Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18982 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sriati Djaprie
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian analisa kegagalan bearing cover pompa air pendingin A/C. pengujian yang dilakukan meliputi komposisi kimia, struktur makro dan mikro. Ditemukan adanya cacat pori material bearing cover yang berada pada atmosfer korosif. Cacat pori pada material dalam lingkungan korosif air pendingin mempercepat kegagalan komponen tersebut."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Luthfi Setyana
"Penilitian ini membahas tentang retrofit sistem pendingin mesin untuk kapal coaster 1200GT dengan menggunakan sistem keel cooler. Dimana proses untuk mengganti suatu sistem yang sudah ada yang disebut retrofiting. Kapal coaster 1200GT merupakan kapal pengangkut barang untuk pelayaran pantai. Kapal ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan ( ), panjang diantara garis tegak lurus ( ), lebar kapal ( ), tinggi kapal ( ), sarat kapal ( ), tenaga mesin utama ( ), kecepatan maksimum kapal ( ) dan dapat menampung penumpang sebanyak 400 orang. Tujuan penelitian ini adalah merancang kebutuhan keel cooler untuk kapal coaster 1200GT. Langkah-langkah kegiatan perancangan dan perhitungan keel cooler ini adalah sebagai berikut: menghitung kebutuhan keel cooler dengan variasi diameter ½ - 2 ½ inch untuk mengetahui berapa panjang (L) minimal dan nilai optimal dari nilai pelepasan panas (q). Variasi diameter menghasilkan beberapa nilai panjang dan nilai koefisien perpindahan panas yang bervariasi. Pada diameter 2½ inch memiliki nilai panjang minimal dan nilai pelepasan panas yang optimal.

This research discusses about retrofit of the engine cooling system for coaster ship 1200GT with a keel cooler system. Where the process to replace an existing system called Retrofitting. 1200GT coaster ship is a freighter ship to cruise the beach. This ship has the following specifications: length overall specification ( ), the length between perpendiculars ( ), the breadth ( ), height ( ), draft ( ), the main engine power ( ), the maximum speed of the ship ( ) and can accommodate as many as 400 passengers. The purpose of this research is to design requirements for ship's keel cooler coaster 1200GT. Step-by-step activities keel cooler design and calculation are as follows: calculate the keel cooler needs to variation in diameter ½ - 2 ½ inch to know how long ( ) minimum and the optimal value of the heat release ( ). Variations in diameter produced some length value and the value of heat transfer coefficient varies. At a diameter of 2½ inch has a minimum long value and optimal value of the heat release.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57716
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ibnu Thooriq Ramadhan
"Menara pendingin adalah suatu unit yang membantu proses pembuangan kalor. Maka, efektivitas thermal adalah sebuah variabel yang vital untuk performa dari menara pendingin. Presipitasi kerak dapat menjadi faktor yang sangat mengganggu efektivitas thermal dari unit penukar kalor karena sifat natural nya yang mempunyai resistansi thermal yang tinggi. Proses ozonasi diharapkan dapat menurunkan potensi presipitasi kerak yang mana meningkatkan performa thermal menara pendingin. Air pendingin pada menara disirkulasikan lalu diaplikasikan dengan ozon dan sinar UV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik efek ozonasi terhadap total resistansi thermal fouling dari menara pendingin forced draft - counter flow - sistem tertutup serta kualitas air sirkulasi melalui metode Practical Ozone Scaling Index dan Langelier Saturation Index. Metode yang digunakan dalam mengetahui kualitas air menara pendingin sistem tertutup adalah dengan melakukan uji laboratorium seperti AAS, Titrimetric, Gravimetrik, dan Spectrophotometric. Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa dengan aplikasi ozon, total resistansi thermal menara pendingin sistem tertutup menurun sebesar 7 x10-6 m2K/W. Ozon juga dapat meningkatkan kualitas air sirkulasi menara pendingin sistem tertutup.

