to solve. For example we have Grab, Gojek, and Uber competing to solve our transportation problem. On the other side, this rapid development of technology is bad for the people in a way that people are being bombarded with advertising materials everyday which eventually will make people to shut themselves from advertising. The solution for companies that want to stand out and grab people attention is by using Guerrilla Marketing. The basic concept of Guerrilla Marketing is a marketing strategy that focuses on high impact with low budget. This research will analyze the role of Guerrilla Marketing characteristic which are creativity, clarity, humour, and surprise towards word of mouth intention with credibility as mediating variable. This research will use Grab Indonesia as it rsquo s study case. The respondents are people who had been using Grab for at least a year. Structural equation modeling SEM is used to process the data. The results of this research shows that creativity, surprise, humour and credibility have positive effects on word of mouth intention while creativity, clarity, humour, and surprise also have positive effects on word of mouth by being mediated with credibility. "
2017
S67672
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherley Fitriani
"Seiring dengan berkembangnya industri property, maka perusahaan furniture pun kini terkena imbas perkembangan tersebut. Salah satu perusahaan yang bermain dalam industri furniture ini adalah PT. Artifak Pratita. Perusahaan ini mengusung sebuah desain furniture klasik yang umumnya digemari oleh kalangan masyarakat dengan ekonomi mapan. Dengan begitu artifak menjadi salah satu perusahaan yang bersaing di bidang furniture klasik dalam merebut konsumen yang jumlahnya cenderung sedikit.
Keputusan pembelian sebuah furniture tidak sama seperti produk-produk umum lainnya. Produk furniture yang terglong high involvement ini membutuhkan proses waktu dalam mengkonsumsi sebuah produk tersebut. Dalam proses pemikiran seorang konsumen, juga dipengaruhi oleh beberapa program promosi yang diciptakan oleh perusahaan. Namun di sisi lain terdapat pula sebuah komunikasi yang biasa disebut dengan word of mouth. Word of mouth communication ini merupakan salah satu komunikasi informal yang didapat dari teman, rekan kerja, keluarga atau orang-orang yang ahli di suatu bidang tertentu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dan efektifitas WOM dalam pemasaran di industri furniture dan bagaimana sikap konsumen dalam memberikan WOM kepada orang lain. Apakah WOM yang diberikan konsumen kepada orang lain merupakan WOM positif yang sama seperti sewaktu konsumen tersebut menerimanya dari orang lain.

Furniture companies are influenced by the increasing of property industry. One of the company plays in this industry is PT. Artifak Pratita. The company offers classic design furniture mainly preferred by upper economic class. By playing in that segment made Artifak?s potential customers are slightly small.
The decision to buy a furniture product is not the same with other products. Furniture products which are considered as high involvement products need some period of time to make a buying decision. Promotion programs created by the company also are influencing customer?s decision process. On the other side there is a form of communication called the word of mouth. This type of communication is a part of informal communication gathered from friends, colleagues, family members or experts in certain field.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T18421
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Praptoadi
"Terpuruknya perekonomian Indonesia akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan pada tahun 1997 menyebabkan terjadinya banyak pengangguran sebagai akibat pemutusan hubungan kerja secara massal oleh beberapa perusahaan di Indonesia unluk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja perusahaan tersebut.
Di kala rasa ?aman? dan jaminan pekerjaan yang layak menjadi kian tidak menentu, bisnis multilevel marketing mulai banyak dipertimbangkan oleh banyak kalangan masyarakat sebagai suatu ?terobosan baru" dalam mencari penghasilan tambahan dan mulai menjadi trend saat itu.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses komunikasi interpersonal sudah berjalan dengan baik dalam bisnis multilevel marketing, khususnya di P.T. Amindoway Jaya (Amway) dan P.T. Dwi Konsumsi Investama (DwiKl). Yang menjadi latarbelakang penelitian ini adalah feedback dan efek yang ditimbulkan dari proses komunikasi interpersonal yang terjadi di antara anggota Amway maupun Dwiki. Penggunaan metode penyampaian pesan word-of-mouth (WOM) dapat dijadikan sebagai sarana penyampaian pesan yang sangat efektif daIam penyampaian pesan/informasi tentang bisnis multi level marketing.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penyebab kegagalan para distributor MLM, Amway khususnya, disebabkan karena kebanyakan dari mereka diharuskan untuk mengikuti sistem Amway, salah satunya dengan menghadiri berbagai bentuk pelatihan dan seminar dengan biaya yang cukup mahal. Di samping itu, adanya keterbatasan waktu dan biaya adalah faktor utama bagi responden yang tidak tertarik dalam bisnis ini.
Dengan menggunakan perspektif pragmatis, penulis berhasil menemukan bahwa kegagalan dalam bisnis multi level marketing disebabkan karena kurangnya informasi yang memadai mengenai bisnis tersebut. Hal ini juga menyebabkan banyak distributor multi level marketing yang akhirnya memutuskan untuk berhenti atau mengalami keputusasaan pada kurun waktu tertentu dalam menjalankan bisnis multi level marketing yang mereka jalani.
Setiap distributor dalam mengembangkan sistem distribusi pemasaran dan pengembangan jaringan bisnisnya wajib melakukan kontrol yang ketat terhadap proses distribusi produk yang diperdagangkan maupun pengembangan jaringan dalam group-nya. Oleh karena itu, pembekalan informasi mengenai sistem multi level marketing dan group maintainance menjadi sangat penting untuk diperhatikan guna menentukan perkembangan bisnis multi level marketing.
Tesis ini menggunakan metode penelitian kualitatif eksploratif dan metode analisis komparatif yaitu dengan melakukan perbandingan strategi komunikasi pemasaran WOM antara distributor Amway dan DwiKl. Metodc pengumpulan data dilakukan dengan cara in-depth interview."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T22218
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silverman, George
"The first edition of The Secrets of Word-of-Mouth Marketing provided readers with step-by-step guidance for constructing a word-of-mouth marketing campaign that would penetrate successive audience tiers and build sales exponentially. Extensively revised to reflect the profound changes in the marketplace, from new attitudes and communication methods, to new ways of relating to increasingly wary Web 2.0 customers, the second edition of this groundbreaking book shows readers how they can move beyond traditional approaches to inspire the kind of word of mouth that catches fire and generates revenue. Featuring enlightening case studies and examples, as well as an updated version of the author's innovative Decision Matrix for identifying potential buyers and deter mining and crafting the right kind of message, The Secrets of Word-of-Mouth Marketing simplifies the process of choosing the delivery method, harnessing the power of influencers, and measuring results. From how to navigate the latest digital media to what Malcolm Gladwell got wrong, this is still the last word on word of mouth."
New York: American Management Association;, 2011
e20437461
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Farhanah
"Kehadiran internet turut mengubah praktik masyarakat dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi saat ini. Tidak hanya memberikan peluang untuk dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan cara baru, media sosial juga secara bersamaan meminimalisir hambatan masuk dan meningkatkan persaingan dalam berbagai sektor industri, salah satunya adalah industri musik. Sebagai salah satu label rekaman di Korea Selatan, KOZ Entertainment menggunakan pemasaran viral sebagai bagian dari strategi pemasaran digital mereka agar dapat menjangkau dan meningkatkan kesadaran publik terkait lagu ‘Any Song’ yang dirilis oleh artis di bawah naungannya, Zico. Menggunakan metode analisis konten kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan pemasaran viral sebagai strategi pemasaran digital lagu ‘Any Song’ pada aplikasi short video sharing TikTok. Tiga kriteria pemasaran viral dari Kaplan dan Haenlein (2011) digunakan untuk melihat karakteristik yang mendukung penyebaran konten secara eksponensial pada platform tersebut. Hasil dari tulisan ini menemukan bagaimana jenis pesan, pengirim, dan lingkungan tepat dimana konten viral disebarluaskan berpengaruh pada pemasaran viral lagu ‘Any Song’. Peneliti juga melihat bagaimana karakteristik media sosial juga memiliki keterkaitan dengan bentuk konten yang disebarluaskan dan bentuk keterlibatan pengguna dalam menyebarluaskan pesan pemasaran