Cooling tower is a unit that helps heat dissipation process. Thus, thermal effectiveness is a vital variable for performance of the cooling tower. Scale precipitation can be a very disturbing factor to the thermal effectiveness of the heat exchange unit due to its natural properties which have high thermal resistance. The ozonation process is expected to decrease the potential of precipitation of the scale which improves the cooling tower thermal performance. The cooling water is circulated from the tower, then applied by ozone and UV ray. This study aims to determine the characteristics of the effects of ozonation on the overall thermal fouling resistance of forced draft type ndash counter flow closed system cooling towers and the quality of water circulation through Practical Ozone Scaling Index and Langelier Saturation Index methods. Water quality of closed system cooling towers is determined by conducting laboratory tests such as AAS, Titrimetric, Gravimetric, and Spectrophotometric. The results obtained from this study indicate that by the presence of ozone, the overall thermal tower resistance of the closed system cooling towers reduced by 7 x10 6 m2K W. Ozone can also improve the water quality of closed system cooling towers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"PEMANFAATAN AMONIUM ZEOLIT DAN POLIMER DALAM PENGOLAHAN LIMBAH AIR PENDINGIN REAKTOR NUKLIR. Pengoperasian reaktor nuklir akan menimbulkan limbah radioaktif yang salah satunya adalah limbah air pendingin primer yang mengandung hasil belah Sr90, Cs137 dan produk korosi Co60 . Limbah ini harus dikelola dengan baik agar tidak memberikan dampak bagi masyarakat dan lingkungan. Telah dilakukan penelitian pengolahan limbah air pendingin primer dengan memanfaatkan zeolit murni dan amonium zeolit, serta imobilisasi zeolit bekas menggunakan polimer. Penelitian bertujuan untuk mempelajari kemampuan penyerapan zeolit murni dan amonium zeolit terhadap Sr, Cs dan Co, serta karakteristik hasil imobilisasi. Percobaan dilakukan secara catu dengan mengkontakkan zeolit murni dan amonium zeolit dengan limbah air pendingin reaktor simulasi yang mengandung Sr, Cs dan Co dalam berbagai waktu kontak. Imobilisasi amonium zeolit bekas dengan polimer dilakukan pada berbagai kandungan limbah 10, 20, 30, 40 dan 50 % berat. Karakteristik blok polimer-amonium zeolit bekas yang dipelajari adalah densitas, kuat tekan dan laju pelindihan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu kontak optimal adalah 90 menit dengan efisiensi penyerapan amonium zeolit lebih tinggi dibandingkan zeolit murni, dengan urutan: Sr > Co > Cs. Karakterisasi blok polimer-amonium zeolit bekas menunjukkan bahwa semakin besar kandungan limbah maka densitas dan laju pelindihan semakin tinggi dan kuat tekan semakin turun. Karakteristik blok polimer-amonium zeolit bekas terbaik diperoleh pada kandungan limbah 20 % berat dengan densitas 1,3051 g/cm-3, kuat tekan 9,68 kN/cm-2 dan tidak terdeteksi adanya hasil belah yang keluar dari blok polimer-amonium zeolit bekas. Kata kunci: Hasil belah, air pendingin reaktor, zeolit, polimer. ABSTRACT UTILIZATION OF AMMONIUM ZEOLITES AND POLYMERS IN TREATMENT OF COOLANT WASTE OF NUCLEAR REACTOR. Operation of nuclear reactor generates radioactive wastes, and one them is the waste from primary coolant water that contain fission products Sr90, Cs137 and corrosion product Co60 . This waste must be managed to prevent impact to the community and environment. A research on treatment of primary cooling water that contain fission products by utilizing pure zeolite and ammonium zeolite, and immobilization of the spent ammonium zeolite with polymer has been completed. The aim of the research is to study both the sorption ability of pure zeolite and ammonium zeolite to Sr,Cs and Co, and the characteristics of the immobilization product. The experiments was carried out by contacting pure zeolite and ammonium zeolite with simulated waste which contain Sr,Cs and Co in a varied contact time. Immobilization of spent ammonium zeolite with a polymer is conducted in a varied waste loading, i.e.: 10, 20, 30, 40 and 50% weight. The characterization of the ammonium zeolite-polymer blocks was performed by the measurement of the density, compressive strength and leaching rate. The result, at the 90 minutes optimal contact time, showed that the ammonium zeolite sorption efficiency is higher than pure zeolite’s, in an order of Sr> Co> Cs. The characteristics of ammonium zeolite-polymer blocks was found to be the greater the waste loading the higher the density of the waste, as well as the compressive strength and the leaching rate. The best ammonium zeolite-polymer blocks were obtained at waste loading of 20% weight, the blocks density of 1.3051 g/cm3, and the compressive strength of 9.68 kN/cm2. The presence of fission product leaching was not detected. "
604 JTPL 16:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rivaldo Garchia
"Seperti kita ketahui, Indonesia memiliki banyak sumber energi yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, antara lain Energi Air, Energi Surya, Energi Angin, Energi Panas Bumi dan Energi Gas. Pembangkit listrik tenaga gas memiliki banyak keunggulan dari energi yang laiinnya karena tidak bergntung pada kondisi cuaca seperti angin, intensitas cahaya atau laju aliran air. Potensi gas alam indonesia sebagai sumber bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) sangat melimpah.
Menurut studi badan geologi kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), potensi gas alam yang ada di Indonesia pada tahun 2008 saja mencapai 170 TSCF, dengan komposisi tersebut Indonesia memiliki reserve to production (R/P) mencapai 59 tahun ke depan. Pembangkit listrik tenaga gas memiliki efisiensi yang cukup rendah akibat temperatur gas buang yang masih tinggi. Efisiensi dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan sistem pendingin untuk menaikkan efisiensi kerjanya. Namun apabila pembangkit tersebut telah dibuat dengan siklus kombinasi menjadi gas dan uap maka ada sistem pendingin menjadi kurang optimum karena gas buangnya sudah terpakai sebagai sumber panas HRSG.
Dalam penelitian ini temperatur udara masuk gas diturunkan hingga temperatur 15o C. Untuk penurunan temperatur ambient hingga 150C terjadi kenaikan daya output turbin gas sebesar 15,14 MW dan kenaikan efisiensi themal siklus sebesar 3,9 %. Sumber panas yang didapatkan generator chiller berasal dari HRSG dengan laju aliran massa steam sebesar 6,37 kg/s. Hal ini mengakibatkan penurunan daya output turbin uap berkurang sebesar 3,27 MW. Akan tetapi, dengan adanya sistem pendingin pada absorption chiller ini daya output yang dihasilkan oleh turbin gas meningkat sebesar 11,87 MW.

As we know, Indonesia has many sources of energy that can be used as fuel for power generation, among others, Air Energy, Solar Energy, Wind Energy, Geothermal Energy and Energy Gas. Gas power plants have many advantages of energy because it does not bergntung laiinnya on weather conditions such as wind, light intensity or rate of water flow. The potential of Indonesian natural gas as a fuel source Gas Power Plant (power plant) is very abundant.
According to the study of geological bodies Ministry of Energy and Natural Resources (EMR), the potential of natural gas in Indonesia in 2008 alone reached 170 TSCF, with the composition of Indonesia has a reserve to production (R / P) reached 59 years into the future. Gas power plants have a fairly low efficiency due to the exhaust gas temperature is still high. Efficiency can be improved by utilizing the cooling system to increase its efficiency. However, if the plant has been made with a combined cycle gas and steam into the existing cooling system becomes less optimal because the exhaust gas has been used as a heat source HRSG.