The emergence of the internet has helped change people's practices in communicating and obtaining information. Not only does it provide opportunities to communicate and interact in new ways, but social media also simultaneously minimizes entry barriers and increases competition in various industrial sectors, one of which is the music industry. As one of the record labels in South Korea, KOZ Entertainment used viral marketing as part of their digital marketing strategy to raise public awareness regarding the song "Any Song" released by the artist under its label, Zico. This study used the qualitative content analysis method to see how viral marketing is implemented as part of the digital marketing strategy for the song "Any Song" in the short video sharing application TikTok. Moreover, this paper used three viral marketing criteria from Kaplan and Haenlein (2011) to examine the characteristics that underpin the exponential spread of content on the platform. This paper's findings found how the type of message, sender, and the exact environment in which viral content is shared affects the viral marketing of the song 'Any Song'. This research also highlighted how social media characteristics are also related to the form of content disseminated and the form of user involvement in communicating marketing messages."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Luvina Alya Syakira
"Dalam E-WOM, terjadi interaksi antar konsumen yang dapat mempengaruhi purchase intention. Shopee merupakan salah satu perusahaan yang menerapkan strategi E-WOM. E-WOM yang digunakan oleh Shopee berbentuk konten Shopee haul. Strategi konten haul juga digunakan oleh kompetitor Shopee. Tulisan ini bertujuan untuk membahas bagaimana Shopee haul dapat bertindak sebagai E-WOM dan pengaruhnya terhadap purchase intention. Melalui metode secondary research, tulisan ini akan membahas perbedaan Shopee haul dengan kompetitornya. Hal yang menjadi perbedaan Shopee dibandingkan kompetitornya adalah adanya fitur Shopee haul dalam aplikasi Shopee. Namun, tulisan ini menemukan bahwa potensi dari fitur Shopee haul yang ada di aplikasi Shopee belum berkembang secara maksimal. Oleh karena itu, fitur Shopee haul yang ada di aplikasi Shopee belum dapat sepenuhnya mempengaruhi purchase intention. Di sisi lain, konten Shopee haul di media sosial terlihat memiliki potensi yang lebih besar.

In E-WOM, there is interaction between consumers that can affect purchase intention. Shopee is one of the companies that implement E-WOM strategy. The E-WOM used by Shopee is in the form of Shopee haul. Shopee’s competitors are also using haul content as their strategy. This paper aims to discuss how Shopee haul can act as an E-WOM and its influence on purchase intention. Through secondary research method, this paper will discuss the differences between Shopee haul and its competitors. What makes Shopee different from its competitor is the Shopee haul feature in the application. However, this paper finds that the potential of this feature has not been maximally developed. Therefore, the Shopee haul feature in the application has not been able to fully influence purchase intention. Meanwhile, Shopee haul content on social media seems to have greater potential."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>