In this study the gas intake air temperature is reduced to a temperature of 15°C. To decrease ambient temperatures of up to 150C an increase in power output of 15.14 MW gas turbine and an increase in efficiency of 3.9% themal cycles. The heat source is obtained chiller generator comes from HRSG with steam mass flow rate of 6.37 kg / s. This resulted in a decrease in the steam turbine output power is reduced by 3.27 MW. However, the presence of the absorption chiller cooling system's power output generated by gas turbines increased by 11.87 MW.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59273
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fifien Yuliasyari
"Nanofluida adalah larutan yang mengandung partikel solid yang berukuran nano, diharapkan memiliki kinerja yang lebih baik daripada liquid pemindah kalor yang ada sekarang. Hasil experimen menunjukkan indikasi peningkatan konduktivitas thermal dibandingkan dengan fluida tanpa partikel nano atau fluida dengan partikel yang lebih besar, dan konduktivitas thermal yang sangat dipengaruhi oleh temperatur. Peningkatan perpindahan kalor untuk nanofluida (Al2O3-air) telah diteliti dengan mengalirkannya dalam sistem tertutup melalui saluran kecil didalam plat untuk mensimulasikan prosesor. Rangkaian percobaan dengan laju aliran dan heat flux telah dilakukan. Hasilnya menunjukkan nanfluida dengan 4% konsentrasi volum, dapat meningkatkan koefisien perpindahan kalor pada kondisi maksimum sebesar 93%, sedangkan nanofluida dengan 2% konsentrasi volum menunjukkan peningkatan 43% dibandingkan dengan fluida dasar.

Nanofluid i.e. fluid suspensions of nanometer-sized solid particles and fibers, have been proposed as a route for surpassing the performance of heat transfer liquids currently available. Recent experiments on nanofluid have indicated significant increases in thermal conductivity compared with liquids without nanoparticles or larger particles and strong temperature dependence of thermal conductivity. Heat transfer enhancement of a particular nanofluid (Al2O3 nanoparticles-water) was investigated in this experiment by flowing it in a closed system through a small channel inside a plate to simulate a processor and temperature were observed by thermocouples. A series of experiments with a different flow rates and heat flux were performed. Experimental data, obtained in laminar flow regime, have shown that the inclusion of nanoparticles into distilled water has produced a considerable enhancement convective heat transfer coefficient. For a particular nanofluid with 4% particle volume, increase of heat transfer coefficient at maximum condition is 93% and 43% for nanofluid with 2% particle volume compared to that of the base fluid."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23210
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Elemen peltier yang mempunyai kemampuan menghasilkan panas dan dingin pada sisi yang berbeda membuat alat ini banyak digunakan untuk pendinginan maupun pemanasan suatu sistem. Prinsip kerja
dari peltier ini adalah kebalikan dari efek Seebeck. Efek peltier terjadi bila ada dua material yang berbeda dialiri tegangan dan pada bagian ujungnya disambungkan satu sama lainnya maka akan menghasilkan perbedaan temperatur.Perbedaan temperatur ini sebanding dengan arus searah yang dialirkan dan di setiap sambungan akan terjadi pelepasan kalor dan penyerapan kalor. Pada penelitian ini, dengan daya 12 Watt elemen peltier pada sisi dingin digunakan untuk menyerap kalor atau heat source dari power IC mini compo. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pendinginan dengan menggunakan elemen peltier dan heatsink fan lebih efektif dibandingkan dengan heatsink konvensional. Dan perbedaan temperatur yang dicapai rata-rata 30oC.

Abstract
The capability of element Peltier which can produce hot and cold temperature on different surface makes this stuff reliable to use as a cooler and heater in a system. The principle work of Peltier is reversing from the Seebeck effect principle. It is two kind of different materials which given different voltage and make it connection in each edge that will produce different temperature. Thus temperature
different is in line with electric current which are distributed in each connection will effect to released and accepted warmth. In this research, this Peltier element one side of the cold temperature will use for cooling system of heat source IC power on mini compo. The result shows that the peltier element more efficient than heatsink.It has the temperature difference 30oC in average. "
[Fakultas Teknik UI, Fakultas Teknik Universitas Indonesia], 2007
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiansyah Nurudin Iskandar
"Gizi buruk merupakan kejadian kronis dan bukan kejadian yang tiba-tiba. Kelemahan pada kasus gizi buruk yang mencuat akhir-akhir ini adalah lemahnya akan pemantauan status gizi di suatu daerah. Untuk mengetahui kekurangan gizi khususnya pada anemia gizi besi biasanya dipantau dengan pengambilan sampel darah di suatu daerah, baik di perkotaan, pedesaan maupun di daerah terpencil. Pengambilan sample darah didaerah terpencil yang beriklim tropis dan panas khususnya indonesia sangatlah sulit, sehingga sangat dibutuhkan media penyimpan darah yang tahan dan tidak terpengaruh dengan temperatur lingkungan. Kelemahan media penyimpanan darah yang ada sekarang adalah sulitnya mempertahankan temperatur cabin pada 4-6 ºC ketika temperature lingkungan tiba-tiba naik sangat tinggi. Selain itu kecepatan pendinginan yang buruk ketika berada pada beban penuh juga menimbulkan masalah pada sampel darah yang disimpan.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengembangkan alat blood carier yang mempunyai kecepatan dan kinerja pendinginan yang sangat tinggi dengan menerapkan sistem pendinginan bertingkat, selain itu juga untuk mengetahui potensi dari sistem pendinginan bertingkat. Sehingga diharapkan sistem pendinginan ini dapat digunakan untuk media pendinginan lainnya yang membutuhkan suhu yang sangat rendah.
Dari hasil pengujian, blood carrier mampu menurunkan suhu cabin dibawah 0ºC dalam waktu kurang dari 60 menit dengan berbagai volume beban. Hasil penelitian ini diharapkan mampu untuk memudahkan para peneliti yang ingin menerapkan teknik pendinginan bertingkat untuk system pendingin lainnya.

The insufficient nutrient is a chronic epidemic and commonplace spreads mostly at the suburb area and rural. Recently, it emerges because of the unmonitored nutrient's growth for the society living in these areas. Taking the blood sample is a common method to observe this epidemic, especially anemia. These samples are taken from the societies living at cites, suburbs, and rural areas. It's very difficult to taking a blood sample from remote place such as Indonesia that have hot weather and tropical climate, a good blood carrier that not depend on ambient temperature is needed. The common blood storage have laxity to maintain cabin temperature between 4-6 ºC, and the cooling velocity is very poor also when used for the maximum capacity, so it can bring a problem to the blood sample when ambient temperature rising very high suddenly.
The objective of this research is to develop a blood carrier that have high speed cooling performance by applying multi stage cooling system and also to know the potential of multi stage cooling system in the hope this system can be use for other low temperature cooling device.
The result of the research is the blood carrier that has been designed can push the cabin temperatur below 0 ºC for less than 60 minute with variety load. May the result of this research could facilitate researchers for the development of multi stage cooling system for other purpose.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50977
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Manan
"Proyek PLTU Tanjung Balai Karimun 2x7 MW merupakan salah satu proyek dalam program 10000 MW yang dicanangkan pemerintah. Pada tahap konstruksi ditemukan permasalahan pembangunan sistem pendingin PLTU tersebut yang menggunakan tipe once through-Intake channel disebabkan kondisi dasar laut yang dangkal dan relatif panjang, sehingga dibutuhkan biaya relatif besar. Studi ini bertujuan untuk mencari solusi yang paling optimal untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan mempertimbangkan aspek biaya, kemudahan konstruksi, kemudahan operasi dan pemeriharaan, dan kemudahan perijinan. Analisis dilakukan terhadap 5 alternatif desain yaitu once through – intake channel, once through – intake piping, once through – offshore pumphouse, closedloop sea water cooling tower, dan closed-loop fresh water cooling tower. Hasil studi menunjukkan bahwa alternatif yang paling optimal adalah merubah desain pendinginan menjadi closed-loop menggunakan sea water cooling tower.

Tanjung Balai Karimun 2 x 7 MW PLTU project is one of the projects in the 10,000 MW program launched by the Government. At the construction stage, problems were found in building the PLTU cooling system which uses the once through-intake channel type due to the shallow and relatively long seabed conditions, so it required relatively large costs. This study aims to find the most optimal solution to solve this problem by considering aspects of cost, ease of construction, ease of operation and maintenance, and ease of licensing. Analysis was carried out on 5 design alternatives, namely single-through inlet pipe, single-through inlet pipe, single-through offshore pump house, closed-loop seawater cooling tower, and closed-loop freshwater cooling tower.The study results show that the most optimal alternatif is to change the cooling design to closed-loop using a sea water cooling tower."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Idrus Alhamid
"Sektor bangunan di Indonesia membutuhkan sistem pendingin udara untuk menciptakan zona kenyamanan termal. Secara umum, energi listrik berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, adalah bentuk energi tidak terbarukan dan memiliki masalah lingkungan. Di Indonesia, energi matahari dapat dimanfaatkan sepanjang tahun. Pemanfaatan energi matahari untuk sistem pendingin oleh panas memiliki keuntungan yang signifikan; yaitu sumber energi bersih, tersedia tanpa biaya langsung dan dapat diakses secara proporsional ketika beban pendinginan meningkat. Energi matahari untuk sistem absorption chiller di Indonesia adalah salah satu teknologi yang menjanjikan yang dapat memecahkan masalah energi dan lingkungan. Bekerja bersama Kawasaki Thermal Engineering dan Waseda University, Universitas Indonesia telah merancang dan membangun Solar Thermal Cooling System (STCS) pertama di Indonesia. Sistem ini menggunakan mesin chiller penyerapan efek-tunggal-ganda; terletak di gedung Manufactur Research Center (MRC), Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Dari tipikal data uji lapangan, STCS dapat mengurangi konsumsi energi primer antara 11 dan 48% dibandingkan dengan kompresi uap dengan COP 3,1. Selain itu, disain dan penelitian ini juga memprediksi kinerja sistem ini di enam kota besar di Indonesia berdasarkan data uji lapangan: Jakarta, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Makassar, dan Bali. Rata-rata dalam satu bulan untuk enam kota adalah 25,8 MWh pengurangan konsumsi gas setara dengan pengurangan 13,8 ton emisi CO2.

Building sector in Indonesia requires air conditioning systems to create comfort zones. Generally powered by fossil fuel combustion, electricity poses environmental issues as a non-renewable form of energy. In Indonesia, solar energy remains accessible throughout the year. Utilizing solar energy for heat-driven cooling systems offers significant advantages: a clean energy source, available at no direct cost, and proportionally accessible with increased cooling demand. Solar energy for absorption chiller systems in Indonesia presents a promising technology to address energy and environmental concerns. In collaboration with Kawasaki Thermal Engineering and Waseda University, the University of Indonesia has designed and constructed Indonesia's first Solar Thermal Cooling System (STCS). This system uses a double-effect absorption chiller, located at the Manufactur Research Center (MRC) building, Faculty of Engineering, Universitas Indonesia. Field test data indicates that the STCS can reduce primary energy consumption between 11 and 48% compared to vapor compression systems with a COP of 3.1. This design and research predict the system's performance in six major cities in Indonesia—Jakarta, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Makassar, and Bali. On average, for these six cities in a month, there's a reduction of 25.8 MWh in gas consumption, equivalent to a decrease of 13.8 tons of CO2 emissions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>